Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DAN TINGKAT ATENSI PADA PETANI KENTANG DENGAN PAPARAN KRONIK PESTISIDA ORGANOFOSFAT DI DESA KEPAKISAN BANJARNEGARA Erni, Erni; Gumay, Ainun Rahmasari; Bakri, Saekhol
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.335 KB)

Abstract

Latar Belakang: Keracunan pestisida organofosfat merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi di Indonesia. Melalui mekanisme penghambatan enzim asetilkolinesterase, paparan kronik organofosfat dapat memunculkan berbagai gangguan kognitif, salah satunya gangguan atensi.Tujuan: Mengetahui hubungan antara aktivitas asetilkolinesterase darah dan tingkat atensi pada petani kentang dengan paparan kronik pestisida organofosfat di Desa Kepakisan Banjarnegara.Method: Penelitian dengan rancangan belah lintang dilakukan pada 33 petani kentang Banjarnegara berjenis kelamin laki-laki berusia 18-59 tahun, yang telah bekerja sebagai petani selama minimal 2 tahun. Setiap subjek menjalani pemeriksaan asetilkolinesterase dengan Tintometer Kit (metode semikuantitatif) dilanjutkan dengan pengukuran atensi menggunakan aplikasi Attention Network Test (ANT). Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman.Hasil :Dari seluruh subjek penelitian, 57.6 %  (n=19) petani mengalami keracunan ringan sedangkan 42.4%  (n=14) lainnya memiliki aktivitas asetilkolinesterase yang normal. Terdapat korelasi negatif bermakna antara aktivitas asetilkolinesterase darah dan total atensi, fungsi alerting serta orienting dengan derajat korelasi secara berurutan adalah -0,472 (p=0,006), -0,562 (p=0,001) dan -0,653 (p<0,001).Kesimpulan: Terdapat korelasi antara aktivitas asetilkolinesterase yang rendah dengan tingkat atensi yang buruk pada petani kentang dengan paparan kronik organofosfat di Kepakisan Banjarnegara.
GAMBARAN PERSEPSI DAN KESIAPAN DOSEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TERHADAP INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) Patricia, Jennifer; Bakri, Saekhol; Adespin, Dea Amarilisa
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.242 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i2.23795

Abstract

Latar belakang: Kualitas pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kemampuan berkolaborasi, kerjasama dan komunikasi antar profesi tenaga kesehatan yang dapat ditingkatkan melalui program Interprofessional Education (IPE). Persepsi dan kesiapan dosen pembimbing adalah bagian penting dalam pelaksanaan program IPE.  Tujuan: Untuk menganalisis gambaran persepsi dan kesiapan dosen FK Undip terhadap IPE.   Metode: Penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling pada dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang telah bertugas sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL) IPE tahun 2018. Responden terdiri dari 14 dosen Kedokteran, 10 dosen Ilmu Keperawatan, dan 11 dosen Ilmu Gizi. Data diambil menggunakan kuesioner Interprofessional Education Perceptions Scale (IEPS) untuk menilai persepsi dosen terhadap IPE dan Readiness Interprofessional Learning Scale (RIPLS) dimodifikasi untuk menilai kesiapan dosen terhadap IPE. Hasil : Mayoritas dosen FK Undip memiliki persepsi (68.6%) dan kesiapan (82,9 %) dalam kategori baik terhadap IPE. Terdapat perbedaan bermakna (p = 0,005) kesiapan dosen terhadap IPE berdasarkan karakteristik jurusan. Terdapat hubungan positif yang sedang (p = 0,000 ; r = 0.570) antara persepsi dan kesiapan dosen FK Undip terhadap IPE. Simpulan: Mayoritas dosen FK Undip memiliki persepsi dan kesiapan dalam kategori baik terhadap IPEKata kunci : IPE, Persepsi, Kesiapan
Korelasi Antara Kadar Serum Leptin, Zinc, dan IgE pada Obesitas Mulyono Mulyono; Wistiani Wistiani; Dewi Ratih; Saekhol Bakri
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 3 No. 1 (2015): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.279 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v3i1.208

Abstract

Latar belakang : Telah diketahui bahwa kadar serum zinc berhubungan dengan kadar serum leptin pada obesitas. Di sisi lain, penelitian terdahulu menunjukkan hubungan antara obesitas dengan IgE, sebagai penanda atopi, masih inkonsisten. Belum terdapat penelitian yang menilai signifikansi korelasi obesitas dengan serum leptin, zinc, and IgE di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi antara kadar serum leptin, zinc, dan IgE pada anak obesitas. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang, dilakukan di Semarang, melibatkan 80 anak obesitas, laki-laki (n=40) dan perempuan (n=40), berusia 13–14 tahun, dari Januari hingga Desember 2013, dengan kriteria inklusi anak obesitas dan menyetujui informed consent. Riwayat atopi dinilai menggunakan kuesioner International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC). Pemilihan subyek secara consecutive sampling. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan kadar zinc serum menggunakan metode AAS, leptin dan IgE serum menggunakan ELISA. Analisis statistik menggunakan Pearson's correlation test. Hasil : Dari 80 subyek, rata-rata kadar serum leptin adalah 10443,15 (SD=4288,76) pg/ml, kadar serum zinc 83,29 (SD=15,56) ng/dl, kadar serum IgE 103,48 (SD=108,36) IU/ml, secara berturutan. Pengujian statistik dengan Pearson's correlation test, secara statistik tidak terdapat hubungan antara kadar serum leptin dan kadar serum zinc, tidak terdapat hubungan antara kadar serum leptin dan kadar serum IgE, dan tidak terdapat hubungan antara kadar serum zinc dan kadar serum IgE dengan nilai r= 0,137, (p=0,227); r= -0,380, (p=0,741); dan r= -0,146 (p=0,195), secara berurutan. Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara kadar serum leptin, zinc dan IgE pada anak obesitas.
OCCUPATIONAL HEALTH ANALYSIS IN MAMBAK VILLAGE, PAKIS ADJI SUB DISTRICT, JEPARA REGENCY Musdalifa Mafhatul; Saekhol Bakri; Arwinda Nugraheni; Diah Rahayu Wulandari; Dea Amarilisa; Aras Utami
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Proceeding International Seminar of Occupational Health and Medical Sciences (I-SOCMED) 2017 “
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.608 KB)

Abstract

Occupational health problems are still high in Indonesia. Mambak village located in Jepara Regency is an industrial area, with most of its people working as factory workers. This study aims to see the condition of occupational health in the village of Mambak, Sub District Pakis Adji, Jepara Regency. This was a descriptive research with cross sectional study design. Data collection was obtained by survey to work places in Mambak village. Research sample was taken by total sampling method. The research questionnaire used a control sheet from Puskesmas Pakis Adji, Regency of Jepara. There were 48 workplaces located in Mambak village, 60.4% of the largest businesses are furniture. workplaces with noise hazards were 87,5% and 100% without noise control. About 45.83% had no first aid infrastructure, all workers did not use a complete Personal Protective Equipment (PPE), Ear cover, clothes, and shoeswere not used. Occupational risk factors was 100%, work-related diseases was 68.75% due to eye irritation and wound. Handling first aid work accident by giving red medication and in rinse water were 50%. Occupational disease in Mambak Village is still high. Work environments are not appropriate and occupational risk factors are still high. Prevention and treatment of occupational health in Mambak village is not compatible.  Keywords: Occupational health, Occupational disease, work related disease, Personal Protective Equipment
COMPARISON BETWEEN LAPARATOMY AND LAPARASCOPY COLORECTAL CANCER FOR LENGTH OF HOSPITAL, SURGICAL SITE INFECTION AND INTRAPERITONEUM ADHESION Ahmad Wasil; Saekhol Bakri; Yan Wisnu; Abdul Mughni
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro)
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v9i6.29335

Abstract

Colorectal cancer (CRC) is the development of cancer from the colon or rectum. There are two kinds of surgery which are laparotomy and laparoscopy. This course of action had a significant effect on the length of stay, surgical site infection, and intraperitoneal adhesion. The purpose of this study is to find out the comparison between laparotomy and colorectal cancer laparoscopy with the length of stay, surgical site infection and intraperitoneal adhesion. The researcher used a cross sectional design. The sample for this study was taken from the medical record data of colorectal cancer patients in Dr. Kariadi Semarang from 2013 to 2018. The data were collected using purposive sampling technique. There were 57 samples that included inclusion and exclusion criteria with 28 details of laparoscopy and 29 samples of laparotomy. Numeric-scale data were tested for normality of data by Kolmogorov-Smirnov and found abnormal data using the Mann Whitney test. Nominal scale data were processed using the non-parametric Chi-Square test and it significant if p<0.05. There is a difference in length of stay and frequency of occurrence of surgical site infections and intraperitoneal adhesion between laparotomy and laparoscopy.
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP TINGKAT KONSENTRASI MAHASISWA FK UNDIP Rara Badriya Agustin; Endang Kumaidah; Saekhol Bakri
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.541 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22470

Abstract

Latar Belakang: Skipping merupakan salah satu jenis dari olahraga aerobik. Melakukan aktivitas fisik seperti latihan skipping akan meningkatkan fungsi kognitif otak salah satunya fungsi atensi yang  mengakibatkan peningkatan konsentrasi seseorang. Belum ada peneitian yang membahas tentang pengaruh latihan skipping terhadap tingkat konsentrasi.Tujuan: Mengetahui pengaruh latihan skipping terhadap tingkat konsentrasi  mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Metode: Penelitian quasi eksperimental dengan metode pre-test dan post-test unequivalent group. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (n=28) berusia 18-22 tahun yang dipilih secara purposive sampling menjadi kelompok perlakuan dan kontrol. Penelitian ini menggunakan DSST untuk pengambilan data tingkat konsentrasi pre-test dan post-test yang dilanjutkan analisis menggunakan uji t berpasangan, t tidak berpasangan, Wilcoxon dan Mann-Whitney. Hasil: Terdapat peningkatan tingkat konsentrasi setelah perlakuan latihan skipping rutin selama 6 minggu. Pada kelompok perlakuan didapatkan rerata 67,21 ± 7,85 menjadi 75,79 ± 8,59 pada post-test I dan 82,86 ± 9,96 pada postest II.Kesimpulan: Latihan skipping dapat meningkatkan nilai tingkat konsentrasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.Kata kunci: DSST, Skipping, Konsentrasi
Body Mass Index and Waist Circumference are Associated with Visceral Fats Measured by Bioelectrical Impedance Analysis in Adolescents Darmawati Ayu Indraswari; Hafizhil Uzhma Al Ahmadi; Devi Wahyu Arum Sari; Timothy Jordan; Buwono Puruhito; Edwin Basyar; Saekhol Bakri; Muflihatul Muniroh
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v10i5.32040

Abstract

Background: Overweight and obesity are two health conditions that contribute to the impaired quality of life. Two parameters of obesity also indicating body composition, body mass index (BMI) and waist circumference (WC), have been used as simple tools to assess abdominal visceral fats. The correlation between both measurements and visceral fats remains unclear.Objective: The study aims at demonstrating that body mass index and waist circumference may reflect visceral fats using bioelectrical impedance analysis in adolescents.Methods: First-year students of the Faculty of Medicine Diponegoro University participated in the study. This cross-sectional study measured BMI, WC, mid-arm circumference (MAC), and visceral fat (VF) of 130 participants. BMI, WC, MAC, and VF were assessed using Omron digital scale, measuring tape, and body impedance analysis, respectively. Spearman test was used for the bivariate analysis while multiple regression was employed to perform multivariate analysis. Significant results were determined if p value <0.05 for the bivariates.Results: The correlation between body mass index and visceral fats showed a strong value with r: 0.794 and p-value=<0.001. The correlation between mid-arm circumference and visceral fats showed r= 0.713 and p value=<0.001. Meanwhile the correlation between waist circumference and visceral fats showed r= 0.655 and p value=<0.001. BMI and WC showed the greatest correlation to VF. The comparison between genders resulted in men having stronger relationships between BMI and VF, and WC and VF.Conclusion: BMI and waist circumference are strongly related to visceral fats based on BIA in medical students. 
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN Carica pubescens TERHADAP JUMLAH LEUKOSIT PADA TIKUS Sprague Dawley YANG DIINDUKSI AZOXYMETHANE : STUDI DI LABORATORIUM PENELITIAN DAN PENGUJIAN TERPADU 4 UNIVERSITAS GADJAH MADA Eka Meyliana Sugeng; Ainun Rahmasari Gumay; Saekhol Bakri
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.433 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23315

Abstract

Latar belakang: Inflamasi adalah salah satu faktor penyebab terjadinya kanker kolorektal. Flavonoid adalah suatu senyawa yang terkandung dalam daun Carica pubescens diyakini memiliki efek antiinflamasi. Tujuan: mengetahui efek pemberian ekstrak daun Carica pubescens terhadap jumlah leukosit pada tikus Sprague dawley yang diinduksi azoxymethane. Metode: jenis penelitian ini adalah post test only control group design dengan sampel terdiri dari 25 tikus Sprague dawley yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu K1 diberi injeksi NaCl 0,9% seminggu sekali selama dua minggu, K2 diberi injeksi azoxymethane seminggu sekali selama dua minggu. P1, P2 dan P3 yang diberi injeksi azoxymethane seminggu sekali dalam dua minggu dan diberi ekstrak daun Carica pubescens dengan dosis 100 mg/KgBB, 200 mg/KgBB dan 400 mg/KgBB. Jumlah leukosit dihitung dengan alat hematology analyzer Sysmex KX-21 yang dinyatakan dalam sel/μL. Data dianalisis dengan One way Anova dan uji Post Hoc. Hasil: rerata jumlah leukosit kelompok K2 (7000 ± 2065,2 μL) lebih tinggi signifikan dibanding K1(4830 ± 449,4 μL, p=0,002) dan P1 (4380 ± 715,5 μL, p=0,002). Rerata kelompok K2 (7000 ± 2065,2 μL) lebih tinggi namun tidak berbeda signifikan dengan kelompok P2 (6820 ± 1030,5 μL, p=0,807) dan P3 (6020 ± 759,6 μL, p=0,193). Kesimpulan: ekstrak daun Carica pubescens menurunkan jumlah leukosit.Kata Kunci: Carica pubescens, leukosit, kanker kolorektal.
PENGARUH PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL PADA INTERPROFESSIONAL EDUCATION FK UNDIP Vinia Rahma Widyaningrum; Saekhol Bakri; Dea Amarilisa Adespin; Bambang Hariyana; Dian Puspita Dewi
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.154 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21184

Abstract

Latar Belakang: Interprofessional education (IPE) adalah kegiatan pembelajaran dua mahasiswa atau lebih dengan disiplin ilmu yang berbeda dalam bidang kesehatan yang berupaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui sebuah kolaborasi. Keberhasilan dari pelaksanaan IPE ini dapat dicerminkan melalui kepuasan ibu hamil terhadap program IPE.Tujuan: Menganalisis persepsi ibu hamil terhadap tingkat kepuasan ibu hamil pada Interprofessional education (IPE) yang dilakukan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro terhadap pendampingan ibu hamil yang dilaksanakan pada semester 6.Metode: Penelitian cross-sectional, responden ibu hamil sebanyak 83 sampel dengan metode simple random sampling. Peneliti memberikan kuesioner kepada subjek penelitian, hasil kuesioner tersebut diolah menggunakan SPSS 21 yang terdiri dari analisis univariat. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi serta proporsinya, untuk melihat tingkat kepuasan ibu hamil terhadap IPE dengan faktor yang berhubungan dengan kepuasan ibu hamil.Hasil: Hasil menunjukkan sebesar 51,8% ibu hamil merasa puas dan sebesar 48,2% ibu hamil merasa tidak puas pada pelaksanakan program IPE di Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang, Semarang. Sedangkan, hasil perhitungan Prevalance Rate (PR) diperoleh 24,667 dengan nilai kemaknaan 0,000 yang artinya ibu hamil dengan persepsi yang baik memiliki tingkat kepuasan 25 kali lebih baik dibanding ibu hamil dengan persepsi yang kurang.Kesimpulan: Persepsi ibu hamil yang baik terhadap program IPE menghasilkan tingkat kepuasan yang baik
PERBANDINGAN PEMERIKSAAN TINJA ANTARA METODE SEDIMENTASI BIASA DAN METODE SEDIMENTASI FORMOL-ETHER DALAM MENDETEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH Marieta Puspa Regina; Ryan Halleyantoro; Saekhol Bakri
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.735 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20696

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan metode pemeriksaan tinja yang memiliki sensitivitas dan spesifitas tinggi terhadap Soil Transmitted-Helminth sangat penting untuk deteksi dini infeksi tersebut. Metode sedimentasi yang menggunakan prinsip perbedaan berat jenis merupakan alternatif bagi metode natif yang adalah gold standard untuk pemeriksaan tinja kualitatif.Tujuan: Mengetahui perbandingan pemeriksaan tinja antara metode sedimentasi biasa dan metode sedimentasi Formol-Ether dalam mendeteksi Soil-Transmitted Helminth.Metode: Uji diagnostik dengan sampel penelitian adalah sampel tinja siswa kelas IV sampai VI SDN I, II, III Gringsing, Batang, Jawa Tengah dan persediaan tinja Laboratorium Parasitologi FK Undip yang status serta tingkat infeksinya tidak diketahui sebelumnya. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Parasit Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pemeriksaan dilakukan dengan metode natif, sedimentasi biasa dan sedimentasi Formol-Ether.Hasil: Terdapat 24 sampel positif terinfeksi STH dari 61 sampel tinja yang diperiksa. Spesies yang paling banyak terdeteksi adalah Ascaris lumbricoides. Metode yang paling banyak mendeteksi STH adalah metode natif (21 sampel). Metode sedimentasi Formol-Ether memiliki sensitivitas lebih tinggi dari metode sedimentasi biasa (71,43% vs 66,67%) namun tidak terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) sehingga metode sedimentasi Formol-Ether tidak memprediksi nilai positif lebih besar daripada metode sedimentasi biasa. Metode sedimentasi Formol-Ether adalah metode yang paling baik digunakan sebagai alternatif pengganti metode natif.Kesimpulan: Metode sedimentasi Formol-Ether sama baik dalam mendeteksi STH dengan metode sedimentasi biasa, dan metode sedimentasi Formol-Ether paling baik digunakan sebagai pengganti natif.