Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa Material, Manufaktur

Pengaruh Kecepatan Putaran Spindle Dan Kedalaman Penggerindaan Terhadap Kekasaran Permukaan Material Baja St 37 Menggunakan Mesin Bubut Bergerinda Bekti Suroso; Dimas Prayogi
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.592 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i1.3066

Abstract

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, proses grinding merupakan bagian dari proses finishing yang digunakan untuk menghilangkan bagian dari benda kerja yang tidak rata. Mesin gerinda merupakan solusi yang dapat mengatasi masalah kekasaran permukaan benda kerja, karena mesin ini digunakan untuk pengerjaan akhir yang dibutuhkan tingkat kehalusan yang tinggi. Sehingga, untuk menghasilkan tingkat kehalusan permukaan yang tinggi, salah satunya dapat dilakukan dengan cara penggerindaan permukaan (surface grinding). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecepatan putaran spindle dan kedalaman penggerindaan terhadap kekasaran permukaan material baja ST 37 menggunakan mesin bubut bergerinda. Alat yang digunakan adalah mesin bubut yang sudah dioptimalkan dengan penambahan mesin bergerinda yang dipasang pada dudukan rumah pahat bubut. Penggerindaan material Baja ST 37 dengan menggunakan batu gerinda (Silicon carbide wheel GC-240 LV), variasi kecepatan putaran spindle 260 rpm dan 440 rpm dan variasi kedalaman penggerindaan 0,1 mm, 0,2 mm, dan 0,3 mm,  Arah putaran spindel dan mesin gerinda searah jarum jam, proses penggerindaan pada kondisi kering (tanpa cairan pendingin). Adapun hasil dari penelitian ini adalah dengan meningkatnya kecepatan putaran spindle terhadap kekasaran permukaan material baja ST 37 pada proses penggerindaan permukaan, menunjukkan semakin rendah nilai kekasaran permukaan (Ra),  pada kecepatan putaran spindle 260 rpm nilai kekasaran permukaan yang terendah adalah Ra 3,71µm dan pada kecepatan putaran spindle 440 rpm nilai kekasaran permukaan yang terendah adalah Ra 2,51µm. Sedangkan pengaruh kedalaman penggerindaan terhadap kekasaran permukaan material baja ST 37 pada proses penggerindaan permukaan adalah dengan meningkatnya kedalaman penggerindaan maka nilai kekasaran permukaan semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh getaran yang terjadi pada proses penggerindaan permukaan yang meningkat seiring dengan kedalaman penggerindaan. 
Mechanical Properties Komposit Limbah Plastik M.yani M.yani; Bekti Suroso; Rajali Rajali
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 1: Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.747 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i1.3071

Abstract

Objek dari penelitian ini adalah rekayasa material yaitu  komposit resin epoxy yang diperkuat serat plastik. Serat plastik diperoleh dari limbah cup minuman jenis polypropelen dari pengepul. Limbah cup plastik dipotong-potong sampai ukuran serat. Pemanfaatan limbah cup plastik untuk dijadikan material baru dan menjadi produk yang berguna di masyarakat masih jarang dilakukan. Material komposit yang diperkuat serat plastik dibuat dengan berdasarkan  massa masing-masing penyusunnya, dimana  rasio antara serat dan resin adalah 0,25%:99,55%; 0,5%;99,5%  dan 0,75%:99,25%. Spesimen uji dibuat dengan cara penuangan ke dalam cetakan menurut ASTM D1621-00 dan selanjutnya dilakukan pengujian kekuatan tekan statik.  Dari hasil pengujian tekan statik dan analisa data dengan cara perhitungan  pada 4 buah spesimen uji,dengan rasio komposisi serat : resin = 0,25% : 99,75%  diperoleh nilai rata-rata tegangan sebesar 44,59 MPa, komposisi serat : resin = 0,5% : 99,5% diperoleh nilai tegangan sebesar 17,04 MP. dan komposisi serat : resin = 0,75% : 99,25% diperoleh nilai tegangan sebesar 12,26 MPa. 
Membandingkan Cetakan Terbuka Dengan Tertutup Pada Pembuatan Papan Skate Board Dari Limbah Sawit M Yani; Bekti Suroso
Rekayasa Material, Manufaktur dan Energi Vol 2, No 2: September 2019
Publisher : Fakultas Teknik UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.622 KB) | DOI: 10.30596/rmme.v2i2.3669

Abstract

This study aims to compare open and closed molds, hand lay-up method in the manufacture of skate board boards from oil palm empty fruit bunches (OPEFB) fiber reinforced composites. The constituent materials of this composite are OPEFB fiber and unsaturated polyester resin. The mixing of both of materials with the ratio of the composition of the OPEFB fiber and polyester resin is made based on a volume fraction of 20:80. The diameter of the OPEFB fiber that is used ranges from 0.1 to 0.8 mm mixed into the unsaturated polyster resin liquid. OPEFB fibers are arranged longitudinally with one layer according to the thickness of the skate board. Skate board prints made using a cover have smooth surfaces on both sides. However, to ensure that the resin has filled the entire surface of the mold from a closed mold seen from the presence of resin that comes out of the closing gap. This resin can not be used anymore because it will dry up and freeze. When compared with printouts without pentup has a rough surface on the top side of the skate board. The conclusion is that the use of closed molds has better results when compared to open molds.