Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Wacana Product Placement Tropicana Slim dalam Branded Web Series (The Discourse of Tropicana Slim’s Product Placement in Branded Web Series) Stara Asrita; Deani Prionazvi Rhizky
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 22, No 1 (2020): Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33164/iptekkom.22.1.2020.109-123

Abstract

Youtube menjadi media sosial yang paling populer bagi masyarakat Indonesia. Brand Tropicana Slim memanfaatkan peluang itu dengan membuat iklan digital kreatif agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Strategi pemasaran yang digunakan adalah product placement untuk mengikuti perilaku konsumen yang lebih banyak mengakses internet. Pendekatan soft selling dipilih Tropicana Slim dalam membangun citra diri dengan menciptakan branded web series.  Audiens disuguhkan cerita yang eksklusif dan dekat dengan kehidupan sehari-hari agar tidak merasa sedang menonton iklan. Riset ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengetahui wacana product placement Tropicana Slim yang muncul dalam web series “Sore” (2017) dan “Janji” (2019).. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menyatakan bahwa wacana product placement yang digunakan Tropicana Slim adalah Implicit Brand dengan dimensi plot connection dimension.
Wacana Rasisme dalam Film "Blindspotting" Deani Prionazvi Rhizky
Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi Vol 7 No 2 (2021): Restorica: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/restorica.v7i2.2600

Abstract

Masih sering kita melihat diskriminasi warna kulit yang terjadi di beberapa belahan bumi. Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan perbedaan warna kulit. Paham rasisme di berbagai belahan dunia sering kali dikaitkan dengan penindasan dan kekuasaan. Hal ini sering kita jumpai di film-film yang menayangkan realitas perilaku rasisme yang terjadi di lingkungan masyarakat. Film menjadi sebuah media untuk menyuarakan informasi yang mungkin tidak dapat langsung dikatakan karena dianggap sensitif, salah satunya adalah wacana rasisme. Film“Blindspotting” mengangkat tentang realitas yang terjadi di Oakland, California. Film ini menceritakan tentang bagaimana perilaku rasisme seperti diskriminasi dan stereotip yang diterima oleh masyarakat kulit hitam yang ada di kota tersebut. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara teks yang kemudian di analisis secara linguistik dengan memperhatikan kosakata, tata kalimat, dan semantik yang terdapat pada sebuah objek. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi untuk mengungkap wacana rasisme yang sering terjadi di kehidupan nyata. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembuat film merepresentasikan Sikap rasisme antara lain prasangka, stereotip, diskriminasi dan antisemitisme.
The digital competence of government public relations officer in Magelang City Ascharisa Mettasatya Afrilia; Deani Prionazvi Rhizky; Wahyu Eka Putri; Eny Ratnasari
PRofesi Humas Vol 7, No 2 (2023): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 230/E/KPT/2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/prh.v7i2.43146

Abstract

Background: Since new media is developing, it is important to examine new media literacy, especially in the era of 4.0. The government’s public relations also need new media literacy since the government needs to establish a harmonic relationship with the public to achieve sympathy, trust, teamwork, and support in government policy implementation. Purpose: This research aims to evaluate the digital competence of members of government public relations in the Magelang government apparatus forum. Methods: Digital competence is measured by questionnaires of functional and critical prosuming. This research uses a quantitative survey method. The survey includes the assessment of beliefs, opinions, and characteristics by using questionnaires. Questionnaires are used to collect the data by using items of questions for respondents. The research object is the government apparatus in Magelang, while the respondents are government public relations officers. The quantitative method is expected to comprehensively describe digital literacy by government public relations officers in the Magelang government apparatus. Data analysis uses descriptive statistics. Conclusion: Based on data analysis, members of government public relations in the Magelang government apparatus forum agree that they have functional and critical prosuming. Implications: This research implies local government of Magelang to improve new media literacy for local government public relations so the government can achieve the public relations objective of harmonic relationship establishment with the public.
Representation of Racism in the Film "Till" Stara Asrita; Muhammad Syah Tegar Alreswara; Deani Prionazvi Rhizky
Journal of Content and Engagement Vol 1 Issue 3 (2023): December 2023
Publisher : Communication Science Department - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/joce.1.3.169-182

Abstract

The purpose of this study is to answer how signifier and signified are displayed in the film "Till" and what are the representations of racism contained in the film "Till". The data studied is in the form of pieces of images, sounds, text or sounds contained in the film "Till". This study is using Saussure's semiotics. It will help analyse media texts with a set of signs that have various meanings. The result of this study shows that the film "Till" contains acts of racism based on Henry and Tator's theory in the form of Individual Racism and Systemic Racism. This theory is divided from Internalized Racism, Interpersonal Racism, Institutional Racism and Structural Racism. Researchers examine each component of the types of racism such as reactions, associations, perspectives, identity, labelling, stereotypes, separatism, and discrimination.
Wacana Rasisme dalam Film "Blindspotting” Deani Prionazvi Rhizky
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2020): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v2i2.1567

Abstract

Masih sering kita melihat diskriminasi warna kulit yang terjadi di beberapa belahan bumi. Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan perbedaan warna kulit. Paham rasisme di berbagai belahan dunia seringkali dikaitkan dengan penindasan dan kekuasaan. Hal ini sering kita jumpai di film-film yang menayangkan realitas perilaku rasisme yang terjadi di lingkungan masyarakat. Film menjadi sebuah media untuk menyuarakan informasi yang mungkin tidak dapat langsung dikatakan karena dianggap sensitif, salah satunya adalah wacana rasisme. Film Blindspotting mengangkat tentang realitas yangterjadi di Oakland, California. Film ini menceritakan tentang bagaimana perilaku rasisme seperti diskriminasi dan stereotip yang diterima oleh masyarakat kulit hitam yang ada di kota tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough untuk mengungkap wacana rasisme yang sering terjadi di kehidupan nyata. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan mencari dimensi teks, nilai relasional, dan nilai ekspresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana rasisme yang ada dalam film Blindspotting serta memberikan gambaran bagaimana analisis dari teori Norman Fairclough. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalu dimensi teks muncul kata-kata rasisme seperti negro, nigga, dan monster. Nilai relasional yaitu kelompok hitam sering dicurigai sebagai masyarakat yang membahayakan. Pembuat film ini merepresentasikan nilai ekspresif, yaitu sikap rasisme antara lain prasangka, stereotip, diskriminasi, dan antisemitisme. Kata kunci: wacana kritis, rasisme, film, diskriminasi