Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Engineering

Karakterisasi Adsorben Kulit Durian Tanpa Modifikasi dan Termodifikasi dengan Pelapisan Lateks untuk Penyerapan Rhodamin B Hadistya Suryadri; Lince Muis; Ronado Lingga
Jurnal Engineering Vol. 1 No. 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Agustus 2019
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2445.511 KB) | DOI: 10.22437/jurnalengineering.v1i2.7586

Abstract

Kulit durian memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai adsorben dalam meminimalisir zat pewarna Rhodamin B sebelum dibuang ke lingkungan melalui proses adsorpsi. Lateks diketahui memiliki stabilitas dan kekuatan mekanik yang baik. Oleh karena itu, modifikasi adsorben kulit durian terlapisi lateks dilakukan dengan harapan mampu meningkatkan daya adsorpsi. Daya adsorpsi ditinjau dengan membandingkan karakteristik yang dihasilkan antara adsorben kulit durian tanpa modifikasi dengan adsorben kulit durian yang dimodifikasi dengan pelapisan lateks. Dilakukan analisa SEM untuk mengetahui morfologi adsorben dan analisa EDS untuk melihat unsur-unsur yang terdapat pada adsorben. Dari hasil analisa terbukti bahwa retakan dan patahan yang terbentuk pada adsorben kulit durian tanpa modifikasi diperbaiki dengan pelapisan lateks, menghasilkan pori-pori yang terdistribusi merata dengan ukuran paling kecil 2,814 μm dan paling besar 4,110 μm serta kadar unsur karbon berjumlah 69,27%. Adorben yang dihasilkan kemudian diuji kinerjanya pada penjerapan zat pewarna rhodamin B dalam kondisi asam. Ketika penjerapan, adsorben terlapisi membentuk gumpalan dan tidak terjadi penjerapan. Karakteristik adsorben setelah penjerapan dianalisa menggunakan SEM-EDS, diketahui bahwa akibat terjadinya penggumpalan lanjutan terbentuk pori-pori berukuran kecil padahal kadar unsur karbon yang terdapat pada adsorben berjumlah besar yaitu 82,35%.
Perbandingan Karakteristik Asap Cair Pada Berbagai Grade Dari Pirolisis Batubara Rendi Yuli Saputra; M. Naswir; Hadistya Suryadri
Jurnal Engineering Vol. 2 No. 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.06 KB) | DOI: 10.22437/jurnalengineering.v2i2.11531

Abstract

Asap cair yang dibuat dari proses pirolisis batubara jenis sub-bituminous dilakukan pada temperatur 280-300oC dengan waktu pirolisis selama 4,5 jam. Selanjutnya dilakukan 2 jenis pemurnian yaitu metode distilasi dan adsorpsi untuk menentukan metode yang paling efektif dalam mendapatkan asap cair grade 1, grade 2 dan grade 3. Diketahui bahwa distilasi merupakan metode yang paling efektif dimana pada proses ini didapatkan persen yield pada grade 3 sebesar 92,5%, grade 2 sebesar 92% dan grade 1 sebesar 97,22%. Hal ini dibuktikan pula dengan analisis menggunakan GC-MS didapatkan bahwa asap cair batubara memiliki kadar asam asetat dan kadar fenol yang tinggi dan kandungan senyawa-senyawa ini berperan penting pada proses pengawetan dan antimikroba.
Aplikasi Asap Cair Batubara Sebagai Koagulan Lateks Serta Pengaruhnya Terhadap Struktur dan Kualitas Lateks Nindi Vintiani; M. Naswir; Hadistya Suryadri
Jurnal Engineering Vol. 3 No. 1 (2021): Volume 3, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.678 KB) | DOI: 10.22437/jurnalengineering.v3i1.12151

Abstract

Produktivitas karet di Indonesia memiliki nilai yang rendah baik dalam segi kuantitas maupun kualitas bila dibandingkan dengan negara lain produsen karet seperti Malaysia dan Thailand. Kurangnya pengetahuan petani karet terhadap proses pengolahan bahan olahan karet dan proses koagulasi lateks, menjadi salah satu penyebab rendahnya mutu karet di Indonesia. Pada penelitian ini, asap cair batubara grade III dan non grade dengan masing-masing konsentrasi sebesar 10%, 25%, 45%, 50%, dan 60%, digunakan sebagai koagulan lateks untuk memperoleh penggumpalan dan kualitas karet yang baik. Koagulum karet yang dihasilkan digiling dan dikering anginkan. Selanjutnya dilakukan pengukuran kualitas menggunakan merode SNI-06-1903-2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap cair batubara grade III dan nongrade dapat menggumpalkan lateks dengan baik dimulai pada konsentrasi asap cair batubara grade III dan non grade 25%. Semakin tinggi konsentrasi asap cair batubara grade III dan nongrade yang digunakan, maka semakin kecil: kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, serta warna koagulum karet semakin kecoklatan hingga kehitaman stelah beberapa waktu. Dalam penelitian menunjukkan bahwa asap cair batubara grade III 10% dan non grade 10% dan 25% tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri karena rendahnya kandungan senyawa asam dalam asap cair, sehingga pada penyimpanan selama 5 hari tumbuh belatung pada koagulum. Konsentrasi asap cair batubara baik grade III maupun non grade yang optimal dalam koagulasi lateks yaitu konsentrasi 45%, konsentrasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar akan tetapi karet yang dihasilkan dari proses koagulasi memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar SNI. Struktur karet dipengaruhi oleh kualitasnya, semakin rendah kualitas karet maka karet akan semakin berongga karna penggumpalannya tidak dapat terjadi secara sempurna, akibatnya karet akan berongga dan mudah putus apabila ditarik.
Pengaruh Berat Unggun terhadap Efisiensi dan Kapasitas Adsorpsi Zat Warna Rhodamin B dengan Sistem Kontinyu Taufiku Rahman; Lince Muis; Hadistya Suryadri
Jurnal Engineering Vol. 4 No. 1 (2022): Volume 4, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalengineering.v4i1.18942

Abstract

Kolom adsorpsi sistem kontinyu dengan arah upflow digunakan untuk menurunkan konsentrasi zat pewarna Rhodamin B menggunakan adsorben yang terbuat dari kulit durian terlapisi lateks. Adsorpsi dilakukan selama 60 menit dengan waktu pengambilan sampel setiap 20 menit. Berat unggun adsorben divariasikan yaitu 29,68 gr; 46,74 gr; 63,48 gr; 90,15 gr dan 110,28 gr. Konsentrasi Rhodamin B setelah proses adsorpsi diukur menggunakan Spektrofotomer UV-Vis sehingga dapat diketahui kapasitas dan efisiensi adsorpsinya. Jumlah kapasitas adsorpsi akan berbanding terbalik dengan efisiensi adsorpsi. Didapat kapasitas adsorpsi paling besar yaitu 490,73 mg/g pada penggunaan berat unggun 46,74 gram sementara efisiensi adsorpsi terbesar yaitu 67,53% dengan menggunakan unggun adsorben 110,28 gr.