Silvia Yula Wardani
IKIP PGRI MADIUN

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

JOB PERFORMANCE DITINJAU DARI KONFLIK PERAN GANDA, BURNOUT DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA Tyas Martika Anggriana; Silvia Yula Wardani; Tita Maela Margawati
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.55 KB)

Abstract

Work is one of the most important aspects in the life of an adult individual. The tendency of women to work cause problems. When at work, women are faced with the demands of work, whereas when it came home, the women will be exposed to domestic roles. Conditions of discomfort experienced by individuals in living their daily activities can lead to the emergence of stress. Stressexperienced by individuals who work directly with the human face as a recipient of the service referred to as burnout. To face of stressful events, individuals need a social support. This study aims to determine the influence of work-family conflict, burnout and families support to job performance. This research was conducted in Institute of Teacher Training and Education PGRI Madiun. The study was conducted by using a quantitative approach non-experimental ex post-facto. Data collection techniques used is by using a questionnaire. The data analysis technique used is the regression analysis. The results of the analysis of research data shows that there is simultaneously a significant influence work-family conflict, burnout and families support to job performance. While partialanalysis showed no significant effect on the work-family conflict job performance, significant effect of burnout on job performance and significant effect of families support to job performance.
PENERAPAN TEKNIK TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TK KARTIKA IV-21 MADIUN Muh. Chotim; Noviyanti Kartika Dewi; Silvia Yula Wardani; Ratih Christiana
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.861 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i2.250

Abstract

Anak usia TK adalah anak yang sedang berada pada rentang usia 4-6 tahun,yang merupakan sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan. Anakusia TK ini memiliki karakteristik dan kepribadian masing-masing serta yanglebih unik adalah anak memiliki dunianya sendiri. Adapun karakteristik anak usiaTK adalah kurang mandiri, pemalu, pendiam, penakut, bergantung pada orang tuadan guru, takut untuk salah. Penerapan token economy dirasa mampu dalammeningkatkan kemandirian siswa TK Kartika IV-21 Kota Madiun.Terkait dengan perilaku mandiri dapat dikatakan sebagai kemampuan untukmengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebasserta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keraguraguan.Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasibsendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampumenahan diri, membuat keputusan sendiri, serta mampu mengatasi masalah tanpaada pengaruh dari orang lain. Hal inilah yang dapat digunakan menjadi alternatifyang relevan untuk menangani anak yang berperilaku kurang mandiri diantaranyadigunakan teknik token economy.Token economy dapat digunakan sebagai penguat yang dapat bertahan lama,ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari token economies yaitu, Pertama,mereka dapat diberikan segera sesudah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dandipertukarkan diwaktu mendatang dengan backup reinforcers.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif eksperimen. Berdasarkanpenelitian yang dilakukan di TK Kartika IV-21Kota Madiun diperoleh gambaranbahwa anak usia TK di TK Kartika IV-21Kota Madiun tersebut cenderungmenunjukkan perilaku kurang mandiri. Hal ini terlihat dari lembar observasikemandirian yang dilakukan oleh peneliti dan juga berdasarkan wawancara yangdilakukan terhadap orang tua dan guru siswa.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebanyak 3 kali yaitu mulaiBerdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tingkatkemandirian anak TK Kartika IV-21 Kota Madiun masih rendah. Berangkat daridata tersebut peneliti melakukan perlakuan dengan menerapkan teknik tokeneconomy. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti seteah perlakuandiketahui bahwa kemandirian anak menjadi 41, 35% dan diketegorikan cukupmandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik token economy dapatmeningkatkan kemandirian anak TK kartika IV-21 Kota Madiun.
KONFLIK PERAN GANDA PADA DOSEN PEREMPUAN DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA Tyas Martika Anggriana; Tita Maela Margawati; Silvia Yula Wardani
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.652 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v5i1.269

Abstract

Bekerja merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan individudewasa. Fenomena yang terjadi di masyarakat pada era globalisasi adalah semakinbanyaknya perempuan yang bekerja di luar rumah. Kecenderungan perempuanuntuk bekerja menimbulkan persoalan. Ketika di tempat kerja, perempuandihadapkan pada tuntutan pekerjaan, sedangkan ketika sudah pulang ke rumah,perempuan akan dihadapkan pada peran domestik. Dalam menghadapi peristiwaperistiwayang menekan, individu membutuhkan dukungan sosial. Individu yangmemiliki dukungan sosial yang tinggi dapat mengatasi stres secara lebih berhasildibanding dengan individu yang kurang memperoleh dukungan sosial.Penelitian ini dilakukan di IKIP PGRI MADIUN. Penelitian dilakukandengan menggunakan pendekatan kuantitatif-non eksperimental expost-facto.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakankuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi.Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruhsignifikan dukungan sosial keluarga terhadap konflik peran ganda. Semakin tinggidukungan sosial keluarga maka semakin rendah konflik peran ganda, dansebaliknya semakin rendah dukungan sosial keluarga maka semakin tinggi konflikperan ganda.