Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Rancang Bangun Mesin Spinning Flame Hardening Semi Otomatis Pujono Pujono; Rizal Aziz Alghifari
Bangun Rekaprima Vol 4, No 1 (2018): APRIL 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.602 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v4i1.1114

Abstract

Pengerasan permukaan dengan api adalah proses perlakuan panas dengan menggunakan nyala api langsung yang dihasilkan dari gas oxy-acetylen dimana permukaan dari bagian baja dipanaskan dengan cepat ke suhu di atas titik kritis baja. Setelah struktur butir permukaan telah menjadi austenit (austenitized), bagian tersebut dinginkan dengan cepat, perubahan austenit menjadi martensit sementara meninggalkan inti dari bagian dalam aslinya. Tujuan dalam perancangan mesin pengeras permukaan dengan api metode berputar semi otomatis ini yaitu menentukan rancangan konsep mesin pengeras permukaan dengan api metode berputar semi otomatis, pembuatan mesin dan pengujian hasil. Dalam pembuatan mesin ini penulis menggunakan pendekatan metode perancangan berbasis pada kebutuhan masyarakatdan pemilihan konsep menggunakan metode penilaian rangking, software gambar menggunakan Autocad dan gambar kerja menggunakan standar ISO. Dari metode-metode yang penulis lakukan, didapatkan hasil keputusan evaluasi rancangan konsep yaitu poros penggerak menggunakan poros tetap dengan material AISI 4340 dan badan mesin yang tertutup. Dalam pengujiannya, untuk kecepatan 60rpm mendapatkan hasil kekerasan rata-rata 55,9 HRC dengan waktu proses pemanasan 3,74 menit, untuk kecepatan 90rpm mendapatkan hasil kekerasan rata-rata 33,33 HRC dengan waktu proses pemanasan 2,42 menit. Dimensi mesin yang dirancang yaitu 1961 x 1418 x 1284 mm dengan massa mesin sebesar 150 kg dan diameter lubang minimal pada benda yaitu 18 mm.Kata Kunci: Pengerasan permukaan dengan api, roda gigi, kekerasan Rockwell C.
Perubahan Nilai Kekuatan Tarik Pada Hasil Pengelasan Friction Stir Welding Aluminium 2024 - T3 Yang Menggunakan Perlakuan Transient Thermal Pujono Pujono
Bangun Rekaprima Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.963 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i1.757

Abstract

Paduan aluminium seri 2xxx merupakan paduan Al-Cu dengan sifat mekanis yang cukup tinggi, yaitu tegangan tarik maksimum 470 MPa dan tegangan luluh 280 MPa. Paduan aluminium ini merupakan paduan aluminium yang memiliki mampu las rendah sehingga salah satu metode untuk meningkatkan kekuatan las adalah dengan menerapkan proses pengelasan friction stir welding (FSW). Salah satu perlakuan yang tepat dalam pengelasan FSW pada aluminium adalah memberikan pemanasan lokal di daerah sekitar las, dengan posisi pemanas berada didepantool las atau perlakukan transient thermal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai kekuatan tarik pada paduan aluminium dengan pengelasan FSW tanpa pemanas dan pengelasan FSW dengan tambahan pemanas (transient thermal). Metode Penelitian dilakukan dengan pengelasan paduan aluminium plat 2024-T3 menggunakan teknik FSW tanpa pemanas dan teknik FSW dengan perlakuan transient thermal. Perlakukan panas (transient thermal) dilakukan dengan meletakkan pemanas di depan tool las. Kecepatan pengelasan FSW ditentukan adalah 12 mm / menit dan 1200 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik tertinggi ultimate tensile strength (σmax) diperoleh dari spesimen dengan las FSW tanpa perlakuan panas yaitu adalah 297,28 MPa. Perlakuan transient thermal dengan posisi heater di depan alur las menyebabkan penurunan nilai kekuatan tarik. Penurunan nilai tegangan tarik maksimum terjadi sekitar 32,2%, sedangkan nilai tegangan luluh terjadi penurunan dari spesimen tanpa pemanasan dengan spesimen yang menggunakan pemanasan (transient thermal) yaitu sebesar 32,5%. Hasil pengujian tarik juga menunjukkan bahwa terjadi patah getas dan lokasi patah berada pada daerah las.Kata Kunci : Aluminium, FSW, Transient Thermal, Uji Tarik
RANCANG BANGUN PISAU PEMOTONG JERAMI PADA MESIN PENGHANCUR JERAMI PADI Pujono Pujono; Joko Setia Pribadi; Agung Firmansyah; Ipung Kurniawan
Bangun Rekaprima Vol 7, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.629 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v7i2.2992

Abstract

Pengolahan limbah padi (jerami) kering masih sangat minim, mayoritas petani akan membakar jerami padi kering supaya lahan dapat ditanami kembali. Padahal jika dikelola dengan baik, jerami padi kering dapat dibuat tepung yang digunakan sebagai campuran pakan bagi hewan ternak unggas. Untuk mengubah sampah jerami padi kering menjadi campuran pakan hewan unggas diperlukan alat teknologi tepat guna yang efektif dan praktis, sehingga mudah diopersikan dan menghasilkan bentuk produk pengolahan jerami yang sesuai kebutuhan. Beberapa studi dan pembuatan alat sudah dilakukan dengan menggunakan berbagai mekanisme. Pada penelitian kali ini akan dibuat mesin penghancur jerami padi dengan mengoptimalkan bentuk dan dimensi pisau potong sehingga dapat menghasilkan ukuran potongan yang sesuai dan mempunyai kapasitas dan kecepatan potong yan besar. Proses rancang bangun pisau pemotong jerami pada mesin penghancur jerami padi ini menggunakan metode perancangan VDI 2222 untuk mempermudah dalam proses perancangan, yaitu dengan melakukan tahapan merencana, mengkonsep, merancang, penyelesaian. Dari hasil perancangan didapatkan bahwa pisau penghancur pada mesin penghancur jerami padi memiliki beberapa komponen yaitu bilah pisau, piringan atas, ring kipas, kipas pendorong, pilar penopang, dan piringan bawah. Pisau potong berbentuk serrated edge atau mata pisau yang bergerigi. Hasil perencanaan pisau penghancur pada mesin penghancur jermi padi, ditetapkan jumlah pisau sebanyak 8 (delapan) buah. Dengan jumlah pisau tersebut kecepatan hasil potong yang dihasilkan adalah 0,018 m3/menit serta kapasitas pemotonganya sebanyak 25,9 kg/menit. Ukuran hasil potongan menunjukkan bahwa penggunaan pisau bergerigi menghasilkan ukuran potong antara 7-10 mm, sedangkan bentuk pisau rata menghasilkan potongan 10 – 15 mm.
Rancang Bangun Mesin Sortir Ikan Berdasarkan Berat Dengan Mekanisme Pergerakan Konveyor Pujono Pujono; Indra Mega Prasetia; Aldi Fadhlurohman Santoso
Bangun Rekaprima Vol 5, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.634 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v5i2.1570

Abstract

Sumber daya alam di darat maupun di laut merupakan sumber daya alam yang sangat berharga dan merupakan salah satu penunjang perekonomian di Indonesia. Salah satu sumber daya laut adalah bidang perikanan khususnya yang ada diwilayah Kabupaten Cilacap. Salah satu yang menentukan dalam pemasaran ikan yaitu keseragaman berat ikan, padahal para nelayan di wilayah kabupaten cilacap masih melakukan sortir berat ikan menggunakan cara manual. Kondisi seperti ini memberikan ide untuk merancang dan membuat sebuah alat atau mesin untuk membantu dalam hal penyortiran berat ikan supaya lebih cepat dibandingkan menggunakan metode manual, dan juga mudah dioperasikan oleh para nelayan. Proses perancangan yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan metode VDI 2222 yaitu melakukan tahap perencanaan, perancangan, pembuatan konsep dan penyelesaian/pembuatan produk. Proses produksi mesin sortir ikan berdasarkan berat ini dilakukan dengan beberapa proses yaitu pemotongan, CNC milling, bubut, las, perakitan dan finishing. Proses produksi tersebut bertujuan untuk mengetahui waktu proses produksi serta untuk dilakukan uji fungsi dan hasil pada mesin tesebut. Proses produksi mesin ini membutuhkan waktu proses CNC milling selama 11,06 jam; proses bubut selama 0,87 jam dan proses finishing selama 1,92 jam. Uji hasil menunjukkan bahwa kecepatan sortir ikan adalah 15 ikan/menit, dengan tingkat error penimbangan loadcell pada mesin sortir ikan dibandingkan dengan sortir timbangan manual adalah 0,68% dan tingkat kepresisian hasil timbang adalah 99,32%, maka secara umum dapat dikatakan bahwa mesin sortir ikan berdasarkan berat ikan berfungsi dengan baik
RANCANG BANGUN MESIN FLUSHING OIL Pujono Pujono; Rachmat Widya Nur Fauzi
Bangun Rekaprima Vol 6, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.053 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v6i1.1926

Abstract

Mesin flushing oil adalah mesin yang dirancang untuk impurity pada sistem pelumasan oli tanpa harus menyaring oli dengan tangan. Mesin ini juga dapat menjaga kualitas kinerja mesin tetap dalam kondisi prima. Adanya partikel-partikel padat dalam minyak pelumas menyebabkan kehilangan efisiensi, pengurangan umur komponen dan akhirnya berkurang performa dari sebuah mesin. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa 70% dari kegagalan komponen mesin yaitu dari pelumasan, disebabkan polusi 20%, korosi dan 10% disebabkan oleh keausan yang bersifat mekanik. Bila kontaminsasi tidak diperhatikan, maka akan menyebabkan kegagalan dari sitem pelumasan. Proses rancang bangun mesin flushing oil ini menggunakan metode perancangan VDI 2222 untuk mempermudah dalam proses perancangan, yaitu dengan melakukan tahapan merencana, mengkonsep, merancang, penyelesaian. Hasil perancangan menghasilkan mesin flushing oil dengan daya efektif gear pump 0,33 KW / 330 W, motor yang digunakan adalah motor AC 0,5 HP, coupling yang digunakan adalah jenis coupling cakar, menggunakan gear pump untuk mengalirkan oli dan menggunakan catridge filter. Pengujian viskositas/kekentalan oli hasil flushing dilakukan dengan menggunakan material oli bekas mesin mobil dan pada suhu 400 celcius dengan masing-masing diuji sebanyak 2 kali. Hasil uji menunjukan bahwa oli bekas mesin mobil mengalami kenaikan nilai viskositas rata-rata sebesar 21%. Kapasitas debit oli adalah 3 liter/menit.
Rancang Bangun Prototype Mesin Friction Welding Pujono Pujono
Bangun Rekaprima Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.007 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v5i1.1405

Abstract

Las gesek (friction welding) merupakan sebuah metode pengelasan yang memanfaatkan tenaga mekanik menjadi energi panas. Proses pengelasan akan terjadi dengan memanfaatkan panas yang muncul akibat gesekan. Untuk memperbesar panas yang terjadi, benda yang dilas tidak hanya diputar, tetapi juga ditekan satu terhadap yang lain. Pembuatan mesin ini mempunyai tujuan untuk mengetahui dan membuat konstruksi dan perancangan yang benar agar dihasilkan mesin friction welding yang mampu menyatukan komponen. Komponen yang akan disambung berbahan dasar nylon. Metode yang digunakan adalah input desain/identifikasi masalah, pembuatan konsep desain, pemilihan ide terbaik, perhitungan elemen mesin, pembuatan drawing, produksi/pembuatan mesin dan pengujian mesin. Hasil dari rancang bangun didapatkan hasil sebagai berikut mesin menggunakan motor penggerak 1 HP, dengan putaran 1450 rpm, diameter poros minimal adalah 24,75 mm, pulley yang digunakan adalah pulley bertingkat dengan diameter berturut-turut 2 x 3 x 4 inchi, sehingga didapatkan variasi putaran 725 rpm,1450 rpm dan 2900 rpm, umur bantalan adalah 21,59 tahun. Mesin friction welding berhasil menyambung dua buah komponen nylon berbentuk silindris dengan diameter 3/4 inchi dan dalam waktu 1 menit.
RANCANG BANGUN MESIN FRICTION WELDINGUNTUK PENGELASAN BAJA ST 37 DENGAN DIAMETER MAKSIMAL ½ INCH Ipung Kurniawan; Pujono Pujono; Mohammad Nurhilal; Dian Prabowo
Bangun Rekaprima Vol 8, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.246 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v8i1.3555

Abstract

Pengelasan gesek merupakan proses pengelasan tanpa menggunakan bahan tambah. Gesekan diakibatkan oleh pertemuan kedua benda kerja yang menghasilkan panas kemudian melumerkan kedua ujung benda kerja dan akhirnya terjadi proses penyambungan benda kerja. Tujuan dalam rancang bangun mesin friction welding yaitu membuat perancangan pada mesin friction welding, menghitung komponen elemen mesin, menghitung mekanika teknik pada rangka, menghitung gaya dorong aktuator, menghitung estimasi total waktu proses produksi, melakukan uji fungsi pada bagian sistem transmisi dan kontrol tekan dan uji hasil variasi diameter besi pejal silinder. Metode perancangan dengan pendekatan metode VDI 2222. Hasil dari rancangan berupa desain mesin friction welding. Dihasilkan motor listrik yang digunakan memiliki daya 1,5 HP, puli yang digunakan Ø6 inch dan Ø2 inch, sehingga didapati putaran sebesar 4200 rpm, panjang v-belt 1.324,18 mm, poros memiliki ukuran Ø25 mm.Hasil dari rancang bangun didapatkan hasil yaitu material yang digunakan yaitu besi siku dan kanal U dengan ukuran frame 1200x400x855 mm, slider 400x206x200 mm. Gaya dorong yang dihasilkan aktuator sebesar 480 N. Estimasi total waktu produksi selama 20,24 jam. Sistem transmisi mampu meneruskan daya dari motor penggerak menuju rotary chuck dan kontrol tekan mampu bergerak maju dan mundur. Mesin friction welding berhasil menyambung besi pejal silinder dengan Ø6 mm, Ø8 mm, Ø10 mm dalam waktu 1 menit,berhasil menyambung 2 besi pejal silinder dengan ukuran Ø1/2 inchi dengan variasi tekanan 6[bar], 7[bar], 8[bar], namun besi tersambung tidak sempurna. Hasil uji tarik menunjukkan kekuatan tarik tertinggi sebesar 153 MPa
Inspeksi Upper Wing Top Skin Panel Menggunakan Phased Array Ultrasonic Testing (PAUT) Pujono Pujono; Endro Wahyu Galih
Bangun Rekaprima Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.544 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v4i2.1202

Abstract

Non Destructive Testing (NDT) adalah cara yang paling ekonomis untuk melakukan inspeksi dan cara untuk menemukan cacat. Salah satu metode inspeksi NDT adalah Ultrasonic Test yang digunakan untuk inspeksi khusus upper wing dengan menggunakan alat ultrasonic phased array di pesawat. Ultrasonic test memiliki keunggulan di atas seluruh metode NDT untuk kedalaman penetrasi dalam mendeteksi defect yang sangat baik, preparasi penggunaan alat dan benda uji yang tidak rumit dan portable, dan dapat menampilkan informasi jarak pada layar CRT atau LED. Tujuan dalam Inspeksi upper wing top skin panel menggunakan ultrasonic phased array adalah untuk mengetahui cacat korosi pada skin pesawat agar dapat dijadikan dasar dalam melakukan tindakan pencegahan dan perawatan body pesawat. Dalam uji ultrasonik ini penulis menggunakan metode phased array ultrasonic testing (PAUT). Phased array merupakan metode NDT yang dapat mendeteksi cacat dengan cepat dan akurat secara optimal dengan waktu pengerjaan yang seminimal mungkin. Metode ini sendiri agak berbeda dengan ultrasonic testing biasa, transducer/probe ultrasonic phased array ini memiliki 64 element. Dengan kata lain tranducer phased array ini dapat megarahkan dan memfokuskan pancaran gelombang ultrasonicnya. Ada 3 area yang dilakukan uji PAUT yaitu (1) trailing edge dan forward fastener row dari rear spar di Rib bay 3 – 4 dan rib bay 9 – 27, (2) trailing edge dan forward fastener row dari false rear spar. (3) forward fastener row dan after fastener row dari rear spar di rib bay 4-5 dan 5-6. Hasil yang diperoleh adalah terjadi korosi pada Rib 26-Rib 27 pada wing bagian kanan. Korosi ini terjadi pada baut dari rear spar, hal ini karena Mikroorganisme terdapat pada air yang berada pada tanki bahan bakar pesawat, air ini dapat berisi oksida besi dan garam mineral.
Perancangan Mesin Potong Las Lingkar Semi Otomatis Dengan Ketebalan Material Potong 3 - 8 mm Pujono Pujono; Handika Prabu Menang
Bangun Rekaprima Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.407 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i2.862

Abstract

Mesin las potong semi otomatis dengan hasil bentuk lingkaran adalah mesin yang dirancang untuk membantu proses produksi dalam bidang pemotongan logam khususnya pelat dengan hasil bentuk lingkaran.Tujuan dalam perancangan mesin las potong semi otomatis dengan hasil bentuk lingkaran ini yaitu menentukan rancangan konsep mesin las potong semi otomatis dengan hasil bentuk lingkaran, membuat detail drawing mesin, menentukan bill of material pembuatan mesin dan pengujian mesin. Dalam pembuatan mesin ini penulis menggunakan pendekatan metode perancangan dari James H. Earle dan pemilihan konsep menggunakan metode Stuart Pugh, software gambar menggunakan Solidworks 2013 dan gambar kerja menggunakan standar ISO. Dari metode-metode yang penulis lakukan, didapatkan hasil keputusan evaluasi rancangan konsep yaitu penghubung antar poros menggunakan besi pejal dan cutting holder menggunakan roda pemutar. Dalam pengujiannya, untuk hasil pemotongan pelat yang paling baik pada ketebalan pelat 3 mm membutuhkan kecepatan potong sebesar 750 mm/menit, untuk ketebalan 5 mm membutuhkan kecepatan potong sebesar 700 mm/menit, sedangkan untuk ketebalan 8 mm membutuhkan kecepatan potong sebesar 600 mm/menit. Dimensi mesin yang dirancang yaitu 1100 x 1100 x 750 mm dengan massa mesin sebesar 35 kg dan jangkauan diameter pelat yang dapat dipotong yaitu 200 – 700 mm dengan tebal pelat yaitu 3 – 8 mm.Kata Kunci: Mesin Las Potong Semi Otomatis Dengan Hasil Bentuk Lingkaran, Tebal Plat
PERPATAHAN FATIK MATERIAL ALUMINIUM 2024-T3 DENGAN PENGELASAN FSW Pujono Pujono
Infotekmesin Vol 9 No 01 (2018): Infotekmesin, Januari 2018
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v9i01.5

Abstract

Resilient, machine processed, shapped aluminium using pulling power for pure aluminium with 4-5kgf/mm2. Aluminium fusion with series 2024-T3 is a metal fusion whose low weldability so it is very difficult to be conducted the welding process because it tends to occur hot cracking or being porous, and precipitation hardening when conducting welding process due to segregation of copper (Cu) fusion subtance. One of welding method to obtain the good aluminium welding result is by using FSW (friction stir welding). The purpose of this research is to find out the shape and type of fracture on aluminium fusion with FSW welding by dealing TTT. The fracture is created from fatik substance test. The reserach method was conducted by welding of plate aluminium fusion 2024-T3 using FSW technique by dealing transient thermal tensioning (TTT). Transient thermal was conducted by resigning heater line with weld tool/pin. The speed of determined FSW welding was 11 mm/minutes and 1200 rpm. The conducted test was fatigue test and factografi test with SEM. The result of the reserach shows that the number of fatik test cycle is 765.250 with sigmoidal curve visually. Then, the result of fractography using SEM shows that the occured fracture is brittle.