This Author published in this journals
All Journal Jurnal Geosaintek
Putry Vibry Hardyani
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI SUNGAI BAWAH PERMUKAAN PADA DATA RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI DESA GEDOMPOL, KABUPATEN PACITAN Ayi Syaeful Bahri; Muthiul Padlilah; Amien Widodo; Anik Hilyah; Singgih Purwanto; Putry Vibry Hardyani; Christopher Salim
Jurnal Geosaintek Vol 7, No 3 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v7i3.10950

Abstract

Kawasan karst Pacitan tersusun oleh batuan karbonat yang mudah larut akibat adanya proses karstifikasi. Batuan karbonat ini memiliki banyak rongga percelahan yang menjadikan drainase bawah permukaan lebih berkembang dalam bentuk aliran sungai bawah permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sungai bawah permukaan dari data resistivitas 2D. Penelitian dilakukan di Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi Dipole-Dipole. Akuisisi data dilakukan pada 3 lokasi berbeda sehingga dihasilkan 3 lintasan yaitu Dipole-1, Dipole-2, dan Dipole-3 yang memiliki panjang lintasan 230 meter. Penerapan konfigurasi Dipole-Dipole pada penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui nilai resistivitas yang dihasilkan dari penampang bawah permukaan dengan target yang lebih dalam daripada konfigurasi lain, serta mampu memberdakan nilai resistivitas batuan secara kontras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anomali sungai bawah permukaan teridentifikasi pada penampang 2D di kedalaman 5 – 35 meter dengan nilai resistivitas berkisar antara 1,26 – 12,4 Ωm. Anomali ini berbentuk rongga akibat pengaruh sistem perkembangan sungai bawah permukaan yang termasuk ke dalam zona vadose. Pada zona ini, air menginfiltrasi vertikal ke dalam tanah melalui luweng dan ketika memasuki zona jenuh, air akan bergerak ke arah horizontal mengikuti celah  yang semakin lama semakin melebar hingga membentuk saluran sungai bawah permukaan atau kantung air.