Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Tebal Lapis Perkerasan Jalan dengan Meninjau Sifat Fisik Agregat Lapis Fondasi Bawah pada Ruas Jalan Sofi-Wayabula Pulau Morotai Nurul Fauziah Endah Ningtyas; Samun Haris
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 5, No 3: September 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v5i3.97

Abstract

ABSTRAKJalan sebagai sarana penunjang transportasi darat memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu material penting dalam pembuatan jalan adalah agregat. Sifat fisik agregat menjadi salah satu faktor penentu tebal lapisan struktur perkerasan. Ruas jalan Sofi–Wayabula adalah ruas jalan nasional strategis di Pulau Morotai dengan menggunakan perkerasan lentur. Agregat yang digunakan untuk lapis fondasi bawah pada ruas jalan ini adalah kombinasi agregat Eks. Palu dengan agregat Eks. Morotai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tebal lapis fondasi bawah berdasarkan koefisien kekuatan relatif ( ) yang didapat dari nilai CBR kombinasi agregat Eks. Palu dengan agregat Eks. Morotai dan agregat Eks. Palu pada struktur perkerasan lentur. Dari hasil perhitungan metode Manual Perkerasan Jalan 2017 didapatkan tebal lapis fondasi bawah sebesar 15 cm, bernilai sama, baik menggunakan kombinasi agregat Eks. Palu dengan agregat Eks. Morotai, maupun agregat Eks. Palu. Sedangkan, dengan menggunakan Pedoman Perkerasan Jalan Lentur 2011 didapat tebal lapis fondasi bawah sebesar 15,054 cm untuk kombinasi agregat Eks. Palu dengan agregat Eks. Morotai dan 14,608 cm untuk agregat Eks. Palu.Kata Kunci: perkerasan lentur, koefisien kekuatan relatif, lapis fondasi bawah. ABSTRACTRoads as a means of supporting land transportation have an important role to meet human needs. One of important material in road construction is aggregate. The aggregate physical properties become one of the determinants of the pavement thickness structure layer. The road segment of Sofi-Wayabula is a strategic national road in Morotai Island by using flexible pavement. The aggregate used for the sub-base course of the road is combination of aggregate Ex. Palu with Ex. Morotai aggregate. The purpose of this research is to analyze the thickness of the sub-base course based on relative strength coefficient  (a3) obtained from the value of CBR combination of aggregate Ex. Palu with Ex. Morotai aggregate and aggregate Ex. Palu on flexible pavement structures. From the calculation results of the Pavement Road Manual method 2017, the thick of sub-base course is 15 cm, have equal value using the combination of Ex. Palu aggregate with Ex. Morotai aggregate or the Ex.Palu aggregate. Meanwhile, by using Flexible Road Pavement Guideline 2011 the thickness of the sub-base course is 15,054 cm for combination of Ex.Palu aggregate with Ex. Morotai aggregate and 14,608 cm for Ex.Palu.Keywords: flexible pavement, relative strength coefficient, sub-base course.
Evaluasi Karakteristik Agregat untuk Dipergunakan Sebagai Lapis Pondasi Berbutir Yully Yanette; Tan Lie Ing; Samun Haris
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.648 KB) | DOI: 10.28932/jts.v6i2.1333

Abstract

Agregat didefinisikan sebagai formasi kulit bumi yang keras dan padat juga merupakan materialyang digunakan sebagai bahan campuran. Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu dalammerencanakan suatu lapis pondasi. Terdapat dua kelas yang berbeda dari lapis pondasi agregatberdasarkan klasifikasi umum yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yaitu lapispondasi Kelas A dan lapis pondasi Kelas B. Lapis pondasi agregat Kelas A adalah mutu lapispondasi untuk suatu lapisan di bawah lapisan beraspal, dan lapis pondasi agregat Kelas B adalahuntuk lapis pondasi bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakteristikagregat terhadap sifat-sifat lapis pondasi agregat yang sesuai dengan Spesifikasi Umum. Materialyang digunakan adalah agregat yang berasal dari mesin pemecah batu dengan ukuran batuan 2/3,batuan 1/1 dan abu batu yang diambil dari salah satu wilayah di kota Bandung. Pengujianpersyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan agregat adalah untuk lapis pondasi agregat Kelas Adan pengujian dilakukan di Laboratorium Material Perkerasan Jalan, Dinas Bina Marga ProvinsiJawa Barat. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa untuk fraksi batuan 2/3 berat jenis sebesar2,68, penyerapan air sebesar 2,54%, dan untuk fraksi batuan 1/1 berat jenis sebesar 2,42, danpenyerapan air sebesar 2,84%. Pengujian abrasi didapatkan sebesar 19,6%, batas cair sebesar20,55%, indek plastisitas sebesar 3,65, dan berdasarkan klasifikasi umum memenuhi persyaratansehingga bisa dilakukan rancangan campuran gradasi dengan proporsi campuran untuk fraksibatuan 2/3 sebesar 47%, fraksi batuan 1/1 sebesar 24%, dan fraksi abu batu sebesar 29%.
Perhitungan Lintas Ekuivalen Kendaraan Berbasis Kelas Jalan Samun Haris
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 7 No. 1 (2014): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam proses perencanaan tebal struktur perkerasan lentur jalan, data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR), memberikan kontribusi dan diperlukan sebagai dasar, berkaitan dengan beban rencana yang akan dilayaninya. Berkenaan dengan diperlukannya kesesuaian antara kemampuan menerima beban dari struktur perkerasan lentur jalan, dengan beban lalu lintas yang disesuaikan dengan kelas jalan yang ditetapkan, maka pertimbangan standar beban dan konfigurasi sumbu kendaraan dalam perhitungan lintas ekuivalen, berpedoman kepada Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI) dan Jumlah Berat Kombinasi yang Diizinkan (JBKI). Maksud penulisan ini adalah dalam rangka studi literatur atas Buku Pedoman Survai Pencacahan Lalu Lintas Dengan Cara Manual. Tujuan penulisan adalah untuk menyusun perhitungan lintas ekuivalen kendaraan, berbasis pendekatan kelas jalan yang ditetapkan, Hasil simulasi perhitungan lintas ekuivalen kendaraan pada ruas jalan antara Kota A ke Kota B dengan beban sumbu kendaraan rencana sesuai ketentuan kelas jalan eksisting yaitu kelas III, menghasilkan jumlah kumulatif ekuivalen sebesar 3.608.503,82. Sedangkan hasil simulasi perhitungan lintas ekuivalen kendaraan pada ruas jalan antara Kota A ke Kota B dengan beban sumbu kendaraan rencana sesuai ketentuan kelas jalan baru yaitu kelas II, menghasilkan jumlah kumulatif ekuivalen sebesar 5.792.434,43.
PENGARUH GEOMETRIK JALAN REL TERHADAP BATAS KECEPATAN MAKSIMAL KERETA API Samun Haris; Toto Hendrianto
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 12 No. 2 (2017): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kereta Api merupakan moda transportasi yang memiliki peranan penting dalam mewujudkan ketahanan nasional, pemindahan masal, penunjang pemerataan dan pertumbuhan perekonomian. Jalur eksisting antara Cipeundeuy-Banjar memiliki permasalahan antara lain terjadinya penundaan perjalanan kereta api, Kereta Api Malabar terguling pada tahun 2014, Kereta Api Lodaya Malam tergelincir pada tahun 2015 dan terganggunya jarak pandang masinis.Kondisi geometrik jalan rel antara Cipeundeuy-Banjar mempunyai radius lengkung antara R-150 m sampai dengan R-2370 m dan kelandaian antara 0‰ sampai dengan 24.55‰. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan alinemen horizontal, alinemen vertikal dan kecepatan kereta api dari data primer dengan data sekunder.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kausal komparatif, yaitu sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawab secara mendasar tentang sebab akibat. Dalam Tugas Akhir ini, hasil analisis dan pembahasan dari data primer adalah kecepatan rata-rata sebesar 52,8 km/jam dengan waktu tempuh rata-rata 25 menit. Sedangkan hasil analisis dan pembahasan dari data sekunder adalah kecepatan rata-rata sebesar 79 km/jam dengan waktu tempuh rata-rata 17 menit. Kesimpulan penelitian ini antara lain pada alinemen horizontal terdapat R-180 m dengan lengkung peralihan dan kecepatan maksimal 40 km/jam, R-1000 m dengan tanpa lengkung peralihan dan kecepatan maksimal 80 km/jam. Pada alinemen vertikal terdapat R-2000 m dan kelandaian 24.55‰.
ANALISA HARGA SATUAN DASAR SEWA DUMP TRUCK PADA PEKERJAAN JALAN Samun Haris
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 6 No. 1 (2013): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa harga satuan dasar sewa Dump Truck adalah merupakan mata rantai proses penyusunan analisa harga satuan pekerjaan, dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan , baik dari rangkaian proses penyusunan Harga Perkiraan Perencana (Engineer’s Estimate), maupun dari rangkaian proses penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (Owner’s Estimate), pada penyiapan Rencana Biaya pekerjaan jalan dan jembatan. Maksud penulisan ini adalah dalam rangka studi literatur atas Buku Panduan Analisa Harga Satuan Nomor 28/T/BM/1995, sebagai ketentuan normatif dalam perhitungan Harga Perkiraan Perencana dan Harga Perkiraan Sendiri untuk pekerjaan penanganan jalan. Tujuan penulisan adalah untuk menyusun analisa harga satuan dasar sewa serta koefisien Dump Truck untuk proses perhitungan analisa harga satuan pekerjaan penghamparan Asphaltic Concrete–Wearing Course (AC-WC). Hasil simulasi perhitungan sewa alat Dump Truck per jam untuk menghampar per M2 Asphaltic Concrete–Wearing Course, memberikan keluaran nilai sebesar Rp. 258.016,31; sedangkan hasil simulasi perhitungan koefisien alat Dump Truck per jam untuk menghampar per M2 Asphaltic Concrete–Wearing Course, memberikan keluaran nilai sebesar 0,0130.
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PERKUATAN KOLOM STRUKTUR Samun Haris; Hidayat .
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal ISU Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan perkuatan perlu dilaksanakan untuk bangunan yang riskan terhadap beban baru yang akan didukung. Penelitian ini adalah untuk mengetahui material yang cocok untuk digunakan dalam pekerjaan perkuatan kolom struktur tersebut dari segi biaya dan waktu. Material perkuatan sendiri terdapat dua alternatif bisa menggunakan pelat baja (steel jacketing) atau menggunakan pembesaran dimensi (concrete jacketing). Tujuan penelitian ini adalah membandingkan biaya dan waktu, perkuatan kolom struktur menggunakan pelat baja (steel jacketing) dengan pembesaran dimensi (concrete jacketing). Penelitian ini adalah analitis dengan desain deskriptif, hasil dari penelitian biaya perkuatan kolom struktur menggunakan pelat baja (steel jacketing) Rp. 399,845,000.00 lebih besar 12,02 % dari biaya perkuatan kolom struktur menggunakan pembesaran dimensi (concrete jacketing) Rp. 351,750,000.00. Dari segi waktu pekerjaan perkuatan kolom struktur menggunakan pelat baja (steel jacketing) membutuhkan waktu 21 hari kerja, lebih cepat 32 % dari perkuatan kolom struktur menggunakan pembesaran dimensi (concrete jacketing) yang membutuhkan waktu 31 hari kerja.
PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME POWDER TERHADAP KUAT TEKAN BETON Samun Haris; Rizal Firdaus
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal ISU Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah campuran yang terdiri dari bahan material berupa agregat halus, agregat kasar, semen, air, serta bahan lain sebagai tambahan dengan dosis tertentu. Bahan tambah yang digunakan yaitu berupa silica fume dengan dosis 0-10% dari berat semen. Dan penelitian ini bertujuan untuk pengurangan penggunaan semen serta mengetahui kuat tekan yang dihasilkan penggunaan silica fume 5% dan 15% pada umur beton 7 hari dan 28 hari dengan masing-masing 3 benda uji silinder. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen. Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat campuran terdiri semen tipe 1 OPC (Ordinary Portland Cemen). Agregat halus yang digunakan berupa pasir cimalaka. Agregat kasar yang digunkan berupa split 1-2 (70%) dan 2-3 (30%) ex Tomo. Bahan tambah mineral additive silica fume. Bahan yang digunakan sudah diuji sebelum dipakai. Dan dalam membuat mix design atau perhitungan komposisi campuran beton menggunakan metode DOE (Development of the Environment), dan dosis penambahan silica fume 5% dan 15%. Dari hasil pengujian kuat tekan silica fume powder powder 5% umur 7 hari diperoleh sebesar 23.46 MPa (78.21%) dan untuk silica fume powder 15% diperoleh sebesar 20.0 MPa (66.67%), dan silica fume powder 5% pada umur 28 hari diperoleh sebesar 32.12 MPa (107.05%) dan untuk silica fume powder 15% diperoleh sebesar 35.96 MPa (119.87%). Kesimpulan pada umur 7 hari kuat tekan dengan kandungan silica fume powder 5% lebih besar daripada 15% dan umur 28 hari kuat tekan silica fume powder 15% lebih besar daripada 5%. Ini menunjukan silica fume powder memiliki sifat mereduksi panas semen dan meningkatkan kuat tekan pada umur beton tua. Serta dapat mengurangi penggunaan semen sebesar 5%-15%.
TINJAUAN TERHADAP PENANGANAN JALAN AKIBAT RENDAHNYATINGKAT STABILITAS TANAH Samun Haris; Faya Nabasa
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 16 No. 2 (2021): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa daerah di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat, Kabupaten Sukabumi terdapatkondisi geografis berbentuk lereng dan tidak stabil, hal ini dapat menimbulkan terjadinyapergerakan lahan, salah satunya adalah ruas jalan Jampang Tengah-Kiara Dua. Jalantersebut dapat menggunakan bronjong sebagai penahan pergerakan lahan. Tujuan daripenelitian iniadalah menghitung kekuatan struktur bronjong kawat dan melakukan estimasivolume kebutuhanbahan dari bronjong kawat. Metode penelitan yang digunakan dalampenelitian ini adalah deskriptif. Analisis yang dilakukan adalah analisis hasil data observasi,pembuatan desain ukuran bronjong menggunakan AUTO-Cad, stabilitas bronjong danestimasi kebutuhan bahan. Desain bronjong yang digunakan adalah Bentuk I, Tipe A dengandimensi 2.0× 1.0 × 1.0 meter. Hasil perhitungan stabilitas terhadap guling diperoleh Fglsebesar 4.7052, nilai tersebut lebih besar dari1.5, maka desain struktur bronjong amanterhadap gaya guling. Hasil perhitungan stabilitas terhadap geser diperoleh Fgs sebesar2.1653, nilai tersebut lebih besar dari 1.5, maka desain struktur bronjong aman terhadapgaya geser. Hasil perhitungan didapatkan tegangan maksimum dengan nilai 16.8304 ton/m2lebih kecil dibandingkan tegangan izin dengan nilai 89.6 ton/m2, daya dukung tanah untukstruktur bronjong sebagai perkuatan tebing aman. Setelah itu didapatkan estimasi volumebahan untuk struktur bronjong sebesar 44,710 kg kawat, 5,600 m3 batu dan 420 m cerucuk.
PENGARUH CAPPING BENDA UJI PADA KUAT TEKAN BETON Samun Haris; Hendrawan .
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 17 No. 2 (2022): JURNAL ISU TEKNOLOGI
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton adalah material komposit terdiri dari bahan dasar semen, agregat kasar, agregat halus, air dan dengan atau tanpa bahan tambahan dengan perbandingan tertentu akan membentuk beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk bagaimana penggunaan capping terhadap benda uji serta mengetahui perbandingan nilai kuat tekan beton terhadap menggunakan capping dan tanpa dari segi umur 7 dan 28 hari. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berdiameter 15 cm dan panjang 30 cm. Pengujian benda uji menggunakan capping dan tanpa capping dilakukan pengetesan uji kuat tekan. Analisis data dilakukan perbandingan nilai kuat tekan terhadap benda uji menggunakan capping dan tanpa capping serta pengaruh kuat tekannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan menggunakan capping pada benda uji lebih bagus dibandingan dengan tanpa menggunakan capping. Nilai pada hasil kuat tekan beton pada umur 7 menggunakan capping mendapatkan sebesar 9 N/mm2 atau 32 % dan tanpa capping sebesar 7 N/mm2 atau 23 % serta pada umur 28 hari menggunakan capping mendapatkan sebesar 20,16 N/mm2 atau 67 % dan tanpa capping mendapatkan sebesar 17,41 N/mm2 atau 58 %. Perbandingan nilai kuat tekan beton menggunakan capping lebih besar dibanding dengan tanpa capping dan perbandingan hasil akhir tidak memenuhi syarat dengan mutunya dengan 30 MPa atau N/mm2. Mempengaruhi penggunaan capping terhadap benda uji untuk melapisi ujung bagian yang tidak rata untuk melakukan pengujian kuat tekan dengan men-optimalkan kekuatan tekan pada silinder beton sangat tepat digunakan pada benda uji silinder.