Dea Amarilisa Adespin
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN BERMAIN VIDEO GAME DEFENSE OF THE ANCIENTS-2 DENGAN WAKTU REAKSI Fatin Insaani Budi Nur Qomariyah; Budi Laksono; Dea Amarilisa Adespin
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.1 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i1.19360

Abstract

Latar belakang: salah satu video game ARTS yang banyak diminati adalah DotA-2 yang menempati urutan ke-11 paling diminati di dunia. Waktu reaksi seringkali dijadikan parameter fisiologis untuk mengetahui seberapa cepat respon motorik terjadi. Dye dkk menyatakan bahwa game aksi dapat dijadikan latihan yang efisien dalam menginduksi kecepatan waktu reaksi tanpa mengurangi akurasi.Tujuan: Mengetahui adanya hubungan bermain video game Defense of the Ancients-2 dengan durasi waktu reaksi.Metode: Penelitian menggunakan desain belah lintang. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2017 di Wilayah Kampus FK Undip. Selanjutnya didapatkan 102 responden yang mengikuti penelitian. Skor waktu reaksi diukur menggunakan Diary-Liewald Reaction Time Task . Analisis statistik menggunakan uji Chi-square dan uji Kruskal Wallis.Hasil: dari 102 responden, 34 (33,3%) subjek pemain  DotA-2,  dikategorikan menjadi 28 (82,4%) waktu reaksi baik, 6 (17,6%) waktu reaksi kurang. 68 (66,7%) subjek yang bukan pemain DotA-2, dikategorikan menjadi 25 (36,8%) waktu reaksi baik, 43 (63.2%) waktu reaksi kurang. Terdapat hubungan bermakna antara status bermain video game DotA-2 dengan waktu reaksi (p=0,00). Rasio prevalensi main game dengan waktu reaksi baik dengan yang tidak bermain adalah 2,24. Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata waktu reaksi antar durasi bermain DotA-2 (p= 0,272). Rerata dan simpang baku waktu reaksi tertinggi pada durasi bermain sering 334,22 ± 26,76, cukup sering 382,69 ± 38,70, dan jarang 398,59 ± 30,09.Kesimpulan: terdapat hubungan bermakna antara status bermain video game DotA-2 dengan waktu reaksi.
HUBUNGAN BERMAIN VIDEO GAME DEFENSE OF THE ANCIENTS-2 DENGAN TINGKAT KONSENTRASI Zahara Aulia Ulfa; Budi Laksono; Dea Amarilisa Adespin
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.089 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20718

Abstract

Latar Belakang : Video game Defense of the Ancients-2 (DotA-2) adalah salah satu game berjenis MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) yang sangat populer di kalangan mahasiswa. Game ini berguna untuk mengasah kecerdasan berpikir, karena permainan ini mengutamakan kerja tim dan penyusunan strategi yang baik untuk mencapai kemenangan. Salah satu parameter fungsi kognitif yang dapat dievaluasi adalah tingkat konsentrasi.Tujuan : Mengetahui hubungan antara bermain video game Defense of the Ancients-2 dengan tingkat konsentrasi.Metode :  Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 103 mahasiswa laki-laki yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di program S1 Pendidikan Dokter FK Undip. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengukuran konsentrasi menggunakan digit symbol substitution test (DSST). Analisis data yang digunakan adalah uji Chi Square.Hasil : Dari 103 mahasiswa didapatkan 34 mahasiswa (33%) yang bermain video game DotA-2, sedangkan yang tidak bermain DotA-2 sebanyak 69 mahasiswa (67%). Hasil pemeriksaan tingkat konsentrasi menunjukkan bahwa 57 mahasiswa (55,34%) memiliki tingkat konsentrasi baik dan 46 mahasiswa (44,66%) memiliki tingkat konsentrasi kurang. Dengan uji Chi Square didapatkan nilai p=0,036 (p<0,05) maka secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara bermain video game DotA-2 dengan tingkat konsentrasi. Hasil perhitungan Rasio Prevalensi (RP) diperoleh nilai 1,48 yang berarti bahwa mahasiswa yang bermain video game DotA-2 mempunyai kemungkinan 1,48 kali lipat untuk memiliki tingkat konsentrasi baik dibanding mahasiswa yang tidak bermain video game  DotA-2 dengan tingkat kepercayaan 95%.Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara bermain video game DotA-2 dengan tingkat konsentrasi.
KEBERLANGSUNGAN AKSEPTOR IUD PASCA PERSALINAN PERVAGINAM DI RSUP DR. KARIADI Ratih Jayanti; Budi Palarto Soeharto; Dea Amarilisa Adespin
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.441 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i3.24495

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan IUD sebagai alat kontrasepsi di Indonesia relatif masih sangat rendah dibanding metode kontrasepsi lain. Hal ini sangat disayangkan karena penggunaan IUD banyak membawa keuntungan namun belum diketahui keberlangsungannya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlangsungan pemasangan IUD Pasca Persalinan Pervaginam di RSUP Dr. Kariadi  Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif terhadap 20 total sampel akseptor IUD pasca persalinan pervaginam sejak Juni hingga Agustus 2016 di RSUP Dr. Kariadi. Hasil: Hingga saat ini terdapat 17 (85%) akseptor IUD pasca persalinan pervaginam yang masih menggunakan metode kontrasepsi tersebut. Manfaat yang dirasakan akseptor adalah karena penggunaan IUD pasca persalinan pervaginam efektif dan praktis. Sedangkan 3 (15%) eks-akseptor  IUD pasca persalinan pervaginam tidak merasakan manfaat tersebut. Kesimpulan: Hasil penelitian deskriptif kualitatif didapatkan dari penggunaan IUD pasca persalinan pervaginam pada akseptor di RSUP Dr. Kariadi 85% masih menggunakan IUD pasca persalinan pervaginam dengan alasan: Efektif dalam mencegah kehamilan dan praktis apabila dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain.Kata Kunci: keberlangsungan, IUD, akseptor IUD pasca persalinan pervaginam
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN DENGAN DAN TANPA MEDIA LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA Cynthia Ayu Ramadhanti; Dea Amarilisa Adespin; Hari Peni Julianti
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.313 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23304

Abstract

Latar Belakang : Tumbuh kembang adalah suatu proses berkelanjutan mulai dari konsepsi sampai dengan maturitas. Salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap tumbuh kembang adalah metode penyampaian informasi dengan menggunakan media edukasi kesehatan yang tepat. Tujuan : Membuktikan perbandingan penggunaan metode penyuluhan dengan dan tanpa Media Leaflet terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang tumbuh kembang balita. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Pra eksperimental dengan pretest-posttest design. Sampel adalah 42 responden ibu balita dengan kriteria tertentu. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov.Uji hipotesis perbedaan pretest-postest pengetahuan dan sikap pada kelompok 1 menggunakan Wilcoxon. Perbedaan pretest-postest pengetahuan dan sikap pada kelompok 2 menggunakan Paired Samples t-test. Perbedaan pengetahuan dan sikap pada kelompok 1 dan kelompok 2 menggunakan Mann Whitney U-test. Hasil : Berdasarkan data yang terkumpul dari 42 subjek, hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 1 pada uji Wilcoxon terdapat perbedaan signifikan yaitu(p=0,000). Hasil pretest-postest sikap kelompok 1 pada uji Wilcoxon didapatkan perbedaan signifikan(p=0,004). Hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 2 pada uji Paired Sample t-test tidak terdapat perbedaan yang signifikan(p=0,056). Sedangkan hasil kelompok 2 pretest-postest sikap pada uji Paired Sample didapatkan tidak ada perbedaan signifikan yaitu (p=0,107). Hasil pretest-postest pengetahuan kelompok 1 dengan kelompok 2 pada uji Mann Whitney U-test terdapat perbedaan yang signifikan(p=0,056). Sedangkan hasil pretest-postest sikap kelompok 1 dengan kelompok 2 pada uji Mann Whitney terdapat perbedaan yang signifikan yaitu (p=0,032). Kesimpulan: Terbukti adanya peningkatan yang lebih tinggi pada pengetahuan dan sikap ibu terhadap tumbuh kembang balita menggunakan metode penyuluhan dengan media leaflet dibandingkan metode penyuluhan tanpa media leaflet.Kata kunci: penyuluhan, media leaflet, pengetahuan, sikap
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI ROWOSARI Jessa Kris Dayanti; Budi Palarto Soeharto; Dea Amarilisa Adespin
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.481 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20852

Abstract

Latar Belakang: Angka kehamilan dan kelahiran yang tinggi merupakan salah satu permasalahan kependudukan di Indonesia. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu cara dalam mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Penggunaan kontrasepsi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, sikap, perilaku dan dukungan suami.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi pada pasangan usia subur. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel yang digunakan adalah 96 responden yaitu pasangan usia subur bertempat tinggal di Kelurahan Rowosari yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan instrumen berupa kuesioner yang telah diuji validitasnya.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat (uji chi-square dan uji fisher).Hasil: Penelitian ini menujukkan tingkat pendidikan (p=0,059), tingkat pengetahuan (p=0,225) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan metode kontrasepsi. Sedangkan sikap (p=0,000), perilaku (p=0,000) dan dukungan suami (p=0,001) memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan metode kontrasepsi.Kesimpulan: Sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi. Tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan metode kontrasepsi. Sedangkan sikap, perilaku, dan dukungan suami memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan metode kontrasepsi pada pasangan usia subur.
PENGARUH PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL PADA INTERPROFESSIONAL EDUCATION FK UNDIP Vinia Rahma Widyaningrum; Saekhol Bakri; Dea Amarilisa Adespin; Bambang Hariyana; Dian Puspita Dewi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.154 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21184

Abstract

Latar Belakang: Interprofessional education (IPE) adalah kegiatan pembelajaran dua mahasiswa atau lebih dengan disiplin ilmu yang berbeda dalam bidang kesehatan yang berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui sebuah kolaborasi. Keberhasilan dari pelaksanaan IPE ini dapat dicerminkan melalui kepuasan ibu hamil terhadap program IPE.Tujuan: Menganalisis persepsi ibu hamil terhadap tingkat kepuasan ibu hamil pada Interprofessional education (IPE) yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro terhadap pendampingan ibu hamil yang dilaksanakan pada semester 6.Metode: Penelitian cross-sectional, responden ibu hamil sebanyak 83 sampel dengan metode simple random sampling. Peneliti memberikan kuesioner kepada subjek penelitian, hasil kuesioner tersebut diolah menggunakan SPSS 21 yang terdiri dari analisis univariat. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi serta proporsinya, untuk melihat tingkat kepuasan ibu hamil terhadap IPE dengan faktor yang berhubungan dengan kepuasan ibu hamil.Hasil: Hasil menunjukkan sebesar 51,8% ibu hamil merasa puas dan sebesar 48,2% ibu hamil merasa tidak puas pada pelaksanakan program IPE di Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang, Semarang. Sedangkan, hasil perhitungan Prevalance Rate (PR) diperoleh 24,667 dengan nilai kemaknaan 0,000 yang artinya ibu hamil dengan persepsi yang baik memiliki tingkat kepuasan 25 kali lebih baik dibanding ibu hamil dengan persepsi yang kurang.Kesimpulan: Persepsi ibu hamil yang baik terhadap program IPE menghasilkan tingkat kepuasan yang baik
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA MAHASISWA S-1 PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS DIPONEGORO DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN INTERPROFESSIONAL EDUCATION TAHUN 2017 Desti Ratna Pratiwi; Dea Amarilisa Adespin; Budi Palarto Soeharto
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.659 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20716

Abstract

Latar Belakang Interprofessional Education penting dilaksanakan bagi mahasiswa kesehatan karena merupakan suatu program yang bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan antarprofesi dalam menciptakan pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi masyarakat. Kemampuan kolaborasi yang dilakukan mahasiswa kesehatan sejak dini melalui program IPE diharapkan dapat menjadi bekal untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.Tujuan Mengetahui faktor yang berhubungan dengan kinerja mahasiswa S-1 Pendidikan Dokter Universitas Dipongoro dalam pelaksanaan kegiatan Interprofessional Education tahun 2017.Metode Penelitian kuantitatif dengan rancangan desain analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian dipilih menggunakan  snowball sampling dari mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro yang duduk di semester 6 sebagai peserta IPE dan didapatkan 92 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data dengan pencatatan hasil jawaban kuesioner yang diisi subjek penelitian. Uji Hipotesis menggunakan Pearson-Chi Square.Hasil Mahasiswa S-1 Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro pada pelaksanaan kegiatan Interprofessional Education tahun 2017 sebagian besar memiliki persepsi, keterampilan, sikap dan kemampuam tim yang baik sehingga menghasilkan kinerja yang baik pada penilaian kinerja. Masing-masing faktor tersebut memiliki nilai signifikansi p < 0,05 terhadap kinerja mahasiswa pada pelaksanaan IPE.Simpulan Terdapat hubungan antara persepsi, keterampilan, sikap dan kemampuan tim dengan kinerja mahasiswa S-1 Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro pada pelaksanaan kegiatan Interprofessional Education tahun 2017.
PENGARUH BAWANG PUTIH (Allium sativum L) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II DANGKAL PADA TIKUS WISTAR Zeta Aisyah Bestari; Indah Saraswati; Dea Amarilisa Adespin
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.616 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.16035

Abstract

Latar Belakang : Luka bakar merupakan salah satu jenis luka yang paling sering terjadi di masyarakat. Jenis luka bakar yang paling sering terjadi adalah luka bakar derajat II dangkal, dimana masyarakat lebih memilih untuk melakukan self medication karena biaya pengobatan relatif mahal. Kandungan alliin pada bawang putih (Allium sativum L) dipercaya dapat membantu proses penyembuhan luka bakar derajat II dangkal tersebut, dengan aktivitas biologinya sebagai anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, dan sebagai anti-bakteri.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak bawang putih (Allium sativum L) pada luka bakar derajat II dangkal.Metode : penelitian post test only control group design dengan 4 kelompok yang dibagi menjadi 2 kategori, terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol adalah tikus yang diberi luka bakar derajat II dangkal tanpa mendapatkan perlakuan kelompok perlakuan, yaitu kelompok tikus yang diberi luka bakar derajat II dangkal, yang dibagi menjadi 3 kelompok, diolesi krim ekstrak bawang putih 1.5%, 3.0%, dan 6.0%. Penilaian dilakukan selama 14 hari dengan menggunakan Bates Jensen Wound Assessment Tool.Hasil : Subjek penelitian pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan apapun mencapai kesembuhannya selama . Subjek penelitian dengan luka bakar derajat II dangkal yang mendapatkan krim esktrak bawang putih konsentrasi 1.5% sembuh dalam waktu , dengan kosentrasi 3.0% , dan dengan konsentrasi 6.0% .Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang dapat ditemukan dalam ekstrak  bawang putih dengan konsentrasi 1.5%, 3.0%, dan 6.0% yang dioleskan pada luka bakar derajat II dangkal.