Diana Ariswanti Triningtyas
IKIP PGRI MADIUN

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPLEMENTASI PELATIHAN PERSONAL DEVELOPMENT DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF PADA WARGA RUMAH PINTAR “BUNGA PADI” DI KABUPATEN MADIUN Dahlia Novarianing Asri; Dian Ratnaningtyas Afifah; Diana Ariswanti Triningtyas
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.368 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i1.229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang jelas mengenai(1) implementasi pelatihan personal development dalam mengembangkan konsepdiri positif pada warga rumah pintar “Bunga Padi” di Kabupaten Madiun, dan(2) peranan pelatihan personal development dalam mengembangkan konsep diripositif pada warga rumah pintar “Bunga Padi” di Kabupaten Madiun.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitiankualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,dan skala psikologi. Data-data yang telah dikumpulkan dianalisis melalui 3 alurkegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajiandata, dan (3) penarikan simpulan/verifikasi.Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: (1)pelatihan personal development bagi warga Rumah Pintar “Bunga Padi”Kabupaten Madiun dapat diimplementasikan dengan lancar dan telah sesuaidengan prosedur standar serta tujuan yang telah ditetapkan. Pelatihan dilakukanmelalui 5 tahap, yaitu: (a) penyampaian materi dan tugas tentang “GambaranDiri”, (b) penyampaian materi dan tugas tentang “Potensi Diri”, (c) penyampaianmateri dan tugas tentang “Pola Pikir”, (d) penyampaian materi dan tugas tentang“Komitmen dan Cita-cita”, (e) Evaluasi, dan (2) kegiatan pelatihan personaldevelopment dapat berperan dalam mengembangkan konsep diri positif padawarga Rumah Pintar “Bunga Padi” di Kabupaten Madiun. Berkembangnyakonsep diri positif ini didasarkan pada 3 indikator, yaitu: (1) berkembangnyaharapan positif, (2) berkembangnya afirmasi diri, dan (3) berkembangnyakemampuan menanggapi penilaian sosial yang terdapat pada diri pesertapelatihan.
STUDI KASUS TENTANG RASA PERCAYA DIRI, FAKTOR PENYEBABNYA DAN UPAYA MEMPERBAIKI DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING INDIVIDUAL Diana Ariswanti Triningtyas
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.866 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i1.239

Abstract

Pada hakekatnya manusia mempunyai rasa percaya diri, namun antara satudengan yang lain ada perbedaan yaitu ada yang memiliki rasa percaya diri rendahdan ada yang rasa percaya dirinya tinggi.Rasa percaya diri diperlukan dimana saja seseorang itu berada, karena iturasa percaya diri perlu dibangun dan dikembangkan secara positif dan objektif.Siswa sebagai peserta didik yang berfungsi sebagai subjek maupun objekpendidikan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahanperubahan.Penelitian ini bertujuan untuk mengubah seorang siswa yangmempunyai rasa percaya diri rendah menjadi memiliki percaya diri tinggi jugauntuk mengetahui seberapa banyak kontribusi layanan konseling dalammenangani masalah pribadi siswa demi keberhasilan.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikirandan jalan keluar langkah-langkah apa yang perlu diambil oleh pihak sekolah, agarkeberadaan konseling individu dapat memberikan kontribusi nyata terhadappengembangan dan peningkatan prestasi belajar siswa.Lingkup penelitian adalah siswa SMK PGRI 3 Kediri. Untuk menetapkanseorang siswa yang mengalami rasa percaya diri rendah dipergunakan kriteriakriteriatertentu yaitu menunjukkan hasil belajar rendah, hasil yang dicapai tidaksesuai dengan usaha yang dilakukan, sering melamun, menunjukkan perilakuyang berlainan, menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar. Untukmengetahui faktor-faktor penyebab kurangnya rasa percaya diri yang dialamisiswa digunakan teknik wawancara, observasi, pencatatan dokumen pribadi untukfaktor internal, sedangkan untuk faktor eksternal adalah lingkungan keluarga danmasyarakat.Penelitian ini berusaha untuk mengungkap fakta-fakta yang terjadi padasaat penelitian. Fakta-fakta yang dimaksud adalah banyaknya, jenisnya, faktorfaktorpenyebab dan upaya penanggulangannya, utamanya menggunakan strategikonseling individual. Fakta-fakta yang terungkap dideskripsikan dengan kata-katadan tindakan, bukan dengan angka-angka maka penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif.
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP REMAJA AKHIR WAJIB SHAUM KIFARAT Siti Muhayati; Diana Ariswanti Triningtyas
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.308 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v4i2.262

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pola asuh orang tuaberpengaruh pada remaja akhir wajib shaum kifarat; faktor interaksi temansebaya berpengaruh pada remaja akhir wajib shaum kifarat; faktor keduanyasecara bersama-sama berpengaruh pada remaja akhir shaum kifarat. Populasipenelitian ini berjumlah 125 siswa, sampelnya berjumlah 25 siswa CendekiaMadiun. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desainexpost facto, sumber data diambil dari dokumen dan angket, analisa datamenggunakan SMK statistikHasil analisa data menunjukan bahwa Pola asuh Orang Tua TerhadapRemaja wajib shaum kifarat berpengaruh, dimana H 0 lebih besar dari H t (0,463>0,381) N= 25, pada tahap kesalahan 5%; hal ini bisa difahami karena lingkungankeluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak, jikaorang tua membimbing, memberi contoh dan bersedia diajak dialog tentangshaum yang belum mereka fahami. Interaksi Teman Sebaya tidak berpengaruhpada wajib Shaum Kifarat, dimana H 0 lebih kecil dari H t (0,043< 0,381), N=25,pada tahap kesalahan 5%; hal ini bisa difahami jika anak berinteraksi denganteman sebaya yang berada dilingkungan keluarga yang sama pola asuhnya makateman sebaya tidak mempengaruhi anak wajib shiam kifarat. Pola asuh Orang Tuadan Interaksi Teman Sebaya Terhadap Wajib Shiam Kifarat berpengaruh, dimanaH0 lebih besar dari Ht(0,541 > 0,381), N=25, baik pada tahap kesalahan 5%maupun pada tahap kesalahan 1%, hal ini bisa difahami jika anak dilingkungankeluarga yang membudayakan shiam Romadhon tanpa dibatalkan kecuali seizinAllah dan teman sebaya yang berlatang belakang keluarga yang sama maka anaktidak akan terkena wajib shaum kifarat.
MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK MELALUI TERAPI BERMAIN Diana Ariswanti Triningtyas
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.12 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i2.253

Abstract

Usia prasekolah anak diharapkan menguasai belajar menulis, bahasa,matematika dan ilmu pengetahuan lain. Pengetahuan akan konsep ini jauh lebihmudah diperoleh melalui kegiatan bermain. Anak usia prasekolah mempunyairentang perhatian yang terbatas dan masih sulit diatur, apalagi belajar dengan“serius”. Tetapi bila pengalaman konsep tersebut dilakukan sambil bermain,membuat anak senang, tanpa disadari ternyata ia sudah banyak belajar. Aspekperkembangan anak dapat ditumbuhkan secara optimal dan maksimal melaluikegiatan bermain. Saat bermain, anak-anak mempelajari banyak hal penting.Adapun jumlah anak yang diteliti adalah 23 anak. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui peningkatan rasa percaya diri anak melalui terapi bermain.Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam penelitian menggunakan metodeobservasi, wawancara, dan analisis data.Dinyatakan meningkat jika rata-rata prosentase masing-masing indikatoryang dimiliki lebih atau sama dengan 75%. Sebaliknya percaya diri anakdinyatakan belum meningkat jika rata-rata prosentase masing-masing indikatorkurang dari 75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan yangbaik dari Siklus I dan Siklus II mencapai 80%. Hal ini menunjukkan bahwa terapibermain tepat untuk diterapkan pada anak karena mudah dipahami dan disukaianak.
HUBUNGAN TANGGAPAN DAN SIKAP WARGA KOTA MADIUN TERHADAP MEMBAYAR ZAKAT/ JIZYAH SEBAGAI SUMBER APBN/APBD Siti Muhayati; Diana Ariswanti Triningtyas; Juli Muwarni
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.89 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v5i1.268

Abstract

Between Budget and Budget State Local Income in equality especially lower budget fromthe budget, and 50%-60% Budget spent for paying employees the reasons is the lack ofparticipation of citizens to fund the management of the state by paying the zakat (Muslim)jizyah (non-Muslim). The purpose of this study was to determine the response and attitude ofthe towns people Madiun to pay Zakat/jizyah as a source of state budget/budget. This researchwas conducted in Madiun by taking a sample of three villages of nine districts. The method isquantitative with ex-post facto design, collection document and questionnaire data and dataproduct moment correlation analysis (T test). Results zero hypothesisis accepted becauset0(0.059) is smaller than tt(1.96) level significansi 5% or 1% (2.59), this shows that a person'sresponse to the zakat/jizyah as a source of state budget/budgetis proportional. Or no differencein the attitude of paying zakat/jizyah, both of whichare clear about the function of zakat, isbeing, or less. Respondents who understand the positive response is proportional to attitudes,respondents were then negative response is proportional to the negative attitude; respondentswere not sure what it is a very negative response is proportional to the extremely negativeattitude or do not pay zakat.
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI DENGAN KECENDERUNGAN AGRESIVITAS REMAJA Diana Ariswanti Triningtyas; Herlan Pratikto; Suroso Suroso
Jurnal Pendidikan Vol 19, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study examined the relationship of conformity, self-esteem, and aggressiveness. Research subjects were 76 middle adolescents ages 16 to 18 years (16 males and 22 females). Data of aggressiveness obtained from the aggressiveness scale. Data of conformity obtained from the conformity scale. Data of self-esteem obtained from self-esteem scale. The results of regression analysis of conformity and self-esteem R = 0.325, F = 2.130, p = 0.126 (p> 0.01). Conformity and self-esteem variables simultaneously is not associated with adolescent aggressiveness. The results of partial conformity test t = -1.888, p = 0.063 (p> 0.05). Conformity variables in isolation is not related to aggressiveness. The results of partial self-test t = -1.061, p = 0.292 (p> 0.05). Variable self-esteem in isolation is not related to aggressiveness.