Bagus Soebadi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAGEMENT OF HSV-1 AND HSV-2 PRIMARY INFECTION IN ADULT PATIENT: A CASE REPORT Bima Ewando Kaban; Dahlia Riyanto; Adiastuti Parmadiati; Desiana Radithia; Bagus Soebadi
Dentino : Jurnal Kedokteran Gigi Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : FKG Unlam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/dentino.v6i1.10647

Abstract

ABSTRACT Infection of Herpes Simplex Virus (HSV) type 1 and 2 causes medical problems throughout the world. HSV-1 infection often affects the oral regions and HSV-2 infection is the most prevalent cause of genital ulcerations.  It is possible for HSV-2 to cause oro-labial herpes and HSV-1 to cause genital herpes. Primary HSV infection usually affects children or adolescent, whereas adults usually experience infection more frequently due to viral reactivation. Objective:  To discuss the management of Primary HSV-1 and HSV-2 Infection which appears simultaneously in adults. Case report: a 33yearold female patient came to hospital with multiple painful ulcers in her tongue, buccal and labial mucosa, preceded by prodrome, followed with eruption and outbreak of vesicles on her skin. The first laboratory examination confirmed a high titer of reactive Immunoglobulin M (IgM) of anti-HSV-1 and Immunoglobulin M (IgM) anti-HSV-2. She was diagnosed to have Primary HSV-1 and HSV-2 Infection and treated with oral Acyclovir and Chlorine dioxide mouthwash with good healing. The clinical presentation, differential diagnosis and management of primary herpetic stomatitis are discussed. Conclusion: Correct diagnosis and treatment can restore well-being, avoid secondary problems for patients, and prevent the use of inappropriate drugs.Keywords : Herpes Simplex Virus, HSV-1, HSV-2, Management, Primary Herpes Infection
Kandidiasis oral sebagai penanda infeksi HIV/AIDS: laporan kasus Oral candidiasis as a warning sign of HIV/AIDS infection: case report Nur Asmi Usman; Neken Prasetyaningtyas; Adiastuti Endah P.; Hening Tuti Hendarti; Bagus Soebadi
Makassar Dental Journal Vol. 6 No. 2 (2017): Vol 6 No 2 Agustus 2017
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.091 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v6i2.22

Abstract

Latar belakang: Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik yang sering ditemukan pada penderita yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau acquired immune deficiency syndrome (AIDS) ditandai dengan adanya penurunan jumlah CD4 + . Tujuan: Melaporkan kandidiasis oral pada pasien yang terinfeksi HIV/ AIDS. Kasus: Pasien wanita 40 tahun mengeluh langit-langit dan lidahnya terasa panas dan sakit sejak 3 bulan lalu. Gambaran klinis menunjukkan pseudomembran putih dapat dikerok, daerah sekitar kemerahan pada palatum kanan dan lidah, nodul multipel warna kemerahan pada palatum kanan dan kiri. Pemeriksaan jamur menunjukkan bentukan yeast dan pseudohifa. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan penurunan jumlah limfosit. Kandidiasis oral yang meluas ke orofaring disertai penurunan jumlah limfosit menimbulkan kecurigaan adanya infeksi HIV/AIDS sehingga dilakukan pemeriksaan CD4 + dan anti HIV. Hasil uji laboratorium menunjukkan jumlah CD4 + = 95 sel/mL, dan anti HIV reaktif. Pasien kemudian dirujuk ke Unit Perawatan Intermediate Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD Dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan dengan anti retroviral (ARV). Kandidiasis oral dirawat menggunakan obat antijamur sistemik golongan azole. Simpulan: Kandidiasis oral yang telah diderita pada pasien dewasa muda dalam jangka waktu lama, sulit disembuhkan dan melibatkan daerah orofaring dapat menjadi penanda adanya infeksi HIV/AIDS.
Tatalaksana oral lichen planus akibat stres pada diabetes melitus Management of oral lichen planus due to stress in diabetes mellitus Ade Puspa Sari; Nafi'ah .; Dwi Setianingtyas; Iwan Hernawan; Bagus Soebadi
Makassar Dental Journal Vol. 6 No. 3 (2017): Vol 6 No 3 Desember 2017
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.8 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v6i3.31

Abstract

Pendahuluan: Oral lichen planus (OLP) merupakan penyakit inflamasi kronik pada membran mukosa mulut dengan karakteristik tanda klinis adanya retikuler papula berwarna putih yang dimediasi oleh sistem imun seluler ditandai oleh respon sel-T sitotoksik terhadap keratinosit basal dengan stres bisa sebagai faktor pemicu. Diagnosis OLP berdasarkan gambaran klinis yang khas ditunjang dengan pemeriksaan histopatologi. Tujuan: Melaporkan tata laksana kasus oral lichen planus dipicu stres pada pasien diabetes melitus. Kasus: Seorang wanita usia 68 tahun dengan keluhan nyeri, pasien sulit makan, sariawan yang persisten pada pipi kanan dan kiri sejak 4 tahun yang lalu, hilang kambuh. Pasien memiliki riwayat diabetes melitus. Kondisi pasien terlihat cemas pada saat anamnesis. Pemeriksaan klinis intra oral pada mukosa bukal bilateral terdapat papula putih berbentuk jala-jala (wickham’s striae) dan ulserasi. Tata laksana: Pasien diterapi dengan obat kumur anastetikum, kortikosteroid sistemik, deksametason elixir, obat kumur antiseptik dan multivitamin, menghindari makanan yang pedas dan berbumbu tajam serta pemeriksaan DASS 42. Pasien dirujuk untuk pemeriksaan darah lengkap dan glukosa sewaktu, glukosa 2 JPP, HbA1c, dan ke psikiater. Simpulan: Depresi sedang dengan gejala somatik dapat sebagai faktor predisposisi menyebabkan gangguan sistem imun yang memicu penyakit autoimun. Perawatan dengan mengelola stres serta terapi simtomatis dengan kortikoseroid sistemik dan topikal serta mempertahankan oral higiene.
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol pada pasien dengan diagnosis oral lichen planus: Laporan kasus: Smoking habits and alcohol consumption in patients diagnosed with oral lichen planus: Case report Dian Angriany; Meilia Aquina; Hening Tuti Hendarti; Bagus Soebadi
Makassar Dental Journal Vol. 8 No. 1 (2019): Volume 8 No 1 April 2019
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.722 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v8i1.266

Abstract

Pendahuluan: Oral lichen planus (OLP) merupakan suatu penyakit inflamasi kronis yang dimediasi oleh sel T sitotoksik CD8 + pada rongga mulut. Daerah yang sering terkena adalah mukosa bukal. Salah satu faktor predisposisi terjadinya OLP adalah merokok dan konsumsi alkohol. Penggunaan kortikosteroid secara topikal merupakan pilihan dalam pengobatan lichen planus, karena efek memodulasi inflamasi dan respon imunologi yang dapat mengendalikan lichen planus. Kasus: Pasien laki-laki usia 24 tahun mengeluhkan sariawan pada mukosa bukal kanan dan kiri yang muncul kembali setelah sembuh + 3 tahun yang lalu. Terdapat riwayat merokok sejak 7 tahun yang lalu dan konsumsi alkohol sejak 6 tahun yang lalu. Diskusi: Biopsi untuk pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk menegakkan diagnosis klinis, utamanya untuk mengecualikan atipia epitel dan tanda-tanda keganasan. Simpulan: Diagnosis OLP dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan klinis dan penelitian. Kolaborasi multidisiplin juga dibutuhkan pada saat perawatan dan diagnosis OLP.