Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search
Journal : Jambura Journal of Food Technology

Pengaruh Penambahan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca l.) Terhadap Karakteristik Fisiko-Kimia Sari Buah Naga Merah (hylocereus polyrhizus.) Sulastri R Mustapa; Suryani Une; Siti Aisa Liputo
Jambura Journal of Food Technology Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.492 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v4i2.14908

Abstract

The research aims to determine the effect of pectin from kepok banana peel as a stabilizer in red dragon fruit juice. The research applies Completely Randomized Design (CRD) with one factor, namely concentration of addition of pectin from kepok banana peel. The research factor comprises 4 levels, namely the concentration of addition of pectin from kepok banana peel (S0-banana peel pectin for 0 g. S1-banana peel pectin for 0.5 g. S2-banana peel pectin for 1 g, and S3-banana peel pectin for 1.5 g) and each treatment is repeated three times. Observation parameters consist of total dissolved solid, viscosity, pH, stability, and organoleptic. As a result, a significant effect is observable in the parameters of total dissolved solid, viscosity. and pH. On average, the panelists prefer the color of fruit juice with the addition of 1.5 g of banana peel pectin, which is 5,77 (like). In the meantime, an increase in the concentration of the addition of kepok banana peel pectin also increases the parameter values for total soluble solid ranging from 21.40 Brix, viscosity for 3550cp, and pH for 7.27%. 
SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KETAN HITAM TERMODIFIKASI HEAT MOISTURE TREATMENT (HMT) Vina Septiany Rahim; Siti Aisa Liputo; Purnama Ningsih Maspeke
Jambura Journal of Food Technology Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.027 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v3i1.7295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisikokimia dan organoleptik mie basah yang disubstitusi tepung ketan hitam hasil modifikasi HMT. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0 sebagai kontrol (50% tepung terigu : 50% tepung ketan hitam tanpa modifikasi HMT), P1 (70% tepung terigu : 30% tepung ketan hitam HMT), P2 (50% tepung terigu : 50% tepung ketan hitam HMT), dan P3 (30% tepung terigu : 70% tepung ketan hitam HMT). Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Data dianalisis statistik Analisis of Variance (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 0,05. Bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) menggunakan SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan, substitusi tepung ketan hitam hasil modifikasi Heat Moisture Treatment (HMT) berpengaruh nyata terhadap karakteristik mie basah. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh substitusi tepung ketan hitam HMT 70 gr dengan karakteristik yaitu elastisitas 25,76%, daya serap air 25,32%, serat kasar 6,73%, antioksidan 11,1%. Sedangkan tingkat kesukaan tertinggi terdapat pada perlakuan substitusi tepung ketan hitam HMT 50 gr, terdiri dari aroma, rasa, dan tekstur masing-masing skor 6,33 (suka), 5,53 (suka), dan 5,23 (agak suka).
KARAKTERISTIK KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK WATER KEFIR SARI BUAH PERPAYA (CARICA PAPAYA. L) BERDASRKAN LAMA WAKTU FERMENTASI DAN KONSENTRASI SUKROSA Rianti Putri Wasilu; Suryani Une; Siti Aisa Liputo
Jambura Journal of Food Technology Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.791 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v3i2.9769

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan mikrobiologi water kefir sari buah pepaya dengan variasi penambahan sukrosa dan waktu fermentasi berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu variasi penambahan sukrosa (konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%) dan waktu fermentasi (12 jam, 18 jam, dan 24 jam) yang diulang sebanyak 3 kali tiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan program Microsoft Exel 2010. Hasil analisis data diuji statistik Analisis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan variasi penambahan konsentrasi sukrosa serta perbedaa waktu fermentasi memberikan pengaruh terhadap karakteristik water kefir sari buah pepaya pada penelitian ini. Karakteristik water kefir sari buah pepaya meliputi: pH 6,97%, total bakteri asam laktat (BAL) 11,6x107 CFU/ml, pengujian organoleptik yang meliputi warma, aroma, rasa, serta overall paling disukai oleh panelis pada perlakuan konsentrasi sukrosa 15% dan lama waktu fermentasi 24 jam. Berdasarkan hasil perlakuan terbaik dari hasil organoleptik yang ditunjukkan oleh penambahan sukrosa 15% dengan waktu fermentasi 24 jam mengandung serat kasar sebesar 6,17% dan vitamin C sebesar 6,35mg/g
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor Terhadap Kualitas Roti Dengan Berbahan Dasar Tepung Sukun Zuldin Helingo; Siti Aisa Liputo; Marleni Limonu
Jambura Journal of Food Technology Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.731 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v4i2.7513

Abstract

Tepung sukun diketahui manfaatnya karena secara keseluruhan memiliki kandungan gizi yang baik, upaya diversifikasi tepung sukun salah satunya dengan pembuatan roti. Penambahan tepung daun kelor dalam pembuatan roti ini bertujuan untuk memperkaya gizi roti terutama pada kandungan protein, karena tepung daun kelor diketahui mengandung 23,37% kadar protein. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun kelor terhadap kualitas roti dengan berbahan dasar tepung sukun. Rancangan penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan dengan konsentrasi penambahan tepung daun kelor (Kontrol, 3%, 5%, 7%). Hasil penelitian menunjukan bahwa roti manis yang terbaik adalah pada konsentrasi perlakuan tepung daun kelor 7% kadar air (25,84%), kadar protein (29,42%), nilai tekstur (381,6 gf), perlakuan 3% pada daya kembang (4,5%), warna disukai panelis (5,33), aroma disukai panelis (4,73), rasa disukai panelis (4,93), dan tekstur disukai panelis (5,1).
Karakteristik Fisikokimia Dan Organoleptik sosis Analog Berbasis Ikan Gabus (Channa striata) Dan Tepung Beras Ketan Hitam (Oryza Sativa Glutinosa) Clarita Gobel; Muh Tahir; Siti Aisah Liputo
Jambura Journal of Food Technology Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.206 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v4i1.14116

Abstract

Snakehead fish is known to contain high protein, especially albumin and black glutinous rice flour which functions as a binder containing antioxidants, so it is good to be developed into processed products such as sausages. This study aims to determine the physicochemical characteristics and acceptability of panelists to analog sausages based on snakehead fish and black glutinous rice flour. The data were analyzed by statistical analysis of variance (ANOVA) at the level of = 5% using the SPSS (Statistical Product and Service Solutions) type 16.0 program, if there was a significant difference between treatments, then continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results showed that from the four analogue sausage treatments of snakehead fish and black glutinous rice flour, the best preferred treatment was the A4 treatment which the results included water content of 59.91%, protein content of 12.04%, fat content of 6.17%, ash content 0.62%, carbohydrates 21.27%, and antioxidant activity 13.84% as well as the organoleptic test for color 5.07%, aroma 5.00%, texture 6.07%, and taste 5.27%.
PENGARUH PENAMBAHAN DAUN JERUK PURUT (Citrus hyrstix D.C) TERHADAP KERUSAKAN ABON IKAN TONGKOL (Euthynnus Affinnis) SELAMA PENYIMPANAN febriyani salam; siti aisa liputo; suryani une
Jambura Journal of Food Technology Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.859 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v3i2.7526

Abstract

Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal oleh orang banyak. Pembuatan abon merupakan salah satu alternatif pengolahan ikan, untuk mengantisipasi kelimpahan produksi ataupun untuk peanekaragaman produk perikanan. Abon Ikan adalah jenis makanan awetan yang terbuat dari ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, dan bau khas. Pembuatan abon menggunakan metode penggorengan pada suhu tinggi yang dapat mempercepat terjadinya oksidasi pada abon. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mempertahankan mutu selama penyimpanan salah satunya dengan Penambahan daun jeruk purut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh penambahan daun jeruk purut terhadap kerusakan abon ikan tongkol selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan perlakuan penambahan daun jeruk purut 0%, 2% dan 3%. Pada lama penyimpanan  0 hari, 30 hari dan 60 hari pada suhu ruang dan setiap  perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan daun jeruk purut 3% memberikan pengaruh nyata terhadap nilai TPC, bilangan peroksida, pH dan Organoleptik. Penambahan daun jeruk purut 3% pada abon ikan tongkol mampu menghambat peningkatan nilai TPC, bilangan peroksida, dan pH. Secara Organoleptik (warna, rasa, aroma, tekstur) penambahan konsentrasi daun jeruk purut 3% memberikan tingkat kesukaan paling tinggi dengan nilai 5.7 (suka) – 3.6 (agak tidak suka).
Uji Aktivitas Anti Mikroba Ekstrak Kunyit (Curcuma demostica) Terhadap Kualitas Mutu Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Asap Wiwin Satria Ali; Suryani Une; Siti Aisa Liputo
Jambura Journal of Food Technology Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.362 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v2i1.7240

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Ekstrak Kunyit sebagai antimikroba terhadap Ikan Cakalang Asap dengan lama waktu penyimpanan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor dengan 3 kali ulangan. Ekstrak Kunyit yang terdiri dari 4 taraf (0%, 10%, 20%30%). Kemudian pengamatan dilakukan selama 0 hari, 4 hari, dan 8 hari. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perlakuan, dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan tingkat signifikasi 0,05. Data diolah menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dan apliikasi SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukan penambahan ekstrak kunyit pada lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata pada kadar air, total plate count( TPC), total volatile base nitrogen(TVB-N) dan uji hedonik ( warna, rasa dan aroma). Kombinasi perlakuan terbaik yang dihasilkan mutu ikan cakalang asap dengan penambahan ekstrak rimpang kunyit pada penelitian ini yaitu untuk kadar air pada perlakuan terbaik terdapat pada penambahan ekstrak kunyit 10% berkisar antara 48,62 – 60 %, untuk Total Plate Count (TPC) perlakuan terbaik terdapat pada penambahan ekstrak kunyit 10 % berkisar antara 2512 – 31.807 koloni/gr, untuk nilai Total Volatile Substance Nitrogen (TVB-N) perlakuan terbaik pada penambahan ekstrak kunyit 10 % berkisar antara 6,10 – 41,57 mgN/100 gr. Sedangkan hasil uji hedonik untuk warna perlakuan terbaik terdapat pada penambahan ekstrak 10% dengan nilai 4,9, pada perlakuan uji hedonik rasa terdapat pada perlakuan 10% dengan nilai 4,27, serta untuk perlakuan uji hedonik aroma terbaik pada perlakuan penambahan ekstrakkuyit 10% dengan nilai 4,07.
ANALISIS FISIKO-KIMIA DAN ORGANOLEPTIK MAYONNAISE BERBAHAN DASAR BUAH ALPUKAT (Persea americana) Intan Putri Utami Mooduto; Siti Aisa Liputo; Zainudin Antuli
Jambura Journal of Food Technology Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.527 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v4i1.13627

Abstract

Buah Alpukat menyimpan aleic acid yang terbukti mampu menambah kadar lemak sehat dalam tubuh dan dapat menjaga diabetes, sehingga terlalu baik untuk digunakan menjadi bahan tambahan pada pembuatan mayonnaise. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh perbandingan minyak nabati dan buah alpukat pada sifat fisiko-kimia dan organoleptik mayonnaise. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal, dengan tiga kali ulangan yaitu perbandingan minyak sawit dan buah alpukat. Data yang diperoleh di analisis menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA), serta dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk memahami perbedaan antara perlakuan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20. ). Hasil penelitian menunjukkan, dari empat perlakuan mayonnaise berbahan dasar buah alpukat didapatkan perlakuan terbaik yang disukai adalah perlakuan P3 hasilnya meliputi kadar air 37,27%, kadar lemak 48,93%, asam lemak bebas 0,88%, viskositas 42500.00%, pH 4,23%, aroma 5,3% (agak suka), rasa 6,1% (suka), warna 6,2% (suka), tekstur 6% (suka).
Analisis Kimia Minuman Fungsional Daun Kersen Dan Biji Buah Pepaya Dengan Penambahan Gula Aren Aldita Idrak; Muh Tahir; Siti Aisa Liputo
Jambura Journal of Food Technology Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.404 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v4i2.15249

Abstract

Functional drinks are drinks that contain elements of nutrients and can provide good benefits for the health of the body. This functional drink is made from cherry leaves, papaya seeds and palm sugar. Some of the components that play a role in all ingredients are the content of flavonoids, triterpene tannins, alkaloids, saponins, and phenols which function as pharmacolyses for the body. The purpose of this research is to produce functional drinks that are innovative and suitable for consumption as well as to maximize the benefits of cherry leaves, papaya fruit seeds and palm sugar in beverage processing, especially papaya fruit seeds which are often wasted. The data obtained from each test were collected and analyzed using the 1-factor Completely Randomized Design (CRD) method which was arranged with four treatments and three replications. The treatments used consisted of three formulations (palm sugar, papaya fruit seeds, cherry leaves) namely B0(0:50:200), B1(50:50:150), B2 (100:50:100) B3 (150:150). 50:50). Each treatment was repeated three times. Observation parameters consist of antioxidant activity, total dissolved solids, sweetness and organoleptic levels with the highest antioxidant yield of 51.220 ppm, total dissolved solids 10.330Brix, and sweetness level of 11,000Brix.
MODIFIKASI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas L.) DENGAN METODE FERMENTASI DAN APLIKASINYA DALAM PEMBUATAN ROTI TAWAR novrianty mustapa; siti aisa liputo; suryani une
Jambura Journal of Food Technology Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.141 KB) | DOI: 10.37905/jjft.v3i1.7294

Abstract

Roti tawar merupakan salah satu olahan pangan dengan bahan baku utama yaitu tepung terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi tepung termodifikasi ubi jalar ungu dan tepung terigu, serta karakteristik fisikokimia produk roti tawar yang dihasilkan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 kali ulangan yaitu F0 (tepung terigu 50: 50 tepung ubi ungu), F1 (tepung terigu 40 : 60 tepung modifikasi ubi jalar ungu), F2 (50 tepung terigu : 50 tepung modifikasi ubi jalar ungu), F3 (tepung terigu 60: tepung modifikasi ubi ungu 40). Hasil penelitian perbandingan konsentrasi tepung terigu dan tepung modifikasi ubi jalar ungu memberikan pengaruh nyata terhadap daya kembang, protein, dan kadar antioksidan. Hasil organoleptik menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap aroma, rasa, dan tekstur roti tawar, namun perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap warna roti tawar yang dihasilkan. Perlakuan terbaik tepung termodifikasi terdapat pada perlakuan F1 yaitu protein 11,4% , daya kembang 10,06%, kadar antioksidan 20,13%, dan hasil uji organoleptik dengan perbandingan 60 gr tepung terigu dan 40 gr tepung modifikasi ubi jalar ungu merupakan hasil terbaik, dengan skor masing-masing pada parameter aroma 5,77%, warna 5,27%, rasa 5,5%, dan tekstur 5,63.