Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Optimasi Semen Pada Pembuatan Batu Bata Tanpa Bakar Bambang Widodo; Ni Komang Ayu Artiningsih
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14/No.1/Juli 2021
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.594 KB) | DOI: 10.23917/dts.v14i1.15277

Abstract

Batu bata merupakan bahan utama dalam pekerjaan pasangan dinding batu bata, oleh karena itu perlu diperhatikan dalam penyediaannya dengan mutu atau kualitas yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai mutu bata dengan mengetahui nilai kuat tekan bata dengan menggunakan campuran antara semen dan tanah lempung tanpa proses pembakaran. Proses pengerasan bata dilakukan pengeringan selama (7) tujuh hari dalam suhu kamar dan kering oven selama 24 jam dengan suhu 40ºC. Metoda penelitian ini adalah membuat percobaan bata dengan tanah lempung yang dicampur semen portland type I, dengan berbagai proporsi campuran semen sebesar 0%, 5%, 10%, 20%, dan 30%. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, dengan spesifikasi Berat jenis tanah 2.65, batas cair (LL) 44.5 %, batas plastis (PL) 29.87 % dan indeks platisitas (PI) 14.63 %, kadar air kering udara 44.5 %.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk bata semen-lempung tanpa pembakaran dengan prosentase campuran semen sebesar 17% merupakan prosentase yang optimal dengan kekuatan tertinggi yaitu sebesar 52 kg/cm2.
STUDI DISTRIBUSI BEBAN MERATA LAJUR PADA TANAH LUNAK JENUH Vemi Widoanindyawati; Bambang Widodo; Teguh Mulyo Wicaksono; Fikri Praharseno
Bangun Rekaprima Vol 7, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.42 KB) | DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v7i2.2994

Abstract

Lapisan tanah yang dibebani akan mengalami penurunan (settlement). Beban yang diberikan akan didistribusikan ke dalam lapisan tanah di bawahnya dengan pola penyebaran tergantung bentuk penampang beban dan jenis tanah. Dalam praktik sering dijumpai menghitung distribusi beban dengan pola penyebaran 1V : 1H yang membentuk sudut penyebaran 45o atau dengan distribusi 2V : 1H. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi tegangan pada tanah lunak jenuh akibat beban merata lajur. Metode penelitian ini dilakukan dengan membuat model uji berupa kotak yang diisi tanah lempung lunak. Tanah yang berada dalam kotak pengujian dijaga kejenuhannya dengan memberikan air secara berkelanjutan. Tanah di bawah luasan pondasi sedalam dua kali lebar pondasi (2B) dibuat berwarna. Pondasi dengan ukuran 10 cm x 50 cm dibuat dengan rangkaian pralon diameter 16 mm (5/8”), kemudian disusun tiga lapis. Pembebanan pondasi diberikan secara bertahap yaitu 23,22; 64,04; 89,60; 118,78; 134,78 kilogram, dan dilakukan pencatatan beban dan penurunan yang terjadi. Ketika dibebani maka tanah yang berwana di bawah pondasi akan memendek dan melebar sesuai dengan beban yang didistribusikan. Tanah dipotong untuk mengetahui bentuk distribusi bebannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi beban dengan pondasi persegi lajur adalah 2,25 Vertikal : 1 Horizontal (2,25 V : 1 H).
METODE PENANGANAN STABILITAS D-WALL PADA PEMBANGUNAN BASEMENT GEDUNG RITA SUPERMALL DAN SWISS-BELL HOTEL PURWOKERTO Bambang Widodo
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Gedung Rita Supermall dan Swiss-Bell Hotel yang terletak Purwokerto JawaTengah terdiri dari area mall mulai basement 2 sampai lantai 5, sedangkan area hotel mulai lantai 6hingga lantai 22. Batas Lahan dibuat D-wall dengan kedalaman sekitar 13 m. Tanah dasar di lahanyang akan dibangun berupa tanah pasir yang cukup padat. Metoda pelaksanaan penggalian lahanadalah menggali dengan menyisakan bagian tepi sehingga D-wall tetap stabil. Masalah terjadi saathujan deras yang menyebabkan penggerusan tebing galian pasir yang disisakan pada bagian sisidalam. Penggerusan sisi dalam menyebabkan tekanan tanah lateral dari sisi luar bekerja mendorong Dwalkearah dalam dan D-wall bergerak pelan menuju roboh. Metoda lama yang di lakukan pihakpelaksana untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan memberikan perkuatan penyokongbaja IWF-500, yang di tumpukan pada elemen bangunan gedung yang telah dibangun. Penyokongmengalami deformasi yang cukup besar sehinga metoda lama tersebut dihentikan dan perlu metodabaru untuk menangani masalah tersebut. Metoda baru yang diusulkan adalah dengan melihat kondisi yang ada dan melakukan kajian teknis. Kajian teknis menggunakan program Plaxis2D. Berdasarkankajian teknis maka penopang sementara yang melengkung diganti dengan penopang baru dan diberikan pengaku samping dengan IWF-250, yang menghubungkan penopang yang satu dengan yanglain. Diusulkan juga penopang D-wall dengan menggunakan balok gedung yang direncanakan dibuat lebih dulu dan sekaligus sebagai penopang permanen. Hasil pelaksanaan dari metoda baru yangdiusulkan memberikan kestabilan D-wall dan kemudahan dalam pelaksanaaan berikutnya. Kata Kunci : Stabilitas D-wall, Metoda lama, Penyokong, Metode baru.
Collaborarive Administration Model For Communities Affected by Tidal Flood in Coastal Area Edy Lisdiyono; Setiyowati; Charis Christiani; Rahmad Purwanto W; Bambang Widodo
Law Doctoral Community Service Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Law Doctoral Community Service Journal
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.534 KB) | DOI: 10.55637/ldcsj.1.1.4427.1-7

Abstract

Abs Rob is an event where sea air rises to inundate the surrounding land, causing environmental problems tract. This condition is the area in North Semarang City as one of the northern coastal areas of Java which is affected by tidal floods that enter villages and even enter people's houses that have not stopped for a long time, resulting in greatly disrupted activities and community access, including economic losses, damage to building facilities and infrastructure and the increasingly damaged environment. The University Service Team on 17 August 1945 Semarang has carried out socialization and assistance to communities affected by the tidal wave in the North Semarang area, especially the North Tanjung Mas Village with the Independent Learning Policy Program for the Independent Campus and received funding assistance from the Directorate General of the Ministry of Education, Research and Technology in 2021 and the results of the Service. this has been presented. The method of implementing community service is carried out by Tanjungmas Village, North Semarang District divided into two types of activities, namely: (1) Socialization activities and (2) Assistance for community groups in improving collaborative community service involving five parties (Pentahelic Approach) by involving regional officials ( in this case the Regional Disaster Management Agency, Bappeda, North Semarang District and Tanjungmas Village) as the regulator and executor of authority in the context of disaster management. There are several problems or obstacles found in the outreach and mentoring activities, namely the low capacity of human resources and the capacity of community institutions in Tanjungmas sub-district, low community involvement in tidal disaster management efforts, both individually and in institutions.
KAJIAN TEKNIS RENCANA BANGUNAN GEDUNG SDN TANJUNG PRIOK 01 JAKARTA UTARA Bambang Widodo; Vemi Widoanidyawati
Journal of Civil Engineering and Technology Sciences Vol. 1 No. 1 (2022): April: Journal of Civil Engineering and Technology Sciences
Publisher : Faculty Of Engineering University 17 August 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1891.958 KB) | DOI: 10.56444/jcets.v1i1.45

Abstract

Bangunan gedung  SDN  Tanjung Priok 01 yang berlokasi di Jalan Edam 2, Jakarta Utara. terletak di tepi sungai Sunter. Tanah dasar pada lokasi rencana  tersebut termasuk sangat jelek, berupa silt lemupung sangat lunak. Maksud kajian teknik ini adalah memberikan rekomendasi yang dianggap baik dan tepat sehubungan dengan adanya kendala pelaksanaan di lapangan yang berkaitan dengan jumlah lantai bangunan SD yang direncanakan terhadap kondisi tanah serta lingkungan disekitar lahan SD tersebut. Kajian disusun berdasarkan kelayakan teknis struktur bawah dengan jenis pondasi dangkal berkaitan dengan tanah dasar sangat lunak, lahan bagian belakang berbatasan dengan lereng sungai, dan samping kanan kiri lahan berbatasan langsung dengan rumah penduduk. Metodologi yang digunakan adalah mengetahui data tanah dasar, menganalisis konstruksi dengan beban hidup sebagai fungsi sekolah, selanjutanya menganalisi kestabilan tanah yang mendukung pondasi dengan bantuan progrtam palxis2D. Hasil kajian ini memberikan rekomendasi tingkat lantai bangunan SD adalah dua lantai, dan jarak bangunan terhadap lereng atas sungai 15 meter.
Perkuatan Lereng Pada Pengembangan Wisata Bukit Watu Belah di Kalurahan Banjarasri Kapanewon Kalibawang: Slope Reinforcement for the Development of Watu Belah Hill Tourism in Banjarasri Village Kapanewon Kalibawang Tigo Mindiastiwi; Bambang Widodo
Jurnal Suara Pengabdian 45 Vol. 2 No. 1 (2023): Maret: Jurnal Suara Pengabdian 45
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/pengabdian45.v2i1.511

Abstract

The village of Banjarasri, located in the Kapanewon Kalibawang district of Yogyakarta Special Region, has great natural potential that can be developed into a tourist destination. One of the planned locations is Watu Belah Hill. The purpose of this community service activity is to identify the existing conditions of the development of Watu Belah Hill tourism and provide effective planning recommendations for the site. The methods used in this community service activity are surveys, observations, planning, and socialization to the local village officials. Based on the survey and observation results, it is found that the slope condition at the location of Watu Belah Hill tourism development has a slope angle of 160-400 with moderate potential for landslides. The geotechnical team of this community service activity recommends slope reinforcement using terracing and gabion structures for the development of Watu Belah Hill tourism.
Collaborarive Administration Model for Communities Affected by Tidal Flood In Coastal Area Edy Lisdiyono; S Setiyowati; Charis Christiani; Rahmad Purwanto W; Bambang Widodo
Community Service Journal (CSJ) Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.036 KB)

Abstract

Abs Rob is an event where sea air rises to inundate the surrounding land, causing environmental problems tract. This condition is the area in North Semarang City as one of the northern coastal areas of Java which is affected by tidal floods that enter villages and even enter people's houses that have not stopped for a long time, resulting in greatly disrupted activities and community access. , including economic losses, damage to building facilities and infrastructure and the increasingly damaged environment. The University Service Team on 17 August 1945 Semarang has carried out socialization and assistance to communities affected by the tidal wave in the North Semarang area, especially the North Tanjung Mas Village with the Independent Learning Policy Program for the Independent Campus and received funding assistance from the Directorate General of the Ministry of Education, Research and Technology in 2021 and the results of the Service. this has been presented. The method of implementing community service is carried out by Tanjungmas Village, North Semarang District divided into two types of activities, namely: (1) Socialization activities and (2) Assistance for community groups in improving collaborative community service involving five parties (Pentahelic Approach) by involving regional officials ( in this case the Regional Disaster Management Agency, Bappeda, North Semarang District and Tanjungmas Village) as the regulator and executor of authority in the context of disaster management. There are several problems or obstacles found in the outreach and mentoring activities, namely the low capacity of human resources and the capacity of community institutions in Tanjungmas sub-district, low community involvement in tidal disaster management efforts, both individually and in institutions.