Dahlia Novarianing Asri
IKIP PGRI MADIUN

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING IKIP PGRI MADIUN DITINJAU DARI EFIKASI DIRI, FEAR OF FAILURE, GAYA PENGASUHAN ORANG TUA, DAN IKLIM AKADEMIK Dahlia Novarianing Asri; Noviyanti Kartika Dewi
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.743 KB)

Abstract

Numerous studies have reported that several factors negatively and positively affect academic procrastination among college students, such as time management, motivation, self-efficacy, coping styles, self-worth, self esteem, and etc. The studies reported that self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate are related with academic procrastination. Students with high level of procrastination reported that they have low level of self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate. The purpose of this study is to find out the correlation between self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate on academic procrastination. The participants were 90 students who study at the Guidance and Counselling, Faculty of Education in IKIP PGRI Madiun. Each participant completed five scales: the self-efficacy scales, the fear of failure scales, the parent style, the academic climate, and the academic procrastination. This result of this research suggests that in general, there is a very significant correlation between self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate. Effective total contribution of self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate to academic procrastination are 0.193%,and the greatestcontribution is from academic climate, 0.058%.
IMPLEMENTASI PELATIHAN PERSONAL DEVELOPMENT DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF PADA WARGA RUMAH PINTAR “BUNGA PADI” DI KABUPATEN MADIUN Dahlia Novarianing Asri; Dian Ratnaningtyas Afifah; Diana Ariswanti Triningtyas
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.368 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i1.229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi yang jelas mengenai(1) implementasi pelatihan personal development dalam mengembangkan konsepdiri positif pada warga rumah pintar “Bunga Padi” di Kabupaten Madiun, dan(2) peranan pelatihan personal development dalam mengembangkan konsep diripositif pada warga rumah pintar “Bunga Padi” di Kabupaten Madiun.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitiankualitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara,dan skala psikologi. Data-data yang telah dikumpulkan dianalisis melalui 3 alurkegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajiandata, dan (3) penarikan simpulan/verifikasi.Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: (1)pelatihan personal development bagi warga Rumah Pintar “Bunga Padi”Kabupaten Madiun dapat diimplementasikan dengan lancar dan telah sesuaidengan prosedur standar serta tujuan yang telah ditetapkan. Pelatihan dilakukanmelalui 5 tahap, yaitu: (a) penyampaian materi dan tugas tentang “GambaranDiri”, (b) penyampaian materi dan tugas tentang “Potensi Diri”, (c) penyampaianmateri dan tugas tentang “Pola Pikir”, (d) penyampaian materi dan tugas tentang“Komitmen dan Cita-cita”, (e) Evaluasi, dan (2) kegiatan pelatihan personaldevelopment dapat berperan dalam mengembangkan konsep diri positif padawarga Rumah Pintar “Bunga Padi” di Kabupaten Madiun. Berkembangnyakonsep diri positif ini didasarkan pada 3 indikator, yaitu: (1) berkembangnyaharapan positif, (2) berkembangnya afirmasi diri, dan (3) berkembangnyakemampuan menanggapi penilaian sosial yang terdapat pada diri pesertapelatihan.
PENINGKATAN PEMAHAMAN DIRI MELALUI MODEL PERMAINAN JOHARI WINDOW SISWA KELAS X AK 3 SMK SORE KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Puput Tri Anjanisari; Dahlia Novarianing Asri
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.272 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i2.252

Abstract

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan peneliti di lapangandan wawancara dengan konselor sekolah, diketahui bahwa kurang lebih 70%siswa kelas X Ak 3 di SMK SORE Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013memiliki pemahaman diri yang masih rendah. Cara yang digunakan untukmeningkatkan pemahaman diri siswa adalah dengan menggunakan modelpermainan Johari Window. Model Johari Window merupakan model permainanyang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran diri (self-awareness) danpemahaman diri (self understanding) pada individu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman dirimelalui model permainan Johari Window siswa kelas X Ak 3 SMK SORE KotaMadiun tahun pelajaran 2012/2013.Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitianeksperimen dengan desain pre-test and post test group. Populasi dalam penelitianini adalah siswa kelas X Ak 3 SMK SORE Kota Madiun. Pengambilan sampeldalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu siswa kelas X Ak 3sebanyak 20 siswa. Pengumpulan data untuk mengetahui tingkat pemahaman dirisiswa sebelum dan sesudah diberikan model permainan Johari Window dalampenelitian ini menggunakan metode angket. Dalam menganalisis datamenggunakan teknik t-test.Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan pemahaman dirisiswa sebelum dan sesudah diberikan model permainan Johari Window yangberarti ada peningkatan pemahaman diri melalui model permainan Johari Windowsiswa kelas X Ak 3 SMK SORE Kota Madiun tahun pelajaran 2012/2013.
STUDI TENTANG KEMANDIRIAN LANJUT USIA DI KOTA MADIUN DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL DAN OPTIMISME Dahlia Novarianing Asri
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.481 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v1i1.155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian lanjut usia(lansia) ditinjau dari dukungan sosial dan optimisme. Penelitian ini juga inginmengetahui kemandirian lansia ditinjau dari jenis kelaminnya, antara laki-laki danperempuan.Pengumpulan data dilakukan dengan skala kemandirian, skala dukungansosial, dan skala optimisme. Subjek dalam penelitian ini adalah 68 lansia yang adadi Kota Madiun yang terdiri dari 35 lansia laki-laki dan 33 lansia perempuan.Hasil analisis regresi pada lansia diperoleh R = 0,347, dan p = 0,015, pada tarafsignifikansi < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yangsignifikan antara kemandirian lansia dengan dukungan sosial dan optimisme,dengan sumbangan efektif sebesar 12,1 %. Hasil ini juga menunjukkan bahwahipotesis pertama diterima.Hasil analisis regresi pada lansia diperoleh R = 0,244, dengan p = 0,022,pada taraf signifikansi < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan positifyang signifikan antara dukungan sosial dengan kemandirian lansia, dengansumbangan efektif sebesar 9,61 %. Hasil ini juga menunjukkan bahwa hipotesiskedua diterima.Hasil analisis regresi pada lansia diperoleh R = 0,301, dengan p = 0,005,pada taraf signifikansi < 0,01. Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan positifyang sangat signifikan antara optimisme dengan kemandirian lansia, dengansumbangan efektif sebesar 5,95 %. Hasil ini juga menunjukkan bahwa hipotesisketiga diterima. Hasil analisis uji t-test diperoleh mean laki-laki 24,31, meanperempuan 24,06, t = 0,240, p = 0,811, dengan p > 0,05. Hasil analisis inimenunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemandirian dalam jenis kelaminantara lansia laki-laki dan lansia perempuan. Hasil ini juga menunjukkan bahwahipotesis keempat ditolak.
PERILAKU DAN INTERAKSI SOSIAL WARGA KAMPUNG IDIOT DESA SIDOHARJO DAN DESA KREBET KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO (STUDI FENOMENOLOGI MASYARAKAT RETARDASI MENTAL) Muhammad Hanif; Dahlia Novarianing Asri
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.578 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i2.254

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mendeskripsikan perilaku sosial warganormal, warga retardasi mental, dan warga normal terhadap warga retardasimental, 2)untuk mendeskripsikan interaksi sosial diantara warga normal danwarga normal dengan warga retardasi mental di kampung idiot Desa Sidoharjodan Desa Krebet Kecamatan Jambon Kabupaten PonorogoPenelitian ini dilaksanakan di Desa Sidoharjo dan Krebet KecamatanJambon Kabupaten Ponorogo selama dua belas bulan. Jenis penelitiannyakualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini yaituwarga masyarakat, baik warga normal maupun warga retardasi mental. Sumberdatanya yang digunakan adalah sumber primer dan skunder. Teknik pengambilandatanya dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperolehdianalisis dengan analisis kualitatif model interaktif.Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh gambaran, bahwa pada Tahun1970-an sampai dengan tahun 1990-an,warga masyarakat menunjukkan perilakupenolakan terhadap warga retardasi mental di kampung idiot Desa Sidoharjo danKrebet Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Berbeda dengan sekarang,warga masyarakat berperilaku menerima warga retardasi mental, dengan bentukperilaku yaitu tidak menyembunyikan, tidak membedakan dengan orang normal,mengembangkan kemandirian dalam taraf sederhana, dan menciptakankesempatan untuk bersosialisasi. Faktor-faktor yang melatarbelakangi perilakusosial tersebut yaitu persepsi yang positif terhadap warga retardasi mental, adanyainformasi/penyuluhan, pengetahuan dan pemahaman tentang retardasi mental,kondisi ekonomi yang meningkat, perilaku tokoh-tokoh panutan yang bertindakpeduli, kesadaran hidup bersosial. Warga retardasi mental yang mendapatperlakuan penerimaan dapat menjalankan aktivitas tingkah laku, keluarga, dansosial walaupun dalam taraf yang sederhana. Interaksi sosial diantara wargamasyarakat normal dan warga masyarakat normal dengan warga retardasi mentalmencerminkan interaksi sosial asosiatif. Interaksi tersebut dilatarbelakangi olehhubungan diantara warga masyarakat normal dan dengan warga retardasi mentalyang komunikatif. Interaksi sosial ini menghasilkan nilai-nilai sosial, moral,norma dan lembaga sosial, sehingga keberadaan warga retardasi mental menjadisesuatu wajar atau biasa di masyarakat desa tersebut.
PERANAN SELF-REGULATED LEARNING DALAM PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DALAM KERANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 Dahlia Novarianing Asri
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.29 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v4i1.259

Abstract

Pendidikan dan pembelajaran di sekolah dapat dipandang sebagai suatusistem. Di dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling berinteraksi, yaitusiswa, guru, kurikulum, administrasi, fasilitas penunjang dan lingkungan belajar.Setiap komponen pembelajaran tersebut mempunyai peranan dan fungsi masingmasingyang mendukung keseluruhan sistem pendidikan dan pembelajaran disekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dalam pengertian pendidikan dan pembelajaran sebagai suatu sistemsebagaimana yang telah dikemukakan di atas, kurikulum dipandang sebagai salahsatu komponen yang paling penting. Implementasi Kurikulum 2013 mendorongsiswa mampu melakukan kegiatan eksplorasi dan hal ini ber-implikasi terhadappelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menerapkan berbagai strategi danmetode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, dan bermakna.Salah satu inovasi pembelajaran menuju student centered adalahpendekatan konstruktivisme. Dalam pendekatan konstruktivisme, siswa harusmembangun pengetahuan dalam kerangka berpikirnya. Guru dapat memfasilitasiproses dalam mengajar dengan cara memberikan informasi yang bermakna danrelevan kepada siswa. Salah satu konsep dalam pendekatan konstruktivismeadalah self-regulated learning. Dalam self-regulated learning, siswa perludiarahkan untuk mengatur diri sendiri dan berperan mengevaluasi kemajuansiswa, dan bertindak melampaui standar-standar yang disyaratkan bagi merekadengan menelusuri hal-hal yang menjadi minat mereka. Self-regulation bukanlahsuatu kemampuan mental atau keterampilan performance akademik, melainkansuatu proses self-directive dimana siswa mengubah kemampuan mental mereka kedalam keterampilan akademik.
EFEKTIVITAS BIBLIOKONSELING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI REMAJA DI RUMAH PINTAR “BUNGA PADI” KECAMATAN BALEREJO, KABUPATEN MADIUN Dahlia Novarianing Dahlia Novarianing Asri; Tyas Martika Anggriana
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.661 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v2i2.225

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bibliokonseling untukmeningkatkan empati remaja di Rumah Pintar “Bunga Padi” Kecamatan Balerejo,Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasiexperiment). Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan pre-test dan posttest.Subjek penelitian ini adalah remaja di Rumah Pintar “Bunga Padi” di KecamatanBalerejo, Kabupaten Madiun. Subjek penelitian dipilih secara purposive. dari 28remaja di Rumah Pintar “Bunga Padi” Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiundiperoleh 8 orang remaja yang dijadikan sebagai subjek penelitian dengan rincianterdapat 75% (6 orang) remaja yang memiliki tingkat empati rendah dan 25 % (2orang) remaja memiliki tingkat empati sangat rendah. Data yang terkumpul kemudiandianalisis dengan analisis statistik non-parametrik, yaitu dengan uji wilcoxon.Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil bahwa hipotesis diterima, artinya teknikbibliokonseling efektif untuk meningkatkan empati remaja di Rumah Pintar “BungaPadi” Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Skor subjek pada saat pretest danposttest menunjukkan perbedaan. Skor pretest subjek masuk dalam kategori sangatrendah dan rendah, setelah diberikan treatment bibliokonseling skor subjek masukdalam kategori tinggi dan sangat tinggi
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DAN AKTIVITAS SOSIAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGATASI MASALAH BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN KRATON 2 MAOSPATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Indah Wahyu Yuliani; Dahlia Novarianing Asri
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.003 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v2i1.196

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh pola asuh orangtua otoriter terhadap kemampuan mengatasi masalah belajar pada siswa kelas VISDN Kraton 2 Maospati; (2) pengaruh tingkat aktivitas sosial siswa terhadapkemampuan mengatasi masalah belajar pada siswa kelas VI SDN Kraton 2Maospati; (3) pengaruh pola asuh orang tua otoriter dan tingkat aktivitas sosialsiswa secara simultan terhadap kemampuan mengatasi masalah belajar pada siswakelas VI SDN Kraton 2 Maospati.Populasi penelitian adalah siswa kelas VI SDN Kraton 2 Maospati tahunpelajaran 2010/2011. Sampel penelitian menggunakan teknik total samplingdengan jumlah populasi 31 siswa. Pengumpulan data menggunakan metodeangket. Analisis data menggunakan teknik statistik dengan menggunakan rumuskorelasi berganda dan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antar variabeldigunakan uji-F.Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) adapengaruh yang signifikan dan negatif antara pola asuh orang tua otoriter terhadapkemampuan siswa mengatasi masalah belajar pada siswa kelas VI SDN Kraton 2Maospati tahun pelajaran 2010/2011, (2) ada pengaruh signifikan dan positifantara aktivitas sosial siswa terhadap kemampuan siswa mengatasi masalahbelajar pada siswa kelas VI SDN Kraton 2 Maospati tahun pelajaran 2010/2011,dan (3) ada pengaruh signifikan dan positif antara pola asuh orang tua otoriterbersama dengan aktivitas sosial siswa secara simultan terhadap kemampuan siswamengatasi masalah belajar pada siswa kelas VI SDN Kraton 2 Maospati tahunpelajaran 2010/2011.
PENGEMBANGAN PROFESI GURU: MEMBANGUN PROFESI YANG BERMARTABAT DAN BERWIBAWA Dahlia Novarianing Asri
Jurnal Pendidikan Vol 18, No 2 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The objective of this paper is to describe the teacher as prefession and development of teacher profession as honourable and respectable profession. Teacher profession is considered as profession if it fulfills some criteria: providing self-working based service, having strong comitment, qualification which based on knowledge and specific skill ownership got from long and tight training, providing service which is given seriously, getting payment from client, and being controlled by peer when acquiring the profession. Teacher profession development is done by increasing the teacher’s quality, improving the teacher training system, recruiting, certitificating, and improving teacher management system.