Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perilaku Petani Hortikultura terhadap Paparan Pestisida Bambang Murwanto; Yeni Rosita
Jurnal Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v13i1.2943

Abstract

Horticultural crop farmers are a population at risk for pesticide poisoning, which in the long run will cause anemia. The purpose of the study was to determine the behavior of horticultural farmers in Gisting District, Tanggamus Regency in spraying pesticides. This research design uses a qualitative descriptive method with a phenomenological approach. Informants in this study were horticultural agricultural workers who were taken purposively in the production of horticultural crops, community leaders as well as agricultural and health officers, namely Pekon Campang, Gisting District, Tanggamus Regency. The interview technique used is Focus Group Discussion (FGD) or Terarah Group Discussion (DKT) for agricultural workers and in-depth. In principle, the behavior of farmers using pesticides is still not good, such as how to spray pesticides, including the management of used pesticide containers and not using proper Personal Protective Equipment (PPE). However, with the support of community leaders, including the head of the village (village), they made efforts to prevent poisoning. The health office should pay special attention to this area (Pekon Campang) for vulnerable groups such as pregnant women and toddlers who are at risk of being affected by pesticide poisoning, either directly or indirectly.
EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENCEGAH INFEKSI DAN PENYEBARAN COVID-19 Prayudhy Yushananta; Yeni Rosita; Mei Ahyanti; Enro Sujito; Bambang Murwanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1651

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) disebabkan oleh SARS-COV2 merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi dan berpotensi kematian. Penyakit ini menjadi perhatian besar kesehatan masyarakat dunia dan dianggap sebagai bencana kemanusiaan. Penularan COVID-19 terjadi dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Sehingga pencegahaannya dengan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak Beredarnya informasi menyesatkan, menyebabkan tingkat kewaspadaan masyarakat menjadi rendah. Ini akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan, penyebaran penyakit COVID-19. Sebanyak 100 rumah tangga sasaran telah didatangi dan diedukasi selama pengabdian. Kami juga telah membagikan 250 masker dan 500 leaflet, serta memasang spanduk di tempat-tempat terbuka yang berisi tanda-tanda dan cara pencegahan COVID-19. Pemasangan satu unit tempat cuci tangan pakai sabun portable juga dilakukan untuk menurunkan risiko penularan. Penyebaran informasi valid harus dilakukan secara berkelanjutan, agar terjadi perubahan perilaku masyarakat. Keterlibatan semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar tercipta era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhanABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) caused by SARS-COV2 is a disease with a very high transmission rate and can potentially die. This disease is of great public health concern in the world and is considered a humanitarian disaster. Person-to-person transmission of COVID-19 occurs through close contact and droplets. So, the prevention by using masks, hands washing with soap, and social distancing. The circulation of misinformation causes a low level of public awareness. It will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention and spread of the COVID-19 disease. A total of 100 target households have been visited and educated during the service. We have also distributed 250 masks and 500 leaflets and put up banners in open places containing what and how to prevent COVID-19. Installation of a portable for hands washing using soap is also carried out to reduce transmission risk. Dissemination of valid information must be carried out on sustain to change people's behavior. The involvement of all elements of society is needed to create a new normal era of life.  Keywords: COVID-19, handwashing, mask, leaflet, education
Edukasi Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Dan Penyebaran Covid-19 Mei Ahyanti; Yeni Rosita; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1574

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) merupakan penyakit menular baru yang berisiko kematian. Hingga akhir minggu kedua bulan Mei 2020, penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi ini telah menginfeksi 4.178.097 orang dan menyebabkan 283.732 kematian. COVID-19 menular dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Tiga tindakan utama dalam pencegahannya adalah menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Pengetahuan yang rendah tentang pencegahan penularan akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19. Sebanyak 120 rumah tangga telah diedukasi, disertai pembagian 270 masker dan 400 leaflet. Pemasangan spanduk dan 200 buah stiker juga telah dilakukan untuk mengedukasi masyarakat. Pengabdian telah melibatkan seluruh mitra pada setiap tahapn kegiatan. Keberlanjutan program dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhan ABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) is a new infectious disease with a risk of death. By the end of the second week of May 2020, this highly contagious disease had infected 4,178,097 people and caused 283,732 deaths. COVID-19 is transmitted from person to person through close contact and droplets. The three main preventive measures are using a mask, hand-washing with soap, and social distancing. Lack of knowledge about the prevention of transmission will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention of transmission and spread of the COVID-19. A total of 120 households have been educated, along with the distribution of 270 masks and 400 leaflets. Banner installing and 200 stickers have also been carried out to educate the public. Community service has involved all partners at every stage of the activity. Program sustainability by involving all elements of society is needed to create a new-normal era of life. Keywords: COVID-19, hand washing, masks, leaflets, counseling
Pengetahuan, Dukungan Tokoh Masyarakat dan Pemaparan Petugas Kesehatan Terhadap Perilaku BABs: Knowledge, Support of Community Figures and Health Workers' Exposure to Open Defecation Behavior Yeni Rosita; Mei Ahyanti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 6: JUNE 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.93 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i6.2315

Abstract

Latar Belakang: Kontaminasi mikroorganisme pada makanan dan minuman dapat berakibat pada peningkatan penyakit diare. Kontaminasi ini dapat terjadi karena manusia buang air besar tidak pada tempatnya dan dihinggapi serangga kemudian serangga hinggap pada makanan atau minuman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dukungan tokoh masyarakat dan pemaparan petugas kesehatan dalam perilaku buang air besar. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui dukungan tokoh masyarakat dan pemaparan petugas kesehatan dengan perilaku buang air besar (BAB). Metode: Penelitian dengan jenis kuantitatif ini menggunakan rancangan cross sectional (potong lintang). Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di Desa Taman Baru Kecamatan Penengahan pada bulan Agustus 2020. Subyek penelitian adalah seluruh kepala keluarga di Desa Taman Baru, berjumlah 267 kepala keluarga. Sampel adalah total populasi. Data dikumpulkan menggunakan instrumen yang disusun oleh peneliti dengan merujuk pada instrumen pengumpulan data STBM oleh kementerian kesehatan Republik Indonesia. Hasil: Pengetahuan dan pemaparan petugas kesehatan secara statistik berhubungan signifikan dengan perilaku BABs. Orang yang memiliki pengetahuan kurang baik berisiko BABs sebesar 5,606 kali dibanding orang dengan pengetahuan baik, dan orang yang tidak mendapatkan pemaparan dari petugas kesehatan berisiko BABs sebesar 5,037 kali dibanding orang yang mendapatkan pemaparan dari petugas kesehatan. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya BAB pada jamban saniter dapat dikembangkan oleh petugas kesehatan melalui media promosi kesehatan seperti leaflet atau banner yang dipasang pada tempat-tempat dimana masyarakat sering berkumpul atau berhenti. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pemaparan petugas kesehatan.