Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENDAMPINGAN PEMBUATAN PAPAN SKATE BOARD DARI KOMPOSIT PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH CABANG MEDAN KOTA Yani, Muhammad; Suroso, Bekti; Muharnif, Muharnif
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.171 KB)

Abstract

Tingginya angka pengangguran tenaga kerja produktif di kota Medan diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kota Medan 2017. Jumlah ini terus meningkat dengan kondisi sedikit dan sulitnya lapangan pekerjaan yang ada. Jumlah usia produktif ini merupakan potensi dan peluang untuk membentuk wirausahawan baru.. Pada Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Cabang Medan kota dihuni oleh para pemuda yang berusia sekolah dan produktif. Usaha ekonomi produktif dapat dibuat dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, manajerial dan modal usaha kepada anggota panti asuhan. Diperlukan pola pembinaan terhadap panti asuhan yang komprehensif dan berkesinambungan agar mampu meningkatkan kapasitas dan daya saing untuk menghadapi arus perubahan zaman. Solusi yang ditawarkan adalah dengan metode pendampingan membuat skate board dari material komposit guna mengatasi pengangguran di kelompok masyarakat  terutama pemuda panti asuhan. Pada akhirnya kelompok pemuda panti asuhan dapat menularkan kemampuannya kepada masyarakat lain dalam membuat papan skate board sehingga berkurangnya penggangguran dan tercipta usahawan  baru. 
Pengaruh Kecepatan Putaran Spindle Dan Kedalaman Penggerindaan Terhadap Kekasaran Permukaan Material Baja St 37 Menggunakan Mesin Bubut Bergerinda Bekti Suroso; Dimas Prayogi
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.592 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i1.3066

Abstract

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, proses grinding merupakan bagian dari proses finishing yang digunakan untuk menghilangkan bagian dari benda kerja yang tidak rata. Mesin gerinda merupakan solusi yang dapat mengatasi masalah kekasaran permukaan benda kerja, karena mesin ini digunakan untuk pengerjaan akhir yang dibutuhkan tingkat kehalusan yang tinggi. Sehingga, untuk menghasilkan tingkat kehalusan permukaan yang tinggi, salah satunya dapat dilakukan dengan cara penggerindaan permukaan (surface grinding). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan putaran spindle dan kedalaman penggerindaan terhadap kekasaran permukaan material baja ST 37 menggunakan mesin bubut bergerinda. Alat yang digunakan adalah mesin bubut yang sudah dioptimalkan dengan penambahan mesin bergerinda yang dipasang pada dudukan rumah pahat bubut. Penggerindaan material Baja ST 37 dengan menggunakan batu gerinda (Silicon carbide wheel GC-240 LV), variasi kecepatan putaran spindle 260 rpm dan 440 rpm dan variasi kedalaman penggerindaan 0,1 mm, 0,2 mm, dan 0,3 mm,  Arah putaran spindel dan mesin gerinda searah jarum jam, proses penggerindaan pada kondisi kering (tanpa cairan pendingin). Adapun hasil dari penelitian ini adalah dengan meningkatnya kecepatan putaran spindle terhadap kekasaran permukaan material baja ST 37 pada proses penggerindaan permukaan, menunjukkan semakin rendah nilai kekasaran permukaan (Ra),  pada kecepatan putaran spindle 260 rpm nilai kekasaran permukaan yang terendah adalah Ra 3,71µm dan pada kecepatan putaran spindle 440 rpm nilai kekasaran permukaan yang terendah adalah Ra 2,51µm. Sedangkan pengaruh kedalaman penggerindaan terhadap kekasaran permukaan material baja ST 37 pada proses penggerindaan permukaan adalah dengan meningkatnya kedalaman penggerindaan maka nilai kekasaran permukaan semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh getaran yang terjadi pada proses penggerindaan permukaan yang meningkat seiring dengan kedalaman penggerindaan. 
Mechanical Properties Komposit Limbah Plastik M.yani M.yani; Bekti Suroso; Rajali Rajali
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.747 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i1.3071

Abstract

Objek dari penelitian ini adalah rekayasa material yaitu  komposit resin epoxy yang diperkuat serat plastik. Serat plastik diperoleh dari limbah cup minuman jenis polypropelen dari pengepul. Limbah cup plastik dipotong-potong sampai ukuran serat. Pemanfaatan limbah cup plastik untuk dijadikan material baru dan menjadi produk yang berguna di masyarakat masih jarang dilakukan. Material komposit yang diperkuat serat plastik dibuat dengan berdasarkan  massa masing-masing penyusunnya, dimana  rasio antara serat dan resin adalah 0,25%:99,55%; 0,5%;99,5%  dan 0,75%:99,25%. Spesimen uji dibuat dengan cara penuangan ke dalam cetakan menurut ASTM D1621-00 dan selanjutnya dilakukan pengujian kekuatan tekan statik.  Dari hasil pengujian tekan statik dan analisa data dengan cara perhitungan  pada 4 buah spesimen uji,dengan rasio komposisi serat : resin = 0,25% : 99,75%  diperoleh nilai rata-rata tegangan sebesar 44,59 MPa, komposisi serat : resin = 0,5% : 99,5% diperoleh nilai tegangan sebesar 17,04 MP. dan komposisi serat : resin = 0,75% : 99,25% diperoleh nilai tegangan sebesar 12,26 MPa. 
Membandingkan Cetakan Terbuka Dengan Tertutup Pada Pembuatan Papan Skate Board Dari Limbah Sawit M Yani; Bekti Suroso
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 2: September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.622 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i2.3669

Abstract

This study aims to compare open and closed molds, hand lay-up method in the manufacture of skate board boards from oil palm empty fruit bunches (OPEFB) fiber reinforced composites. The constituent materials of this composite are OPEFB fiber and unsaturated polyester resin. The mixing of both of materials with the ratio of the composition of the OPEFB fiber and polyester resin is made based on a volume fraction of 20:80. The diameter of the OPEFB fiber that is used ranges from 0.1 to 0.8 mm mixed into the unsaturated polyster resin liquid. OPEFB fibers are arranged longitudinally with one layer according to the thickness of the skate board. Skate board prints made using a cover have smooth surfaces on both sides. However, to ensure that the resin has filled the entire surface of the mold from a closed mold seen from the presence of resin that comes out of the closing gap. This resin can not be used anymore because it will dry up and freeze. When compared with printouts without pentup has a rough surface on the top side of the skate board. The conclusion is that the use of closed molds has better results when compared to open molds.
Pendampingan Pembuatan Papan Skate Board Dari Komposit Pada Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Medan Kota M Yani M Yani; Bekti Suroso; Muharnif Muharnif
JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.203 KB) | DOI: 10.30596/jp.v4i1.6123

Abstract

Abstrak Tingginya angka pengangguran tenaga kerja produktif di kota Medan diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS) kota Medan 2017. Jumlah ini terus meningkat dengan kondisi sedikit dan sulitnya lapangan pekerjaan yang ada. Jumlah usia produktif ini merupakan potensi dan peluang untuk membentuk wirausahawan baru.. Pada Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Cabang Medan kota dihuni oleh para pemuda yang berusia sekolah dan produktif. Usaha ekonomi produktif dapat dibuat dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, manajerial dan modal usaha kepada anggota panti asuhan. Diperlukan pola pembinaan terhadap panti asuhan yang komprehensif dan berkesinambungan agar mampu meningkatkan kapasitas dan daya saing untuk menghadapi arus perubahan zaman. Solusi yang ditawarkan adalah dengan metode pendampingan membuat skate board dari material komposit guna mengatasi pengangguran di kelompok masyarakat  terutama pemuda panti asuhan. Pada akhirnya kelompok pemuda panti asuhan dapat menularkan kemampuannya kepada masyarakat lain dalam membuat papan skate board sehingga berkurangnya penggangguran dan tercipta usahawan  baru.
Pengaruh Perbedaan Jumlah Katalis terhadap Angka Yield pada Proses Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Sisa Menggunakan Pemanas Double Jacket Suherman, Suherman; abdullah, ilmi; Sabri, Muhammad; Silitonga, Arridina Susan; Suroso, Bekti
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 17, No 1 (2022): Volume 17, Nomor 1, April 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v17i1.3148

Abstract

Biodiesel is biodegradable and non-toxic and has a low carbon content, high lubricity, and Biodiesel is biodegradable and non-toxic and has a low carbon content, high lubricity, and higher ash point than diesel. The purpose of this study was to obtain data on the physicochemical properties of biodiesel from waste cooking oil (WCO) produced with different amounts of catalyst in the transesterification process. Methods This research carried out a two-step process: (1) esterification with an acid catalyst (H2SO4) and (2) transesterification with an alkali catalyst (KOH). The remaining frying oil is degummed by adding 2% H3PO4. Furthermore, the esterification process was carried out by adding 2% (v/v) H2SO4 at 800 rpm for 90 minutes. The transesterification process using an alkaline catalyst (KOH) was varied from 0.7-1.5% at a temperature of 60 oC with a rotation of 800 rpm and a time of 90 minutes. In the ester/transesterification process, the ratio of methanol: oil is 1:2 (v/v). The biofuels are then tested for cetane number, flash point, density, viscosity, calorific value, and others. The results showed that the amount of wet catalyst (KOH) in the transesterification process gave a difference in the yield of WCO oil. The optimum value was obtained at the amount of 1% KOH catalyst, which was 85%.