Windi Novita Sari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN BUTYLATED HYDROXYTOLUENE (2,6-DI-TERT-BUTYL-4-METHYLPHENOL) PER ORAL DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HEPAR TIKUS WISTAR Windi Novita Sari; Saebani Saebani; Tuntas Dhanardhono
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.422 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21282

Abstract

Latar Belakang: Butylated Hydroxytoluene (2,6-Di-tert-butyl-4-methylphenol/BHT) adalah antioksidan umum dan aman dalam makanan, obat-obatan, dll. BHT memiliki potensi sebagai salah satu alternatif antioksidan. Penggunaan BHT yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan hepar. Hepar memiliki fungsi dan peran kompleks dan dapat rusak oleh senyawa kimia hepatotoksik. Konsumsi jangka panjang antioksidan BHT menjadi salah satu penyebab kerusakan hati manusia.Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian Butylated Hydroxytoluene per oral terhadap gambaran histopatologi hepar tikus Wistar.Metode: Penelitian ini merupakan post test only control group design yang menggunakan tikus Wistar jantan, dibagi 1 kelompok kontrol & 3 kelompok perlakuan dengan randomisasi sederhana. Sampel 20 ekor tikus wistar jantan, diadaptasi 1 minggu, lalu kelompok tikus mendapat perlakuan berbeda selama 14 hari. Semua kelompok perlakuan diberi BHT secara sonde selama 14 hari oleh tenaga ahli setiap pagi dengan dosis 300 mg untuk kelompok 1, 600 mg untuk kelompok perlakukan 2, dan 1200 mg untuk kelompok perlakukan 3. Setelah diberi perlakuan, tikus dalam 14 hari dimatikan. Selanjutnya heparnya diambil, setiap tikus dibuat 5 preparat hepar dan 5 lapangan pandang dengan perbesaran 100x dan 400x. Setiap preparat dihitung nilai rerata degenerasi.Hasil: Rerata degenerasi sel hepar tertinggi pada kelompok perlakukan 3. Pada degenerasi terdapat perbedaan gambaran histopatologi yang bermakna secara statistik (<0,05) antara p1 terhadap p2 (p=0,008), p1 terhadap p3 (p=0,008), p1 terhadap K (p=0,008), P2 terhadap P3 (p=0,008), P2 terhadap K (p=0,008), dan P3 terhadap K (p=0,007).Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian Butylated Hydroxytoluene per oral terhadap gambaran histopatologi hepar tikus Wistar.