Muhammad Saikhu
Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Intensitas Penyiraman terhadap Persemaian Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) dengan Media Semai Pelepah Batang Pisang di Kelompok Tani Margo Utomo Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur Zainatu Lutfiana; Laratus Fangohoi; Muhammad Saikhu
Agrovigor Vol 12, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.055 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v12i2.5605

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggaruh penggunaan pelepah batang pisang sebagai media semai cabai rawit (Capsicum frutescents L.). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2019 sampai dengan tanggal 15 April 2019, di Kelurahan Bence, Garum, Blitar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakukan dan 6 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah intensitas penyiraman terhadap persemaian cabai rawit, sebagai berikut: (C0). Tanpa penyiraman; (C1). Penyiraman 1 kali sehari; (C2). Penyiraman 2 kali sehari dan (C3). Penyiraman 3 kali sehari. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah daun dengan interval pengamatan 5 hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelepah batang pisang bisa digunakan sebagai media semai cabai rawit. Berdasarkan hasil pengamatan, perlakuan (C1) menunjukkan hasil yang terbaik. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan terhadap parameter pada akhir penelitian (27 HSS), yang meliputi: rata-rata tinggi tanaman sebesar 13,6 cm dan  rata-rata jumlah daun 4 helai. Penggunaan pelepah batang pisang memberikan pengaruh terhadap intensitas penyiraman pada persemaian cabai rawit (Capsicum frutescents L.). Intesitas penyiraman terbaik adalah pada perlakuan C1 dengan penyiraman 1 kali sehari.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH KULIT SINGKONG MENJADI CARANG MAS DI KELOMPOK WANITA TANI SRIKANDI KELURAHAN TANAH MAS KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN Uci Sapitri; Muhammad Saikhu; Rika Despita
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v6i2.57

Abstract

Kajian ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, yang bertujuan untuk mengetahui ukuran irisan carang mas kulit singkong dalam mengurangi kadar sianida dan mengetahui perlakuan terbaik yang disukai panelis serta mengetahui hasil nilai tambah carang mas kulit singkong sebagai pemanfaatan limbah keripik singkong. Dengan adanya kegiatan industri memanfaatkan limbah keripik singkong menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses pengolahan menjadi carang mas kulit singkong, maka dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan lebih besar bila dibandingkan tanpa pengolahan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner. Data uji organoleptik dianalisis dengan menggunakan uji hedonik dan BNT sedangkan analisis nilai tambah dihitung menggunakan metode Hayami 1987. Dari hasil analisa data diperoleh bahwa pengolahan kulit singkong menjadi carang mas aman dari kandungan sianida. Selanjutnya perlakuan terbaik pada pengolahan kulit singkong menjadi carang mas terhadap kesukaan panelis adalah dengan lebar irisan 0,6 cm. Nilai tambah kulit singkong diolah menjadi carang mas dalam 1 kg bahan baku kulit singkong diperoleh Rp 38.801,676.
PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicumL.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracilariasp.) Zaira Yuliantika; Achmad Nizar; Muhammad Saikhu
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.069 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.23.2.172-178.2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos limbah rumput laut (Gracilaria sp.) terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium Ascalonicum.L). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF), setiap perlakuan diulang 3 kali ulangan. Variabel pengamatan meliputi pertumbuhan dan hasil.Data dianalisis menggunakan rumus sidik ragam rancangan acak kelompok, apabila hasilnya berbeda nyataakan dilanjutkan dengan Uji Duncan pada taraf 5% dengan menggunakan aplikasi SPSS. Penggunaan kompos limbah rumput laut dengan penambahan POC Nasa/20cc berpengaruh nyata terhadap tinggi daun, jumlah daun, jumlah umbi, berat umbi basah, dan berat umbi kering.Perlakuan terbaik adalah penggunaan kompos limbah rumput laut dosis 3 kg/petak dengan penambahan Boisca/20cc.
Studi Karakteristik Petani Desa Tulungrejo dalam Mendukung Pengembangan Agrowisata “Bon Deso” Pravasta Wahyu Satriawan; Muhammad Saikhu; Rika Despita; Budi Sawitri
Jurnal KIRANA Vol 2 No 2 (2021): Jurnal KIRANA Volume 2 Nomor 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v2i2.27793

Abstract

This study aims to study the support characteristics of Tulungrejo Village Farmers for the development of "Bon Deso" Agrotourism which is being developed by the Tulungrejo Village Government. This research was conducted in Tulungrejo Village, Kec. Bumiaji, Batu City with the method of determining the location that is purposive. The population of this study were all members of the farmer group in Tulungrejo Village as many as 646 farmers, while for the sample of this study as many as 87 farmers were obtained using the Slovin formula and the determination was made using simple random sampling. This research method is a survey with data collection techniques of observation, interviews, and research instruments and data analysis techniques using descriptive statistics. The results showed that the description of farmers in Tulungrejo Village were mostly 36-45 years old with an average length of formal education of 6-9 years which was equivalent to elementary-junior high school education. Non-formal education also contributes to understanding the development of agro-tourism is counseling. The average farmer owns an area of ​​0.01-1.21 ha with farming experience 18-30 years. Income level Rp. 700,000 – Rp. 7,100,000 with a predominant livelihood as farmers. Such conditions are very possible for agro-tourism managers to collaborate with farmers to contribute to agro-tourism as a means for them to improve their welfare. Key words: Agrotourism, Characteristics, Farmers