Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Metode Box-Jenkins dalam Memprediksi Pertumbuhan Perdagangan Luar Negeri Provinsi Riau Ari Pani Desvina; Muhammad Syahfitra
Jurnal Sains Matematika dan Statistika Vol 2, No 2 (2016): JSMS Juli 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jsms.v2i2.3134

Abstract

Penelitian ini membahas tentang model peramalan perdagangan luar negeri Provinsi Riau menggunakanmetode Box-Jenkins. Data yang digunakan adalah data perdagangan luar negeri Provinsi Riau yang diambildari Januari 2010 sampai Desember 2014 yang diambil dari Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. Hasil yangdiperoleh menunjukan bahwa model ARMA (1,0) untuk ekspor dan model ARMA (1,3) untuk impor adalahmodel yang sesuai untuk meramalkan perdagangan luar negeri Provinsi Riau. Hasil peramalan menunjukkanbahwa data perdagangan luar negeri Provinsi Riau untuk Tahun 2015 mengalami peningkatan dan penurunanpada waktu tertentu.
APPLICATION OF MULTISTAGE CLUSTERING FOR MAPPING ECONOMIC POTENTIAL IN EAST JAVA PROVINCE Ronny Susetyoko; Edi Satriyanto; Alfi Fadliana; Muhammad Syahfitra
Jurnal Ilmiah Kursor Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/kursor.v12i01.325

Abstract

This study aims to map the economic potential in East Java Province based on GRDP according to business field category. Multistage clustering is a method developed for outlier data and datasets with large variance. Multistage clustering is a combination of Ordering Points to Identify the Clustering Structure (OPTICS) and K-Means. The first stage was grouped using OPTICS. The outlier data resulting from the clustering stage is used as a dataset in the second stage using K-Means. The performance of this method is compared with several other methods, namely: K-Means, DBSCAN – K-Means, Agglomerative, Fuzzy C-Means (FCM), Possibilistic C-Means (PCM), and Fuzzy Possibilistic C-Means (FPCM) based on the characteristics of the Silhouette score and Davies-Bouldin score. Multistage clustering was chosen as the best method with a Silhouette score of 0.442 and Davies-Bouldin score of 0.388. With the Elbow method and the two metrics, the optimum number of clusters is 8 clusters. The results of this mapping method, the City of Surabaya forms a separate cluster which has the highest economic potential in 15 categories of business fields. Next Gresik, Pasuruan, Sidoarjo, and Probolinggo have the second highest economic potential with 10 categories of business fields ranking in the top 3.
Analisis Perubahaan Penggunaan Lahan di Kota Payakumbuh Rio Valery Allen; Muhammad Syahfitra
Atech-i Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/atech-i.v1i1.9

Abstract

Perubahaan penggunaan lahan Kota Payakumbuh mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perubahaan penggunaan lahan yang cukup pesat berimplikasi pada meluasnya kebutuhan ruang. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui perubahaan penggunaan lahan selama periode tahun 2013 hingga tahun 2023. Mengklasifikasikan jenis-jenis kelas penggunaan lahan yang terjadi dengan menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan hasil analisis SIG diketahui kelas penggunaan lahan yang ada di Kota Payakumbuh adalah berupa Hutan, Badan Air, Ladang, Perumahaan / Pemukiman, Sawah, Semak / Lahan Terlantar, dan Tanah / Lahan Kering. Hasil analisis kelas penggunaan lahan Kota Payakumbuh diketahui bahwa sawah merupakan kelas penggunaan lahan paling luas dengan luas areal mencapai 14,82 km2 atau mencapai 19,87% dari luas keseluruhan wilayah Kota Payakumbuh. Kelas penggunaan lahan paling sedikit di Kota Payakumbuh adalah badan air, dengan luas wilayah 8,06 km2 atau 10,81% dari luas wilayah keseluruhan. Perubahaan kelas penggunaan lahan paling besar terjadi pada kelas tanah / lahan kering yang bertransformasi menjadi semak / lahan terlantar pada tahun 2023.