Andri Laksono
Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji antagonis Pseudomonas fluorescens untuk mengendalikan penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah Andri Laksono; Joko Gagung Sunaryono; Rika Despita
Agrovigor Vol 14, No 1 (2021): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v14i1.8327

Abstract

Penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah yang disebabkan oleh cendawan Alternaria porri dapat mengakibatkan  persentase kehilangan hasil panen mencapai 57%. Penggunaan fungisida kimia secara terus menerus memiliki dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Salah satu pengendalian yang aman dan ramah lingkungan yaitu pengendalian hayati dengan mikroorganisme antagonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi terbaik agen hayati Pseudomonas fluorescens  untuk mengendalikan penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah varietas bauji. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan jumlah ulangan sebanyak  4 kali. Perlakuan tersebut meliputi : P1(kontrol), P2 (konsentrasi 20 ml/l), P3 (konsentrasi 40 ml/l), P4 (konsentrasi 60 ml/l), P5 (konsentrasi 80ml/l), P6 (konsentrasi 100 ml/l). Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis varian, dan uji lanjut menggunakan Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Pseudomonas fluorescens 100 ml/l mampu mengendalikan penyakit bercak ungu dengan intensitas serangan sebesar 22,47%, selain itu Pseudomonas fluorescens mampu memperpanjang periode inkubasi penyakit dan menghasilkan bobot basah umbi yang berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol.
APLIKASI PUPUK ORGANIK DAN ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH DAN TANAMAN Yeni Pramita; Niken Rani Wandansari; Agus Salim; Andri Laksono
UNEJ e-Proceeding 2018: Pembangunan Pertanian dan Peran Pendidikan Tinggi Agribisnis: Peluang & Tantangan di Era Indus
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pertanian adalah sebagai pemasok kebutuhan pangan nasional. Akan tetapi produktivitas lahan pertanian di Indonesia semakin tahun semakin rendah karena terjadinya penurunan kualitas lahan. Untuk mengurangi penurunan kesuburan tanah sebagai daya dukung kegiatan pertanian, sekaligus memperoleh peningkatan hasil panen yang berkelanjutan, maka pemanfaatan pupuk organik secara tepat dan sesuai kebutuhan serta konyiuitas dalam pengaplikasian pupuk organik sangat di perlukan. melalui teknologi pengomposan sederhana dengan penambahan dekomposer, serta pengkayaan dengan hara lain di harapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan. Dalam penelitian ini pupuk organik yang digunakan terbuat dari campuran limbah blotong pengolahan pabrik gula sebagai bahan baku utama dan kotoran kambing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh interaksi antara pupuk organik dan ZPT yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi sawi, dan 2) dosis pupuk organik dan jenis ZPT yang terbaik terhadap tanaman uji. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Laboratorium Tanah dan Kesuburan Tanah STPP Malang dan Laboratorium Tanah Universitas Brawijaya Malang pada bulan Mei hingga September 2017. Percobaan selama kajian menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: 0 ton/ha (P0), 100 gram/pot (≈20 ton/Ha) (P1), dan 200 gram/pot (≈40 ton/Ha) (P2). Sedangkan faktor kedua merupakan jenis ZPT dengan 3 taraf perlakuan, yaitu: tanpa pemberian ZPT (Z0), pemberian ZPT ekstrak tanaman (Z1), dan pemberian ZPT di pasaran (Z2). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan P berbeda nyata, perlakuan H ≠ berbeda nyata dan interaksi antara P x H menunjukan interaksi berbeda nyata. Pengaruh penggunaan pupuk organik dan jenis ZPT terhadap kandungan hara tanah diketahui bahwa peningkatan unsur N sebesar 0,2% , unsur P sebesar 061,6 ppm dan unsur K mengalami kenaikan sebesar1,85 me/100g.