Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LATAR BELAKANG ASPEK KEHIDUPAN PADA SISTEM PENAMAAN JALAN DI KOTA YOGYAKARTA: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Prihadi, Prihadi; Listiyorini, Ari
LITERA Vol 19, No 1: LITERA MARET 2020
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v19i1.26617

Abstract

Penelitian mengenai onomastika telah beberapa kali dilakukan. Lewat penelitian onomastika dapat dijelaskan penggunaan aspek kebahasaan dan aspek lain seperti sejarah dan budaya, kehidupan, motivasi, serta alasan motivasi dan tujuan penamaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek kehidupan pada sistem penamaan jalan di Yogyakarta sebagai bagian dari keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian dibatasi pada Kota Yogyakarta yang memiliki data nama jalan secara formal. Data berupa nama-nama jalan. Sumber data berupa sumber data tertulis dan lisan. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan pencatatan. Analisis data dengan kultural-historis. Validasi dilakukan dengan triangulasi data dan metode. Penelitian menemukan 26 aspek kehidupan yang selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi 9 aspek kehidupan. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek tumbuhan dan binatang, aspek tempat (asal-usul tempat, fungsi tempat, penanda tempat, dan arah tempat), aspek yang berhubungan dengan keraton (kerabat keraton, prajurit keraton, tempat tinggal pegawai keraton, senjata perang), aspek geografis (ciri-ciri geografis, gunung/sungai, dan fenomena alam), aspek profesi, aspek pahlawan dan tokoh, aspek harapan dan cita-cita, aspek nama wayang, dan aspek lainnya (aktivitas kerja, karakter, dan sifat). Kata kunci: nama jalan, aspek kehidupan, kultural-historis BACKGROUNDS OF THE LIFE ASPECTS ON THE ROAD NAMING SYSTEM IN YOGYAKARTA CITY: ANTHROPOLINGUISTIC STUDYAbstract              Research on onomastics has been conducted a number of times. Through onomastic research, road naming can be described in terms of the linguistic and other aspects such as history and culture, ways of life, and motives and objectives. This study is aimed at describing the aspects of life in the street naming system in Yogyakarta as part of the special features of the Yogyakarta Special Region. This study uses the descriptive research design. The research location in Yogyakarta is limited to the city of Yogyakarta which has formal road name data. Data are in the form of street names in the study location. Data sources are written and oral. Data collection techniques are observation, interview, and recording. Data analysis is cultural-historical. Validation is done by data and method triangulations. Results show 26 aspects of life grouped into 9. These aspects are related to plants and animals, places (origin, function, marker, and direction), palaces (family kinship, soldier troop, official residence, and war weapon), geography (feature, mountain/river, and natural phenomena), profession, hero and figure, hope and ideal, wayang figure, and other (work activity, character, and nature). Keywords: street names, aspects of life, cultural-historical aspect
PENGEMBANGAN ALAT UKUR KESANTUNAN BAHASA INDONESIA DALAM INTERAKSI SOSIAL FORMAL BERSEMUKA Zamzani Zamzani; Tadkiroatun Musfiroh; Siti Maslakhah; Ari Listiyorini; Yayuk Eny Rahayu
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 17, No 2: Oktober 2012
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.984 KB) | DOI: 10.21831/hum.v17i2.3102

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  (1)  mengembangkan  alat  ukur kesantuanan bahasa Indonesia dalam tuturan formal bersemuka; (2) melakukan uji lapangan terbatas terhadap alat ukur kesantunan bahasa Indonesia dalam interaksi sosial formal bersemuka; (3) mengembangkan alat ukur kesantunan dalam bentuk VCD interaktif dengan program komputer. Adapun manfaat yang dapat dipetik adalah (1) acuan untuk mengukur kesopanan dalam bertindak tutur formal bersemuka, (2) gambaran alat ukur   kesantunan   formal   bersemuka   (3)   acuan   mengukur   derajat kesantunan atau kesopanan pada pengguna bahasa Indonesia dalam berbagai kelas sosial. Penelitian ini didasarkan pada empat alasan. Pertama, kesantunan berbahasa merupakan unsur penting dalam membina karakter positif masyarakat tutur Indonesia. Kedua, selalu ada potensi negatif dalam komunikasi lintas  kultur dan lintas  sosial karena belum ada  alat ukur kesantunan   dalam   bahasa   Indonesia.   Ketiga,   prinsip   kesantunan berbahasa yang ada masih mengacu Barat yang belum tentu sesuai dengan kultur Indonesia. Keempat, alat ukur kesantunan dapat dimanfaatkan sebagai media pembina kesantunan berbahasa dalam berbagai ranah dan satuan pendidikan. Sebagai  pendekatannya,  digunakan  pendekatan  riset  dan pengembangannya atau Research and Development (R D). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga tahun. Pada penelitian tahun pertama telah dihasilkan indikator-indikator kesantunan berbahasa Indonesia. Pada penelitian  tahun  kedua  dilakukan  pengembangan  alat  ukur  kesantunan yang didasarkan pada indikator keuniversalan konsep kesantunan masyarakat  penutur  bahasa  Indonesia  dalam  situasi  formal  bersemuka yang ditemukan di tahun pertama. Pada akhirnya, pada penelitian tahun ketiga ini dihasilkan alat ukur kesantunan berbahasa Indonesia dalam bentuk VCD interaktif dengan program computer. Pada penelitian tahun ketiga ini, yang telah dicapai adalah menghasilkan dan menggandakan produk alat ukur dalam bentuk VCD interaktif serta melakukan sosialisasi alat ukur melalui pelatihan terhadap guru, dosen, mahasiswa, dan instansi-instansi lain calon pengguna alat ukur ini
TINDAK TUTUR PERMINTAAN DALAM BAHASA INDONESIA DI KALANGAN MAHASISWA Ari Listiyorini
Diksi Vol 16, No 1: DIKSI JANUARI 2009
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.848 KB) | DOI: 10.21831/diksi.v16i1.6569

Abstract

This study aims to describe the speech act of requests in Indonesian, theirdeterminant factors, and their special functions. The data sources were spoken requests bystudents. The data were collected by taping them and were analyzed by grouping them andinterpreting them contextually. The results show that there are direct and indirect requests.Direct requests are made in imperatives, and indirect requests are made in statements orquestions. Sometimes a combination of an imperative and a question and that of a questionand a question are employed in requests. Politeness in requests is marked by certainexpressions, such as tolong, ayo/yo/yok/yuk, mari, coba, maaf and mohon. The socialcontext influencing the choice of requests includes the intimacy of the speaker andinterlocutor, the speech situation, the age difference between the speaker and interlocutor,and the speaker’s cultural background. The special functions of requests include that ofasking for or borrowing an object, of asking the interlocutor to do something, ofwelcoming, of inviting, and of prohibiting.Keywords: speech act, form, function, politeness
IDIOM BERUNSUR BAGIAN TUBUH MANUSIA DALAM BAHASA INDONESIA Ari Listiyorini
LITERA Vol 4, No 2: LITERA JULI 2005
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v4i2.6793

Abstract

VERBA DWITRANSITIF DALAM BAHASA INDONESIA Ari Listiyorini
Diksi Vol 8, No 19: DIKSI JULI 2001
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8267.893 KB) | DOI: 10.21831/diksi.v8i19.7010

Abstract