Erni Yuniarti
Departemen Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Pontianak, 78124

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pembuatan Minyak Kelapa Dalam Pemanfaatan Buah Kelapa di Desa Sungai Kupah Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Ely Nurhidayati; Agustiah Wulandari; Erni Yuniarti; Firsta Rekayasa Hernovianty; Nana Novita Pratiwi
Al-Khidmah Vol 5, No 1 (2022): AL-KHIDMAH (Agustus)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v5i1.3812

Abstract

Desa target binaan terletak di Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. SDM Desa Sungai Kupah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, yang memiliki potensi disektor pertanian. Khususnya pada sektor primer terutama perkebunan kelapa. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka program bina desa dapat menjadi peluang bagi masyarakat agar dapat mengolah, memanfaatkan dan meningkatkan nilai tambah produk buah kelapa. Program ini dilaksanakan dengan menerapkan metode offline dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama masa Pandemi Covid-19. Tim dosen beserta tim mahasiswa melakukan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat secara penuh di lapangan dengan menggunakan fasilitas, seperti aula sebagai tempat sosialisasi dan pelatihan.Adapun yang prospektif dikembangkan yaitu pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa. Adapun implementasi program bina desa ini dinamai PDKMI “Milaku” : Program Desa Kupah Mandiri Industri Minyak Kelapa. Adapun brand produk lokal minyak kelapa ialah “Milaku”. Adapun kegiatan program bina desa PDKMI “Milaku” : Program Desa Kupah Mandiri Industri Minyak Kelapa. Sasaran program Bina Desa PDKMI “Milaku” ini yaitu mengimplementasikan pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa (coconut crude oil), serta packaging produk minyak kelapa dengan brand “Milaku”.
Utilization of coconut shell waste into charcoal briquettes in Sungai Kupah Village, Kubu Raya Regency Ely Nurhidayati; Erni Yuniarti; Nana Novita Pratiwi; Agustiah Wulandari; Firsta Rekayasa Hernovianty
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 7, No 2 (2022): May 2022
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v7i2.6783

Abstract

The target villages located in Sungai Kupah Village, Sungai Kakap District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan have potential in the agricultural sector, especially in the primary sector, namely coconut plantations. Most of the coconut harvest in Sungai Kupah Village only uses the flesh of the fruit which is processed as copra. Other parts such as shells and coconut husks are just thrown away, piled up, and not used. Therefore, the village development program can be an opportunity for the community to be able to process, utilize and increase the added value of coconut fruit products and coconut waste. This program is implemented by applying the offline method while still observing health protocols during the Covid-19 pandemic. The lecturer team and the student team carry out full community development and empowerment activities in the field using facilities, such as a hall as a place for socialization and training. The prospective development is coconut waste into charcoal briquettes. The implementation of this village development program is called PDKMI Briketku: Program Desa Kupah Mandiri Industri Arang Briket. As for the activities of the PDKMI "Briketku" village development program: Program Desa Kupah Mandiri Industri Arang Briket has been implemented. This village development program activity has resulted in the processing of coconut waste (coir and shell) into charcoal briquettes, as well as the packaging of charcoal briquette products with the brand "Briketku”.
Strategi Pengembangan Mempawah Mangrove Center (MMP) Kabupaten Mempawah Hilir Erni Yuniarti
Uniplan: Journal of Urban and Regional Planning Vol 2, No 1 (2021): Maret
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.258 KB) | DOI: 10.26418/uniplan.v2i1.45900

Abstract

Mempawah Mangrove Center terletak di Jalan Gusti Sulung Lelanang, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir. Keunggulan yang dimiliki adalah hutan mangrove dengan spesifikasi kegiatan wisata berupa wisata alam. Luas untuk peruntukan wisata adalah 4 Ha dan luas hutan mangrove-nya dilihat dari perekaman Citra Google Earth adalah 51 Ha. MMP merupakan kawasan mangrove pertama yang dijadikan sebagai kawasan wisata alam, sehingga disebut sebagai penggerak berkembangnya wisata mangrove di Kalimantan Barat. Namun, masih terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh MMP antara lain, aksi vandalisme, seperti mencoret, mengukir, dan mematahkan pohon mangrove, serta permasalahan kebersihan lingkungan seperti sampah baik yang dihasilkan oleh wisatawan maupun sampah pengaruh pasang surut air laut.  Tujuan penelitian adalah merumuskan strategi pengembangan Mempawah Mangrove Center. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi literatur. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh bahwa MMP berada pada Kuadran I atau strategi S-O artinya posisi yang sangat menguntungkan. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi agresif dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada dalam pengembangan kawasan wisata MMP. Adapun strategi pengembangan yang dapat dilakukan antara lain memperluas promosi wisata, meningkatkan kapasitas pengelola wisata, membentuk regulasi, membangun spot pendukung wisata, dan menjalin hubungan dengan kemitraan.
Pemetaan Jalur Jalan Wisata Bukit Jamur di Kabupaten Bengkayang Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Erni Yuniarti; Meta Indah Fitriani; Tita Khairiyah
TATALOKA Vol 23, No 4 (2021): Volume 23 No. 4, November 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.4.563-574

Abstract

Bukit  Jamur  is  located  in  a  strategic  area  near  Bengkayang  Urban  and  is  an  urban tourism  icon  that  is  popular  with  visitors  to  do  light-scale  hiking.  Although  located  near  urban areas, there are no information boards so visitors are not aware of the existence of tourist sites and the lack of road directions both in the village and on the hiking trails. In addition, inadequate road infrastructure  makes  visitors  feel  uncomfortable.  The  delivery  of  information  with  a  map  is expected  to  make  it  easier  for  visitors  to  know  the  initial  condition  of  the  tourist  location.  The purpose  of  this  research  is  to  map  the  road  to  tourist  sites  equipped  with  road  signs  and information boards so that visitors can know the route clearly. The analysis method in this research uses the method of implementing Geographic Information System (SIG). The findings in the field stated that there are 2 village road paths, namely  the Belangko Hamlet road and the Dusun Jaku Bawah road path that is still lacking road directions and there are 3 hiking paths, namely stairways cliff paths and weeds that have not been equipped with directions and information boards so that there needs to be additional directions and information boards in the village and climbing.
Environment Improvement Through Visual Street Art in Beting Village, Pontianak City: Perbaikan Lingkungan Kampung Kota Melalui Visual Street Art Di Kampung Beting Kota Pontianak Agustiah Wulandari*; Erni Yuniarti; Nana Novita Pratiwi
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i2.16566

Abstract

BetingVillage is one of the urban sub-districts in Pontianak City, precisely in East Pontianak District. The local community views Kampung Beting with a negative image. This village looks busy and dirty because it was built on river water. Efforts that need to be made to improve the quality of the village environment are the PKM Activities for Improving the City Village Environment through Visual Street Art in Beting Village, Pontianak City. The aim of making visual street art is to beautify the village by painting the walls of residents' houses using bright colored paint.PKM is implemented using participatory and collaborative methods, starting from the preparation stage for determining the design, implementing wall drawings, and the final stage of socialization with the community. The image design concept chosen is Air Beting Village. The choice of street art design theme considered the characteristics of Kampung Beting as a sub-district where most of the residents' houses are above the water. This activity will add to the beauty of the environment and increase the attractiveness of Kampung Beting as a new tourist destination in Pontianak City
POTENSI DAYA TARIK WISATA PANTAI SUNGAI KINJIL KECAMATAN BENUA KAYONG KABUPATEN KETAPANG Atania Putri Pratiwi; Erni Yuniarti; Nana Novita Pratiwi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.80199

Abstract

Pantai Sungai Kinjil memiliki berbagai potensi yang berpeluang untuk pengembangan wisata di Kecamatan Benua Kayong sebagai kawasan peruntukan pariwisata alam karena termasuk kawasan strategis pesisir pantai yang telah tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ketapang Tahun 2015-2035. Pantai Sungai Kinjil merupakan salah satu objek wisata alam yang letaknya strategis di Pusat Kota Ketapang. Daya tarik yang terdapat di objek wisata ini, yaitu tersedia fasilitas bagi wisatawan yang berkunjung, seperti adanya saung untuk bersantai, cafe ditepian pantai, dermaga pantai, tempat bermain anak-anak, serta kuliner khas masyarakat lokal. Namun, potensi tersebut masih memiliki berbagai permasalahan diantaranya abrasi pantai, kurang terjaga kebersihan lingkungan, serta kurang memadainya fasilitas penunjang seperti toilet dan musholla. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi daya tarik wisata Pantai Sungai Kinjil. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif untuk menganalisis potensi daya tarik wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai ini termasuk golongan natural resources berupa keindahan sumberdaya alam dan atraksi buatan masyarakat di kawasan wisata dapat dilihat, dilakukan, dan dibeli. Aksesibilitas yang tergolong baik dan mudah dijangkau hanya membutuhkan sekitar 30 menit perjalanan dari Kota Ketapang. Objek wisata ini memiliki Fasilitas dan pelayanan yang cukup lengkap, sebagian besar kondisi fasilitasnya tergolong baik atau layak digunakan, namun ada sebagian kondisinya rusak.
PENGARUH WISATA SINKA ISLAND PARK TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA WISATA TELUK MAK JANTU Riska Viantia Silvana; Anthy Septianti; Erni Yuniarti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.84857

Abstract

Sinka Island Park adalah satu diantara objek wisata yang terkenal di Desa Wisata Teluk Mak Jantu. Perubahan mata pencaharian masyarakat lokal disebabkan oleh adanya peningkatan kunjungan wisatawan. Perubahan mata pencaharian dirasakan paling banyak oleh ibu rumah tangga. Namun terdapat permasalahan seperti tidak jelasnya status kepemilikan objek wisata serta kurangnya estetika daya tarik sehingga menyebabkan angka kunjungan berkurang drastis. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis pengaruh adanya kegiatan wisata Sinka Island Park terhadap fenomena perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Mak Jantu. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian dari analisis sasaran satu ialah kurangnya atraksi serta kondisi fasilitas umum yang tidak memadai. Sedangkan untuk hasil dari sasaran dua ialah adanya perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Mak Jantu akibat adanya kegiatan wisata Sinka Island Park berdasarkan jawaban kuesioner. Selain itu faktor yang berhubungan secara signifikan dengan perubahan mata pencaharian adalah pendapatan. Analisis tersebut didukung oleh hasil kuesioner yang kemudian disajikan menggunakan diagram lingkaran, tabel, dan peta.
Analisis Karakteristik Kampung Wisata Caping Pontianak Berdasarkan Kondisi Permukiman dan Wisata Diza Daffa Dheyaulhaq; Nana Novita Pratiwi; Erni Yuniarti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.79887

Abstract

Kampung Wisata Caping merupakan satu diantara objek wisata di Pontianak yang awalnya merupakan permukiman kumuh tepian sungai dengan kondisi yang tidak mendukung pariwisata. Namun, lokasi ini sejak dahulu telah menjadi pusat kreativitas kerajinan caping yang menjadi mata pencaharian utama warga. Oleh karena itu, di tahun 2018 mulai dilakukan program pengembangan kampung kreatif sebagai usaha untuk memperbaiki kawasan. Sejak mulai diperbaiki dan di-branding pada tahun 2019 sebagai kampung wisata, lokasi ini telah dikenal sebagai kawasan permukiman yang menawarkan wisata dengan tema utama kerajinan caping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik Kampung Wisata Caping yang ditinjau dari kondisi permukiman dan wisata. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan variabel permukiman dengan sub-variabel berupa aspek fisik dan non-fisik permukiman dan variabel wisata dengan sub-variabel berupa sejarah, daya tarik dan kegiatan wisata. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa di lokasi ini fungsi bangunan didominasi oleh rumah tinggal, kondisi persampahan yang perlu ditingkatkan hingga kegiatan gotong royong yang masih dilestarikan. Sedangkan pada kondisi wisata, terdapat atraksi wisata seperti main kano, fasilitas lahan parkir hingga aksesibilitas yang mayoritas konstruksinya berupa jalan beton dan aspal.
Identifikasi Karakteristik Kawasan Ekowisata Mangrove Kuala Kota Singkawang Queentera Cantika Arasanda; Erni Yuniarti; Firsta Rekayasa Hernovianty
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i4.61491

Abstract

The geographical condition of Singkawang City located in a coastal area provides opportunities for the development of natural potential. One of them is the development of conservation-based coastal ecotourism through mangroves. However, the development of coastal ecotourism also has several problems. One of coastal ecotourism's threats is the hydro-oceanographic process factors that can erode the surface of the beach floor, human activities such as near the coast, taking natural coastal protectors, converting mangroves into massive fish ponds and logging mangroves. However, in Kuala Subdistrict, West Singkawang District, there is a mangrove forest that is developed by the community through POKDARWIS Pesona Kuala Pesisir. It's just that in its implementation, there are still some problems causing the development of ecotourism is not fully optimized. Through this research, the author focuses on tourism objects in the Kuala Mangrove Ecotourism Area spatially with descriptive analysis. The results of the identification research on tourism objects, the characteristics of the Kuala Mangrove Ecotourism Area consist of four object substances, facilities, objects of attraction, accessibility, and land cover.