Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI BIOAKTIVITAS EKSTRAK AKAR TABAR KEDAYAN (Aristaolochia foveolata Merr) Siti Jubaidah; Anita Apriliana; Heri Wijaya
PROSIDING SEMINAR KIMIA SEMINAR NASIONAL KIMIA 2014
Publisher : PROSIDING SEMINAR KIMIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

East Kalimantan has very much plant diversity of the various ethnic Dayak. One is a plant Tabar Kedayan (Aristolochia foveolata Merr) contained in Malinau district, empirically efficacious as antidiarrheal, antidote (anti-venom), bidder alcohol for drinkers, to the efficacy of this type of p lant Aristolochia foveolata Merr not scientifically confirmed, this is because scientific research is still at least as well as the information contained bioactive compounds in the roots of Aristolochia foveolata Merr which has not been published and similarly with bio logical act ivity is not widely studied. This study aims to determine the chemical constituents of plants Tabar kedayan phytochemical screening form, which includes the bioactivity test toxicity test method Lethaly Brine Shrimp Test, antibacterial act ivity and antio xidant activity. The results of research on phytochemical screening of chemical co mpounds are alkaloids, tannins and flavonoids. Bioactivity test results on the toxicity test method BSLT 0,5,10,25 and 50 pp m concentration with the percentage of death is 0,40,60,80 and 100% level of to xicity of the ethanol extract of the roots of Tabar kedayan 7.269 ppm LC50 values obtained and included in tinggat highly toxic toxicity is 0-250 ug / ml, to test antibakter in Escherichia co li concentration of 5%, 10%, 20%, and 30% inhibition zones formed with anaverage diameter is 4.45 mm, 6.56 mm, 7.86 mm and 8.01 mm, whereas the bacterium Staphylococcus aureus is in order, with a concentration of 5%, 10%, 20% and 30% inhibition zones formed with an ave rage d iameter is 4.49 mm, 5.83 mm, 6.61 mm and 7.55 mm. Test results obtained antio xidant yellow spots after being sprayed DPPH can be concluded that the ethanol extract has antio xidant power.
Apoteker Remaja, Edukator Kesehatan Sebaya di SMAN I Rantau Pulung dan SMPN I Samarinda Yullia Sukawaty; Husnul Warnida; Anita Apriliana
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 1 No. 2 (2017): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.77 KB) | DOI: 10.24903/jam.v1i2.244

Abstract

Masa remaja adalah merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan secara fisik, fisologis, dan sosial. Seringkali remaja tidak memiliki cukup pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi masalah sosial dan emosional yang timbul pada masa remaja sehingga remaja melakukan hal-hal yang berbahaya seperti tawuran, merokok, minum minuman keras, penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif, hubungan seksual pra-nikah, kehamilan tidak diinginkan, penyakit dan infeksi menular seksual, dan lain-lain.Pelatihan Apoteker Remaja yang dilaksanakan pada tanggal 21-22 Mei 2016 di SMPN 1 Samarinda menghasilkan edukator sebaya sebanyak 112 orang dan pada  tanggal 16-17 Juli 2016 di SMAN 1 Rantau Pulung menghasilkan 44 orang edukator sebaya. Tindak lanjut dari pelatihan adalah pembentukan wadah komunikasi Apoteker Remaja sebagai tempat konseling dan edukasi kesehatan.
Pelatihan Pembuatan Saus Dari Limbah Kulit Buah Naga Merah Sebagai Saus sehat di Jalan Raudah Rt. 10 Kelurahan Teluk Lerong Kecamatan Samarinda Ulu Yulistia Budianti Soemarie; Anita Apriliana
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 1 (2019): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.769 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i1.414

Abstract

Daerah padat penduduk di Samarinda Kalimantan Timur salah satunya adalah Kelurahan Teluk Lerong. Didaerah ini terdapat banyak pedagang bakso, nasi goreng dan jajanan gorengan. Sebagian besar pedagang ini menggunakan bahan pelengkap berupa saus baik saus cabai maupun saus tomat. Mahalnya saus kemasan, mengakibatkan sebagian besar pedagang menggunakan saus kiloan dengan harga murah. Permasalahan yang dihadapi adalah minimnya pengetahuan mengenai dampak kesehatan penggunaan saus kiloan yang tidak terjamin mutu dan kualitasnya, mengakibatkan terjadinya penurunan derajat kesehatan di masyarakat. Hal ini juga menjadi perhatian bagi para ibu rumah tangga dalam mensiasati pembuatan saus dengan kualitas baik, aman bagi kesehatan keluarga dan harga murah.Solusi yang diberikan dari masalah diatas adalah dengan memberikan pelatihan kepada para ibu-ibu yang berada di Kelurahan Teluk Lerong (Jalan Raudah RT. 10) dalam pembuatan saus dari limbah kulit buah naga merah sebagai saus sehat untuk keluarga. Adapun peserta dari pelatihan ini adalah para ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok pengajian Raudhatul Khair. Pelatihan ini dibagi menjadi 3 materi, yaitu materi mengenai nilai gizi dan kandungan dari saus dan buah naga merah, praktek pembuatan saus dari kulit buah naga merah dan pelatihan pengemasan saus.
Kemampuan Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nangka (Atrocarpus heterophyllus Lam.) terhadap Escherichia coli Eko Kusumawati; Anita Apriliana; Rahmi Yulia
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 1 No. 7 (2017): Jurnal Sains dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.309 KB) | DOI: 10.25026/jsk.v1i7.51

Abstract

Daun nangka (Atrocarpus heterophyllus Lam.) diketahui mengandung flavonoid, saponin dan tanin yang berperan sebagai senyawa antibakteri, digunakan dalam pengobatan antidiare, demam, bisul, penyakit kulit, analgesic dan imunomodulator. Escherichia coli adalah salah satu contoh bakteri penyebab penyakit di dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun nangka (Atrocarpus heterophyllus Lam.) terhadap Escherichia coli. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Tahapan penelitian dimulai dengan ekstraksi daun nangka menggunakan metode maserasi dan pelarut etanol 70%. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi cakram (Kirby-Bauer) dengan konsentrasi ekstrak etanol 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%, kontrol positif digunakan kloramfenikol 0,1% dan kontrol negative digunakan akuades. Hasil pengukuran zona hambat ekstrak etanol daun nangka (Atrocarpus heterophyllus Lam.) dengan konsentrasi 40%, 60%, 80% dan 100% terhadap bakteri Escherichia coli secara berurutan sebesar 9,3 mm, 9,8 mm, 10,48 mm dan 11,31 mm. Kloramfenikol 0,1% pada bakteri Escherichia coli sebesar 17,48 mm, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun nangka (Atrocarpus heterophyllus Lam.) memiliki aktivitas antibakteri dalam kategori sedang sampai kuat terhadap Escherichia coli. Berdasarkan hasil pengujian dari ekstrak etanol daun nangka terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli menunjukkan bahwa perlakuan dengan konsentrasi 40% merupakan perlakuan dengan konsentrasi hambat minimum. Hal ini didasarkan pada analisa statistik menggunakan Shapiro-wilk test p-value lebih dari 0,05 atau signifikasi lebih dari 0,05. Ini menunjukan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan analisis One way ANOVA. Berdasarkan uji tersebut memiliki signifikasi kurang dari 0,05 dengan keputusan yang berarti terdapat perbedaaan bermakna dari hasil perlakuan pada daya hambat antibakteri masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun nangka