Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Parameter Hidrologi dan Hidrogeologis Pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sebagai Landasan Dalam Perencanaan Ruang Rahmad Junaidi
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 1 No. 1 (2015): EIJA | August ~ October 2015 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.965 KB)

Abstract

Indonesia mulai merasakan dampak pemanasan global (global warming) yang telah dibuktikan dengan terjadinya perubahan musim, di mana musim kemarau menjadi lebih panjang serta bencana alam yang terjadi. Hal tersebut seiring dengan banyaknya Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dengan kondisi kritis. Beberapa bencana yang terjadi di Indonesia telah memberikan dorongan perencanaan ruang yang memperhatikan kaidah-kaidah konservasi, baik konservasi tanah maupun konservasi air yang bertujuan agar terwujudnya keseimbangan lingkungan, sehingga pertumbuhannya tidak menyebabkan bencana. Tujuan dari kajian ini yaitu mendapatkan prosedur penataan ruang berdasar parameter hidrologi dan hidrogeologis suatu DAS.Pengetahuan tentang hubungan siklus hidrologi dalam suatu DAS dijadikan sebagai landasan dalam perencanaan ruang. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam merancang pola perencanaan ruang serta dapat dijadikan sistem pendukung dalam pengambilan keputusan (decision support systems) untuk perencanaan RTRW yang mengacu pada konservasi tanah dan air.
Analisis Routing Reservoir dalam Pengembangan Sumber Daya Air Kawasan Karst Rr Diah Nugraheni Setyowati; Rahmad Junaidi
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2016): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.022 KB) | DOI: 10.29080/alard.v2i1.128

Abstract

Pengembangan sumberdaya air adalah upaya peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Pengembangan Sumber Daya Air didalam Hukum Tata Lingkungan tercakup pada azas ke 13 yaitu azas penyelenggaraan kepentingan umum (principle of public service). Adapun Pengembangan Sumber Daya Air didalam Ilmu Lingkungan tercakup pada azas ke tiga atau Hukum Termodinamika ke tiga ialah menyangkut sumber alam, meliputi materi, ruang, waktu, dan keanekaragaman (Tresna, 2000). Kawasan karst memiliki karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh larutnya batuan yang tinggi di dalam air, jika dibandingkan dengan daerah lain. Pada kawasan ini dapat diketahui yaitu relief pada bentang alam ini berada pada kawasan yang berbatuan yang mudah larut, juga dapat diketahui dengan adanya aliran sungai yang secara tiba tiba masuk tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang besar. Pada kawasan ini pola pengaliran tidak sempurna, kadang tampak, kadang hilang, yang disebut sebagai sungai bawah tanah. Kawasan karst terbentuk dari tanah karst yang didominasi oleh batu gamping. Menurut Bowles (1989), klasifikasi batu gamping termasuk batuan sedimentasi kimiawi terdiri dari kalsit (CaCO3), yang mempunyai sifat cepat bereaksi dengan cairan asam (hydroclorida). Tanah karst termasuk kategori tanah yang tidak mendukung keberadaan air permukaan, karena tanah tersebut tersusun dari batuan karbonat terutama CaCO3 dan dolomit CaMg (CO3)2. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan memberikan gambaran sistematis terhadap obyek penelitian. Sistem pendistribusian air direncanakan dalam sistem jaringan dengan cara gravitasi. Sistem gravitasi bertujuan akan memperlancar pendistribusian air ke konsumen dengan dampak biaya operasional relatif ringan. Metode perhitungan yang digunakan dengan analisis routing reservoir. Dari hasil analisis, untuk dapat melayani semua konsumen +75.000 orang maka RB-2 memerlukan debit inflow minimum 86 l/dt. Bila debit minimum ke RB-2 65 l/dt baru dapat melayani 65% dari kebutuhan air total. Sedangkan untuk debit inflow minimum 82 l/dt baru dapat melayani 91 % kebutuhan air total.
Rapid visual screening of building for potential ground movement in Kalirejo, Kulonprogo, Yogyakarta Sely Novita Sari; Rizqi Prastowo; Rahmad Junaidi; Amir Machmud
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.853 KB) | DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v9i1.5190

Abstract

Landslides are the biggest threat in the Kalirejo area. The dynamics of land movements in the mountains often cause cracks and potentially collapse. Landslides due to land fractures caused building damage. This study aimed to analyze the condition of a simple building on the influence of land fracture. The method used was conducting a field survey of existing buildings in the Kalirejo area. The data of the surveys were the percentage of building damage and building categorization. From the results of the analysis, the percentages of buildings in the safe category were 78 buildings or 54.17%, the buildings of the unsafe category were 51 buildings or 35.42%, and buildings with the unsafe category were 15 buildings out of 144 surveyed building with the percentage of 10.42%. Based on the results of the analysis using the Rapid Visual Screening (RVS) method, 15 buildings with unsafe conditions need to be relocated because they do not use the minimum structure required for simple buildings while the 51 buildings with unsafe conditions, repairs must be made to the structure according to the minimum requirements of simple buildings
Rapid visual screening of building for potential ground movement in Kalirejo, Kulonprogo, Yogyakarta Sely Novita Sari; Rizqi Prastowo; Rahmad Junaidi; Amir Machmud
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v9i1.5190

Abstract

Landslides are the biggest threat in the Kalirejo area. The dynamics of land movements in the mountains often cause cracks and potentially collapse. Landslides due to land fractures caused building damage. This study aimed to analyze the condition of a simple building on the influence of land fracture. The method used was conducting a field survey of existing buildings in the Kalirejo area. The data of the surveys were the percentage of building damage and building categorization. From the results of the analysis, the percentages of buildings in the safe category were 78 buildings or 54.17%, the buildings of the unsafe category were 51 buildings or 35.42%, and buildings with the unsafe category were 15 buildings out of 144 surveyed building with the percentage of 10.42%. Based on the results of the analysis using the Rapid Visual Screening (RVS) method, 15 buildings with unsafe conditions need to be relocated because they do not use the minimum structure required for simple buildings while the 51 buildings with unsafe conditions, repairs must be made to the structure according to the minimum requirements of simple buildings