p-Index From 2019 - 2024
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dinamis
Tugiman .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGARUH KETANGGUHAN SAMBUNGAN LAS PADA MATERIAL ALUMINIUM-MAGNESIUM TERHADAP BEBAN IMPAK DENGAN VARIASI SUDUT KAMPUH V 60o DAN 90o Harry Pramana; Bustami Syam; Marragi Muttaqin; Alfian Hamsi; Tugiman .; Suprianto .
Jurnal Dinamis Vol 3, No 1 (2015): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.711 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketangguhan material adalah sifat mekanik dari material tersebut. Jika material diberi proses pengelasan, maka akan dapat merubah sifat mekanik dari material tersebut. Untuk mengkaji hal tersebut disusunlah sebuah konsep penelitian yang terdiri dari dua tahapan. Mengukur ketangguhan impak hasil pengelasan akibat variasi besar sudut kampuh V 60o dan 90o terhadap variasi paduan aluminium-magnesium dan memeriksa cacat las pada hasil lasannya. Hasil dari pengujian menunjukkan pengelasan dengan variasi sudut kampuh V 60o pada paduan paduan aluminium-magnesium dengan kadar magnesium 2.2% dan dengan sudut kampuh 60o mempunyai nilai ketangguhan impak rata-rata yang lebih baik dibandingkan sudut kampuh 90o, nilai ketangguhan impak yang dihasilkan untuk Al 98%-Mg 1.4% dengan sudut kampuh 60o adalah 0,2877 Joule/mm2, untuk Al 98%-Mg 1.4% dengan sudut kampuh 90o adalah 0,2739 Joule/mm2, Al 97%-Mg 2.2% dengan sudut kampuh 60o adalah 0,3064 Joule/mm2, dan untuk Al 97%-Mg 2.2% dengan sudut kampuh 90o adalah 0,3038 Joule/mm2. Pengujian pada pengelasan oxy-acetylen gas untuk paduan aluminium-magnesium, menunjukkan bahwa sudut kampuh dan penambahan kadar magnesium mempengaruh hasil lasan (ketangguhan impak).
ANALISA PERFORMANSI TURBIN VORTEX MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD PADA DUA VARIASI DIMENSI SUDU SERTA DEBIT AIR MASUK Faisal Hajj; Syahril Gultom; Andianto Pintoro; Farida Ariani; Tugiman .; Mahadi .
Jurnal Dinamis Vol 3, No 3 (2015): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.954 KB)

Abstract

Turbin Vortex adalah salah satu jenis turbin mikrohidro yang menggunakan pusaran air sebagai penggerak sudunya. Turbin Vortex mempunyai head yang relatif rendah 0,7m-1,4m dan debit air 0,02 m2/s yang mengalir terus menerus, turbin ini sangat cocok digunakan di aliran sungai. Tugas Akhir ini sendiri adalah menganalisa dan mensimulasi secara numerik Turbin Vortex dengan bantuan software Ansy 14 menggunakan CFD. CFD dapat menganalisa atau memprediksi aliran fluida yang ada pada turbin vortex. Analisis dilakukan pada aliran tiga dimensi (3D), steady, turbulen dan incompresible. Variabel yang digunakan untuk dianalisa anatara lain, sudu dan. Bentuk sudu lengkung berjumlah 4.  Didapat efisiensi maksimum pada sudu II sebesar 40,88% pada debit 0,0055 m3/s. Pada sudu III didapat efisiensi maksimum sebesar 43,29% pada debi 0,0055 m3/s.
PENGARUH PROSES TERMOMEKANIK TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA BOHLER VCN 150 UNTUK PISAU PEMANEN SAWIT Royyan Sy Nasution; Indra .; Farida Ariani; Tugiman .; Mahadi .; Terang UHSG
Jurnal Dinamis Vol 3, No 3 (2015): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.698 KB)

Abstract

Telah dilakukan proses termomekanik pada bahan baja BOHLER VCN 150 untuk memperbaiki sifat mekanis bahan yang akan digunakan sebagai mata pisau pemanen sawit. Proses termomekanik dengan memvariasikan pemanasan pada temperatur 700°C, 750°C, 800°C, 850°C dan 900°C dengan dilakukan proses tempa/hammering pada penahanan waktu 5s, 10s, 15s dan 20s berturut – turut. Hasil pengujian kekerasan nilai optimum tiap suhu terjati pada pukulan hammer 10 detik, sebesar 506,6 BHN, 499.2 BHN , 491.8 BHN, 266.2 BHN  dan  275.8 BHN tiap variasi suhu. Tiga nilai optimum yang tertinggi dari hasil uji kekerasan diambil untuk uji tarik diperoleh hasil pengujian tarik optimum dengan tegangan batas sebesar 1149.305 Mpa dan tegangan luluh 930.506 Mpa pada suhu700°C/10s. Korelasi  ukuran butir terhadap sifat mekanis yaitu dimana semakin kecil ukuran butir maka kekerasan dan kuat tariknya akan meningkat. Sedangkan untuk hubungan pemanasan antara deformasi dan  ukuran butir, dimana pada waktu pukulan yang sama 10 detik semakin tinggi suhu pemanasan maka deformasi semakin meningkat dan diikuti diameter butir membesar. Proses termomekanik dapat memperbaiki sifat mekanis dan memperkecil ukuran diameter butir pada bahan baja BOHLER VCN 150.
KOMPONEN-KOMPONEN DAN PERALATAN BANTU MIXER KAPASITAS 6,9 LITER PUTARAN 280 RPM Siwan E. Perangin-angin; Alfian Hamsi; Mahadi .; Tugiman .; Darwin Sitompul; Indra .
Jurnal Dinamis Vol 3, No 4 (2015): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.951 KB)

Abstract

Pengadukan (mixing) merupakan suatu aktivitas operasi pencampuran dua atau lebih zat agar diperoleh hasil campuran yang homogen. Pada media fase cair, pengadukan ditujukan untuk memperoleh keadaan yang turbulen. Perancangan mesin mixer dengan menggunakan eleman pemanas ditujukan untuk pengadukan jenis bahan thernoplastik antara campuran LDPE dan remafin blue. Pererencanan Mixer ini meliputi perencanaan motor penggerak, perencaan sabuk, roda gigi, elemen pengaduk, elemen pemanas, sistem inlusin pada bejana aduk dan kelistrikan. daya pengaduk ¼ Hp putaran 2800 rpm dan perbandingan transmisi roda gigi 1;10 menjadikan putaran maksimal 280 rpm. Elemen pemanas yang dipakai jenis stripe heater dengan daya 2400 watt menghasilkan temperatur maksimal 300o C. LDPE adalah sejenis bahan thermoplast dengan suhu didih sekitar 115-120 o C. bahan ini akan diaduk/ dicampurkan dengan remafin blue sebagai pewarna bahan plastik. Pengadukan dilakukan ketika bahan telah dicairakan terlebih dahulu. Dengan kapasitas dari mixer 6,9 liter. Kata kunci : mixer, komponen-komponen mixer, stipe heater.
PEMBUATAN PELAT PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM DAN ANALISIS VARIASI KAMPUH LAS PADA PADUAN ALUMINIUM-MAGNESIUM AKIBAT BEBAN STATIK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS WORKBENCH V 14.0 Syahrul Ramadhan; Bustami Syam; M. Sabri; Syahrul Abda; Farida Ariani; Tugiman .
Jurnal Dinamis Vol 3, No 4 (2015): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.866 KB)

Abstract

Aluminium merupakan unsur yang paling banyak digunakan di bidang teknologi, khususnya bidang transportasi. Permasalahan seputar pemakaian bahan bakar dan pengurangan berat komponen yang digunakan, telah membuat paduan aluminium-magnesium dalam industri ini sangat berkembang. Dengan mengurangi berat dari komponen yang digunakan maka konsumsi energi dalam hal penggunaan bahan bakar dan emisi gas buangnya juga dapat.. Pada penelitian ini dilakukan penambahan Magnesium kedalam Aluminium sesuai variasi yang dikerjakan yaitu 1,4% dan 2,2%  , kemudian dilakukan simulasi dengan menggunakan software ansys dengan cara mendesign model menyerupai bentuk spesimen aslinya, dan memberikan perlakuan yang sama sesuai dengan pengujian secara eskperimental. Dengan menggunakan simulasi ansys ini, banyak parameter yang akan didapat. Pada  simulasi ini dicari tegangan normal, tegangan maksimum dan regangan terhadap beban statik . Dari simulasi didapat untuk paduan Al 98%-Mg 1,4% dengan sudut kampuh 60o diperoleh tegangan normal sebesar 118,77 MPa  . Pada paduan Al 98%-Mg 1,4% dengan sudut kampuh 90o diperoleh tegangan normal sebesar 107,89 MPa. Pada paduan Al 97%-Mg 2,2% dengan sudut kampuh 60o diperoleh tegangan normal sebesar 155,2 MPa. Pada paduan Al 97%-Mg 2,2% dengan sudut kampuh 90o diperoleh tegangan normal sebesar 117,95 MPa. Pada paduan Al 98%-Mg 1,4% dengan sudut kampuh 60o diperoleh tegangan maksimum sebesar 122,9 MPa. Pada paduan Al 98%-Mg 1,4% dengan sudut kampuh 90o diperoleh tegangan maksimum sebesar 132,67 MPa. Pada paduan Al 97%-Mg 2,2%  dengan sudut kampuh 60o diperoleh tegangan maksimum sebesar 160,82 MPa. Pada paduan Al 97%-Mg 2,2% dengan sudut kampuh 90o diperoleh tegangan maksimum sebesar 145,35 MPa. Pada paduan Al 98%-Mg 1,4% dengan sudut kampuh 60o diperoleh regangan maksimum sebesar 0,0020302 mm. Pada paduan Al 98%-Mg 1,4%dengan sudut kampuh 90o diperoleh regangan maksimum sebesar 0,0021916 mm. Pada paduan Al 97%-Mg 2,2%  dengan sudut kampuh 60o diperoleh regangan maksimum sebesar 0,00260201 mm. Pada paduan Al 97%-Mg 2,2%  dengan sudut kampuh 90o diperoleh regangan maksimum sebesar 0,0023681 mm. 
KAJIAN PERBANDINGAN KARAKTERISTIK TURBULENSI DAN PULSASI ANTARA PROPELER CLARK-Y UNTUK PESAWAT TANPA AWAK DAN PROPELER PABRIKAN MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA Andi Yongko; Ikhwansyah Isranuri; M Sabri; Syahrul Abda; Marragi M; Tugiman .
Jurnal Dinamis Vol 5, No 1 (2017): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.638 KB)

Abstract

Propeler merupakan salah satu komponen penting pada pesawat yang berfungsi menghasilkan gaya dorong yang disebut Thrust . Namun dalam prakteknya, selain memberikan gaya dorong, propeler turut berperan dalam menimbulkan kebisingan ketika sedang berputar.Oleh sebab itu, tugas akhir ini memiliki tantangan untuk mencari propeler yang memiliki tingkat kebisingan yang rendah namun memiliki unjuk kerja yang tinggi melalui software analisa CFD (Komputasi Dinamika Fluida) Solidworks. Tugas akhir ini akan membandingkan tingkat turbulensi dan pulsasi antara propeler yang dibentuk dari airfoil CLARK – Y yang akan digunakan untuk pesawat tanpa awak, dengan propeler pabrikan. Propeler CLARK-Y yang memiliki diameter 0,46 m dengan Sound Power Level yang dihasilkan sebesar 71,4 dB dan Sound Pressure Level sebesar 43,5 dB (jarak ukur 10 m). Propeler APC dengan diameter 0,38 m menghasilkan Sound Power Level 67,99 dB dan Sound Pressure Level 40,1 dB (jarak ukur 10 m) dan propeler Master Airscrew dengan diameter 0,2 m, menghasilkan Sound Power Level sebesar 60,38 dB dan Sound Pressure Level sebesar 32,5 dB (jarak ukur 10 m). Sedangkan nilai Thrust yang dihasilkan berbanding terbalik dengan CLARK-Y adalah 89,5 N, APC adalah 54,7 N dan Master Airscrew adalah 14,8 N setelah mencapai kecepatan 10 m/s.
PEMBUATAN BADAN PESAWAT DARI BAHAN KOMPOSIT POLIMER BERONGGA YANG DIPERKUAT SERAT BATANG KELAPA SAWIT DENGAN METODE PENGECORAN GRAVITASI Adi S Taniwan; Ikhwansyah Isranurri; Farida Ariani; Tugiman .; A Husein Siregar
Jurnal Dinamis Vol 5, No 2 (2017): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan kelapa sawit seperti BKS untuk menjadi komoditi baru sangat diperlukan. Salah satunya ialah dengan membuat material komposit yang menggunakan penguat serat batang kelapa sawit. BKS diolah untuk dijadikan serat dan dicampur dengan resin termoset untuk selanjutnya dibuat bahan polimer berongga. Kemudian bahan tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan body pesawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi campuran yang baik dalam pembuatan body pesawat tanpa awak dengan bahan komposit polimer berongga yang diperkuat serat batang kelapa sawit, mengetahui proses pembuatan cetakan body pesawat, dan mengetahui proses pembuatan body pesawat dengan bahan komposit polimer berongga yang diperkuat serat batang kelapa sawit. Pesawat tanpa awak dibuat dengan menggunakan metode penuangan grafitasi. Dari hasil penelitian diperoleh komposisi yang baik dalam membuat badan pesawat tanpa awak adalah 75% resin, 20% blowing agent, dan 5% serat. Dalam pembuatan cetakan sayap diperlukan 1 lapis serat kaca sedangkan pada body pesawat diperlukan 3 lapis serat kaca. Waktu yang diperlukan agar campurannya dapat mengembang sepenuhnya ialah 8 menit.
PENGARUH VARIASI POLYURETHANE TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIMER BERONGGA (POLYMERIC COMPOSITE FOAM) YANG AKAN DIGUNAKAN PADA PESAWAT UAV Andri Setiawan; Ikhwansyah Isranuri; Tugiman .; Alfian Hamsi; Suprianto .
Jurnal Dinamis Vol 5, No 2 (2017): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.598 KB)

Abstract

Komposit adalah suatu material yang terdiri dari campuran atau kombinasi dua atau lebih material baik secara mikro atau makro, dimana sifat material yang tersebut berbeda bentuk dan komposisi kimia dari zat asalnya. Material komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk komponen tunggal. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan karakteristik mekanik komposit polymeric foam diperkuat serat Batang Kelapa Sawit yang digunakan pada badan pesawat. Dalam penelitian ini menggunakan uji tarik dan uji tekan untuk mendapatkan nilai tegangan, regangan dan modulus elastisitas. Material komposit didefinisikan sebagai material yang terbuat dari dua bahan atau lebih yang tetap terpisah dan berbeda. Serat yang di pakai pada penelitian ini adalah serat Batang Kelapa Sawit yang bermanfaat memliki sifat lembut dan struktur yang berpori sehingga dapat menyerap energi suara. Nilai Tegangan rata-rata dari hasil pengujian tarik adalah 6,1784 MPa dan hasil pengujian tekan adalah 13,18619473MPa. Nilai Regangan rata-rata dari hasil pengujian tarik adalah 0,014216 mm/mm dan hasil pengujian tekan adalah 0,241212618 mm/mm. Nilai Modulus Elastisitas rata-rata dari hasil pengujian tarik adalah 450,52476567221 MPa dan hasil pengujian tekan adalah 54,6442656 MPa.
PENGARUH KETINGGIAN BEBAN IMPAK JATUH BEBAS TERHADAP SPEED BUMP DARI BAHAN CONCRETE FOAM DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) Abdul R. Sipahutar; Bustami Syam; M. Sabri; Syahrul Abda; Indra .; Mahadi .; Tugiman .
Jurnal Dinamis Vol 4, No 1 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.054 KB)

Abstract

Bentuk profil speed bump yang tidak sesuai standar bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas. Penelitian ini berfokus pada pembuatan bentuk profil speed bump dari material concrete foam yang diperkuat serat TKKS agar diperoleh desain struktur speed bump yang lebih baik dan lebih aman sesuai standar. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh ketinggian impak jatuh bebas terhadap Speed Bump dari bahan Concrete Foam diperkuat serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS. Manfaat penelitian ini untuk memanfaatkan serta mengolah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) hasil pabrik kelapa sawit agar dapat bernilai ekonomis. Pembuatan speed bump menggunakan mortar; semen=26 %, pasir=38%, air=28%. Lalu ditambahkan bahan pengembang=5% dan penguat matriks berupa serat TKKS=3%.Dimensi speed bump  200 × 400 × 150 mm. Kesimpulan penelitian ini; dari uji impak jatuh bebas terhadap speed bump yaitu , Pada ketinggian 1 m posisi speed bump datar tidak terjadi keretakan, Pada ketinggian 3  m posisi speed bump datar terjadi keretakan . Pada ketinggian 1 m posisi speed bump miring tidak terjadi keretakan Pada ketinggian 3 m posisi Speed bump miring, terjadi keretakan. Kata kunci: Speed Bump , Beban Impak Jatuh Bebas, Concrete Foam
ANALISA PENGARUH KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO TERHADAP KEGAGALAN VELG MOBIL BERBASIS ALUMINIUM ALLOY Guruh A.Syahputra; Bustami Syam; Tugiman .; Farida Ariani; Mahadi .; Ikhwansyah Isranuri
Jurnal Dinamis Vol 4, No 1 (2016): DINAMIS
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.137 KB)

Abstract

Velg aluminium mempunyai daerah yang dinamakan area kritis terletak di daerah hub, spoke, dan flange. Kegagalan pada daerah flange,spoke, dan hub dapat mengakibatkan banyakkerugian, baik kerugian dari segi materi maupun dari segi non materi. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui penyebab terjadinya kegagalan pada velg aluminium alloy dengan pengujian eksperimental dan menggunakan simulasi numerik. Objek penelitian yang digunakan adalah velg mobil aluminium alloy Toyota Corolla Altis dengan diameter 17,5 inci (444,5 mm)  dan lebar 7 inci (177,8 mm). Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi kimia, uji kekerasan, uji tarik, uji metalografi. Dari pengujian didapat bahwa komposisi pada material velg merupakan aluminium alloy dengan tipe A413.0. Kekerasan pada material velg di daerah flange yang normal adalah 80,9 skala BHN. Kekerasan pada daerah flange terdeformasi plastis adalah 74,7 skala BHN. Tegangan tarik maksimum adalah 232,990 MPa, elongasinya 5,48 %, tegangan mulurnya 190,334 MPa, Modulus Young 72,199 GPa. Foto mikro dengan 100 x dan 200 x pembesaran mendapatkan porositas pada daerah yang terjadi deformasi plastis. Hasil simulasi numerik velg standar menggunakan Ansys 14.0 Workbench mendapatkan Total Deformation maksimum menunjukkan angka sebesar 0,67475 mm dari bentuk semula.Simulasi Equivalent  Stress menghasilkan tegangan maksimum sebesar 71,434 MPa, dan tegangan minimum yang terjadi sebesar 0,073879MPa. Dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan kegagalan pada velg aluminium alloy adalah terjadinya banyak porositas pada daerah yang terdeformasi plastis sehingga menyebabkan kekerasan material berkurang.   Kata kunci: Porositas, Kekerasan Material, dan Simulasi ANSYS