Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP VEKTOR GAYA PADA HUKUM NEWTON Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.549 KB)

Abstract

Vector is an important subject in physics. Application of Newton's laws will bedifficult, if not understand the basic concept of vectors. At the time of completing the equation of Newton's laws, students have difficulty in identifying problems, more specifically students can not understand the concept vectors correctly. Based on the results of the analysis of errors made, from six students, only one student who answered correctly. Student errors are caused by the use of language dominance intuition and do not understand the concept of a vector.
PENGEMBANGAN MEDIA MODUL BERBASIS KOMPUTER PADA MATAKULIAH FISIKA MODERN Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.975 KB) | DOI: 10.25273/jems.v1i2.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media modul berbasis komputer padamatakuliah fisika modern pada materi relativitas. Pengembangan media modul tersebut diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam belajar mandiri dan memahami konsep fisika modern yang bersifat abstrak. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan produk, berupa modul berbasis komputer. Pengembangan media modul menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi 5 tahap, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation (Evaluasi). Subjek penelitian ini adalah semester 4 (empat) program studi pendidikan fisika IKIP PGRI Madiun. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah serta pedoman wawancara, kuisioner media modul dan evaluasi materi beserta saran dari pakar maupun respon mahasiswa kelas kecil, dan kuisioner respon mahasiswa pengguna. Berdasarkan hasil wawancara dengan mahasiswa menunjukkan bahwa dosen yang menggunakan media berbasis komputer hanya tiga orang pada matakuliah tertentu, sembilan dari 10 mahasiswamenyatakan lebih tertarik jika dosen mengajar menggunakan media berbasis komputer, hanya satu dari 10 orang mahasiswa yang mampu berfikir analitik dan abstrak. Kuisioner desain dan penggunaan media modul memberikan presentase skor tinggi (77,78%), evaluasi materi pada skor sedang pada tahap I (58,33%), dan diperbaiki pada tahap II (72,22%), mahasiswa kelas kecil memberikan persentase respon tinggi (77,33%) dan mahasiswa pengguna 79,93% (tinggi). 
PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR MATAKULIAH FISIKA INTI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI MADIUN MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY Farida Huriawati; Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.703 KB) | DOI: 10.25273/jems.v3i2.151

Abstract

Berdasarkan data tentang prestasi belajar mahasiswa untuk matakuliah Fisika Intimempunyai ketuntasan belajar 65% dengan nilai ketuntasan 65. Ketuntasan belajar mahasiswa uga ditentukan oleh keprofesionalan dosen dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan. Untuk itu setiap dosen diharapkan selalu merencanakan pembelajaran, merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian merencanakan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya yang dilakukan secara terus menerus. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pembelajaran akan lebih baik jika dilakukan secara kolaboratif di antara dosen matakuliah serumpun. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip Lesson Study (Sumar Hendayana,dkk.: 2006: 20). Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah kegiatan Lesson Study dapat meningkatkan ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika? Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut, perludiajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimanakah interaksi mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen, dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti? (2) Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalam mengimplementasikan Lesson Study? (3) Bagaimanakah ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan Lesson Study?. Tujuan Penelitian (1) Mendeskripsikan interaksi mahasiswa-mahasiswa, mahasiswadosen, dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti. (2) Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalam mengimplementasikan Lesson Study. (3) Mendeskripsikan ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan Lesson Study. Adapun manfaat penelitian ini adalah: (1) Dosen dapat memilih bentuk kegiatan yang menunjang keprofesionalannya melalui Lesson Study. (2) Sebagai masukan bagi dosen lain bahwa Lesson Study dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan belajar mahasiswa. (3)Dapat terjalin kerjasama antar dosen matakuliah serumpun (kolegalitas), meningkatkan penguasaan materi dan cara pembelajarannya. Hasil penelitian: a) terjadinya interaksi yang efektif antara mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen dan mahasiswa dengan lingkungan belajar, ini berarti pengelolaan pembelajaran oleh dosen lebih baik dari sebelumnya, dan (b) sebagai akibatnya ketuntasan belajar mahasiswa meningkat menjadi 75%.
MENGEMBANGKAN MUTU ALAT EVALUASI BELAJAR JENIS MULTIPLE CHOICE MELALUI PEMANFAATAN ICT Mufliq Mufliq; Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.754 KB) | DOI: 10.25273/jems.v1i1.779

Abstract

Pemanfaatan ICT saat ini belumlah optimal. ICT hanya dimanfaatkan sebatas word prosesatau yang lebih jauh dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Agar pemanfaatan ICT dapat lebihluas maka dikembangkanlah sebuah alat evaluasi Multiple Choice melalui pemanfaatan ICT.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan denganmodel ADDIE. Berdasarkan kelayakan dan kesempurnaan alat evaluasi yang dikembangkan,produk ICT yang dimanfaatkan adalah software Makromedia Flash dan WondershareQuizCreator. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket kualitas produk yang di isi olehmahasiswa, Pakar ICT, dan Observer. Data angket hasil penelitian dari mahasiswa menunjukkannilai keberhasilan sebesar 77, dari pakar ICT menunjukkan nilai keberhasilan sebesar 76 dan dariObserver menunjukkan nilai keberhasilan sebesar 84. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa soal multiple choiceyang dikembangkan dengan memanfaatkan ICT memenuhi standart mutu alat evaluasi. Hal initerbukti melalui tingginya skor isian angket yang diisi pada uji pakar dan uji coba produk olehmahasiswa.
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL: DALAM PERSPEKTIF KEILMUAN FISIKA Jeffry Handhika
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.689 KB) | DOI: 10.25273/jems.v2i1.172

Abstract

Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja, korupsi dan permasalahan moral lainnya merupakan masalah nasional yang harus segera diselesaikan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah menjaga sistem supaya berjalan ideal. Selain penegakan hukum, penanaman karakter berbasis kearifan lokal merupakan faktor penting yang perlu dijaga. Karakter berbasis kearifan lokal merupakan cikal bakal karakter bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak kehilangan jati diri dan mampu menjaga sistem dengan baik. Pendidikan karakter, merupakan arti dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan seluruh rangkaian aktivitas yang dilakukan pendidik untuk peserta didik terhadap semua aspek perkembangan potensi kecerdasan dan kepribadian (karakter baik) yang dilakukan secara kontinu untuk mencapai tujuan setinggi-tingginya. Dengan proses pendidikan yang baik, permasalahan moral di indonesia dapat diminimalisir, oleh karena itu implementasi pendidikan karakter terus dilakukan baik dalam kurikulum maupun secara teknis dalam SSP. Alternatif lain dapat dilakukan dengan memadukan keilmuan Fisika dalam hal ini konten materi dalam penanaman nilai karakter.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS ALAM PADA POKOK BAHASAN KALOR Galuh Wijayanti; Jeffry Handhika; Farida Huriawati
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.771 KB) | DOI: 10.25273/jems.v2i1.187

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan modul fisika berbasis alam untuk materi kalor. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan adaptasidarimodel pengembangan menurut Sugiyono dan model pengembangan 4-D (Four D). Sasaran dalam penelitian ini adalah modul berbasis alam pada pokok bahasan kalor untuk siswa SMP/MTs kelas VII yang diuji cobakan pada siswa SMPN 1 Takeran Magetan sebanyak 20 anak. Kelayakan modul ditinjau dari hasil validasi ahli, respon guru serta siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)hasil penilaian ahli terhadap produk pengembangan modul menyatakan baik, ahli materi (83,9) dan ahli modul (84,1), 2)hasil respon peserta didiksangat baik, uji kelas kecil (89,7) dan uji kelas besar (83,8), 3)guru mata pelajaran fisika memberikan respon yang sangat baik (90,6).
Analisis Kebutuhan E-Portofolio Berbasis Metakognisi untuk Meningkatkan Ketrampilan Abad 21 Marheny Lukitasari; Jeffry Handhika; Wasilatul Murtafiah
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 13, No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional XII Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is profiling the use of e-portfolios within metacognition based science learning to improve 21st century skills. Profiling is done through observation towards: 1) students’ metacognition awareness, 2) understanding of portfolio and e-portfolio, 3) administrative tasks, 4) process of giving tasks from lecturer. The samples in this study are four lecturers and eighty-seven students of FPMIPA IKIP PGRI Madiun. The instrument that used is questionnaire. The data are analyzed with descriptive qualitative using triangulation and strengthening of reference. The results of the study inform; 1) students’ metacognition awareness is in low at 55,17%, 2) students’ understanding about the portfolio and e-portfolio is still low at 57,47% dan 62,07%, which is inversely proportional to the ability of IT by 86.20%, 2) 35.48% students file neatly the assignment in softcopy, 3) two of four lecturers familiarize students to upload the assignments via internet. Based on needs analysis, it is required to use e-portfolio software with the basis of metacognition to support the lecture, in order to improve 21st century skills for students.    Keywords:   needs analysis, e-portofolio, metacognition, 21st century skills
PERAN PENDIDIK FISIKA DALAM MENGHADAPI ME Jeffry Handhika
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2015: Prosiding SNPF 2015 "Peran Pendidik Sains dan Teknologi Untuk Menyongsong Masyarakat Ekonomi A
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.593 KB)

Abstract

MEA membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif1. Pasar dan basis produksi tunggal ASEAN terdiri lima elemen inti: (i) aliran bebas barang; (ii) aliran bebas jasa; (iii) aliran bebas investasi; (iv) arus modal yang lebih bebas; dan (v) arus bebas tenaga kerja terampil. SDM di Indonesia sangat melimpah, namun pasar Indonesia tidak menampung secara efisien SDM yang dimiliki. Pemberlakuan MEA memberikan konsekwensi kemudahan tenaga ahli dari Negara ASEAN lain masuk ke Indonesia. Tenaga kerja Indonesia belum memenuhi pasar tenaga ahli ASEAN. Secara tidak langsung dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat Indonesia. Perubahan kurikulum sesuai dengan tuntutan pasar sangat penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. UNESCO memetakan konsep peran Kurikulum, Guru, Pembelajar, Lingkungan dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan, menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi berdaya saing tinggi. Pemerintah perlu melakukan redesain kurikulum secara berkesinambungan, Lembaga pendidikan tinggi perlu menjaga dan meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan, meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan tinggi. Memasukkan kearifan dan budaya lokal dalam kompetensi dunia kerja Indonesia perlu dipertimbangkan. Mengacu pada 12 kriteria daya saing selain efisiensi pasar tenaga kerja, kesiapan teknologi juga menjadi faktor penentu kualitas daya saing suatu Negara. Kemajuan teknologi, tentunya tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sains (Fisika). Pendidik Fisika perlu meningkatkan kualitas pembelajaran fisika melalui pengintegrasian pembelajaran dengan teknologi, pembelajaran berbasis proyek, lesson study.
Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Guide Note Taking Dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau Dari Gaya Belajar Pada Siswa SMAN 6 Kota Madiun Rikha Puspita Rini; Farida Huriawati; Jeffry Handhika
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.815 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan metode pembelajaran Guide Note Taking dengan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap prestasi belajar fisika siswa. 2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar fisika. 3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran Guide Note Taking dan Student Team Achievement Division (STAD)terhadap prestasi belajar fisika siswa yang memiliki gaya belajar visual, gaya belajar auditori maupun gaya belajar kinestetik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMAN 6 Madiun, sejumlah 4 kelas. Teknik pengambilan sampel adalah dengan cluster random samplingyang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I menggunakan metode pembelajaran Guide Note Taking dan kelas eksperimen II menggunakan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD). Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Data gaya belajar diperoleh dari angket yang dibagikan sebelum pembelajaran dilaksanakan yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas, sedangkan data prestasi belajar diperoleh dari soal tes yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikansi 0,05. Dari hasil analisis data didapatkan: 1) Tidak ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran Guide Note Taking dan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) terhadap prestasi belajar siswa dengan Fobs = 0,04, dengan DK = {F | Fa> 4,0012 }; 2) Ada perbedaan pengaruh gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar siswa dengan Fobs = 10,71, dengan DK = {F | Fb> 3,1504 }; 3) Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran Guide Note Taking dan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan Fobs = 0,90, dengan DK = {F | Fab> 3,1504 }. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Guide Note Takingdan metode pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)sama baiknya terhadap prestasi belajar siswa, dan siswa dengan gaya belajar visual lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar auditori maupun kinestetik.
PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA PADA POKOK BAHASAN FISIKA SEMIKONDUKTOR MENGGUNAKAN ICT Erawan Kurniadi; Jeffry Handhika
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.645 KB)

Abstract

Pemahaman konsep elektronika pada pokok bahasan fisika semikonduktor pada mahasiswa tergolong rendah. Dari 35 mahasiswa yang benar-benar paham hanya 6 orang. Kondisis ini dicoba diatasi dengan pembelajaran memanfaatkan media ICT. Metode yang digunakan adalah diskriptif dengan analisis data kualitatif. Hasilnya, dari 35 mahasiswa yang paham konsep fisika semikonduktor menjadi 31 orang. Ini menunjukkan bahwa penggunaan ICT cukup baik untuk digunakan dalam pembelajaran khususnya fisika semikonduktor.