p-Index From 2019 - 2024
1.084
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dinamis Dinamis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

RANCANG BANGUN MESIN STIRLING TIPE GAMA BERKAPASITAS 157 ML MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGIN FLUIDA CAIR Hari S Ritonga; Farel H. Napitupulu; Tulus B. Sitorus; M. Syahril Gultom
Jurnal Dinamis Vol 7, No 1 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.592 KB)

Abstract

Penelitian tentang pengembangan mesin stirling saat ini sedang berkembang terkusus diakibatkan oleh karakteristik mesin stirling yang dapat mengunakan banyak jenis bahan bakar. Perancangan sistem pendingin pada mesin stirling sangat mutlak diperlukan untuk menigkatkan efisiensi dan ketahahan kerja mesin. Tujuan penelitian ini adalah merancang mesin stirling dengan menggunakan pendingin cairan serta untuk mengetahui performa mesin. Jenis mesin stirling yang digunakan adalah mesin stirling tipe gama yang mempunyai efisiensi lebih tinggi dari jenis mesin stirling lainnya. Mesin stirling yang dirancang berkapasitas 150 ml. Hasil penelitian yang diperoleh dari perancangan mesin stirling menunjukkan bahwa performa mesin maksimum pada penggunaan air,  suhu rata-rata pembakaran 694,05 0C dan suhu rata-rata kompresi 48,29 0C didapat putaran mesin 540 rpm dan daya mesin 24,2 watt. Performa mesin tanpa menggunakan air pada suhu rata-rata pembakaran 561,87 0C dan suhu rata-rata kompresi 50,65 0C didapat putaran mesin 444 rpm dan daya mesin 16,42 watt. Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan pendingin cairan pada mesin stirling akan meningkatkan performa dan daya mesin.
SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA DAPUR LEBUR CRUCIBLE NON FERROUS BAHAN BAKAR LPG MENGGUNAKAN TEKNIK COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS Rikki Manurung; Mahadi .; Syahrul Abda; Tugiman .; M. Syahril Gultom
Jurnal Dinamis Vol 7, No 2 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.589 KB)

Abstract

Untuk melakukan proses peleburan aluminium dalam skala kecil dapat dilakukan dengan menggunakan dapur lebur atau tungku jenis cruicible. Dapur lebur jenis ini biasanya menggunakan bahan bakar minyak , arang ataupun gas. Penggunaan bahan bakar gas dimaksud untuk mendapat hasil peleburan yang lebih bersih dan cepat. Penambahan sekat pada tutup dapur lebur dimaksudkan untuk mempercepat proses peleburan. Dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamics (CFD) diharapkan dapat mensimulasikan hasil perubahan temperatur setelah proses peleburan dan dapat melihat pengaruh penambahan sekat pada tutup. . Dalam studi ini , penggunaan simulasi CFD dilakukan dengan menggunakan software Ansys 19.2 Student Version . Untuk proses pembuatan geometri dilakukan menggunakan Solidwork. Proses meshing, set up , dan material setting telah dilakukan. Didapatkan dengan penggunaan jumlah gas dan waktu peleburan yang sama didapatkan suhu dapur lebur yang menggunakan sekat dan blower  adalah sekitar 613ºC, 907ºC, 446ºC, 50ºC untuk dinding cawan, ruang bakar, dinding dalam, dinding luar. Sedangkan untuk variasi tanpa sekat suhu yang didapat sekitar 441ºC, 788ºC, 325ºC, 48ºC. Untuk persen ralat masing masing titik pengukuran semuanya dibawah 10% dari hasil pengujian eksperimen.  Berdasarkan studi simulasi ini dapat disimpulkan penggunaan sekat pada tutup dapur lebur sangat membantu proses peleburan. Studi ini juga merekomendasikan penggunaan jenis Ansys yang lebih baik agar penggunaan meshing tidak dibatasi.
SIMULASI NUMERIK PADA ALAT PENGERING BIJI KOPI TENAGA SURYA Adolf Ronny; Himsar Ambarita; Farel H. Napitupulu; M. Syahril Gultom
Jurnal Dinamis Vol 7, No 3 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.268 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini membandingkan efisiensi alat pengering biji kopi yang telah diuji eksperimental. Desain pengering terdiri dari dua unit kolektor surya, satu ruang pengering dengan tiga rak, dan 2 kipas bertenaga surya yang terletak di saluran keluar pengering. Pengering dirancang dan dilakukan uji eksperimental di Departemen Magister Teknik Mesin USU . Computational Fluid Dynamics (CFD) digunakan untuk mengetahui  distribusi temperature yang terjadi di alat pengering. Dari distribusi temerpatur tersebut kiat dapat menghitung efisiensi dari alat pengering secara  numerik.Setelah dihitung didapatkan bahwa efisiensi dari kolektor surya 77% dan ruan penegering 89%. Sedangkan secara eksperimental efisiensi kolektor surya 74 % dan ruang pengering 90 %
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN PENGERING BIJI KOPI TENAGA LISTRIK DENGAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA Simon S.T Gultom; Himsar Ambarita; M. Syahril Gultom; Farel H. Napitupulu
Jurnal Dinamis Vol 7, No 4 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.64 KB)

Abstract

Dewasa ini, sebagian rumah pengolahan produk pertanian di Indonesia masih cenderung menggunakan cara tradisional dalam penerapannya. Pengeringan pada produk merupakan suatu bentuk penanganan pasca panen yang cukup banyak disoroti oleh para pengamat pertanian. Proses pengeringan pada produk pada pertanian umumnya masih menerapkan pengeringan alami, yaitu dengan cara menjemur produk langsung di bawah sinar matahari. Pengeringan dengan cara seperti ini tentunya sangat bergantung dengan kondisi cuaca dan hanya bisa dilakukan pada pagi hingga siang hari. Hal ini, tentu saja mengganggu proses pengeringan pada produk dan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat pengering yang mampu menjadi alat alternatif apabila pengeringan alami tidak dapat dilakukan. Pada penelitian ini, dibangun suatu pengering biji kopi dengan bantuan energi listrik, dimana energi listrik ini hasil konversi dari energi surya dengan bantuan Photovoltaic yang disimpan ke baterai terlebih dahulu. Setelah dibangun, alat pengering ini kemudian diuji agar diketahui perubahan kadar air pada biji kopi, energi yang dibutuhkan, hingga efisiensi. Untuk sebagai perbandingan, dilakukan variasi temperatur pada pengujian, yaitu 40°C, 45°C, 50°C. Setelah dilakukan pengujian, dibutuhkan masing – masing 8 jam (40°C); 7 jam (45°C); 6 jam (50°C) untuk menurunkan kadar air 100 gram biji kopi dari 30% hingga kadar air sesuai SNI. Laju pengeringan yang didapat pada setiap pengujian adalah masing-masing sebesar 2,525 gr/jam (40°C), 2,928 gr/jam (45°C), dan 3,433 gr/jam (50°C). Energi listrik yang terpakai pada setiap pengujian adalah masing-masing sebesar 162 Wh (40°C), 151 Wh (45°C), dan 132 Wh (50°C).
STUDY EXPERIMENTAL UNTUK ALAT PENGERING BIJI KOPI TENAGA SURYA SISTEM KONTINU Gery P. Hutapea; Himsar Ambarita; Farel H. Napitupulu; M. Syahril Gultom
Jurnal Dinamis Vol 7, No 4 (2019): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.986 KB)

Abstract

Sebagai salah satu bentuk energi terbarukan, energi surya merupakan salah satu sumber energi yang berpotensi untuk dimanfaatkan terutama di daerah beriklim tropis. Salah satu pemanfaatan energi surya yang paling sering digunakan yaitu pengeringan. Dalam penelitian kali ini pengeringan dilakukan secara kontinu pada kopi dengan media pelat datar bersirip sebagai absorbernya. Menggunakan sel photovoltaic sebagai sumber energi listrik untuk mengalirkan udara panas ke ruang pengering. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui efisiensi solar kolektor dan ruang pengering kopi yang diuji, bertujuan agar nantinya dapat digunakan oleh khalayak banyak. Alat ini terdiri dari dua buah kolektor yaitu satu kolektor dengan sudut kemiringan 0o dan yang satu kolektor lain dengan sudut 20o serta rumah pengeringnya. Besar efisiensi kolektor yaitu sebesar 78%. Sedangkan untuk efisiensi rumah pengering adalah sebesar 79%.
RANCANG BANGUN MESIN STIRLING TIPE GAMA BERKAPASITAS 157 ML MENGGUNAKAN SISTEM PENDINGIN FLUIDA CAIR Hari S. Ritonga; Farel H. Napitupulu; Tulus B. Sitorus; M. Syahril Gultom
DINAMIS Vol. 7 No. 1 (2019): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.917 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v7i1.7145

Abstract

Penelitian tentang pengembangan mesin stirling saat ini sedang berkembang terkusus diakibatkan oleh karakteristik mesin stirling yang dapat mengunakan banyak jenis bahan bakar. Perancangan sistem pendingin pada mesin stirling sangat mutlak diperlukan untuk menigkatkan efisiensi dan ketahahan kerja mesin. Tujuan penelitian ini adalah merancang mesin stirling dengan menggunakan pendingin cairan serta untuk mengetahui performa mesin. Jenis mesin stirling yang digunakan adalah mesin stirling tipe gama yang mempunyai efisiensi lebih tinggi dari jenis mesin stirling lainnya. Mesin stirling yang dirancang berkapasitas 150 ml. Hasil penelitian yang diperoleh dari perancangan mesin stirling menunjukkan bahwa performa mesin maksimum pada penggunaan air, suhu rata-rata pembakaran 694,05 0C dan suhu rata-rata kompresi 48,29 0C didapat putaran mesin 540 rpm dan daya mesin 24,2 watt. Performa mesin tanpa menggunakan air pada suhu rata-rata pembakaran 561,87 0C dan suhu rata-rata kompresi 50,65 0C didapat putaran mesin 444 rpm dan daya mesin 16,42 watt. Dengan demikian dapat disimpulkan penggunaan pendingin cairan pada mesin stirling akan meningkatkan performa dan daya mesin.
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN PENGERING BIJI KOPI TENAGA LISTRIK DENGAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA Simon S. T. Gultom; Himsar Ambarita; M. Syahril Gultom; Farel H. Napitupulu
DINAMIS Vol. 7 No. 4 (2019): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.19 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v7i4.7201

Abstract

Dewasa ini, sebagian rumah pengolahan produk pertanian di Indonesia masih cenderung menggunakan cara tradisional dalam penerapannya. Pengeringan pada produk merupakan suatu bentuk penanganan pasca panen yang cukup banyak disoroti oleh para pengamat pertanian. Proses pengeringan pada produk pada pertanian umumnya masih menerapkan pengeringan alami, yaitu dengan cara menjemur produk langsung di bawah sinar matahari. Pengeringan dengan cara seperti ini tentunya sangat bergantung dengan kondisi cuaca dan hanya bisa dilakukan pada pagi hingga siang hari. Hal ini, tentu saja mengganggu proses pengeringan pada produk dan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat pengering yang mampu menjadi alat alternatif apabila pengeringan alami tidak dapat dilakukan. Pada penelitian ini, dibangun suatu pengering biji kopi dengan bantuan energi listrik, dimana energi listrik ini hasil konversi dari energi surya dengan bantuan Photovoltaic yang disimpan ke baterai terlebih dahulu. Setelah dibangun, alat pengering ini kemudian diuji agar diketahui perubahan kadar air pada biji kopi, energi yang dibutuhkan, hingga efisiensi. Untuk sebagai perbandingan, dilakukan variasi temperatur pada pengujian, yaitu 40°C, 45°C, 50°C. Setelah dilakukan pengujian, dibutuhkan masing – masing 8 jam (40°C); 7 jam (45°C); 6 jam (50°C) untuk menurunkan kadar air 100 gram biji kopi dari 30% hingga kadar air sesuai SNI. Laju pengeringan yang didapat pada setiap pengujian adalah masing-masing sebesar 2,525 gr/jam (40°C), 2,928 gr/jam (45°C), dan 3,433 gr/jam (50°C). Energi listrik yang terpakai pada setiap pengujian adalah masing-masing sebesar 162 Wh (40°C), 151 Wh (45°C), dan 132 Wh (50°C).