Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi RegeDerasi daD Produksi Protoplas Mesofil Daun Beberapa KlOD TanamaD Kentang (Solanum tuberosum L.) . , Asnawatr; G. A. Wattimenal; M. Machmud; Agus Purwito
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 30 No. 3 (2002): Buletin Agronomi
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.148 KB) | DOI: 10.24831/jai.v30i3.1419

Abstract

The objectives of these experiments were to obtain medium composition to enlarge leaf size for protoplast production and to obtain medium composition for plant regeneration. The result showed that the best medium to produce the larger leaves was medium MS with double concentration of macronutrients without hormone supplemented with Morel vitamins, 3% (w/v) sucrose and. 7 g/l agar. This medium produced leaves with diameter of 1.44 cm comparing to control medium MS with 0.67 cm in diameter. Medium MS containing 0.1 mg/l 1AA, 0.5 mg/l Zeatin and 0.5 mg/l GA3 was able to regenerate vigorous shoots of 7 clones. Protoplast isolation of 5 clones using enzyme composition containing 0.5 % cellulase Onozuka RS, 0.05 %, pectolyase Y-23, 0.05 % MES, 9.1 % mannitol and pH 5.5, without CP W medium produced protoplast with variable yield from 10.50 x 1oJ protoplast/g leaves for Atlantic to 46.58x 1oJ protoplast/gforBF15.   Keyword: Leaves size, Plant regeneration, Potato, Protoplast i
Analisis Dialel Ketahanan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Penyakit Layu Bakteri Ralstonia solanacearum Novita N.; , Soemartono; W. Mangoendidjojo; M. Machmud
Zuriat Vol 18, No 1 (2007)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v18i1.6738

Abstract

Penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum merupakan penyakit penting di sebagian besar areal tanam kacang tanah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari genetika ketahanan terhadap R. solanacearum yang terdapat pada hasil silang dialel lengkap tiga genotip kacang tanah tahan (Turangga, lokal Pati, ICGV 93370) dan satu genotip kacang tanah rentan (Chico). Penelitian dilaksanakan di rumah kaca di Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian pada tahun 2004−2005. Enam belas genotip (empat tetua dan enam F1, dan enam F1r) ditata dalam rancangan acak-acak kelompok yang diulang tiga kali. Setiap genotip ditanam 30 pot, dua tanaman per pot. Tanah yang digunakan sebagaimedia tumbuh disterilisasi secara kimiawi dengan fumigant Dazomet. Inokulum diberikan pada tanah yang telah disterilisasi, kemudian diinkubasi selama tiga hari. Bakteri R. solanacearum yang digunakan adalah hasil isolasi dari tanaman kacang tanah terinfeksi asal daerah Pati, Jawa Tengah. Respon ketahanan diamati pada umur 21 hari menggunakan skor dalam skala 0−5 (0=tidak ada gejala layu, 5 ³ 90% daun layu). Data generasi F1 dan tetua dianalisis menurut metode Griffing (1956) dan Jinks-Hayman (1954). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pengaruh resiprok maupun daya gabung khusus. Ketahanan pada generasi F1 ditentukan oleh daya gabung umum (DGU) tetua yang digunakan dalam silang dialel ini. Turangga mempunyai daya gabung umum terbaik karena mempunyai nilai pengaruh DGU negatif terbesar diantara tetua yang digunakan. Analisis grafis varians-peragam (Wr-Vr) menunjukkan bahwa gen ketahanan terhadap R. solanacearum bersifat aditif dan dominan tidak lengkap. Heritabilitas arti sempit maupun arti luas tergolong tinggi, masing-masing 91.0% dan 93.7%. Aksi gen aditif dan heritabilitas yang tinggi memberikan peluang keberhasilan untuk isolasi galur tahan bakteri layu di dalam populasi yang digunakan dalam penelitian ini melalui seleksi pedigri.