Dwi Fajriyati Inaku
Universitas Hasanuddin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Struktur Komunitas Landak Laut di Padang Lamun Pulau Kodingareng, Kepulauan Spermonde Wilma Moka; Dwi Fajriyati Inaku; Muhammad Rais
Jurnal Kelautan Tropis Vol 24, No 1 (2021): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v24i1.9320

Abstract

Sea urchins is marine organism from Phylum Echinoderms which have high economic and ecological value. Therefore, we need data on the current condition of sea urchins, especially those in the Spermonde Islands. Through this research, it is hoped that the community structure and distribution of sea urchins in Kodingareng Lompo Island, Spermonde Islands can be known. The sampling method used was quadrant transects measuring 5x5 meters on 4 plots in the seagrass area on Kodingareng Lompo Island. The data analysis used was species composition, density, relative density, diversity index, and uniformity index. The results obtained show that there are three species of sea urchins, namely Diadema setosum, Mespilia globulus, and Tripneustes gratilla, basen on morphology identification. Diadema setosum is species with the highest species composition value, namely 92%. The density value (0.017 individuals / m2) and the diversity of sea urchins (H '<1) in the seagrass beds at Kodingareng Island are classified as low. It is hoped that the data obtained from this research can become a reference for the management of biological resources in the Spermonde Islands in the future. Landak laut merupakan salah satu kelas dari Filum Echinodermata yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang cukup tinggi. Gonad landak laut telah sejak lama dikonsumsi di berbagai negara dunia, dan bahkan sekarang cangkangnya banyak dijadikan souvenir. Karena itu diperlukan data kondisi terkini landak laut, khususnya yang ada di Kepulauan Spermonde. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui struktur komunitas maupun sebaran landak laut yang ada di Padang Lamun Pulau Kodingareng Lompo, Kepulauan Spermonde. Metode sampling yang digunakan adalah transek kuadran ukuran 5x5 meter pada 4 plot pada daerah padang lamun di Pulau Kodingareng Lompo. Analisis data yang digunakan adalah komposisi jenis, kepadatan, kepadatan relatif, indeks keanekaragaman, dan indeks keseragaman. Hasil yang didapatkan memperlihatkan bahwa terdapat tiga genus landak laut, yaitu Diadema, Mespilia, dan Tripneustes. Diadema sp. merupakan genus dengan nilai komposisi jenis tertinggi yaitu 92%. Nilai kepadatan (0,017 individu/m2) dan keanekaragaman landak laut (H’<1) di padang lamun Pulau Kodingareng tergolong rendah. Data yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk pengelolaan sumberdaya hayati di Kepulauan Spermonde ke depannya.
PEMBELAJARAN ANAK SEKOLAH DASAR BERBASIS LINGKUNGAN SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN TERHADAP EKOSISTEM MANGROVE DI KELURAHAN LAKKANG, KECAMATAN TALLO, KOTA MAKASSAR Dewi Yanuarita Satari; Dwi Fajriyati Inaku; Sharifuddin Bin Andy Omar; Suharto Suharto; Hadiratul Kudsiah
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2019): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2019
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.522 KB) | DOI: 10.20956/pa.v3i2.5463

Abstract

Environment-Based Learning: a Strategy for Elementary Students Awareness and Concern on Mangrove Ecosystem at Lakkang, Tallo of MakassarAbstract. Mangrove ecosystem are one ecosystem that has important ecological and economic functions for the community. The area of mangrove in Lakkang Village, Makassar, is experiencing continuous degradation due to logging to be converted into ponds and residents area. Awareness to protect the environment as a place to live and a source of community life requires a process that must begin at a young age. Community Service Activities are carried out in the Lakkang Village for class IV and V elementary school students using active-demonstrative teaching methods with stages of activities including: conveying knowledge of the environment of mangrove ecosystems with reading and playing competitions with media images about various types of mangroves and their associated biota and demonstrations mangrove planting. The results of this activity indicate that early childhood in the Lakkang Village requires a form of learning local content about the introduction of the environment, especially mangrove ecosystems. This could be seen from the lack of students' knowledge about the role of mangrove ecosystems for the environment. However, students' interest and enthusiasm were very high in participating in this mangrove ecosystem introduction activity. In addition to delivering the material, mangrove planting activities were also carried out. The results of this activity showed that students were able to understand the mangrove planting procedures delivered by the implementation team. It also showed from the ability of students to plant their own mangroves. However, the results of monitoring showed that mangrove planted by students were not entirely able to survive due to environmental factors. Therefore it is necessary to anticipate steps for subsequent planting activities, namely the need to make a fence and barrier at the planting location to reduce the impact of fishing gear installation by fishermen and waves from ships passing around the planting area.Keywords: Class IV and V elementary school children, mangroves, mangrove planting, Lakkang VillageAbstrak. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang memiliki fungsi ekologis dan ekonomis yang penting bagi masyarakat. Luasan mangrove di Kelurahan Lakkang, Makassar mengalami degradasi secara terus menerus karena kegiatan penebangan untuk dikonversi menjadi lahan tambak dan pemukiman. Kesadaran untuk menjaga lingkungan sebagai tempat bermukim dan sumber kehidupan masyarakat membutuhkan proses yang harus dimulai sejak usia muda. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Lakkang untuk siswa kelas IV dan V SD dengan  menggunakan metode pengajaran aktif-demonstratif dengan tahapan kegiatan meliputi: penyampaian pengetahuan lingkungan ekosistem mangrove dengan lomba membaca dan bermain dengan media gambar tentang ragam jenis mangrove dan biota asosiasinya serta demonstrasi penanaman mangrove. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa anak usia dini di Kelurahan Lakkang membutuhkan bentuk pembelajaran muatan local  mengenai pengenalan lingkungan khususnya  ekosistemmangrove. Hal ini terlihat dari kurangnya pengetahuan siswa tentang peran ekosistem mangrove bagi lingkungan, namun minat dan antusias siswa sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan pengenalan ekosistem mangrove ini. Selain penyampaian materi, dilakukan juga kegiatan penanaman mangrove, hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa mampu memahami prosedur penanaman mangrove yang disampaikan oleh tim pelaksana, hal ini terlihat dari kemampuan siswa dalam menanam anakan mangrovenya masing-masing. Namun, hasil monitoring menunjukkan bahwa anakan mangrove yang ditanam oleh siswa tidak seluruhnya dapat bertahan hidup dikarenakan oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu perlu langkah antisipatif untuk kegiatan-kegiatan penanaman berikutnya, yaitu perlu dibuatkan pagar pembatas dan barrier di lokasi penanaman untuk mengurangi dampak dari pemasangan alat tangkap oleh nelayan maupun hempasan gelombang dari kapal yang melintas di sekitar area penanaman.Kata Kunci: Anak kelas IV dan V SD, mangrove, penanaman mangrove, Kelurahan Lakkang