Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Jalan Jendral Ahmad Yani Depan Pasar Kosambi Bandung Tan Lie Ing; Indra Rachman Efendi
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (727.84 KB) | DOI: 10.28932/jts.v3i1.1272

Abstract

Pergerakan kendaraan dari suatu tempat asal menuju suatu tempat tujuan setiap hari sering kali terganggu akibat adanya aktivitas yang mengapit kedua sisi jalan. Kegiatan pasar pada sisi jalan seringkali menimbulkan gangguan berupa hambatan samping yang berakibat langsung terhadap kinerja jalan. Dalam penelitian ini dilakukan studi kapasitas, kecepatan, derajat kejenuhan dan hambatan samping pada saat pasar tumpah ke jalan dan pada saat kendaraan parkir disamping ruas jalan Jalan Jendral Ahmad Yani Bandung, dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Survei dilakukan pada hari Selasa tanggal 03 Oktober 2006, pada jam 05:00-09:00. Parameter yang diukur selama survei adalah jumlah kendaraan, waktu tempuh dan hambatan samping. Metode yang digunakan adalah Metode Pos Pengamat Tetap. Volume yang terjadi pada kondisi pasar tumpah ke jalan sebesar 1276,7 smp/jam/2 arah dan volume yang terjadi pada kondisi kendaraan parkir sebesar 2304,8 smp/jam/2 arah. Derajat kejenuhan (DS) adalah 0,32 pada kondisi pasar tumpah ke jalan dan 0,50 pada kondisi kendaraan parkir. Kecepatan tempuh teoritis untuk pasar tumpah ke jalan 35 km/jam dan kecepatan tempuh teoritis pada kondisi parkir kendaraan sebesar 36 km/jam, tetapi kecepatan tempuh hasil survei pada kondisi pasar tumpah ke jalan sebesar 19,36 km/jam dan kecepatan tempuh hasil survei pada kondisi kendaraan parkir sebesar 20,97 km/jam. Aktivitas pasar Kosambi mempengaruhi nilai hambatan samping dan mengakibatkan penurunan kinerja jalan. Pemindahan lokasi pasar yang tumpah ke jalan perlu dilakukan karena kecepatan tempuh kurang dari 25 km/jam.
Tinjauan Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Parkir Basement di Pusat Perbelanjaan Bandung Supermall Tan Lie Ing; Arie Hadian Yanuardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.183 KB) | DOI: 10.28932/jts.v3i2.1287

Abstract

Pusat perbelanjaan dengan konsep one stop shopping selalu menyediakan area parkir yang cukup luaspada lahannya karena konsumen dalam jumlah besar sangat tertarik untuk berkunjung ke tempattersebut. Oleh karena itu para pengelola parkir di pusat perbelanjaan berusaha untuk menciptakankualitas pelayanan parkir terbaiknya agar para pelanggan tetap berkunjung dan berbelanja di pusatperbelanjaan tersebut. Sebuah studi menyatakan bahwa daerah yang memiliki tempat parkir yangaman, nyaman, dan murah lebih mampu untuk mempertahankan kehadirannya. Untuk itu perlu adanyatinjauan kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan parkir yang diberikan. Penelitian ini berupasurvei kepada pengunjung di pusat perbelanjaan Bandung Supermall yang menggunakan jasapenyedia parkir. Pengunjung pusat perbelanjaan diminta pendapatnya mengenai kualitas pelayananparkir yang berupa kemudahan parkir, kinerja petugas parkir, kinerja geometrik ruang parkir,keamanan, kenyamanan, dan kesesuaian tarif parkir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelangganpada umumnya merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pengelola parkir di pusatperbelanjaan tersebut.
Evaluasi Karakteristik Agregat untuk Dipergunakan Sebagai Lapis Pondasi Berbutir Yully Yanette; Tan Lie Ing; Samun Haris
Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.648 KB) | DOI: 10.28932/jts.v6i2.1333

Abstract

Agregat didefinisikan sebagai formasi kulit bumi yang keras dan padat juga merupakan materialyang digunakan sebagai bahan campuran. Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu dalammerencanakan suatu lapis pondasi. Terdapat dua kelas yang berbeda dari lapis pondasi agregatberdasarkan klasifikasi umum yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yaitu lapispondasi Kelas A dan lapis pondasi Kelas B. Lapis pondasi agregat Kelas A adalah mutu lapispondasi untuk suatu lapisan di bawah lapisan beraspal, dan lapis pondasi agregat Kelas B adalahuntuk lapis pondasi bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakteristikagregat terhadap sifat-sifat lapis pondasi agregat yang sesuai dengan Spesifikasi Umum. Materialyang digunakan adalah agregat yang berasal dari mesin pemecah batu dengan ukuran batuan 2/3,batuan 1/1 dan abu batu yang diambil dari salah satu wilayah di kota Bandung. Pengujianpersyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan agregat adalah untuk lapis pondasi agregat Kelas Adan pengujian dilakukan di Laboratorium Material Perkerasan Jalan, Dinas Bina Marga ProvinsiJawa Barat. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa untuk fraksi batuan 2/3 berat jenis sebesar2,68, penyerapan air sebesar 2,54%, dan untuk fraksi batuan 1/1 berat jenis sebesar 2,42, danpenyerapan air sebesar 2,84%. Pengujian abrasi didapatkan sebesar 19,6%, batas cair sebesar20,55%, indek plastisitas sebesar 3,65, dan berdasarkan klasifikasi umum memenuhi persyaratansehingga bisa dilakukan rancangan campuran gradasi dengan proporsi campuran untuk fraksibatuan 2/3 sebesar 47%, fraksi batuan 1/1 sebesar 24%, dan fraksi abu batu sebesar 29%.
Analisis Kinerja Simpang Stegar Tak Bersinyal pada Jl. Buah Batu - Jl. Solontongan - Jl. Suryalaya Kota Bandung Defari Jananuraga; Tan Lie Ing
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.268 KB) | DOI: 10.28932/jts.v8i1.1352

Abstract

Kota Bandung merupakan kota yang banyak memiliki simpang dan jarak antara simpangnyaberdekatan. Simpang merupakan pertemuan antara beberapa jalan menjadi satu. Pada simpangsering terjadi konflik kendaraan bermotor, khususnya simpang tidak bersinyal. Kecenderunganpengguna kendaraan bermotor pada saat ini selalu ingin cepat dan ingin menang sendiri dan seringmengakibatkan konflik di persimpangan. Akibat terjadinya konflik dan hambatan padapersimpangan, maka meningkatnya juga tundaan dan derajat kejenuhan (DS) di simpang tersebut.Analisis dilakukan pada simpang empat steger tak bersinyal, tepatnya pada jl.Buahbatu–jl.Solontongan–jl.Suryalaya. Data diperoleh dari survei lapangan berupa geometri simpang, aruslalulintas pada waktu pagi, siang dan sore selama 3 jam kemudian diambil peakhour, polapergerakan kendaraan pada jam tertentu, kecepatan dan keadaan hambatan samping secara visualpada simpang tersebut. Analisis terhadap simpang empat steger tak bersinyal ini dilakukan denganmengunakan metode MKJI yaitu simpang empat bersinyal, Simpang tiga tak bersinyal dansimpang tiga bersinyal. Analisis awal dilakukan dengan menggunakan metode MKJI simpang tigatak bersinyal untuk mengetahui kinerja simpang tersebut dan menghasilkan DS>1. Alternatif yangdianalisis sebanyak 3 alternatif dan menghasilkan data tundaan dan derajat kejenuhan. Dari ketigaalternatif tersebut didapatkan Alternatif terpilih yaitu alternatif 3 dengan cara menggunakanseparator pada area disekitar simpang tersebut sepanjang 300 m dan menghasilkan derajatkejenuhan rata–rata < 0,6..
Pengaruh Getah Pinus pada Stabilitas, Pelelehan, dan Durabilitas Lapos Pengikat Beton Aspal Dea Putri Perceka; Tan Lie Ing
Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.371 KB) | DOI: 10.28932/jts.v12i1.1414

Abstract

Perkembangan berbagai sektor mengakibatkan peningkatan pergerakan lalu lintas, baikpergerakan barang maupun manusia. Untuk menunjang kelancaran dalam pergerakan lalu lintasdibutuhkan sarana dan prasarana pendukung. Salah satu prasarana transportasi yang memilikiperanan penting yaitu jalan. Upaya meningkatkan kinerja pelayanan sektor prasarana transportasidihadapkan pada keterbatasan dalam sumber bahan material pembentuk jalan. Untukmengoptimalkan keterbatasan tersebut diperlukan inovasi terbaru, seperti aspal yang dimodifikasi.Salah satunya adalah menambahkan getah pinus pada campuran aspal.Penelitian yang dilakukan adalah pengujian penetrasi, pengujian viskositas, pengujianMarshall, dan pengujian durabilitas pada campuran aspal panas lapis pengikat beton aspal. Aspalyang digunakan adalah pen 80-100. Pengujian dilakukan untuk mengeevaluasi pengaruh getahpinus terhadap nilai stabilitas, pelelehan, dan durabilitas dari lapis pengikat beton aspal.Penambahan getah pinus dengan kadar 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% dari berat aspal mempengaruhinilai penetrasi dan nilai viskositas. Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) diperoleh sebesar 5,65%.Berdasarkan hasil pengujian penetrasi dan viskositas terlihat perubahan karakteristik saatpenambahan getah pinus sebesar 4%.Penambahan getah pinus cenderung menurunkan nilai stabilitas sebesar 317kg,menaikkan nilai pelelehan sebesar 1,04mm, dan menaikkan nilai durabilitas sebesar 14,12%.
Pengaruh Penggunaan PS Ball Terhadap Balok Beton Bertulang dengan Pembebanan Monotonik dan Pembebanan Siklik Tan Lie Ing; Ronald Simatupang; Deni Setiawan
Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.298 KB) | DOI: 10.28932/jts.v12i2.1422

Abstract

PS Ball sebagai bahan pengganti pasir dan bahan pengisi telah dilakukan dan disimpulkandapat digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan. PS Ball sebagai bahan konstruksi bangunanlebih unggul dibanding pasir dalam hal kuat tekan, kekerasan, dan anti-weathering. Saat ini, bahankonstruksi bangunan yang sering digunakan adalah beton. Inovasi untuk menciptakan bahanpenyusun beton yang ramah lingkungan sangat diperlukan sehingga dilakukan penelitian pengaruhpenggunaan PS Ball pada balok beton bertulang dengan pembebanan monotonik dan pembebanansiklik.Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh penggunaan PS Ball terhadap elemenstruktur beton bertulang dengan pembebanan monotonik dan pembebanan siklik sertamenganalisis perilaku elemen struktur setelah dibebani beban monotonik dan beban siklik.Pengujian dilakukan dengan metode eksperimental.Berdasarkan hasil analisis diperoleh beton bertulang menggunakan PS Ball dapat menahanbeban sebesar 90 kN sedangkan beton bertulang tanpa PS Ball sebesar 79 kN pada saatpembebanan monotonik. Pada pembebanan siklik, disipasi energi kumulatif beton bertulangmenggunakan PS Ball kinerjanya lebih baik daripada beton bertulang tanpa PS Ball dan kurvahisterisis beton bertulang menggunakan PS Ball lebih stabil dan tidak terjadi pinching.
Penggunaan Genteng Keramik sebagai Pengganti Agregat Kasar dan Abu Terbang sebagai Pengisi pada Laston AC-BC Kevin Doan Panjaitan; Tan Lie Ing
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.227 KB) | DOI: 10.28932/jts.v13i2.1439

Abstract

Penggunaan limbah menjadi salah satu pokok bahasan para ahli untuk mengurangi jumlah materialalam yang digunakan serta memanfaatkan limbah sebagai bahan daur ulang. Menggunakanmaterial pengganti pada campuran beton aspal memungkinkan mutu perkerasan lentur memilikistabilitas tinggi dan daya tahan lama, atau mungkin sebaliknya. Oleh karena itu penelitian inibertujuan mengevaluasi pengaruh penggunaan limbah genteng keramik sebagai pengganti padaagregat kasar dan abu terbang sebagai pengisi pada campuran laston lapis pengikat (AC-BC).Dalam penelitian ini digunakan lima jenis persentase campuran agregat kasar yang berbeda, yaitu100% kerikil; 25% kerikil dan 75% genteng keramik; 50% kerikil dan 50% genteng keramik; 75%kerikil dan 25% genteng keramik; serta 100% genteng keramik. Pengujian dilakukan dengan alatMarshall. Nilai kadar aspal optimum (KAO) diperoleh sebesar 6,75%. Berdasarkan hasil pengujianpada kadar aspal optimum dari kelima jenis campuran agregat kasar, penggunaan limbah gentengkeramik tidak disarankan.