Yuli Trisetiyono
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2016 Aldo Febriananto Kurniawan; Yuli Trisetiyono; Dodik Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.722 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14215

Abstract

Latar Belakang : Olahraga berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gangguan siklus menstruasi. Jumlah wanita yang mengikuti kegiatan olahraga dan aktivitas fisik terus meningkat. Walaupun olahraga memiliki banyak keuntungan, tetapi olahraga juga dapat menyebabkan beberapa gangguan. Latihan fisik yang berat dapat menimbulkan gangguan pada fisiologi siklus menstruasi.Tujuan : Mengetahui pengaruh olahraga terhadap keteraturan siklus menstruasi mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Tahun 2016.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Sebanyak 80 mahasiswi FIK UNNES yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi selama Februari 2016 sampai Maret 2016 telah mengisi kuesioner. Data jenis olahraga, frekuensi, durasi serta siklus haid diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner yang dibuat khusus untuk penelitian ini. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan gambar, dilakukan uji Mann Whitney, analisis data menggunakan program komputerHasil : Sebanyak 62 sampel (77.5%) dari 80 sampel mahasiswi pernah mengalami ketidakteraturan siklus menstruasi. Pada penelitian ini didapatkan nilai p<0.05 atau bermakna pada variabel frekuensi dan durasi latihan terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi FIK UNNES. Perbedaan distribusi kejadian haid tidak teratur berdasarkan jenis olahraga adalah tidak bermakna (p=0,1).Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi dan lama latihan dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FIK UNNES.
Characteristics of Endometriosis Patients in RSUP Dr. Kariadi Semarang in 2018 Syarifah A Mansur; Yuli Trisetiyono; Muflihatul Muniroh; Nurul Setiyorini
JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v11i2.30722

Abstract

Background : Endometriosis is one of the gynecological disorders that affects women at reproductive age between 20-35 years. Based on the above, endometriosis can cause pain that can interfere daily activity and infertility.Aim : To found the incidence and characteristics of patients with endometriosis who undergoing treatment and surgery in RSUP Dr. Kariadi Semarang Method: This study was a descriptive study. Data retrieved from medical records of endometriosis’s patients who undergoing treatment and surgery at RSUP Dr. Kariadi Semarang 2018. The result presented in distribution and frequency characteristics tables.Result : The incidence of endometriosis in RSUP Dr. Kariadi Semarang in 2018 were 176 cases of 8690 inpatients in the obstetric and gynecology wards. Characteristics of endometriosis patients are most at the age of 20 - 35 years, nullipara, with complaints of menstrual pain / dysmenorrhoea, location in the ovary, by managing the surgery and using GnRH agonists, and not a recurrent endometriosis patient.Conclusion : The incidence of endometriosis in RSUP Dr. Kariadi Semarang 2018 was 176 cases of 8690 patients at the Obstetrics and Gynecology (2 %). Endometrosis highest incidence was in the reproductive age (20-35 years).
LUARAN MATERNAL DAN NEONATAL PADA KEHAMILAN GEMELLI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG Adrina Nur Saffira; Yuli Trisetiyono; Erie BPS Andar; Julian Dewantiningrum
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.297 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i2.27079

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan gemelli merupakan kehamilan yang terdiri dari dua janin dalam kandungan pada waktu yang sama. Angka kejadian kehamilan gemelli semakin meningkat diakibatkan semakin berkembangnya assisted reproductive technology (ART). Kehamilan gemelli lebih berisiko dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Kehamilan gemelli mempunyai risiko besar pada ibu  seperti keguguran, anemia, gestational diabetes mellitus (GDM), preeklampsia dan risiko terhadap bayi yang dikandung seperti kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), intrauterine growth restriction (IUGR) dan kelainan kongenital. Penelitian mengenai kehamilan gemelli di Indonesia khususnya Jawa Tengah dinilai masih kurang sehingga dilakukan penelitian ini. Tujuan : Mendeskripsikan karakteristik, luaran maternal dan neonatal pada kehamilan gemelli di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2015-2018. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional dimana peneliti akan mendeskripsikan karakteristik, mortalitas, morbiditas maternal dan neonatal pada kehamilan gemelli di RSUP Dr. Kariadi Semarang khususnya tahun 2015-2018. Sampel diambil secara consecutive sampling sebanyak 92 sampel dan didapatkan 77 ibu yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data yang digunakan pada penelitian adalah tabulasi silang (Crosstabs) pada SPSS v 23 untuk menggambarkan frekuensi dan persentase. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan usia terbanyak ibu pada 20-35 tahun (88,3%) dan multipara (58,4%). Persalinan terbanyak yang dilakukan adalah dengan cara perabdominal (59,7%), jenis kelamin bayi keduanya sama (84,4%) dan korionisitas terbanyak adalah monokorionik-diamniotik (90,9%). Luaran maternal yang didapatkan seperti mortalitas maternal (2,6%), anemia (53,2%), preeklampsia (36,4%), ketuban pecah dini (KPD) (46,8%), GDM (1,3%), antepartum haemorrhage (APH (24,7%), postpartum haemorhage (PPH) (3,9%) dan hidramnion (5,2%). Luaran neonatal yang didapatkan seperti mortalitas neonatal (6,5%), prematur (71,4%), BBLR (90,9%), asfiksia neonatorum (18,2%), IUGR (32,5%), kelainan kongenital (7,8%), twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS) (3,9%), malpresentasi (53,2%) dan vanishing twin syndrome (2,6%). Kesimpulan : Karakteristik ibu yang paling banyak ditemukan adalah usia 20-35 tahun, dan multipara. Luaran maternal terbanyak yang ditemukan adalah anemia, KPD, dan preeklampsia. Sedangkan luaran neonatal yang terbanyak adalah BBLR diikuti dengan kelahiran prematur, malpresentasi dan IUGR.Kata Kunci : gemelli, luaran maternal, luaran neonatal
HUBUNGAN ANTARA OLAHRAGA DENGAN DISMENOREA PADA MAHASISWI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2016 Wizurai Hakim; Yuli Trisetiyono; Dodik Pramono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.517 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15987

Abstract

Latar belakang: Olahraga teratur dan aktivitas fisik telah diperkenalkan sebagai metode yang efektif untuk pencegahan dan pengobatan dismenorea. Berolahraga dapat meningkatan hormon endorphin menyebabkan peningkatan ambang nyeri dan mengurangi aktivitas sistem simpatis, sehingga terjadi penurunan gejala dismenorea.Tujuan: Membuktikan adakah hubungan antara olahraga dengan dismenorea pada mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang tahun 2016.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan belah lintang. Sebanyak 78 mahasiswi FIK Unnes yang memenuhi kriteria inklusi selama April 2016 sampai Mei 2016 telah mengisi kuesioner. Data jenis olahraga, frekuensi, durasi serta kejadian dismenorea diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner yang dibuat khusus untuk penelitian ini. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel dan gambar, dilakukan uji Chi-square dan uji korelasi Gamma dan sommers’d, analisis data menggunakan program computer.Hasil: Sebanyak 12 subjek (15,4%) dari 78 sampel mahasiswi tidak mengalami dismenorea. Pada penelitian ini didapatkan nilai p>0.05 atau tidak bermakna pada variabel frekuensi, durasi, dan jenis olahraga terhadap dismenorea pada mahasiswi FIK Unnes 2016.Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara olahraga dengan dismenorea pada mahasiswi FIK Unnes tahun 2016.
KARAKTERISTIK KEGUGURAN BERULANG DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG Maulana Alfansury; Yuli Trisetiyono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.865 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i4.22260

Abstract

Latar Belakang: Keguguran berulang (recurrent miscarriage) adalah kejadian keguguran paling tidak sebanyak dua kali atau lebih berturut-turut pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan/atau berat janin kurang dari 500 gram. Keguguran berulang dapat menimbulkan dampak psikologis bagi pasangan suami istri.Tujuan : Mengetahui angka kejadian serta karakteristik keguguran berulang di RSUP Dr.Kariadi Semarang.Metode : Penelitian deskriptif analitik. Data diambil dari data rekam medis pasien dengan keguguran berulang di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Tahun 2015 – 2017.Hasil: Terdapat 28 kasus keguguran berulang di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2015-2017. Kelompok usia ibu paling banyak mengalami keguguran berulang adalah 20-35 tahun. Usia kehamilan 8-20 minggu merupakan kelompok terbanyak yang ditemukan pada keguguran berulang. Penyebab tersering terjadinya keguguran berulang pada penelitian ini adalah idiopatik yaitu sebanyak 100%.Kesimpulan : Kejadian keguguran berulang di RSUP Dr. Kariadi Semarang, seluruhnya disebabkan oleh faktor idiopatik. Kelompok usia ibu paling banyak mengalami keguguran berulang adalah 20-35 tahun. Usia kehamilan 8-20 minggu merupakan kelompok terbanyak yang ditemukan pada keguguran berulangKata Kunci : Keguguran berulang, Usia Ibu, Usia kehamilan.