Wahyu Djalmono Putro
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Elektro Pneumatik pada Alat Bantu Sekur Klep Menggunakan Gerak Linier Silinder Pneumatik yang diubah menjadi Gerak Rotasi Suyadi Suyadi; Agus Pramono; Wahyu Djalmono Putro; Eko Armanto
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 13, No 2 (2018): Volume 13, Nomor 2, Agustus 2018
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.894 KB) | DOI: 10.32497/rm.v13i2.1249

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat alat bantu yang dapat digunakan pada proses mensekur klep pada blok mesin sepeda motor dengan menggunakan sistem pneumatik sebagai penjepit blok mesin dan sebagai penggerak  rack dan pinion sebagai fungsi pengganti gerakan tangan manusia sehingga dapat diatur dan dioperasikan secara semi otomatis dengan elektropneumatik supaya bisa menghemat waktu penyekuran, karena proses penyekuran secara manual yang biasa dilakukan dapat memakan waktu yang lama sekitar 90 sampai 120 menit. Dengan menggunakan alat bantu sekur klep waktu sekur klep lebih pendek menjadi 10 sampai 17,5 menit sebagai hasil penenelitian ini. Adapun metode penelitian ini antara lain mendesain, pembuatan komponen, perakitan hingga sampai proses pengujian dan pengambilan data. Hasil rancang bangun alat bantu sekur klep dengan sistem elektro pneumatik juga dapat digunakan untuk proses pembelajaran mahasiswa teknik mesin di laboratorium kontrol Fluida.
Analisis Kerugian Tekanan Pada Sambungan Pipa Udara Di Unit Asembling Gedung H PT. Arisamandiri Pratama Demak Suyadi Suyadi; Hariyanto Hariyanto; Wahyu Djalmono Putro; Anisa Setyowati
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 12, No 1 (2017): Volume 12, Nomor 1, April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.59 KB) | DOI: 10.32497/rm.v12i1.991

Abstract

Permasalahan mendasar pada sistem perpipaan yaitu kerugian tekanan.. Kerugian tekanan terjadi pada mesin pinning unit assembling Gedung H PT. Arisamandiri Pratama dengan tekanan input sebesar 0,65 MPa namun tekanan output 0,4 MPa. Penelitian analisis kerugian tekanan akibat kebocoran sambungan pipa udara merupakan upaya meminimalisir kerugian tekanan yang terjadi setelah dilakukan solusi perbaikan pipa. Dalam penelitian ini, akan dihitung kerugian tekanan mayor akibat gesekan di sepanjang pipa dan kerugian minor akibat sambungan pipa. Analisis kerugian tekanan dilakukan dengan metode perbandingan perhitungan aktual dengan modifikasi. Setelah dihitung, penyebab utama terjadinya kerugian tekanan yaitu adanya kebocoran pada pipa. Perawatan dan perbaikan pada pipa line asembling Gedung H PT. Arisamandiri Pratama merupakan solusi untuk mengatasi kebocoran.
Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Six Sigma Untuk Mengurangi Cacat Produk Pada Partmaster Cylinder Tipe 2 dp Di Departemen Painting PT. Chemco Harapan Nusantara Cikarang Wahyu Djalmono Putro; Gutomo Gutomo; Suyadi Suyadi; Agus Slamet; Ahmad Maulana
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 12, No 2 (2017): Volume 12, Nomor 2, Agustus 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.653 KB) | DOI: 10.32497/rm.v12i2.1054

Abstract

Produk master cylinder tipe 2dp merupakan salah satu bagian part dari assembly sistem pengereman sepeda motor yang diproduksi oleh PT. Chemco Harapan Nusantara. Pada departemenpainting produk master cylinder tipe 2dp melalui proses pengecatan sebelum kemudian dikirim ke bagian assembly untuk dirakit menjadi sistem pengereman sepeda motor. Dalam produksinya di departemen painting, jumlah cacat produk master cylinder tipe 2dp masih tinggi sebanyak 5,57% melebihi batas minimum yang ditentukan perusahaan 4,5%. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan metode six sigma. Hasil perhitungan DPMO tertinggi terdapat pada bulan Desember sebesar 18.721 dengan nilai sigma 3,581 dan terkecil pada bulan Oktober sebesar 10.402 dengan nilai sigma 3,812. Hasil perhitungan RPN pada analisis FMEA menunjukkan nilai tertinggi pada jenis cacat bintik sebesar 384 dengan penyebab cat baru dengan cat lama tercampur, lecet sebesar 336 dengan penyebab unmasking masih manual dan mengangkat jig terlalu tinggi, meler sebesar 432 dengan penyebab pemasangan jig yang tidak benar, dan lubang kena cat sebesar 384 dengan penyebab kegagalan tekanan spray gun terlalu tinggi.
Pengendalian Kualitas Produksi Rear Caliper Brake System Type 2 PV Untuk Sepeda Motor Menggunakan Metode Seven Tools Wahyu Djalmono Putro; Suyadi Suyadi; Choirul Riyatmoko
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 12, No 1 (2017): Volume 12, Nomor 1, April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.178 KB) | DOI: 10.32497/rm.v12i1.992

Abstract

PT. Chemco Harapan Nusantara Karawang merupakan industri brake system, pada department assembly line produksi rear caliper type 2pv terdapat permasalahan untuk melakukan peningkatan dan pengendalian kualitas. Tujuan penelitian ini adalah menemukan jenis dan faktor penyebab produk reject rear caliper brake system type 2pv dan menentukan solusi untuk rencana perbaikan kualitas produksi pada produk rear caliper brake system type 2pv. Metode pengendalian kualitas yang digunakan adalah metode Seven tools. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa produk reject terbanyak terjadi pada bulan desember tahun 2016 dengan prosentase reject 3,26% dengan reject paling dominan reject painting bintik 0,72%, painting pecah 0,78% dan peta control p menunjukkan bahwa selama tahun 2016 produk reject masih banyak diluar batas kendali kualitas produk reject. Solusi untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas dilakukan beberapa rekomendasi usulan perbaikan untuk dapat diterapkan, agar dapat mengurangi prosentase reject.
Model Mesin Hardening Sistem Induksi Untuk Mempercepat Waktu Pemanasan Agus Slamet; Wahyu Djalmono Putro
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 13, No 1 (2018): Volume 13, Nomor 1, April 2018
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.606 KB) | DOI: 10.32497/rm.v13i1.1105

Abstract

Proses hardening pada pemanasan baja sampai temperatur yang ditentukan menggunakan dapur pemanas dibutuhkan pasokan energi listrik yang cukup besar sehingga menambah biaya produksi. Sebagai alternatifnya akan dilakukan dengan proses pemanas induksi, yang dapat memanaskan logam akibat timbulnya arus edy atau arus pusar akibat dari induksi magnet yang menimbulkan fluks magnetik menembus logam. Energi panas yang ditimbulkan oleh pemanas induksi lebih cepat menaikan temperatur benda logam dibandingkan dengan pemanas lainnya. Batasan rancang bangun model ini adalah pemanas induksi menghasilkan temperatur 13000 C mampu memanaskan benda uji sampai temperatur 9000 C dalam waktu 5 menit, sedangkan benda uji baja mempunyai dimensi Ø 30 mm x 10 mm. Rancang bangun model mesin hardening  sistem continue terdiri dari 4 komponen utama yaitu meja mesin, unit sistem pemanas induksi, power screw dan panel kontrol. Arus AC  Metode penelitian dimulai data awal tinjauan pustaka tentang proses hardening dan sistem pemanas induksi, meliputi desain dasar , teori dan prinsip kerja. Perancangan model dengan tahapan menentukan spesifikasi, pemilihan dan rancangan komponen utama dilanjutakan dengan pembuatan dan perakitan semua komponen utama. Data dari pengujian ini adalah besarnya aliran arus listrik yang terjadi pada sistem pemanas induksi, temperatur benda uji, dan waktu pemanasan. Prosedur Pengujian dengan menggunakan benda uji dengan ukuran Ø 25 mm x 10 mm masing-masing terdiri baja jenis Amutit, Spesial K, EMS 45 dan Stainless steel, prosedur pengujian dilakukan sebanyak lima kali untuk setiap jenis benda uji.. Analisis dari data pengujian didapatkan bahwa model mesin hardening mampu berfungsi memanaskan benda uji dengan ukuran Ø 25 mm x 10 mm sampai mencapai temperatur 9000 C. Bahan uji stainless steel waktu pemanasan untuk mencapai temperatur hardening(8000C dengan waktu 166,2 detik dan pemakaian dayanya yaitu 51,8V 7A. Untuk bahan EMS 45 dan Amutit S berturut-turut temperatur 8300C dengan waktu 127 detik, . 8000C dengan waktu 166,4 detik dan pemakaian daya 51,9 V ,9A dan52,8V 6,5A.