Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Identifikasi Alat Keselamatan Kerja Nelayan Kapal Purse Seine (Studi Kasus KM PIPOSS BERAU) yang Berpangkal di PPI Sambaliung Ully Wulandari; M Natsir Kholis; Rini Sahni Putri; Syafiq Syafiq
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 12 No 1 (2021): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.135 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v12i1.1084

Abstract

The research was conducted in June-July 2020 at Sambaliung Fish Landing Base (PPI), Berau Regency, East Kalimantan Province. The purpose of this study was to identify safety equipment on purse seine ships at PPI Sambaliung. The method used is case study method by collecting data using observation method directly at KM Piposs Berau with systematic observation and recording of investigated phenomena and structured interviews. Analysis in this study was conducted using descriptive analysis of observation and interview results. The results of this study showed that the safety equipment on board KM Piposs Berau consists of 5 categories, namely: 1) Ship safety equipment: sea map, compass, GPS, radio, echosounder, bucket with rope, and strap to the ship, 2) Individual safety equipment: life jacket, life buoy, 3) Drug equipment (first aid), 4) Personal protective equipment: gloves, raincoats, 5) Work equipment: power blocks, rollers, joy stands, wheel, tools and workshop tools, as well as the thematic ropes.
PROPORSI JENIS TANGKAPAN PELAGIS KECIL PADA PURSE SEINE DI SELAT MAKASSAR Rini Sahni Putri; Muhammad Bibin; Surianti; Hasrianti; Reza Asra
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 7 No. 14 (2020)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.526 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v7i14.11104

Abstract

Ikan pelagis kecil di Indonesia merupakan salah satu sumberdaya melimpah dan digemari. Ikan pelagis kecil menjadi sumberdaya yang paling banyak ditangkap untuk dijadikan konsumsi masyarakat dari berbagai kalangan. Informasi proporsi jenis dan produksi hasil tangkapan suatu alat tangkap dibutuhkan sebagai dasar penentuan sasaran pengelolaan perikanan berkelanjutan. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan memberikan gambaran proporsi jenis tangkapan ikan pelagis kecil pada alat tangkap purse seine di Perairan Selat Makassar. Data produksi tangkapan dianalisis secara spasial dan temporal untuk mengetahui gambaran pergerakan dan produksi ikan tiap bulan sedangkan data proporsi jenis tangkapan dianalisis untuk mendapatkan gambaran proporsi tangkapan pada alat tangkap purse seine di Selat Makassar. Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa  terdapat beranekaragam jenis ikan dari 307 titik tangkapan ikan pelagis kecil di Selat Makassar. Jenis ikan yang tertangkap sebanyak 9 jenis yaitu lemuru, kembung lelaki, siro, layang deles, layang pectoral pendek, tembang, selar bentong, layang benggol dan tenggiri. Berat tangkapan tertinggi pada bulan Juli sebanyak 27.840 kg atau 25,63% dari total keseluruhan tangkapan. Kata Kunci: komposisi jenis, pelagis kecil, produksi tangkapan, Selat Makassar
Distribution of Small Pelagic fish in the Makassar Strait in Relation to Oceanographic Parameters: Distribusi Ikan Pelagis Kecil di Selat Makassar Kaitannya Dengan Parameter Oseanografi Rini Sahni Putri; Surianti; Hasrianti; Muhammad Bibin; Damis; Fadel Muhammad
Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.735 KB) | DOI: 10.20956/jipsp.v8i2.18041

Abstract

Fisheries resources that are open access allow overfishing to occur if not handled properly. To prevent this from happening, proper management and utilization of various types of marine resources is necessary. Information on fish distribution is one of the important things in an effort to find the best way in fisheries management. This paper tries to study the distribution of small pelagic fish in relation to oceanographic parameters that affect the movement of fish in the Makassar Strait using remote sensing satellite methods. This research was conducted in May-July 2021 in Makassar Strait waters. The data used in this study are point data and catches of small pelagic fish and oceanographic parameters from remote sensing satellite data. These data were then analyzed using GAM analysis. The results of this study indicate that oceanographic parameters have an influence on catches, in the SST range of 29.5°C – 30.5°C and CHL in the CHL range of 0.5 mg/m3 - 0.8 mg/m3 have a strong influence on the catch of small pelagic fish. The highest average catch was 44.4 kg of small pelagic fish in June.
PELATIHAN PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DI DESA BULO WATTANG SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIF UNTUK MENJAGA KESEHATAN MASYARAKAT Rini Sahni Putri; Akhwan Ali
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i1.8000

Abstract

Abstract. Coconut tree is a plant that has many benefits, almost all parts can be utilized by  humans so it is considered a multifunctional plant. Coconut is one of the strategic commodities that has become a national flagship. Coconut trees are seen as sustainable resources that can influence all aspects of people's lives. One of the processed coconut products which has many benefits is Virgin Coconut Oil (VCO) or known by other names as virgin coconut oil or virgin oil which has many benefits in the health and beauty sector, besides that it can also be marketed to improve the economy. Bulo Wattang village has a large amount of coconut resources that can be used as a preventive measure to maintain health, care for beauty and improve the economy of the community. The training method used in community service is the demonstration method. The training is conducted by giving lectures, demonstrations, and discussions. This method is very effective because it is easier to deliver the material so that participants more easily understand the training material. VCO making training activities carried out smoothly in the village of Bulo Wattang. The VCO making training activity was attended by three Women Farmers Groups, students of the University of Muhammadiyah Sidenreng Rappang KKN and hamlet instruments in the village of Bulo Wattang. The trainees participated in the activity with enthusiasm and wanted the continuity of the training to the education stage of the packaging and marketing of training products. After the training activities were carried out, the results obtained from the Three Farmers' Women's Groups who conducted VCO making training for use in the health and beauty sector, around 90% of the training activities were obtained until completion and obtained the results of VCO products. However, of the three Peasant Women's Groups present, only one Peasant Women's Group succeeded in making and selling their own products in the Villages around Bulo Wattang Village.   Abstrak. Pohon kelapa merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat, hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna. Kelapa merupakan salah satu komoditas strategis yang menjadi unggulan nasional. Pohon kelapa dipandang sebagai sumberdaya berkelanjutan yang dapat memberikan pengaruh terhadap segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu hasil olahan kelapa yang memiliki banyak manfaat yaitu Virgin Coconut Oil (VCO) atau dikenal dengan nama lain minyak kelapa murni atau minyak perawan yang memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan, disamping itu dapat juga dipasarkan untuk meningkatkan taraf perekonomian. Desa Bulo Wattang memiliki sumberdaya kelapa cukup besar yang dapat dimanfaatkan sebagai tindakan preventif  untuk menjaga kesehatan, merawat kecantikan dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan memberikan ceramah, demonstrasi, dan diskusi. Metode ini sangat efektif karena lebih mudah untuk menyampaikan materi sehingga peserta lebih mudah memahami materi pelatihan. Kegiatan pelatihan pembuatan VCO dilaksanakan dengan lancar di Desa Bulo Wattang. Kegiatan pelatihan pembuatan VCO dihadiri oleh tiga Kelompok Wanita Tani, mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang dan perangkat-perangkat dusun di Desa Bulo Wattang. Peserta pelatihan mengikuti kegiatan dengan antusias dan menginginkan adanya keberlanjutannya pelatihan hingga pada tahap edukasi pengemasan dan pemasaran produk hasil pelatihan. Setelah kegiatan pelatihan dilakukan, diperoleh hasil bahwa Dari tiga Kelompok Wanita Tani yang menghadiri pelatihan pembuatan VCO untuk digunakan dalam bidang kesehatan dan kecantikan, sekitar 90% berhasil mengikuti kegiatan pelatihan hingga selesai dan memperoleh hasil sebuah produk VCO. Namun dari tiga Kelompok Wanita Tani yang hadir, hanya satu Kelompok Wanita Tani yang berhasil membuat dan menghasilkan produk sendiri serta memasarkannya di Desa-Desa sekitar Desa Bulo Wattang.  
Pemanfaatan Bahan Baku Lokal (Dedak Padi) Sebagai Pakan Buatan Untuk Ikan Nila di Kabupaten Sidenreng Rappang Surianti Surianti; Hasrianti Hasrianti; Rini Sahni Putri; Wahyudi Wahyudi
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 2 No 2 (2022): Juni-Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v2i2.614

Abstract

Usaha budidaya ikan nila sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Akan tetapi kendala yang dihadapi dalam budidaya ikan nila yaitu pakan karena 60-70% dari total biaya produksi digunakan untuk pembelian pakan, selain itu harga pakan yang cukup mahal karena bahan baku masih diimpor. Salah satu upaya mengatasi ketergantungan bahan baku pakan impor adalah pemanfaatan bahan baku lokal yaitu dedak padi. Dedak padi merupakan salah satu bahan baku lokal yang banyak ditemukan di Kabupaten Sidenreng Rappang. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli 2021 yang bertempat di Desa Bulucenrana, Kab Sidrap. Metode kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan praktek langsung. Hasilyang diperoleh dari kegaiatan pemberdayaan masyarakat ini yaitu masyarakat ataukelompok budidaya ikan nila ini mampu menyerap ilmu yang diperolehtentang bagaimana membuat pakan mulai dari membuat formulasi, mengenal bahan-bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan pakan hingga membuat pakan dandiberikan langsung ke ikan budidaya. Pembuatan pakan ikan dapat dilakukan oleh pembudidaya ikan dengan mudah, bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pakan dapat diperoleh di wilayah sekitar sehingga mempermudah pembudidaya untuk membuat pakan sendiri tanpa tergantung dari pakan komersial, hal ini dapat membantu menekan biaya pakan yang selama ini menjadi masalah ditingkat pembudidaya
PRODUKSI CAKALANG DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN 713 Rini Sahni Putri
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 1 No 1 (2021): APRIL
Publisher : Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Tekonologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.309 KB) | DOI: 10.55678/jikan.v1i1.380

Abstract

The vast Indonesian sea holds a lot of marine fishery potential that can be utilized by the Indonesian people. In the sea there is the potential for marine resources in the form of fisheries. The Indonesian sea has a large number of sustainable potential, namely 6.4 million tons per year. Skipjack tuna is one of the main targets in fishing activities. One of the Cakalang producing areas in Indonesia is the Fishery Management Area (WPP) 713. WPP-713 is a potential water area in Eastern Indonesia. This study aims to provide a basic overview of Skipjack fishery production in Indonesia and WPP-713. The results of this study indicate that the production value and price of Skipjack tuna in Indonesia has increased from 2005 – 2015. In 2015, the Cakalang price reached IDR 18,164 and a production value of ± IDR 7.54 trillion. Meanwhile, in WPP-713 the average catch production of skipjack tuna shows an increase of 11.4%.
PENGARUH DOSIS OBAT METHYLENE BLUE TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG TERSERANG PENYAKIT WHITE SPOT Sulistiani Sulistiani; Surianti Surianti; Rini Sahni Putri
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Tekonologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v3i2.1126

Abstract

Ikan nila (Oreochromis nilocitus) merupakan salah satu jenis ikan komsumsi yang bernilai tinggi sehingga terus menerus dibudidayakan secara intensif di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis obat Methylene blue yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila yang terserang penyakit. Ikan nila yang digunakan memiliki berat 80,1 gr dan dipelihara di baskom sebanyak 6 dengan volume air 25 liter. Rancangan percobaan yang menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) 3 perlakuan 2 ulangan. Perlakuan A dengan dosis obat Methylene blue 5 ml; prelakuan B dengan dosis obat Methylene blue 10 ml; perlakuan C dengan dosis obat Methylene blue 15 ml. Hasil penelitian menunjukkan pemberian dosis obat yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan tetapi tidak berpengaruh pada kelangsungan hidup ikan nila. Pertumbuhan tertinggi tertinggi terdapat pada perlakuan C dengan dosis obat Methylene blue 15 ml yaitu 132,00±.0,00%, kemudian perlakuan B dengan dosis obat Methylene blue 10 yaitu 119,91±.0,28% dan yang terendah terdapat pada perlakuan A dengan dosis obat Methylene blue 5 yaitu 119,11±.0,00%. Kelangsungan hidup ikan nila tertinggi diperoleh dari dosis obat Methylene blue 15 ml yaitu 100%.
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SILIKAT YANG BERBEDA TERHADAP KEPADATAN DAN KUALITAS AIR THALASSIOSIRA SP A. Dhea Afifah Renata; Surianti Surianti; Rini Sahni Putri
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Sains dan Tekonologi, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v3i2.1143

Abstract

Pupuk silikat adalah jenis pupuk yang mengandung silikon (Si) dalam bentuk terlarut. Silikon adalah salah satu unsur hara mikro yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta mikroorganisme, termasuk mikroalga seperti Thalassiosira sp. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dosis silikat yang optimal dalam meningkatkan kepadatan dan laju pertumbuhan hidup pakan alami Thalassiosira sp. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan A yaitu pupuk silikat 15 ppm, perlakuan B yaitu pupuk silikat 20 ppm dan perlakuan C yaitu pupuk silikat 25 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan bibit Thalassiosira sp dengan dosis berbeda menunjukkan bahwa dosis pupuk silikat 25 ppm menunjukkan dosis dengan tingkat kepadatan tertinggi pada perlakuan hari ke 4 ( 4.039.333 sel/ml), selanjutnya dosis silikat 20 ppm memiliki tingkat kepadatan tertinggi kedua pada perlakuan hari ke 4 (3.839.333sel/ml) dan yang paling rendah yaitu dosis silikat 15 ppm pada perlakuan hari ke 4 (3.639.333 sel/ml). Hasil pengukuran kualitas air pada pemberian dosis silikat berbeda (15, 20, 25 ppm) menunjukkan nilai pengukuran pH, suhu dan salinitas pada hari pertama hingga hari ke lima masih dalam kategori yang layak dalam mengkultur Thalassiosira sp