Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

IDENTITAS PEREMPUAN AHMADIYAH DI RUANG PUBLIK Stara Asrita
Jurnal Riset Komunikasi Vol 2 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komuniasi (ASPIKOM) Wilayah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24329/jurkom.v2i1.53

Abstract

Identitas merupakan nilai yang dimiliki seseorang agar orang lain dapat mengenali individu tersebut. Seseorang membentuk identitas agar dapat berinteraksi dengan individu atau kelompok lain dalam masyarakat. Tidak mudah untuk mengungkapkan identitas kelompok agama minoritas seperti Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) khususnya perempuan yang ingin mengaktualisasikan diri di ruang publik. Peneliti ingin bertujuan mengetahui cara perempuan Ahmadiyah dalam mengungkapkan identitas diri sebagai kelompok minoritas karena tidak semua perempuan Ahmadiyah dapat menjelaskan identitas diri mereka dalam lingkungan pekerjaan, masyarakat dan sosial pasca konflik di Parung, Bogor. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pengelolaan Identitas. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian bahwa perempuan-perempuan Ahmadiyah berusaha mengungkap dirinya melalui identitas material dan non material agar lebih dikenali masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk menjalin hubungan yang lebih baik dan menghindari konflik.
Konstruksi Feminisme Perempuan Sumba Stara Asrita
ARISTO Vol 7, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.02 KB) | DOI: 10.24269/ars.v7i1.1388

Abstract

In much feminist literatures show that women often have been underneath men power. This study aims to analyze about women representation in film “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak”. The method is critical discourse to see hidden contexts in this film with a gender perspective. Some scenes show that woman had a choice to protect herself. The main character of this film, Marlina tried to give a poison and murdered the thieves who want to robber and rape her. Those Marlina’s acts were different if we comparing with women stereotype that existed. Women were described as a second person, gentle and depend on men. The feminist movement in this film show women’s emancipation in social life, struggle to protect her body and family problems in Sumba’s woman.
REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM IKLAN TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIKA IKLAN NIVEA MEN ‘BERUBAH EXTRA CERAH’ VERSI ADIPATI DOLKEN) Fadly Siswoyo; Stara Asrita
Jurnal Jurnalisa: Jurnal Jurusan Jurnalistik Vol 7 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurnalisa.v7i1.20515

Abstract

This research discusses the representation of masculinity in the advertisement of Nivea Men "Changing Extra Bright" and the Adipati Dolken Version of Gatsby Styling Pomade which aims to identify and reveal the meaning of masculinity behind the message. This type of research is qualitative research with Roland Barthes' semiotic model which has core concepts, namely signs, denotations, connotations and myths. The results are masculinity depicted in the two advertisements is divided into two types of masculinity, namely traditional masculinity and new (metrosexual) masculinity. With the myths that were found, namely: (a) Nivea Men 'advertisement' Turns Extra Bright: Self-confidence increases after washing your face and masculinity which is macho. (b) Adipati Dolken version of the Gatsby Styling Pomade: Men today who pay attention to appearance and men with their automotive world. For the analysis of commodification found, namely: (a) Commodification of Content and (b) Commodification of Audiences.
Wacana Product Placement Tropicana Slim dalam Branded Web Series (The Discourse of Tropicana Slim’s Product Placement in Branded Web Series) Stara Asrita; Deani Prionazvi Rhizky
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 22, No 1 (2020): Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33164/iptekkom.22.1.2020.109-123

Abstract

Youtube menjadi media sosial yang paling populer bagi masyarakat Indonesia. Brand Tropicana Slim memanfaatkan peluang itu dengan membuat iklan digital kreatif agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Strategi pemasaran yang digunakan adalah product placement untuk mengikuti perilaku konsumen yang lebih banyak mengakses internet. Pendekatan soft selling dipilih Tropicana Slim dalam membangun citra diri dengan menciptakan branded web series.  Audiens disuguhkan cerita yang eksklusif dan dekat dengan kehidupan sehari-hari agar tidak merasa sedang menonton iklan. Riset ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengetahui wacana product placement Tropicana Slim yang muncul dalam web series “Sore” (2017) dan “Janji” (2019).. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menyatakan bahwa wacana product placement yang digunakan Tropicana Slim adalah Implicit Brand dengan dimensi plot connection dimension.
Representasi Perempuan Minang dalam Film “Liam Dan Laila” Wahyu Anggraini; Stara Asrita
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 8 No 1 (2022): FEBRUARI 2022
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v8i1.3932

Abstract

Perempuan Minang merupakan salah satu simbol adat istiadat dan budaya di Sumatera Barat. Perempuan Minang menempati posisi penting, sehingga sang anak mengikuti garis keturunan ibu (matrilineal). Perempuan Minang berperan penting dalam beberapa pengambilan keputusan. Sehingga perempuan bisa mempertahankan eksistensi di ruang publik. Budaya Minang yang dianggap unik dan memiliki ciri khas tersebut kemudian sering diangkat ke dalam sebuah film. Tujuan penelitian ini menganalisis bagaimana penggambaran perempuan minang yang ada dalam film “Liam dan Laila”. Analisis teks digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan kritis. Data yang diambil berupa adegan-adegan dalam film akan dianalisis melalui tiga tahapan menggunakan dasar pemikiran Charles Sanders Pierce melalui, yaitu tanda (sign), objek (object) dan pengguna tanda (interpretant). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam film “Liam dan Laila” terdapat temuan yang merepresentasikan perempuan minang, yakni: (1) perempuan Minang dalam menjunjung tinggi nilai adat dan agama Islam; (2) perempuan Minang berada dalam dalam pengaruh tekanan mamak (paman) dalam pengambilan keputusan; (3) perempuan Minang akan menjadi seorang Bundo Kanduang yang dihormati setelah menikah; (4) perempuan Minang dalam karakter dan perbuatan memiliki aturan yang harus ditaati; (5) perempuan Minang dalam kekuasaan (matriakhat), adalah pewaris harta pusaka dan kekerabatan sehingga harus dijaga keturunannya. Kata Kunci: Representasi, Perempuan, Minang, Film, Semiotika
REPRESENTASI LGBT DALAM VIDEO KLIP “TOO GOOD AT GOODBYES” Stara Asrita
Jurnal Komunikasi dan Kajian Media Vol 4, No 2 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jkkm.v4i2.3214

Abstract

This study aims to find out the representation of LGBT in the video clip “Too Good at Goodbyes”. This qualitative study uses the semiotic analysis of John Fiske. The data analysis technique is The Codes of Television which are consist of three levels, namely the level of reality, the level of representation and the level of ideology. From the screenshot of the images in the video clip there are several results. First, the level of the reality, LGBT couples who are cast performers show sad expressions with soft gestures whent they hugging their homosexual partners. The conditions sorruound them are very dramatic and quiet. Then, the level of representation, the shooting method is done with close up and medium shots to get how the face of the cast before saying goodbyes from their partners. Third, at the level of ideology, there are LGBT discourse in the video clip. Sam Smith revealed through the lirics and the existing scenes that LGBT community also have a romantic problems like common peeople.
Bias Gender Pemberitaan Kasus Gisella Anastasia di Okezone.com Stara Asrita
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v4i1.121

Abstract

Gender bias against women is still common in media coverage. The news of Gisella Anastasia's arrest because of pornographic video news was quite busy being discussed in online media. In her reporting, Gisella tends to be used as an object of discrimination. This study aims to determine the form of sexism in okezone.com's coverage of the Gisella Anastasia case. A qualitative approach is used in this study to fit Sara Mills' critical discourse analysis. Sara Mills focuses on looking at the hidden meanings of biased texts related to women's reporting. Critical discourse analysis examines how the representation of the actor's position through the text, how the position of the reader is represented in the text. Through discourse, researchers can analyze the factors of production and acceptance. The results of the study show that the position of news-producing actors are male and female journalists, while Gisella Anastasia is a woman who is used as a sexual object. News writers tend to provide news to satisfy men's sexual desires by raising the issue of sexism. The gender bias in the reporting of the Gisella Anastasia case is related to sexist language, images that are considered lustful, and the point of view of journalists who have a patriarchal ideology. Abstrak Bias gender terhadap perempuan adalah hal yang masih sering terjadi dalam liputan media. Pemberitaan penangkapan Gisella Anastasia karena berita video porno cukup ramai diperbincangkan di media daring. Dalam pemberitaannya, Gisella cenderung dijadikan sebagai objek yang mengalami diskriminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk seksisme dalam liputan okezone.com atas kasus Gisella Anastasia. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan dsecara deskriptif agar sesuai model Sara Mills. Sara Mills berfokus untuk melihat makna tersembunyi pada teks bias yang berhubungan dengan pemberitaan perempuan. Analisis wacana kritis mengkaji bagaimana representasi posisi aktor melalui teks, bagaimana posisi pembaca direpresentasikan dalam teks. Melalui wacana, peneliti dapat menganalisis faktor produksi dan penerimaannya. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa posisi aktor penghasil berita adalah jurnalis laki-laki dan perempuan, sedangkan Gisella Anastasia adalah perempuan yang dijadikan sebagai objek seksual. Penulis berita cenderung memberikan berita untuk memuaskan hasrat seksual laki-laki dengan mengangkat isu seksisme. Bias gender dalam kasus pemberitaan kasus Gisella Anastasia terkait dengan bahasa yang seksis, gambar yang dianggap mengundang nafsu, serta sudut pandang jurnalis yang memiliki ideologi patriarki.
Bias Gender Pemberitaan Kasus Gisella Anastasia di Okezone.com Stara Asrita
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v4i1.121

Abstract

Gender bias against women is still common in media coverage. The news of Gisella Anastasia's arrest because of pornographic video news was quite busy being discussed in online media. In her reporting, Gisella tends to be used as an object of discrimination. This study aims to determine the form of sexism in okezone.com's coverage of the Gisella Anastasia case. A qualitative approach is used in this study to fit Sara Mills' critical discourse analysis. Sara Mills focuses on looking at the hidden meanings of biased texts related to women's reporting. Critical discourse analysis examines how the representation of the actor's position through the text, how the position of the reader is represented in the text. Through discourse, researchers can analyze the factors of production and acceptance. The results of the study show that the position of news-producing actors are male and female journalists, while Gisella Anastasia is a woman who is used as a sexual object. News writers tend to provide news to satisfy men's sexual desires by raising the issue of sexism. The gender bias in the reporting of the Gisella Anastasia case is related to sexist language, images that are considered lustful, and the point of view of journalists who have a patriarchal ideology. Abstrak Bias gender terhadap perempuan adalah hal yang masih sering terjadi dalam liputan media. Pemberitaan penangkapan Gisella Anastasia karena berita video porno cukup ramai diperbincangkan di media daring. Dalam pemberitaannya, Gisella cenderung dijadikan sebagai objek yang mengalami diskriminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk seksisme dalam liputan okezone.com atas kasus Gisella Anastasia. Pendekatan penelitian kualitatif digunakan dsecara deskriptif agar sesuai model Sara Mills. Sara Mills berfokus untuk melihat makna tersembunyi pada teks bias yang berhubungan dengan pemberitaan perempuan. Analisis wacana kritis mengkaji bagaimana representasi posisi aktor melalui teks, bagaimana posisi pembaca direpresentasikan dalam teks. Melalui wacana, peneliti dapat menganalisis faktor produksi dan penerimaannya. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa posisi aktor penghasil berita adalah jurnalis laki-laki dan perempuan, sedangkan Gisella Anastasia adalah perempuan yang dijadikan sebagai objek seksual. Penulis berita cenderung memberikan berita untuk memuaskan hasrat seksual laki-laki dengan mengangkat isu seksisme. Bias gender dalam kasus pemberitaan kasus Gisella Anastasia terkait dengan bahasa yang seksis, gambar yang dianggap mengundang nafsu, serta sudut pandang jurnalis yang memiliki ideologi patriarki.
Pembuatan Video Klip sebagai Media Promosi Komunitas “Ketjil Bergerak” Stara Asrita
Jurnal Abdimas Komunikasi dan Bahasa Vol. 2 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abdikom.v2i1.589

Abstract

Ketjil Bergerak adalah sebuah komunitas di Yogyakarta yang memperhatikan pendidikan untuk anak-anak. Sejak tahun 2008, komunitas Ketjil Bergerak ini memilih kesenian sebagai media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pendidikan. Namun belum banyak masyarakat yang mengetahui kegiatan komunikasi ini. Sehingga pengabdi memiliki solusi menggunakan kesenian sebagai media penyampaian dan pengantar gagasan yang cukup menarik. Pengabdi melihat dan menyadari kesempatan bahwa Ketjil Bergerak sedang membutuhkan bantuan publikasi melalui video klip lagu baru mereka yang berjudul “Ada Cinta di Desa” untuk program Sekolah Desa. Pembuatan video klip ini juga sekaligus media promosi kepada masyarakat yang belum mengenal Sekolah Desa yang dijalankan oleh komunitas Ketjil Bergerak. Hasilnya, pembuatan video klip dilakukan di Desa Ngrawan, Getasan, Semarang, Jawa Tengah. Pengabdian ini dilakukan pada tanggal 4 – 6 Juni 2021 dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai talent. Pemilihan lokasi ini karena Desa Ngrawan adalah salah satu desa wisata di Jawa Tengah dan merupakan desa binaan dari komunitas Ketjil Bergerak. Proses pembuatan video klip ini adalah pra produksi seperti diskusi dengan komunitas Ketjil bergerak, pembagian tugas, penentuan ide konsep video klip, membuat storyboard, dan casting talent. Produksi, yaitu proses pengambilan gambar. Pasca produksi, melakukan proses editing dan revisi, kemudian serah terima video klip kepada Ketjil Bergerak melalui zoom.
Perempuan dan Wacana Poligini dalam Film “Berbagi Suami” Stara Asrita
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 1 No. 1 (2018): September 2018
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.046 KB) | DOI: 10.24076/PIKMA.2018v1i1.385

Abstract

Artikel ini menjelaskan bagaimana peran perempuan dalam wacana poligini dan relasi kuasa yang dimiliki laki-laki dalam keluarga. Istilah “poligini” adalah bentuk poligami untuk menjelaskan bahwa seorang laki-laki memiliki beberapa pasangan. Wacana tersebut sering menjadi isu besar di dunia nyata maupun representasi tentang laki-laki yang ditunjukkan media. Relasi kuasa adalah kekuatan yang membuat perempuan berada dalam kondisi termarginalkan, inferior dan cenderung tidak berdaya. Keadaan tersebut menjadi inspirasi sebuah film berjudul “Berbagi Suami”. Film ini adalah representasi dari superioritas laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu orang. Uang dan faktor ekonomi adalah kuasa mereka untuk mengontrol istri-istrinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana. Melalui analisis wacana, peneliti dapat menemukan suatu pesan, konsep, informasi yang ingin diungkapkan dalam film tersebut secara implisit.