Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Jurusan Ilmu Filsafat, Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, Bandung

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Dialog Kehidupan Ibu Teresa dalam Konteks Memoria Passionis dan Pluralitas Agama di India Sugiarto, Bernardus Ario Tejo
Jurnal Orientasi Baru VOLUME 21, NOMOR 01, APRIL 2012
Publisher : Jurnal Orientasi Baru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.364 KB)

Abstract

People in general and Asian people in particular think that Christianity has close relation with western colonialism. This opinion is based on their historical experience. In middle ages, in fact, Christianity had arrived in Asia together with colonialism and Christianity was also the only belief of coloniser. The experience of colonization has hurt Asian people heart so deeply that it can’t be forgotten. Up to now, this memoria passionis always rise hatred and vengeance not only to western nations but also to Christianity. In this context, Mother Teresa has chosen and lived an appropriate dialogue to do her mission of charity in India. It is dialogue of life, the dialogue that flow out from the deep faith and love of Jesus Christ into human life.
Dialog Kehidupan Ibu Teresa dalam Konteks Memoria Passionis dan Pluralitas Agama di India Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Jurnal Orientasi Baru VOLUME 21, NOMOR 01, APRIL 2012
Publisher : Jurnal Orientasi Baru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

People in general and Asian people in particular think that Christianity has close relation with western colonialism. This opinion is based on their historical experience. In middle ages, in fact, Christianity had arrived in Asia together with colonialism and Christianity was also the only belief of coloniser. The experience of colonization has hurt Asian people heart so deeply that it cant be forgotten. Up to now, this memoria passionis always rise hatred and vengeance not only to western nations but also to Christianity. In this context, Mother Teresa has chosen and lived an appropriate dialogue to do her mission of charity in India. It is dialogue of life, the dialogue that flow out from the deep faith and love of Jesus Christ into human life.
RUMAH BUDAYA SEBAGAI RUANG PUBLIK UNTUK MENGEMBANGKAN KEGIATAN KEPARIWISATAAN DI DESA WISATA RAWABOGO, KECAMATAN CIWIDEY, KABUPATEN BANDUNG Bernardus Ario Tejo Sugiarto; Yusuf Siswantara
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 1 (2012)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1659.522 KB)

Abstract

Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, telah terpilih menjadi Desa Wisata. Terpilihnya desa ini sebagai Desa Wisata bukanlah tanpa alasan. Setiap desa yang terpilih menjadi Desa Wisata tentu memiliki daya tarik wisata yang dapat mengundang wisatawan untuk datang ke desa tersebut. Namun, yang harus dipertimbangkan untuk menjadi Desa Wisata tidak cukup hanya adanya daya tarik wisata tetapi juga adanya fasilitas-fasilitas dan infrastruktur yang memadai yang mendukung dan mempermudah para wisatawan untuk datang ke desa tersebut, misalnya akses jalan yang mudah dan aman, sarana transportasi, dan akomodasi yang terdiri dari fasilitas penginapan dan rumah makan. Banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk benar benar menjadi Desa Wisata. Penelitian ini bertujuan untuk membantu masyarakat Desa Rawabogo mempersiapkan diri menjadi Desa Wisata. Apabila Desa Rawabogo telah menjadi Desa Wisata yang memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai maka akan semakin banyak wisatawan yang datang. Dengan semakin banyaknya para wisatawan yang datang maka perekonomian desa tersebut akan semakin meningkat karena para wisatawan akan memberikan banyak penghasilan bagi masyarakat dari fasilitas penginapan, rumah makan, jajanan, pertunjukan kesenian, kerajinan tangan dan lain-lain yang disediakan oleh desa tersebut. Tujuan jangka panjang penelitian ini jelas adalah peningkatan perekonomian masyarakat Desa Rawabogo.Fasilitas-fasilitas yang perlu dilengkapi oleh Desa Rawabogo begitu banyak sehingga tidak mungkin dipenuhi dalam waktu singkat. Ini harus dilakukan secara bertahap. Penelitian ini membantu masyarakat desa untuk melihat kebutuhan apa yang penting dan mendesak untuk dipenuhi demi pengembangan desa tersebut sebagai Desa Wisata. Target khusus penelitian ini adalah membantu masyarakat desa untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari hasil penelitian, ternyata Rumah Budaya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Dengan demikian, para peneliti dengan dibantu beberapa orang (diantaranya Bapak Bambang, koordinator Gladi Budaya PKH-UNPAR dan Bapak Lilik Alika, salah satu dosen pembimbing Gladi Budaya) membantu mewujudkan Rumah Budaya ini. Dengan demikian, target konkret penelitian ini atau indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah berdirinya Rumah Budaya. Penelitian ini merupakan wujud pengabdian peneliti kepada masyarakat.
TINJAUAN HISTORIS DAN FILOSOFIS TERHADAP PRINSIP-PRINSIP KOPERASI DAN CREDIT UNION Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Research Report - Humanities and Social Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Research Report - Humanities and Social Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.727 KB)

Abstract

Kesadaran manusia akan kemampuan dan kekuatan akal budinya pada abad XVIII mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan akhirnya menciptakan berbagai macam teknologi yang dapat mempermudah proses kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini membawa dampak negatif juga bagi kehidupan sosial dan ekonomi manusia karena pemakaian teknologi di dunia industri memacu munculnya revolusi industri. Revolusi industri sangat mengunggulkan mesin-mesin industri sebagai pengganti tenaga-tenaga manual manusia. Revolusi industri membangkitkan sistem ekonomi kapitalisme liberal. Keuntungan ditempatkan di atas kemanusiaan. Sebagai kritik atas akibat yang terjadi, sistem ekonomi sosialisme lahir dengan mendasarkan diri pada pemikiran Marx.Di tengah persoalan sosial dan ekonomi akibat revolusi industri, gerakan koperasi lahir untuk menanggapi kebutuhan jaman. Gerakan koperasi tidak mendasarkan diri pada kapitalisme liberal sepenuhnya dan sosialisme sepenuhnya. Gerakan koperasi merupakan paduan kekuatan dari kedua sistem ekonomi ini. Gerakan koperasi ini diikuti oleh gerakan Credit Union. Gerakan Credit Union merupakan gerakan yang menterjemahkan prinsip-prinsip koperasi sebagai dasar kerjasama bidang keuangan. Tujuan gerakan ini adalah untuk melayani simpanan dan pinjaman para anggota yang tidak mempunyai akses ke bank. Sejarah membuktikan bahwa prinsip-prinsip koperasi yang menjadi dasar Credit Union dapat membantu para anggota untuk memperbaiki taraf kehidupan di tengah kesulitan sosial dan ekonomi yang melanda.Banyak sekali koperasi dan Credit Union telah berdiri di Indonesia tetapi tidak semuanya didasarkan pada prinsip-prinsip gerakan koperasi atau Credit Union. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menelusuri secara historis dan filosofis prinsip-prinsip gerakan koperasi dan prinsip-prinsip gerakan Credit Union yang telah berkembang dalam sejarah. Dengan penelitian ini, peneliti berharap bahwa semakin banyak orang dapat mengenal prinsip-prinsip koperasi dan prinsip-prinsip Credit Union dan dapat menggunakannya untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Spiritualitas Politik dalam Perspektif Kristiani Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 1, No 3 (2021): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v1i3.13389

Abstract

Political Spirituality presented by Paulinus Yan Olla provides guidelines for the ideal relationship between the Catholic Church and political life, how to exercise political power inspired by the values of faith and humanity to achieve the common good. Political involvement is one way to the sanctity of life.
The Resistance of The Congregation of Liberal Catholic Church Saint Albanus Bandung in Preserving Existence amid Marginalization and Discrimination Bernardus Ario Tejo Sugiarto; Abdul Syukur; Rifki Rosyad
Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.839 KB) | DOI: 10.15575/rjsalb.v5i3.13075

Abstract

The Liberal Catholic Church (LCC) has existed in Indonesia since pre-independence. It was brought by the Dutch to Indonesia along with the movements of Theosophy and Freemasonry. However, not many Indonesians know of its existence, let alone recognize it. Even many Catholics themselves do not know the intricacies of its presence in Indonesia. This is due to the common notion that Catholicism is the Roman Catholic religion that possesses the highest authority, the Pope, in Rome. If it’s compared to other Catholic sects In Indonesia, the number of adherents of the Roman Catholic religion is the largest (majority). The General Directorate of Catholic Community Guidance has always been held by Roman Catholics. The existence of LCC was never known or even acknowledged. Historically, the Roman Catholic Church has determined it to be outside the Roman Catholic Church because of its heresy. Concerning Theosophy teachings which tend to be syncretistic, not only the Roman Catholic Church is disturbed, but also religions that intend to purify their teachings. This article presents the impacts of identity politics on the existence of the LCC in Bandung and how it maintains its existence. This article is expected to open a critical understanding of the socio-political consequences of state policies on religious identity, especially for minority groups. The type of research conducted is a combination of field research and literature research. The field research method used is a qualitative method using deep conversation as a tool to collect information. The LCC has experienced marginalization and discrimination which forced them to carry out resistance to maintain their existence.
Peran Spiritualitas Agama Kristiani Katolik dalam Gerakan Koperasi Perekat Credit Union Bandung Bernardus Ario Tejo Sugiarto; M. Yusuf Wibisono; Mohammad Taufiq Rahman
Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hanifiya.v5i1.16112

Abstract

Ajaran suatu agama pada umumnya mengarahkan jemaat pada suatu pencapaian akan kehidupan abadi. Namun, persoalan dalam penelitian ini adalah apakah jemaat beragama perlu terlibat membenahi persoalan-persoalan kesejahteraan sosial-ekonomi yang dihadapi oleh manusia di dunia fana dan apakah keterlibatan jemaat tersebut menjadi bagian dari spiritualitas yang dihayati di dalam agama. Peneliti menjawabi persoalan ini dengan menggali spiritualitas Kristiani yang menjadi dasar dari gerakan koperasi Perekat (Persaudaraan Katedral) Credit Union di Bandung. Gerakan koperasi Perekat Credit Union merupakan gerakan jemaat Gereja Katolik di bidang sosial-ekonomi untuk membantu meningkatkan kesejahteraan hidup semua orang yang tergabung di dalamnya sebagai anggota. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan secara kritis bagaimana spiritualitas Kristiani dapat mendasari gerakan koperasi Perekat Credit Union dan bagaimana spiritualitas Kristiani dapat menyentuh persoalan universal kemanusiaan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif dengan menggunakan e-kuesioner yang disebarkan kepada anggota Perekat Credit Union via media sosial sebagai alat untuk mengumpulkan data. Semua data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan perspektif Ajaran Sosial Gereja Katolik. Temuan utama adalah spiritualitas Kristiani menjiwai seluruh sistem pengelolaan dalam gerakan koperasi Perekat Credit Union sebagai bentuk keterlibatan iman dalam kehidupan sosial-ekonomi. Demikianlah, dalam spiritualitas Kristiani solidaritas Allah kepada manusia membawa konsekuensi solidaritas manusia kepada sesamanya yang diwujudkan dalam keterlibatan di bidang sosial-ekonomi.
Otak, Nalar, dan Penghayatan Agama Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.17131

Abstract

Artikel yang ditulis oleh Matthew Day ini merupakan analisis kritis terhadap pemikiran dari Andrew Newberg, Eugene D’Aquili, dan Vince Rause dalam karya mereka yang berjudul  Why God won’t go away. Artikel ini disusun oleh Day dalam tiga sesi, yaitu: sesi pertama, Day mengulas secara garis besar argumen-argumen utama dan menyoroti alasan-alasan evolusionernya; sesi kedua, Day memberikan tanggapan-tanggapan kritis yang pernah muncul terhadap buku ini dan Day menambahkan pandangannya sendiri; sesi ketiga, Day memberikan alasan mengapa program neuroteologi memberi pemahaman tentang agama yang sangat jauh dari lapangan kehidupan sehari-hari.
Gen Zers’ Stances on The Religion Role in Human Salvation Bernardus Ario Tejo Sugiarto; Dadang Kahmad; Yeni Huriani
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 7, No 1 (2022): JAQFI VOL.7 NO. 1, 2022
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.895 KB) | DOI: 10.15575/jaqfi.v7i1.16819

Abstract

Each generation has its character because of the differences in era context. The Z Generation (Gen Zers) also has distinctive features that are different from the previous generation. Gen Zers is a generation that lives in the context of the world that is strongly influenced by scientific and digital technological advances in all fields, especially in communication and information fields. In Western countries, there are serious symptoms of a decline in the number of Gen Zers who are affiliated with a religion or who attended Church. They think that being affiliated with a religion or attending Church isn’t something very important. Yet, it doesn’t mean that they disregard the values of spirituality and morality. On the contrary, they are deeply concerned with universal spiritual and moral values. For them, spirituality and morality are “yes”, but religion is “no”. The study’s purpose is to investigate the role of religion according to Gen Zers’ opinions in Bandung. The study method is a quantitative method that makes use of an e-questionnaire as a data collection tool. All respondents are students who are studying at a certain private university in Bandung. The main finding is almost all respondents opine that affiliating with religion isn’t determining factor for human salvation even though they are affiliated with a religion. The conclusion is that there are at least five ambiguous stances of Gen Zers on the role of religion in human salvation. They are religious formalism, agnosticism, religious indifferentism, practical atheism, and religionism.
Teologi Penderitaan dan Pengorbanan dalam Perpektif Kristiani dalam Konteks Pelayanan Tim Medis COVID-19 Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 2 No 01 (2022): Edisi 3
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.882 KB) | DOI: 10.26593/jsh.v2i01.5245

Abstract

This study focuses on suffering and sacrifice, 'there is no sacrifice without suffering', particularly: the suffering and sacrifice of the medical team members in overcoming the Covid-19 pandemic in Indonesia. The objectives of the research are (1) to describe their theological view of the reality of suffering and sacrifice in their ministry and its relation to Christian theology, and (2) to analyze the role of theology in their professional ministry. The author of the research has utilized a mixed-method with data collection carried out using a quantitative (tool: questionnaire) and qualitative approach (tool: video from Youtube channel). The author stipulates doctors, nurses, and midwives who are involved in handling Covid-19 patients at the Santo Yusup Hospital and the Santo Borromeus Hospital in Bandung as respondents. In this study, the author also excerpts statements of doctors, nurses, or midwives from various hospitals in videos uploaded on the Youtube channel as part of the research data. The results of this study are that although it does not reach the meaning of redemption, the Covid-19 medical team who experience disappointment, sadness, and concern view the sacrifices made for the lives of others as precious actions so that they continue to strive to provide the best service. Prayers and good teachings taught in religion evoke their motivation and strength to be faithful in their ministry.