Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANTIAGING PROPERTIES OF CREAM MADE WITH COCOA POLYPHENOL, ALOE VERA (Aloe barbadensis) AND SEAWEED (Euchema cottoni) AS ACTIVE AGENTS Sifat Antiaging dari Krim Berbahan Aktif Polifenol Kakao, Aloe Vera (Aloe barbadensis) dan Rumput Laut (Euchema cottoni) Eky Yenita Ristanti; Sitti Ramlah; Dwi Indriana
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.583 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v13i1.3760

Abstract

Cream made from cocoa polyphenol combined with aloe vera and seaweed has been prepared and its antiaging properties has been studied. Cream composition consisted of cocoa butter, olive oil, sodium dodecyl sulphate, polypropylene glycol, cetyl alcohol and aquadest as the cream base. Cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed were used as active agent to perform antiaging activity. Antiaging tests were done in vivo, using male Wistar rats. Antiaging tests included cream effectivity to protect skin from UV B radiation, which indicated by wrinkle, exfoliation, erythema and skin elasticity. Result of this research shows that skin applied with cream contained cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed has less wrinkle and erythema after being exposed with UV B lamp for 2 weeks. Cream contained 3 active ingredients (cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed) shows less effectivity to protect against exfoliation compare to cream with only 2 active ingredients (aloe vera and seaweed), however, cream with 3 ingredients still shows better protection to skin, compare to the unprotected skin (skin which not applied with any cream). In addition, skin applied with cream contained cocoa polyphenol, aloe vera and seaweed shows better elasticity, compared to those which not applied with cream. 
KAJIAN PENGGUNAAN HIDROKOLOID SEBAGAI EMULSIFIER PADA PROSES PENGOLAHAN COKELAT Rahayu Wulandari; Dwi Indriana; Andi Nur Amalia
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.165 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v14i1.4660

Abstract

Proses tempering dan pendinginan cokelat yang tidak tepat akan menimbulkan terjadinya bintik putih pada permukaan luar cokelat (fat bloom). Untuk menghindari terjadinya hal tersebut maka perlu digunakan emulsifier. Salah satu emulsifier yang sering digunakan pada pembuatan cokelat adalah lesitin. Selain lesitin, emulsifier yang biasa digunakan dalam produksi pangan adalah hidrokoloid. Hidrokoloid memiliki kelebihan mampu meningkatkan daya lepas komponen aktif dan mudah larut dalam sistem pencernaan. Kajian ini bermanfaat untuk mengetahui jenis dan konsentrasi hidrokoloid yang tepat sebagai emulsifier pada proses pembuatan cokelat untuk menghindari fat bloom. Hidrokoloid jenis glukomanan dan karagenan berpotensi dimanfaatkan sebagai emulsifier dengan konsentrasi optimal berkisar antara 0,1 – 0,75%.
Potensi Senyawa Aktif Biji Kopi sebagai Imunomodulator (Ulasan) Asma Assa; Dwi Indriana; Andi Nur Amalia; Rahayu Wulandari
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.2 Desember 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i2.6602

Abstract

Beberapa dekade terakhir terjadi peningkatan prevalensi infeksi virus, bakteri, dan jamur di seluruh dunia sehingga diperlukan upaya untuk menemukan berbagai obat baru maupun bahan aktif yang dapat meningkatkan fungsi imun tubuh. Imunomodulator atau biological respons modifier adalah berbagai macam bahan baik rekombinan, sintetik, ataupun sistem alamiah yang memperbaiki ketidakseimbangan imun tubuh. Kopi merupakan salah satu bahan alami dengan efek samping minimal yang memiliki efek imonumodulator. Biji kopi kaya akan senyawa aktif polifenol dan alkaloid yaitu asam klorogenat, kafein, trigonelin, dan diterpen yang telah terbukti memiliki efek farmakologi diantaranya sebagai imunomodulator, antivirus, antifungi, antioksidan, antiinflamasi, dan efek antibakteri. Pengobatan atau terapi akibat infeksi virus melalui pemberian rejimen imunomodulator dari bahan alami kopi memiliki efek samping yang minimal dibanding dengan agen sintesis. Review ini akan mengkaji prospek pemanfaatan senyawa aktif biji kopi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai imunomodulator.