Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Karakteristik Kemampuan Menyajikan Konsep Dalam Berbagai Bentuk Representasi Matematis Pada Siswa SMP Berdasarkan Teori Pirie dan Kieren Trisnanda Lady Utami; Syamsuri Syamsuri; Ihsanudin Ihsanudin
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v9i1.8580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis pada siswa SMP berdasarkan Teori Pirie dan Kieren. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kota Serang. Data dikumpulkan dengan metode tes dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis  pada siswa SMP dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe jawaban yaitu: 1) tipe jawaban inventising (menemukan) di mana siswa sudah memenuhi lapisan pemahaman image having, formalising, observing, dan inventising, 2) tipe jawaban observing (mengamati) di mana siswa sudah memenuhi lapisan pemahaman image having, formalising, dan observing, dan 3) tipe jawaban formalising (memfromalkan) di mana siswa sudah memenuhi lapisan pemahaman image having dan formalising. This study aims to describe the ability to present concepts in various forms of mathematical representation in junior high school students based on Pirie-Kieren’s theory. This type of research is a qualitative descriptive study. The subjects of this research is VIII grade students of SMPN 4 Kota Serang. Data collected by test and interview methods. The results of this study indicate that the ability to present concepts in various forms of mathematical representation in junior high school students can be classified into three types of answers, namely: 1) the type of answer is inventising where students have fulfilled the layer of understanding: image having, formalising, observing, and inventising, 2) the type of answer is observing where students have fulfilled the layer of understanding: image having, formalising, and observing, and 3) the type of answer is formalising where students have fulfilled the layer of understanding: image having and formalising.
Pengembangan E-Modul dengan Model Pembelajaran Knisley Menggunakan Platform Android sebagai Alternatif Pembelajaran Trigonometri SMA Riski Rosmawanti; Anwar Mutaqin; Ihsanudin Ihsanudin
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2021): EDISI JULI 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpm.v12i2.19057

Abstract

Penyajian e-modul sudah terintegrasi dengan memanfaatan teknologi, salah satunya adalah menyajikan e-modul berorientasi model pembelajaran Knisley yang dapat diintegrasikan berupa aplikasi yang kemudian dapat di install pada android. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan, kepraktisan, dan keefektifan e-modul berorientasi pembelajaran Knisley pada materi trigonometri untuk kelas X SMA. Jenis penelitian yang digunakan adalah R&D atau penelitian pengembangan dengan tipe ADDIE (Analyze, Design, Development, Imlementation, dan Evaluation). Subjek dalam penelitian ini yakni 25 peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pandeglang tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data digunakan dengan cara melakukan wawancara, penyebaran angket, dan tes uraian. Berdasarkan penilaian oleh validator ahli materi dan ahli media diperoleh sebesar 92,38% dan 89,17% dengan kategori sangat valid/sangat layak. Kemudian, hasil uji kepraktisan berdasarkan respon pendidik diperoleh persentase sebesar 82,31% dan dengan kategori sangat praktis. Adapun rata-rata hasil tes evaluasi yang dilakukan oleh 25 peserta didik yakni 77,6 dan presentase ketuntasan klasikal rata-rata sebesar 72%, dengan kualifikasi keefektifan berada pada kategori baik (60%-80%). Selanjutnya adalah persentase respon peserta didik setelah menggunakan E-Modul sebesar 85,69% dengan kategori sangat baik (80%-100%) sehingga e-modul dengan model pembelajaran Knisley menggunakan platform andorid layak, praktis, dan efektif untuk digunakan pada peserta didik.
Mathematics Curriculum Review in Senior High School Using Curriculum Review Mapping System (CRMS) Fatimah Rahmawati; Iin Habibah Muttaqin; Maman Fathurrohman; Ihsanudin Ihsanudin
International Journal on Emerging Mathematics Education IJEME, Vol. 5 No. 2, September 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/ijeme.v5i2.18968

Abstract

Curriculum 2013 that is currently being implemented in Indonesia, still holds many obstacles in its implementation. One of them is the constraints in making a lesson plan. Some tools can help teachers create better lesson plans, one of which is a tool called Curriculum Review Mapping System (CRMS). This research aims to find out the results of national curriculum analysis in mathematics in high school using CRMS and also teacher response to these results. This study used descriptive methods with a qualitative approach. The instruments used are documentation, interviews, and researchers themselves. CRMS uses a technology called a mapping system to analyze the curriculum. The description of the national curriculum analysis results is contained in the result and discussion section. CRMS can be used as a teacher lesson plan analysis tool as teacher preparation before the teacher presents his/her learning in the classroom.
Pengembangan Kelas Virtual dengan Gnomio Dalam Kecakapan Komunikasi Matematis Siswa Topik Transformasi Resti Artiyani Pratiwi; Aan Hendrayana; Ihsanudin Ihsanudin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.772 KB) | DOI: 10.31004/cendekia.v4i1.199

Abstract

Pada pokok bahasan topik transformasi geometri terdapat konsep yang membutuhkan visualisasi. Oleh karena itu, dibutuhkannya pembelajaran virtual guna menyajikan materi yang dilengkapi dengan ilustasi objek yang nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk kelas virtual dengan gnomio dalam kecakapan komunikasi matematis siswa topik transformasi geometri, dan mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas virtual yang dikembangkan memenuhi indeks kevalidan dan kepraktisan . Hasil uji validasi media sebesar 83.80% dan validasi materi sebesar 90.38% dengan kategori sangat baik. Hasil uji kepraktisan oleh guru dan siswa berturut-turut sebesar 100% dan 85.14% dengan kategori sangat baik. Uji keefektifan menggunakan normalitas gain (N-gain) dan paired sample t-test. Hasil analisis menggunakan N-gain memenuhi batasan N-gain yaitu sebesar 0.32 dengan kategori sedang dan analisis menggunakan paired sample t-test diperoleh sig. (2-tailed) sebesar 0.002. Dari hasil penilaian kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan diperoleh bahwa kelas virtual dengan gnomio yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESSMENT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF Ta'sya Rahmatika; Ihsanudin Ihsanudin; Isna Rafianti
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal Programme for International Student Assessment (PISA) ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Informan penelitian berjumlah 2 orang siswa kelas VIII SMPN 1 Teluknaga dengan gaya kognitif reflektif dan impulsif. Instrumen penelitian ini berupa Matching Familiar Figure Test (MFFT), tes soal tipe PISA dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa yang bergaya kognitif reflektif dan impulsif dalam menyelesaikan soal PISA termasuk kedalam kategori tingkat kemampuan representasi matematis yang rendah. Hal tersebut dikarenakan kedua siswa tidak memenuhi indikator menyelesaikan masalah menggunakan representasi baik aspek representasi simbolik, kata, maupun visual. Sedangkan pada indikator membuat situasi masalah, siswa reflektif memenuhi indikator tersebut pada tiap aspek representasi tetapi siswa impulsif hanya memenuhi indikator tersebut pada aspek representasi simbolik.
Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Yang Mendukung Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bagi Guru Matematika SMP Isna Rafianti; Ihsanudin Ihsanudin
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.219 KB) | DOI: 10.30653/002.202274.196

Abstract

DEVELOPMENT OF LEARNİNG OUTCOMES ASSESSMENT INSTRUMENTS THAT SUPPORT AKM (ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM) FOR MİDDLE SCHOOL MATHEMATİCS TEACHERS. The cancellation of the implementation of the UN was realized due to the Covid-19 pandemic that hit in 2020, so it was not possible to carry out the UN with various considerations. Over time, preparations were made to strengthen the AKM and character surveys. The process of developing assessment instruments for junior high school teachers is carried out in a continuous training setting accompanied by experts from universities. Through this service activity for junior high school mathematics teachers, it is possible to collaborate among teachers in various educational units or to develop joint programs for the common good; For example, in professional development. Training and mentoring activities in the development of electronic-based learning outcomes assessment instruments that support AKM have been carried out very well. This is indicated by the results of the response questionnaire of 85% which exceeds the indicators of the success of training and service activities.
Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Berdasarkan Teori Skemp Ditinjau dari Gaya Belajar Fajri Elang Giriansyah; Heni Pujiastuti; Ihsanudin Ihsanudin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun in Press (Desember
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1515

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa berdasarkan teori Skemp ditinjau dari gaya belajar. Skemp membagi kemampuan pemahaman konsep matematis menjadi dua jenis yaitu kemampuan pemahaman instrumental dan relasional. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan mengambil 3 siswa SMA Negeri 1 Cilegon berdasarkan pertimbangan gaya belajar siswa yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu peneliti, angket gaya belajar, tes pemahaman konsep dan pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual mampu memenuhi indikator mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan pembentuk konsep, menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya, dan menerapkan konsep secara algoritma ke pemecahan masalah namun belum mampu mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep. Siswa dengan gaya belajar auditori mampu memenuhi indikator mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep, dan menerapkan konsep secara algoritma ke pemecahan masalah namun belum mampu mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan pembentuk konsep, dan menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi indikator mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya persyaratan pembentuk konsep dan menerapkan konsep secara algoritma ke pemecahan masalah namun belum mampu memenuhi indikator menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya dan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep.
Eksplorasi Etnomatematika Batik Krakatoa Cilegon sebagai Sumber Belajar Matematika SMP Anisa Amalia; Syamsuri Syamsuri; Ihsanudin Ihsanudin
Wilangan: Jurnal Inovasi dan Riset Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56704/jirpm.v2i1.11640

Abstract

Budaya yang berkembang dimasyarakat tanpa disadari mengandung konsep matematika di dalamnya. Konsep matematika yang terkandung di dalam budaya ini disebut etnomatematika. Etnomatematika merupakan jembatan antara budaya, matematika, dan Pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik etnomatematika pada pembuatan batik Krakatoa Cilegon dan pengintegrasian batik Krakatoa Cilegon sebagai sumber belajar matematika SMP. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Instrument dalam penelitian ini merupakan peneliti itu sendiri dan tidak dapat digantikan dengan orang lain. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini berupa aktivitas dasar matematika yang dilakukan saat pembuatan batik dan konsep-konsep matematika yang terkandung pada motif batik Gunung Krakatau seperti translasi, refleksi, dan rotasi. Motif batik yang mengandung konsep matematika diintegrasikan ke dalam permasalahan materi matematika SMP sehingga dapat menjadi sumber belajar yang baru.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP dengan Pembelajaran Daring Rida Adhari Yanti; Hepsi Nindiasari; Ihsanudin Ihsanudin
Wilangan: Jurnal Inovasi dan Riset Pendidikan Matematika Vol 1, No 3 (2020): September 2020
Publisher : FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56704/jirpm.v1i3.8908

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMP pada saat pembelajaran matematika dilakukan secara daring karena pandemic Covid-19. Pembelajaran daring yang digunakan pada penelitian ini adalah pembelajaran daring tipe asynchronous yaitu pembelajaran daring pada waktu yang tidak bersamaan.. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi (reduksi data, penyajian data, dan verifikasi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas VII materi garis dan sudut.  Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII A MTs Negeri 3 Cilegon sebanyak 15 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tingkatan kategori kemampuan pemahaman konsep siswa, yaitu ada 6,7% siswa dengan kategori sangat baik, 60% siswa dengan kategori baik, 26,7% siswa dengan kategori cukup, dan 6,7% siswa dengan kategori sangat kurang. Kemampuan pemahaman konsep yang paling tinggi ada pada indikator menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dalam suatu konsep dan yang paling rendah ada pada indikator mengaplikasikan konsep secara algoritma.
PENGARUH MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR Silvia Ningsih; Ihsanudin Ihsanudin; Isna Rafianti
Wilangan: Jurnal Inovasi dan Riset Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56704/jirpm.v1i1.8209

Abstract

Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui pencapaian akhir kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model discovery learning,(2) mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model discovery learning,(3) mengetahui pencapaian akhir kemandirian belajar siswa dengan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model discovery learning, (4) mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa dengan model pembelajaran reciprocal teaching lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model discovery learning. Metode penelitian kuasi eksperimen Non equivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 17 Kota Serang. Sampel menggunakan teknik purposive sampling, dikelas VIII G (kelas eksperimen) dengan model pembelajaran Reciprocal Teaching dan kelas VIII F (kelas kontrol) dengan model pembelajaran discovery learning. Instrumen penelitian yaitu instrumen tes kemampuan komunikasi matematis dan non tes skala kemandirian belajar.