Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Preferensi Serangan Tikus Sawah (Rattus argentiventer) Terhadap Tanaman Padi Hamdan Maruli Siregar; Swastiko Priyambodo; Dadan Hindayana
Agrovigor Vol 13, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v13i1.6249

Abstract

Tikus sawah adalah salah satu hama utama tanaman padi yang sangat merugikan bagi petani karena dapat merusak pada semua stadia pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi serangan tikus sawah terhadap tanaman padi berdasarkan stadia pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dari bulan Januari sampai April 2018. Percobaan yang dilakukan adalah pemerangkapan tikus menggunakan linear trap barrier system (LTBS). LTBS dipasang di habitat tepi kampung selama satu musim tanam yang terdiri atas 3 periode pemasangan, yaitu stadia vegetatif, stadia awal generatif, dan stadia akhir generatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tangkapan tikus dan intensitas kerusakan tanaman padi tertinggi terjadi pada stadia awal generatif. Hal ini mengindikasikan bahwa preferensi serangan tikus sawah terhadap tanaman padi terjadi pada stadia awal generatif.
Analysis of the Movement of Rice Field Rats (Rattus argentiventer) Using the Linear Trap Barrier System Hamdan Maruli Siregar; Swastiko Priyambodo; Dadan Hindayana
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 7, No 2 (2021): December 2021
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v7i2.6208

Abstract

Linear Trap Barrier System (LTBS) is an innovative control technology developed using a trap system to control the movement of rice field rats. This study aims to determine the catch pattern and catch direction of rice field rats in several phases of rice plant growth. The experiment carried out was the installation of 6 LTBS units in 2 types of rice field rats habitat, i.e., village border and irrigation embankments. LTBS was installed in 3 phases of rice plant growth, i.e., vegetative, early generative, and late generative. The results showed that the installation of LTBS in both habitats had the same catch pattern, i.e., the highest percentage of rat catch occurred in the early generative phase. Likewise, the direction of rat catch in each phase of rice growth also showed the same pattern, i.e., the number of rats caught in the entry trap was relatively the same as the number of rats caught in the exit trap.
PERKEMBANGAN Spodoptera frugiperda J.E Smith PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata) Wilyus Wilyus; Hamdan Maruli Siregar; Rizki Aulia
Jurnal Media Pertanian Vol 6, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v6i2.121

Abstract

This study was conducted to determine the relationship between sweet corn plant phenology and population development and the attack of Spodoptera frugiperda. The research was carried out at the Research Farm and at the Laboratory of Plant Pests, Faculty of Agriculture, Jambi University. The study was conducted on an area of 500 m2 containing 28 plant plots. The sample plants consisted of 4 plots determined systematically. In each sample plot, all plants were used as sample.  plants to calculate the percentage of attacked plants, and the percentage of attacked cobs. S. frugiperda population observations were carried out directly on leaves, stems, flowers and cobs. If there were S. frugiperda faeces on the shoots, stems, and cobs, destructive observations were made where the plant parts were opened, to determine the presence of S. frugiperda in them. The data obtained were tabulated and arranged in the form of tables and figures, then explained descriptively. The results showed that: the population of S. frugiperda in each growth phase continued to increase, the highest population of S. frugiperda was found in the R6 phase or in the physiological ripening phase, which was as many as 21 heads per 12 corn plants; the percentage of attacks of S. frugiperda in each phase continues to increase, the highest percentage of attacks is in phase R6, which is 78.72%;  the attack of S. frugiperda on cobs began to be seen in the R2-R5 phase and was highest in the R6 phase, which was 68.57%. It is necessary to find the right way to control S. frugiferda.
INTENSITAS SERANGAN Spodoptera frugiperda PADA BEBERAPA FASE PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Wilyus Wilyus; Hamdan Maruli Siregar; Rizki Aulia
Jurnal Media Pertanian Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jagro.v7i1.132

Abstract

This study was conducted to determine the attack intensity of S. frugiperda at several stages of corn plant growth. The research was carried out at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Jambi University. The research was doneat a 5002 m area of corn plantation which consists of 28 plots with a size of 3 x 2 m for each plot. The variables observed were the intensity of attack of S. frugiperda larvae on the leaves and the percentage of cobs attacked. Observation of attack intensity of S. frugiperda was carried out at all growth phases (phases V3 - V5 to R6 phase), namely by directly observing the symptoms of attack caused by the 3 youngest leaves that were fully opened on each sample plant. Observations of attacked cobs were carried out on all plants in each sample plot starting from the VT - R1 phase to the R6 phase. The results showed that the intensity of the attack of S. frugiperda larvae that attacked the leaves at several stages of corn plant growth fluctuated. The highest attack intensity occurred in the R6 phase, which was 22.92%. Meanwhile, the attack on the cob was first found in the R2 - R5 phase, which was 10% and then experienced a significant increase to 68.57% in the R6 phase.Keywords: attack intensity, maize, S. frugiperda
SERANGAN ULAT GRAYAK JAGUNG SPODOPTERA FRUGIPERDA (lepidoptera: noctuidae) PADA TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN MUARO JAMBI, JAMBI Herni Dwinta Pebrianti; Hamdan Maruli Siregar
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i1.3355

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain dikonsumsi secara langsung, saat ini pemanfaatan jagung juga semakin beragam khususnya sebagai bahan baku industri makanan dan pakan ternak. Namun demikian, munculnya hama invasif baru Spodoptera frugiperda yang sebelumnya tidak ada di wilayah Indonesia menjadi ancaman serius terhadap keberlanjutan laju pertumbuhan produksi jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai intensitas serangan S. frugiperda pada tanaman jagung. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan metode observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap keberadaan S. frugiperda pada tanaman jagung petani yang berada pada beberapa daerah di Kabupaten Muaro Jambi. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sebaran kerusakan akibat serangan hama S. frugiperda pada tanaman jagung terjadi pada semua plot pada lokasi pengamatan dengan tingkat kerusakan yang bervariatif (rendah-sedang-tinggi).
PENYULUHAN TEKNIK PENGENDALIAN TIKUS SAWAH MENGGUNAKAN LINEAR TRAP BARRIER SYSTEM DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH, KECAMATAN TELANAIPURA Hamdan Maruli Siregar
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 28, No 2 (2022): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v28i2.27807

Abstract

Tikus sawah merupakan salah satu hama yang seringkali menjadi kendala bagi petani di Kelurahan Penyengat Rendah dalam melakukan budidaya tanaman padi. Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan teknik Linear Trap Barrier System (LTBS) kepada petani dan meningkatkan keterampilan petani dalam melakukan manajemen pengendalian tikus sawah. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang teknik pengendalian tikus sawah menggunakan LTBS dan praktik pemasangan LTBS. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan penyuluhan secara signifikan mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan manajemen pengendalian tikus sawah, khususnya menggunakan LTBS. Sebagian besar petani (93,3%) telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam menerapkan LTBS dan mampu menidentifikasi keberadaan tikus melalui jejak kaki, sarang aktif, dan gejala serangan.
PENYULUHAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DENGAN SISTEM HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE DI KELURAHAN PENYENGAT RENDAH Hamdan Maruli Siregar; Herni Dwinta Pebrianti; Najla Anwar Fuadi
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i2.1631

Abstract

Penyengat Rendah merupakan salah satu kelurahan di Kota Jambi yang akan dikembangkan sebagai sentra produksi sayuran hidroponik. Meskipun demikian, hasil survei menunjukkan bahwa belum semua masyarakat di Kelurahan Penyengat Rendah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan budidaya tanaman dengan teknik hidroponik. Hidroponik nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu sistem hidroponik yang saat ini banyak diterapkan karena efektif dan efisien dalam penggunaan nutrisi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kelurahan Penyengat Rendah dalam melakukan budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik NFT. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada 18 Agustus 2022 di Aula Kantor Kelurahan Penyengat Rendah. Peserta yang terlibat adalah anggota kelompok tani mitra, yaitu kelompok tani Galusia dan Berkah Asri yang berjumlah 26 orang. Penyuluhan dilakukan melalui 2 tahap, yaitu penjelasan materi mengenai teknik budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik NFT dan praktik penyemaian benih. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan pemeliharaan terhadap demplot tanaman hidroponik yang telah tersedia hingga melakukan pemanenan. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan bahwa peserta telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam melakukan budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik NFT. Keterampilan peserta ditandai dengan keberhasilan peserta dalam melakukan praktik penyemaian benih, pemeliharaan, hingga melakukan pemanenan.
Nisbah kelamin tikus sawah (Rattus argentiventer) pada beberapa fase pertumbuhan tanaman padi di lahan sawah irigasi Hamdan Maruli Siregar; Swastiko Priyambodo; Dadan Hindayana
Agrovigor Vol 15, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v15i2.11199

Abstract

Tikus sawah merupakan hama utama tanaman padi yang masa perkembangbiakannya berkaitan dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nisbah kelamin tikus sawah pada beberapa fase pertumbuhan tanaman padi berdasarkan hasil tangkapan linear trap barrier system (LTBS). Lokasi penelitian merupakan satu hamparan sawah irigasi yang berada di Kebun Percobaan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pemasangan 3 (tiga) unit LTBS pada habitat tanggul irigasi. Pemasangan LTBS dilakukan selama satu musim tanam yang terbagi atas 3 periode pemasangan, yiatu pada fase vegetatif, awal generatif, dan akhir generatif. LTBS dipasang selama 25 hari pada setiap periode pemasangan, kemudian dipindahkan sejauh ± 200 m. Pengamatan hasil tangkapan LTBS dilakukan setiap hari pada setiap periode pemerangkapan, yaitu pada pagi hari mulai jam 07:00 - 10:00 WIB. Tikus yang tertangkap kemudian diidentifikasi jenis kelaminnya dengan cara mengukur jarak anogenital, yaitu jarak antara area kelamin dengan anus. Tikus jantan umumnya memiliki jarak anogenital yang lebih panjang dibandingkan tikus betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tangkapan tikus jantan dan tikus betina pada fase vegetatif relatif sama. Adapun pada fase awal generatif jumlah tangkapan tikus betina relatif tinggi, dan sebaliknya pada fase akhir generatif. Meskipun demikian, fase pertumbuhan tanaman padi tidak berpengaruh terhadap nisbah kelamin tikus sawah karena jumlah tangkapan tikus jantan (136 ekor) dan tikus betina (147 ekor) tidak berbeda signifikan.
Pemberdayaan Anak Panti Asuhan Muhammadiyah Jambi Intan Lestari; Edwin Permana; Indra Lasmana Tarigan; Diah Riski Gusti; Ahmad Sazali; Hamdan Maruli Siregar; M Ikrar Lagowa; Moh Nabawi; Anisa Anisa; Ardian Salsa Rusmana; Betri Yanda
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Kepulauan Riau (JPPM Kepri) Vol 1 No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2, 2021
Publisher : STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1028.978 KB) | DOI: 10.35961/jppmkepri.v1i2.302

Abstract

Panti Asuhan Muhammadiyah memiliki luas pekarangan yang terbatas, namun masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya pertanian khususnya budidaya sayuran dan buah-buahan sehingga dapat menghasilkan produk pangan yang bermutu baik dan segar. Kurangnya keterampilan dalam budidaya pertanian pada lahan terbatas, belum adanya keterampilan mengolah produk pangan yang bernilai ekonomis dan manajemen usaha kecil menjadi permasalahan khusus mitra dalam upaya memberdayakan anak-anak panti asuhan. salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengembangkan sistem pertanian vertikultur. Mitra akan ditransfer ilmu dan teknologi tentang budidaya sayuran secara vertikultur dengan menggunakan pupuk organik cair yang dibuat sendiri dari limbah rumah tangga yang bersifat organik dan juga pembuatan pestisida nabati. Selain itu mitra juga akan dilatih untuk mengolah sayuran menjadi produk olahan pangan bernilai ekonomis dan manajemen usaha kecil. Penerapan program ini akan mendatangkan manfaat yang besar bagi kedua mitra dimana secara ekonomi mengurangi pengeluaran untuk membeli kebutuhan akan sayuran segar dan berkualitas, dan apabila hasil melebihi kebutuhan maka dapat dijual sehingga menambah pendapatan mitra. Selain itu program ini akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak-anak panti asuhan dalam mengelola usaha kecil secara mandiri dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan penghuni panti asuhan.
PENYULUHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAI R MENGGUNAKAN ALAT BIOREAKTOR DI DESA KARYA HARAPAN MUKTI KABUPATEN BUNGO Edwin Permana; Nelson; Ngatijo; Aditya Denny Prabawa; Hamdan Maruli Siregar; Indra Lasmana Tarigan; Tri Siswanto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Pinang Masak Vol. 2 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpm.v2i2.14647

Abstract

The majority of farmers in Karya Harapan Mukti Village are independent rubber and oil palm farmers (people's plantations). Generally the strategy used to increase sap production, farmers use synthetic fertilizers (chemical), but it has a negative impact on the environment and soil. The people of Karya Harapan Mukti Village complained about their low competence in agricultural production, only focusing on chemical fertilizers to increase their oil palm or rubber agricultural production. Traditionally, some people know the process of making organic fertilizer, known as compost. But the technology used is still simple, using a derrigen/bucket so that production is still very limited and less efficient. So that technological innovation is needed so that people can produce fertilizers independently, easily and cheaply. The aim of this program is to transfer bioreactor technology innovations to produce liquid organic fertilizer based on local microorganisms from rubber seeds, as well as provide training and competence to the community in processing plantation waste to produce liquid organic fertilizer that can be used to improve plantation quality. One technology that wants to be applied as an Appropriate Technological Innovation (TTG) for the people of Karya Harapan Mukti Village is through the application of bioreactor technology, it is expected to be able to introduce fermentation technology processes to the community and can increase the production of MOL-based liquid organic fertilizer as an effort to meet fertilizer needs in the community. farmers in Karya Harapan Mukti Village, Bungo Regency. Keywords: Rubber, MOL, Fertilizer, Technology