Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Commisioning Oily Water Separator System Pada Kapal Bangunan Baru Sulaiman Sulaiman; Suharto Suharto
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 15, No 3 (2020): Volume 15, Nomor 3, Desember 2020
Publisher : Jurusan Teknik Mesin - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v15i3.1947

Abstract

Pada konvensi MARPOL 73/78 Annex 1 untuk kapal tanker berukuran >150 GRT (selain dari kapal tanker berukuran > 400 GRT) dan Marpol Consolidate 2006 Annex 1 Regulation 32 “Oil/Water interface Detector” dan Regulation 34 “Control Of Dischare Of Oil” kamar mesin harus dilengkapi dengan sarana Oily water separator sebagai media pemisah antara air dan minyak. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui permasalahan sehubungan dengan kendala pengoperasian Oily Water Separator. Metode pengumpulan data pada penulisan artikel ini studi literatur, wawancara, observasi, studipustaka. Hasil dari pemecahan permasalahan perawatan secara rutin perlu dilakukan untuk menjaga kuliatas dari performa mesin Oily Water Separator. Pengoperasian oleh operator kapal harus sesuai dengan standar operating procedure dengan baik dan benar . Selain itu pengecekan fungsi oil discharge monitoring pada sensor oil content meter perludilakukan agar pengaturan oil content meter  yang sesuai dengan peraturan dari MARPOL Annex 1 yaitu sebesar15 ppm.
Pengaruh Anoda Magnesium Alloy AZ91D Terhadap Pola Korosi Galvanis Pada Logam Yang Tecelup Air Laut Mohammad Ridwan; Sulaiman Sulaiman; Sunarso Sugeng
INOVTEK POLBENG Vol 11, No 2 (2021): INOVTEK VOL.11 NO.2 2021
Publisher : POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ip.v11i2.1966

Abstract

Air laut atau garam merupakan elektrolit yang sangat agresif dan korosif bila terkena logam, yang menjelaskan bahwa korosi pada struktur laut / lepas pantai pada berbagai jenis logam dan paduan baja, berbicara sangat berbahaya, tidak hanya untuk struktur terendam, tetapi juga karena keadaan presentasi. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis pengaruh anoda magnesium alloy AZ91D terhadap pola korosi galvanis pada logam yang terpapar air laut.Penelitian ini tentang penerapan struktur pengorbanan magnesium dan dapat diterapkan pada struktur bawah air yang terpapar air laut yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. . Dalam hal ini kinerja kedua paduan akan dinilai dengan meliputi potensi proteksi dan arus galvanik yang dapat dihasilkan, kapasitas, efisiensi, tingkat konsumsi, waktu induksi, dan jalur korosi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa faktor dan desain lingkungan, seperti konsentrasi garam terlarut dan variasi luas yang didukung, juga telah diuji pengaruhnya terhadap kemampuan bahan paduan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa material magnesium alloy AZ91D dapat diaplikasikan pada logam yang terpapar air laut seperti kapal dan struktur bawah laut, karena ketahanannya yang lebih tinggi terhadap korosi galvanik. Magnesium AZ91D juga memiliki ketahanan terhadap banyak waktu di laut. Sehingga upaya peningkatan ketahanan magnesium terhadap logam yang berhubungan dengan air laut seperti kapal dan struktur bawah laut, spesimen AZ91D akan lebih baik dengan logam aluminium untuk meningkatkan ketahanan korosi dan lebih sulit daripada tidak terikat
MODUL DESAIN ALAT APUNG UNTUK KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP ANCO Sunarso Sugeng; Sulaiman sulaiman; Samuel Febriary Khristyson; Adi Kurniawan Yusim
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (966.371 KB)

Abstract

Sejauh ini penggunaan anco sering menggunakan bahan bambu sebagai rangkanya. Pemanfaatan material bambu untuk berbagai keperluan sudah sejak lama dilakukan. Mulai dari bahan konstruksi, bahan bangunan, furnitur, alat musik hingga bahan baku kerajinantangan. Mendesain alat apung merupakan proses interaktif terutama pada tahap awal, dimana dibutuhkan informasi mengenai kondisi lingkungan sebagai wilayah operasionalnya. Perkembangan teknologi alat apung sering kali mengabaikan pengaruh ukuran dan bentuknya. Belum terlalu banyaknya penelitian mengenai interaksi gaya-gaya luar terhadap struktur bangunan apung. Modul alat apung yang dimaksud adalah alat apung sebagai sarana untuk pernunjang penangkapan ikan. Modul desain alat apung untuk kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap anco dapat mengoptimalkan hasil tangkapan masyarakat nelayan sehingga mempengaruhi hasil tangkapan warga. Modul desain alat apung ini diharapkan proses pembuatan dan penangkapan ikan menjadi standar sehingga hasil tangkapan ikan menjadi lebih baik dan stabil. Berdasarkan perencanaan denga nmenggunakan software didapatkan ukuran kapal dengan panjang loa 8 m, lebar 5 m dan tinggi sarat 1,5 m, serta perhitungan stabilitas nilai GZ maksimum memenuhi kriteria standart IMO sehingga modul alat apung yang direncanakan  aman dalam pengoperasiannya.
DESAIN BALING-BALING PENGGERAK GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA BAGAN Mohd Ridwan; Sunarso Sugeng; Sulaiman Sulaiman; Solichin Djazuli Sa’id
Jurnal Pengabdian Vokasi Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.706 KB)

Abstract

Arus laut yang berada disekeliling Bagan Apung/Tancap, dapat dimanfaatkan sebagai sumber energy untuk penerangan selama operasional penangkapan ikan atau disaat kapal berlayar. Pemanfaatan energi arus laut untuk kapal ikan/nelayan dan bagan merupakan usaha untuk mengurangi pemakaian energi fosil. Energi arus laut dapat ditangkap menggunakan turbin/baling-baling, yang diteruskan dengan poros ke generator putaran rendah, hingga dihasilkan energi listrik untuk kebutuhan nelayan saat menangkap ikan di laut. Pengabdian ini akan melakukan pengamatan eksperimental pemanfaatan energi arus laut skala kecil, menerapkan generator magnet permanan  (+ 600 rpm), karena lebih ringan dan sederhana, dengan penggerak baling-baling (skala 1:1) dengan diameter baling-baling 100 mm, 200 mm, 300 mm dan 400 mm, menghasilkan listrik 33,22 watt; 132,88 watt; 298,99 watt dan 531,53 watt pada arus laut 0,5 knots.
APLIKASI TEKNOLOGI SEDERHANA DAN PERMESINAN UNTUK MENINGKATKAN KEAHLIAN RENOVASI LAMBUNG PERAHU Seno Darmanto; Sutanto Sutanto; Sulaiman Sulaiman; Eko Julianto Sasono
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1194.163 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v2i1.157

Abstract

ABSTRACTApplications of technology and machinery equipment in service activities are done to complete the renovation and repair of boats or wooden vessels. Development of the infrastructure for members of the fishermen group is currently focused on equipment for the repair and renovation of the boat hull and the maintenance of the driving machine. And for the improvement of the renovation or repair of the boat hull, the service team has compiled a working activity including understanding and deepening of boat or wooden boats, engineering and equipment for renovation and boatbuilding, understanding and deepening of ship damage, and implementation in a group of fishermen. The process of maintenance and repair of boats on the ship's body (hull) in fishermen partners in principle were carried out through several stages include the washing and cleaning of all parts of the ship, patching, coating and painting. The process of painting through several stages of surface cleaning, patching if there are starting cracks and holes, drying, smoothing, basic coating and painting. Some tools for boats maintenance and repair especially for renovation and manufacture of wooden boats consist of saws (machines and manuals), drills, fittings, grinders, cutting (various sizes), clamps and other support equipmentKeywords: boat, hull, propulsion machine, machinery ABSTRAKKegiatan pengabdian aplikasi teknologi dan peralatan permesinan dilakukan untuk menyempurnakan renovasi dan perbaikan perahu atau kapal kayu. Pengembangan kelengkapan sarana anggota kelompok nelayan pada saat ini difokuskan pada peralatan untuk perbaikan dan renovasi lambung atau bodi dan perawatan mesin penggerak. Dan untuk penyempurnaan renovasi atau perbaikan kapal kayu, tim pengabdian menyusun langkah kerja atau kegiatan pengabdian meliputi pemahaman dan pendalaman perahu atau kapal kayu, teknik dan peralatan renovasi dan pembuatan perahu, pemahaman dan pendalaman kerusakan kapal, dan sejenisnya dan pelaksanaan di kelompok nelayan. Proses perawatan dan perbaikan kapal pada bagian badan kapal (lambung kapal) di mitra nelayan pada prinsipnya dilakukan melalui beberapa tahapan meliputi pencucian seluruh bagian kapal, penambalan (pemakalan), pendempulan dan pengecetan kapal. Proses pengecatan melalui beberapa tahapan yakni pembersihan permukaan, penambalan kalau ada yang mulai retak dan berlubang, pengeringan, penghalusan, pelapisan dasar dan pengecatan.  Beberapa peralatan perawatan dan perbaikan lambung perahu terutama untuk renovasi dan pembuatan perahu kayu meliputi gergaji kayu (mesin dan manual), bor, pasah, gerinda, tatah (berbagai ukuran), clem/pencepit dan peralatan pendukung lain.