Tyas Martika Anggriana
IKIP PGRI MADIUN

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

JOB PERFORMANCE DITINJAU DARI KONFLIK PERAN GANDA, BURNOUT DAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA Tyas Martika Anggriana; Silvia Yula Wardani; Tita Maela Margawati
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.55 KB)

Abstract

Work is one of the most important aspects in the life of an adult individual. The tendency of women to work cause problems. When at work, women are faced with the demands of work, whereas when it came home, the women will be exposed to domestic roles. Conditions of discomfort experienced by individuals in living their daily activities can lead to the emergence of stress. Stressexperienced by individuals who work directly with the human face as a recipient of the service referred to as burnout. To face of stressful events, individuals need a social support. This study aims to determine the influence of work-family conflict, burnout and families support to job performance. This research was conducted in Institute of Teacher Training and Education PGRI Madiun. The study was conducted by using a quantitative approach non-experimental ex post-facto. Data collection techniques used is by using a questionnaire. The data analysis technique used is the regression analysis. The results of the analysis of research data shows that there is simultaneously a significant influence work-family conflict, burnout and families support to job performance. While partialanalysis showed no significant effect on the work-family conflict job performance, significant effect of burnout on job performance and significant effect of families support to job performance.
TANGGAPAN NARAPIDANA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KOTA MADIUN PADA SANKSI HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP SIKAP TAUBATAN NASHUHA Siti Muhayati; Tyas Martika Anggriana; Imam Setyo Nugroho; Aris Indra Setiawan; Ikhda Putri Nur Islamiati
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.379 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i2.248

Abstract

Tiap hari masyarakat Indonesia disuguhi berita tentang tindak pidanapelanggaran Hak Syar’i Manusia (Hak Asasi Manusia), terutama pembunuhan,pencurian, perampokan dan pelakunya sebagaian besar warga negara Indonesiasendiri. Padahal warga negara Indonesia sebagain besar beriman Islam dandibawah naungan falsaah Pancasila. Idealnya warga negara Indonesia selain taatpada ulil amri juga taat pada Allah sehingga warga negara Indonesia akan menjadimanusia yang mampu bersikap untuk mengakui, menghormati dan melindungihak hidup dan hak memiliki harta orang lain. Tapi dalam kenyataannya warganegara Indonesia masih ada yang melakukan tindak kejahatan dan tidak jera walaupelakunya telah diberi sanksi pidana, bahkan yang belum pernah melakukantindak kejahatan menambah jumlah pelaku tindak pidana.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tanggapannarapidana Lembaga Pemasyarakatan Kota Madiun pada sanksi hukum pidanaIslam dengan sikap taubatan nashuha. Metode penelitian yang digunakan adalahEx-post-facto. Populasi dalam penelitian ini adalah narapidana pelanggar HakSyar’i Manusia (Hak Asasi manusia) sebanyak 17 orang. Angket penelitiandisebarkan kepada subjek penelitian, yaitu narapidana pencurian dan perampokandi Lembaga Pemasyarakatan Kota Madiun. Subjek penelitian dipilih secarapurposive, yaitu dengan cara memilih subjek berdasarkan pada putusan hukumpidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim.Berdasarkan analisis data dengan menggunakan analisis Spearman diketahuibahwa terdapat hubungan antara tanggapan narapidana Lembaga PemasyarakatanKota Madiun pada sanksi hukum pidana Islam dengan sikap taubatan nashuha.Kegiatan pembinaan mental yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1Kota Madiun melalui kegiatan keagamaan, yaitu berupa pengajian, baca Alqur’an,baca Yasin dan Tahlil dapat membantu narapidana untuk mengembangkantanggapan yang positif terhadap sanksi hukuman yang dijatuhkan kepadanya,sehingga narapidana terdorong untuk memiliki sikap taubatan nashuha.Narapidana merasa jera dan mampu mengembangkan suatu perasaan, keyakinandan perbuatan untuk berpindah dari perbuatan buruk ke perbuatan baik yang terusmenerus dan istiqomah. Jika hal ini dapat dilakukan secara istiqomah olehnarapidana, maka setelah dinyatakan bebas, individu yang bersangkutan akanmampu menjalani kehidupan bermasyarakat yang sehat dan terhindar dari tindakkriminal di kemudian hari.
HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DAN PERSEPSI PERAN JENIS KELAMIN DENGAN KEPUTUSAN PEMILIHAN KARIER SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 SEMARANG Tyas Martika Anggriana
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.969 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v1i1.161

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh locus of control dan persepsi peran jeniskelamin terhadap keputusan pemilihan karier siswa SMA Negeri 6 Semarang.Penelitian ini adalah penelitian expost-facto dengan menggunakan pendekatan kuantitatif nonekperimental.Pengujian validitas alat ukur menggunakan analisis rasional atau professionaljudgement dan perhitungan validitas konstruk menggunakan uji Product Moment. Estimasireliabilitas diukur dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha. Penelitian ini mengambilsampel dari sebagian siswa kelas X SMA Negeri 6 Semarang dengan jumlah sampel 186 siswamenggunakan teknik cluster random sampling. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakananalisis regresi.Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil terdapat hubungan locus of control dan persepsi peranjenis kelamin terhadap keputusan pemilihan karier siswa. Analisis tambahan dengan menggunakanuji crosstabulation (Chi-Square) diperoleh hasil tidak terdapat perbedaan pemilihan karier siswayang memiliki internal locus of control dan external locus of control, namun terdapat perbedaanpemilihan karier siswa dengan peran jenis maskulin, feminin, androgini, dan undifferentiated.
HUBUNGAN ANTARA KECENDERUNGAN KEPRIBADIAN NEUROTISME DENGAN PERILAKU MEROKOK Tyas Martika Anggriana
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.833 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v1i2.184

Abstract

Perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang, berupamembakar rokok dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapatterhisap oleh orang-orang disekitarnya. Meskipun berbahaya bagi kesehatan, padakenyataannya perilaku merokok tetap meningkat secara kuantitas. MenurutConrad dan Miller (dalam Sitepoe, 2000:17), dorongan psikologis menyebabkanseseorang berperilaku merokok dengan alasan untuk mengalihkan kecemasanyang dialaminya.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif-non eksperimental.Pengujian daya beda aitem alat ukur menggunakan uji Product Moment,sedangkan estimasi reliabilitasnya menggunakan koefisien reliabilitas Alpha.Penelitian ini mengambil sample dari sebagian mahasiswa laki-laki pada ProgramStudi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun dengan jumlah sample 132mahasiswa dengan menggunakan teknik incidental sampling.Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil tidak ada hubungan yangsignifikan antara perilaku merokok dengan kecenderungan kepribadianneurotisme, artinya tingginya kecenderungan kepribadian neurotisme tidakberhubungan dengan tingginya perilaku merokok. Demikian pula sebaliknya,rendahnya kecenderungan kepribadian neurotisme tidak berhubungan denganrendahnya perilaku merokok. Tidak adanya hubungan antara perilaku merokokdengan kecenderungan kepribadian neurotisme pada kemungkinan disebabkankarena ada faktor-faktor lain selain kepribadian neurotisme yang jugamempengaruhi mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling untukmemiliki perilaku merokok. Faktor-faktor tersebut menurut Smet (1994:294-295),antara lain: lingkungan sosial, seperti teman sebaya, orangtua, saudara dan media.
EFEKTIVITAS BIBLIOKONSELING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI REMAJA DI RUMAH PINTAR “BUNGA PADI” KECAMATAN BALEREJO, KABUPATEN MADIUN Dahlia Novarianing Dahlia Novarianing Asri; Tyas Martika Anggriana
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.661 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v2i2.225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bibliokonseling untukmeningkatkan empati remaja di Rumah Pintar “Bunga Padi” Kecamatan Balerejo,Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasiexperiment). Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan pre-test dan posttest.Subjek penelitian ini adalah remaja di Rumah Pintar “Bunga Padi” di KecamatanBalerejo, Kabupaten Madiun. Subjek penelitian dipilih secara purposive. dari 28remaja di Rumah Pintar “Bunga Padi” Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiundiperoleh 8 orang remaja yang dijadikan sebagai subjek penelitian dengan rincianterdapat 75% (6 orang) remaja yang memiliki tingkat empati rendah dan 25 % (2orang) remaja memiliki tingkat empati sangat rendah. Data yang terkumpul kemudiandianalisis dengan analisis statistik non-parametrik, yaitu dengan uji wilcoxon.Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil bahwa hipotesis diterima, artinya teknikbibliokonseling efektif untuk meningkatkan empati remaja di Rumah Pintar “BungaPadi” Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Skor subjek pada saat pretest danposttest menunjukkan perbedaan. Skor pretest subjek masuk dalam kategori sangatrendah dan rendah, setelah diberikan treatment bibliokonseling skor subjek masukdalam kategori tinggi dan sangat tinggi
KONFLIK PERAN GANDA PADA DOSEN PEREMPUAN DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA Tyas Martika Anggriana; Tita Maela Margawati; Silvia Yula Wardani
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.652 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v5i1.269

Abstract

Bekerja merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan individudewasa. Fenomena yang terjadi di masyarakat pada era globalisasi adalah semakinbanyaknya perempuan yang bekerja di luar rumah. Kecenderungan perempuanuntuk bekerja menimbulkan persoalan. Ketika di tempat kerja, perempuandihadapkan pada tuntutan pekerjaan, sedangkan ketika sudah pulang ke rumah,perempuan akan dihadapkan pada peran domestik. Dalam menghadapi peristiwaperistiwayang menekan, individu membutuhkan dukungan sosial. Individu yangmemiliki dukungan sosial yang tinggi dapat mengatasi stres secara lebih berhasildibanding dengan individu yang kurang memperoleh dukungan sosial.Penelitian ini dilakukan di IKIP PGRI MADIUN. Penelitian dilakukandengan menggunakan pendekatan kuantitatif-non eksperimental expost-facto.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakankuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi.Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruhsignifikan dukungan sosial keluarga terhadap konflik peran ganda. Semakin tinggidukungan sosial keluarga maka semakin rendah konflik peran ganda, dansebaliknya semakin rendah dukungan sosial keluarga maka semakin tinggi konflikperan ganda.
KOMPETENSI GURU PENDAMPING SISWA ABK DI SEKOLAH DASAR Tyas Martika Anggriana; Rischa Pramudia Trisnani
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.235 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.702

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan kompetensi guru pendamping siswa ABK di sekolah dasar. Meskipun bimbingan dan konseling di sekolah dasar secara eksplisit telah ditekankan untuk dilaksanakan di Sekolah Dasar sejak berlakunya PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan dasar, dalam prakteknya pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar masih mengalami banyak hambatan. Salah satu hambatan yang dimaksud adalah belum diangkatnya tenaga khusus bimbingan (konselor) di sekolah dasar oleh pemerintah. Oleh sebab itu, seorang guru di sekolah dasar diharapkan mampu memahami secara lebih luas tentang arti sekolah inklusi yang juga berarti melibatkan seluruh siswa tanpa kecuali, termasuk (1) Anak yang menggunakan bahasa ibu, dan bahasa minoritas yang berbeda dengan bahasa pengantar yang digunakan di dalam kelas, dan atau berbeda dengan bahasa yang digunakan di dalam buku-buku pelajaran dan bacaan yang digunakan; (2) Anak yang beresiko putus sekolah karena korban bencana, konflik, bermasalah dalam sosial ekonomi, daerah terpencil, atau tidak berprestasi dengan baik, (3) Anak yang beresiko putus sekolah karena kesehatan tubuh yang rentan/penyakit kronis seperti, dan (4) Anak yang berusia sekolah tetapi tidak bersekolah.