Parlindungan Manik
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisa Drag Force Pada Variasi Geometri Anoda Korban Foil Shape Menggunakan Metode Computational Fluid Dynamic Bukhari Kusuma Alam; Ahmad Fauzan Zakki; Parlindungan Manik
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.373 KB)

Abstract

AbstrakPenggunaan logam yang memiliki potensial yang lebih rendah disbanding dengan lambung kapal ditempelkan sebagai anoda korban merupakan salah satu solusi dalam mengatasi laju korosi pada kapal. walaupun mengatasi laju korosi anoda korban dapat memberikan tonjolan-tonjolan pada kapal yang dapat mengakibatkan turbulensi dan axial losses pada propeller. penelitian ini di tujukan untuk dapat mengetahui perbedaan nilai drag force pada variasi geometri anoda korban foil shape. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan varian baru didunia perkapalan akan bentuk dan geometri anoda korban dan dapat memberikan nilai pasar tersendiri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD) yaitu dengan menggunakan software Tdyn. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 4 variasi anoda korban foil shape yang di kalkulasi secara perunit, model ke-4 dapat memberikan penurunan hambatan 63.06% dari bentuk anoda korban original (konvensional) pada kecepatan 2.572 m/s atau 5 knot. Pada simulasi aliran buritan terjadi penurunan hambatan total sebesar 28%-44% pada tiap kecepatannya.
Analisis Stabilitas (Intact, Damage Stability) Kapal Landing Craft Tank (LCT) dikonversi menjadi Livestock Carrier (Kapal Ternak) Aulia Faradilla Adi; Wilma Amiruddin; Parlindungan Manik
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 7, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1189.646 KB)

Abstract

Kapal Landing Craft Tank (LCT) dilarang digunakan untuk angkutan penyeberangan sehingga diperlukan perubahan fungsi dari kapal tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan konversi kapal LCT menjadi Livestock Carrier (Kapal Ternak) dikarenakan menurut sejumlah data bahwa kebutuhan konsumsi ternak yang meningkat. Penelitian ini menganalisis stabilitas (intact dan damage stability) kapal sebelum konversi (LCT) dan kapal setelah konversi (Kapal Ternak). Penelitian ini dilakukan menggunakan software model 3D dan software stability pada saat kapal muatan penuh dan kapal muatan kosong dengan beberapa kondisi loadcase. Hasilnya menunjukkan kapal LCT maupun kapal ternak memenuhi kriteria intact stability dan damage stability sesuai dengan peraturan IMOMSC.267(85), AMSA, Marine Order 43, IMO MSC.281 (85) dan IMO MSC.216 (82).
Studi Pengaruh Variasi Bentuk Buritan Terhadap Hambatan Dan Nilai Wake Kapal Tradisional Belimbing Dengan Menggunakan Metode CFD Dicky Darmawan; Parlindungan Manik; Eko Sasmito Hadi
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 2 (2018): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.7 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan dan sebagian besar penduduk Indonesia berprofesi sebagai nelayan, masing – masing daerah mempunyai ciri khas kapal ikan, salah satunya kapal ikan didaerah Tuban Jawa Timur. Mengacu pada aliran fluida yang terjadi, perhitungan nilai hambatan total saat kapal beroperasi menjadi penting karena berpengaruh terhadap aliran fluida yang ditimbulkan serta besarnya kecepatan kapal. Oleh karena itu tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menghitung nilai hambatan total dan nilai wake kapal serta membandingkan hasil antara kapal asli dengan kapal yang telah di variasi bentuk buritannya yang bertujuan untuk mencari performa terbaik kapal. Analisa kapal menggunakan software Computational Fluid Dynamic dan untuk pemodelan kapal menggunakan Software Rhinoceros.                 Berdasarkan hasil analisa perhitungan CFD nilai hambatan total pada kecepatan asli yaitu pada v = 7 knots model kapal sebelum di modifikasi memiliki nilai hambatan total sebesar 6.0651 KN. Sedangkan nilai hambatan total pada model bentuk buritan +6o sebesar 5.47 KN dengan selisih  berkurang 9.81% dan bentuk buritan +4o sebesar 5.4839 KN dengan selisih berkurang 9.58% dari model sebelum modifikasi. Untuk besar nilai wake terkecil ada pada model bentuk buritan +6o sebesar 0.20646 dengan selisih berkurang 14.28% dan model bentuk buritan +4o sebesar 0.202098 dengan selisih  berkurang 16.09% dari model sebelum modifikasi.
Modifikasi Kapal Tipe Monohull Menjadi Tipe Katamaran Untuk Menunjang Kegiatan Pariwisata Di Kawasan Perairan Danau Toba (Studi Kasus KM. Horas Nainggolan) Mercyan Orado Doloksaribu; Parlindungan Manik; Kiryanto Kiryanto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 6, No 4 (2018): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KM. Horas Nainggolan merupakan salah satu kapal pariwisata di kawasan perairan danau toba yang memiliki lambung tunggal dengan 2 deck dan memiliki kapasitas penumpang sampai 100 orang. Dengan begitu besarnya kapasitas wisatawan di danau toba perlu dilakukannya modifikasi lambung monohull menjadi tipe katamaran. Sehingga dapat meningkatkan kapasitas penumpang serta meningkatkan kualitas stabilitas kapal menjadi lebih baik. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu membuat model kapal katamaran dengan variasi jarak lambung S/L 0,3 ; 0,35 ; 0,4 , membuat rencana umum, perhitungan hambatan, analisa stabilitas, dan analisa olah gerak kapal. Setelah pembuatan rancangan umum dengan 2 deck didapatkan jumlah penumpang S/L 0,3 243 orang, S/L 0,35 262 orang, S/L 0,4 281 orang. Dari hasil perhitungan hambatan total diketahui bahwa katamaran S/L 0,4 memiliki hambatan paling besar dengan Rt sebesar 21,95 KN pada fn 0,32 dan dapat disimpulkan terjadinya peningkatan nilai hambatan dari 6,67 KN untuk kapal monohull . Berdasarkan hasil analisa stabilitas, ketiga variasi memenuhi kriteria IMO (International Maritime Organization), didapatkan nilai GZ maksimum pada S/L 0,4 sebesar 4,199m di sudut 12,70 dan disimpulkan lebih baik dari monohull dengan GZ maksimum sebesar 0,656 m di sudut 31,80. Untuk analisa olah gerak ketiga variasi memenuhi kriteria NORDFORSK dengan nilai heaving dan pitching setiap variasi tidak mengalami perubahan yang signifikan. Akan tetapi di nilai rolling terjadi perbedaan yang cukup besar, dan nilai roling yang paling kecil yaitu pada S/L 0,4 dengan kemiringan 1,960 pada wave heading 900 dan disimpulkan lebih baik dari rolling monohull sebesar 6,070.