Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK KUALITAS AIR SUNGAI CIHIDEUNG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Hefni Effendi; Aloysius Adimas Kristianiarso; Enan M Adiwilaga
Jurnal Ecolab Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2013.7.2.81-92

Abstract

Pada bagian hulu Sungai Cihideung terdapat aktivitas pertanian, ladang, budidaya perikanan, dan jarang ditemukan pemukiman penduduk. Limpasan aktivitas pertanian dan budidaya perikanan, limpasan dari bengkel, dan limpasan dari pemukiman penduduk, akan berpengaruh terhadap karakteristik kualitas air sungai. Penelitian dilakukan di Sungai Cihideung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan contoh dilakukan sebanyak 3 kali dengan selang waktu 2 minggu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui status kualitas air Sungai Cihideung, mulai dari Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, yang merupakan bagian hulu, hingga hilir yakni di belakang gedung Unit Satwa Harapan, Fakultas Peternakan, IPB di Desa Babakan. Karakteristik kualitas air sungai dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pengelolaan kualitas air sungai yang berkaitan dengan masukan dari lingkungan sekitarnya. Perairan Sungai Cihideung memiliki suhu 24-280C. Kekeruhan berkisar 11-32,3 NTU. TSS 0,67-32,67 mg/l. TDS 40,93-65,53 mg/l. Debit air 0,24-2,07 m3/detik. Perairan Sungai Cihideung memiliki kisaran pH 5,83-7,36. DO 8,34-10,58 mg/l. BOD5 0,20-4,12 mg/l. NH3-N 0,005-0,23 mg/l. NO3-N 0,06-0,70 mg/l. NO2-N 0,01-0,03 mg/l, dan total fosfat 0,48-1,07 mg/l. Indeks Storet memperlihatkan bahwa stasiun 1,3,4,5, Sungai Cihideung termasuk dalam kategori tercemar ringan (skor -8 sampai -10). Stasiun 2 tercemar sedang (skor -12). Hal ini karena telah terlampauinya baku mutu pH, NH3-N, dan total fosfat
PENGARUH PERCAMPURAN AIR TERHADAP OKSIGEN TERLARUT DI SEKITAR KARAMBA JARING APUNG, WADUK CIRATA, PURWAKARTA, JAWA BARAT Hefni Effendi; Enan M Adiwilaga; Agustina Sinuhaji
Jurnal Ecolab Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2012.6.1.51-60

Abstract

Penelitian dilakukan di sekitar keramba apung Waduk Cirata (KJA), Purwakarta, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui fluktuasi ketersediaan oksigen terlarut dalam perairan, melalui percampuran massa air yang diambil dari beberapa kedalaman. Konsentrasi DO di lokasi KJA di Waduk Cirata menurun seiring bertambahnya kedalaman dengan kisaran rata-rata adalah 0,3 - 0,5 mg/l (lapisan dasar) hingga 8,0 - 8,4 mg/l (permukaan). Distribusi vertikal oksigen terlarut menggambarkan tipe perairan clinograde. Kedalaman zona eufotik mencapai 3,81 m. Terdapat variasi ketersediaan oksigen terlarut dari pencampuran massa air meromictic dan holomictic. Pada perlakuan 1 (meromictic hingga 12 m) nilai rata-rata DO yaitu 7,00 - 7,41 mg/l. Perlakuan 2 (meromictic hingga 24 m) nilai rata-rata DO 5,28 - 5,48 mg/l. Perlakuan 3 (holomictic hingga 42 m) memiliki nilai rata-rata DO sebesar 2,44 - 2,84 mg/l. Jika terjadi percampuran meromictic hingga kedalaman 12 m dan 24 m maka kegiatan budidaya ikan masih dianggap layak, karena nilai DO >5 mg/l. Akan tetapi, pencampuran holomictic mengakibatkan DO melewati ambang batas, sehingga tidak dapat menopang budidaya perikanan
Komposisi jenis dan struktur komunitas ikan yang bermigrasi melewati tangga ikan pada Bendung Perjaya, Sungai Komering, Sumatera Selatan Muhammad Nizar; Mohammad Mukhlis Kamal; Enan M Adiwilaga
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.414 KB) | DOI: 10.13170/depik.3.1.1280

Abstract

Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi spesies dan struktur komunitas ikan yang dapat bermigrasi melewati tangga ikan pada Bendung Perjaya, Sungai Komering, Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan pada 2013 dengan tiga kali sampling yaitu pada Maret, Mei, dan Juli mengikuti musim. Pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkap yang tidak selektif, yaitu langgian (hand operated scoop net). Hasil penelitian didapatkan 5 famili yang meliputi 21 spesies, dengan jumlah spesies terbesar berasal dari famili Cyprinidae (15 spesies). Beberapa spesies yang dominan adalah Labeobarbus leptocheilus dan Crossocheilus sp. Kondisi musim berpengaruh terhadap struktur komunitas ikan, dimana keanekaragaman dan kemerataan cukup tinggi terjadi pada musim hujan (Maret) dan peralihan (Mei) tetapi rendah pada musim kemarau (Juli). Dominansi tinggi terjadi pada musim kemarau (Juli) tetapi rendah pada musim hujan (Maret) dan peralihan (Mei).Kata kunci: Tangga ikan; Bendung Perjaya; Migrasi ikan; Struktur komunitas ikan; Cyprinidae
Komposisi jenis dan struktur komunitas ikan yang bermigrasi melewati tangga ikan pada Bendung Perjaya, Sungai Komering, Sumatera Selatan Muhammad Nizar; Mohammad Mukhlis Kamal; Enan M Adiwilaga
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.3.1.1280

Abstract

Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi spesies dan struktur komunitas ikan yang dapat bermigrasi melewati tangga ikan pada Bendung Perjaya, Sungai Komering, Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan pada 2013 dengan tiga kali sampling yaitu pada Maret, Mei, dan Juli mengikuti musim. Pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkap yang tidak selektif, yaitu langgian (hand operated scoop net). Hasil penelitian didapatkan 5 famili yang meliputi 21 spesies, dengan jumlah spesies terbesar berasal dari famili Cyprinidae (15 spesies). Beberapa spesies yang dominan adalah Labeobarbus leptocheilus dan Crossocheilus sp. Kondisi musim berpengaruh terhadap struktur komunitas ikan, dimana keanekaragaman dan kemerataan cukup tinggi terjadi pada musim hujan (Maret) dan peralihan (Mei) tetapi rendah pada musim kemarau (Juli). Dominansi tinggi terjadi pada musim kemarau (Juli) tetapi rendah pada musim hujan (Maret) dan peralihan (Mei).Kata kunci: Tangga ikan; Bendung Perjaya; Migrasi ikan; Struktur komunitas ikan; Cyprinidae
Komposisi jenis dan struktur komunitas ikan yang bermigrasi melewati tangga ikan pada Bendung Perjaya, Sungai Komering, Sumatera Selatan Muhammad Nizar; Mohammad Mukhlis Kamal; Enan M Adiwilaga
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.3.1.1280

Abstract

Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komposisi spesies dan struktur komunitas ikan yang dapat bermigrasi melewati tangga ikan pada Bendung Perjaya, Sungai Komering, Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan pada 2013 dengan tiga kali sampling yaitu pada Maret, Mei, dan Juli mengikuti musim. Pengambilan sampel ikan menggunakan alat tangkap yang tidak selektif, yaitu langgian (hand operated scoop net). Hasil penelitian didapatkan 5 famili yang meliputi 21 spesies, dengan jumlah spesies terbesar berasal dari famili Cyprinidae (15 spesies). Beberapa spesies yang dominan adalah Labeobarbus leptocheilus dan Crossocheilus sp. Kondisi musim berpengaruh terhadap struktur komunitas ikan, dimana keanekaragaman dan kemerataan cukup tinggi terjadi pada musim hujan (Maret) dan peralihan (Mei) tetapi rendah pada musim kemarau (Juli). Dominansi tinggi terjadi pada musim kemarau (Juli) tetapi rendah pada musim hujan (Maret) dan peralihan (Mei).Kata kunci: Tangga ikan; Bendung Perjaya; Migrasi ikan; Struktur komunitas ikan; Cyprinidae