Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENINGKATAN PERAN SISWA TERHADAP PENCEGAHAN SINDROMA METABOLIK Manampiring, Aaltje E.; Wilar, Rocky
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini obesitas sudah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Penyebab obesitas sebagai komponen sindrom metabolik, sangatlah kompleks dan multifaktorial meliputi faktor genetik dan lingkungan. Obesitas umumnya disebabkan karena masukan energi melebihi penggunaan energi oleh tubuh untuk kepentingan metabolisme basal, aktivitas fisik, pembuangan sisa makanan dan untuk pertumbuhan. Prevalensi obesitas semakin meningkat pada orang dewasa, remaja dan anak-anak baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Di Indonesia, pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 26,6%. Sulawesi Utara menempati urutan pertama untuk prevalensi obesitas pada usia dewasa yaitu 37,1% (Riskesdas, 2013). Hasil penelitian di Minahasa Tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi obesitas pada remaja sebesar 21,3% (Manampiring, 2014). Di Minahasa obesitas pada usia remaja memiliki prevalensi yang cukup tinggi untuk itu perlu dilakukan skrining untuk melihat faktor-faktor risiko sindrom metabolik lainnya pada siswa SMA dan sederajat. Program ini merupakan pemberdayaan siswa SMA dan SMK untuk dapat mengatasi dan mencegah masalah kesehatan khususnya sindrom metabolik pada usia remaja dengan cara melakukan skrining, penyuluhan, pembentukan kelompok skrining sindrom metabolik dan pelatihan.Target luaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah : tersedianya data prevalensi sindrom metabolik pada siswa SMA dan SMK, para siswa dapat mengetahui gejala dan tanda penyakit sindrom metabolik melalui pengukuran antropometri maupun hasil pemeriksaan laboratorium, para siswa dapat mengetahui cara pencegahan terhadap sindroma metabolik, para siswa dapat memberikan penjelasan kepada teman dan masyarakat sekitar tentang pencegahan sindrom metabolik, terlaksananya pelatihan cara mendiagnosa dini sindrom metabolik pada siswa SMA dan SMK,artikel untuk publikasi jurnal Nasional.
Gambaran pola asupan makanan pada remaja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Mokoginta, Farah S.; Budiarso, Fona; Manampiring, Aaltje E.
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14618

Abstract

Abstract: Food pattern is an important criteria that affecting the nutrition and to fulfill the need of balanced nutrition. Adolescents are often indicated as vulnerable because of their massive growth and development as well as their highly needs of energy to do various of physical activities. The insufficiency of food pattern can easily affecting due to their imbalanced growth and development, and increase higher risk prior to many chronic diseases regarding their adultery life. The importance of balanced food pattern and nutrition intake in adolescence and there has been no amount of research applied for North Bolaang Mongondow province attract the writer to do this research. The main purpose of this research is to know the pattern of food and nutrition consumption in adolescent. This research is a descriptive study with the design of cross sectional. The results showed the majority of food consumed by adolescents are rice (90%), fishes (77,5%), tofu (47,5%), water spinach (57,5%), banana (32,5%), milk (47,5%), bread (47,5%), and cola-cola (30%) for >1/day frequent. The amount of energy consumption is severely insufficient (97,5%), carbohydrate consumption is <70% RDA (95%), protein is <70% RDA (77,5%), and total fat is <70% RDA (77,5%). Conclusion: The food pattern in adolescent commonly has less various of menu where the average of frequency is >1/day with minimum amount of food and incomplete of consumption each of time.Keywords: food pattern, food consumption, nutrition, adolescent Abstrak: Pola makan merupakan kebiasaan penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi dan untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Usia remaja adalah usia rentan gizi karena tumbuh kembang yang pesat dan dibutuhkan energi yang cukup untuk melakukan beragam aktivitas fisik. Jika pola asupan buruk, akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal, serta lebih rentan terhadap penyakit-penyakit kronis di masa dewasa. Pentingnya pola asupan makan yang seimbang pada remaja serta belum adanya penelitian yang dilakukan di daerah Bolaang Mongondow Utara membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola asupan makanan pada remaja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kategori terbanyak yang dikonsumsi adalah beras(90%), ikan segar (77,5%), tahu (47,5%), kangkung (57,5%), pisang (32,5%), susu (47,5%), roti (47,5%), dan cola-cola (30%) untuk frekuensi >1x/hari. Tingkat kecukupan energi didapati sangat kurang (97,5%), kecukupan karbohidrat <70% AKG (95%), protein <70% AKG (77,5%), dan lemak <70% AKG (77,5%). Simpulan: Pola makan remaja umumnya kurang bervariasi dengan frekuensi rata-rata >1x/hari namun dengan jumlah yang sedikit dan dikonsumsi tidak lengkap tiap kali makan. Tingkat kecukupan gizi remaja <70% AKG menandakan bahwa asupan energi dari sumber karbohidrat, protein, lemak sangat kurang. Kata kunci: pola makan, pola konsumsi, nutrisi, asupan gizi, remaja.
Hubungan kadar glukosa darah puasa dengan obesitas pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Polii, Reiner C.; Kepel, Billy J.; Bodhi, Widdhi; Manampiring, Aaltje E.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14617

Abstract

Abstract: Obesity has become a serious problem world-wide. Obesity occurs due to the imbalance of intake and output energy. Thus, it is related with the incidence of insulin resistance and the disruption of glucose metabolism. This study was aimed to obtain the correlation between fasting blood sugar level and obesity in adolescents. This was an analytical study with a cross-sectional design. The results showed that the major category of subjects was obese I (38.33%). The highest percentage was normal blood sugar which was found in non-obese adolescent (96.8%). The Spearman correlation test showed a sweak correlation between obesity and fasting blood sugar level in adolescent (r=0.386; p=0.004). Conclusion: There was a significant weak correlation between fasting blood sugar level and obesity in adolescents.Keywords: obesity, fasting blood glucose, adolescent. Abstrak: Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang, prevalensinya pun meningkat begitu pesat. Obesitas terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Obesitas berkaitan dengan terjadinya resitensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah puasa dengan obesitas pada remaja di Kecamatan Bolangitang Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jenis penelitian ialah analitik dengan desain potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian terbanyak dalam kategori obes I (25,0-29,9 kg/m2) sebesar 38,33%. Kadar gula darah normal pada remaja non-obes dengan persentasi tertinggi (96,8%). Analisis korelasi Spearman pada kedua variabel memperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,368 (p = 0,004). Simpulan: Terdapat hubungan bermakna yang lemah antara kadar gula darah puasa dan obesitas pada remaja. Kata kunci: obesitas, gula darah puasa, remaja
Isolasi bakteri resisten merkuri dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Bahu Manado Kambey, Debora F.; Fatimawali, .; Manampiring, Aaltje E.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14724

Abstract

Abstract: Tooth damage is the main health problem in most of countries. Amalgam is an excellent dental restorative material which has been used in dentistry for 150 years. It consists of liquid mercury and other metal element. The toxic mercury vapor can be released from dental amalgam and then be absorbed and accumulated in tissues and organs. Bacteria in the body of patients with amalgam fillings are exposed by mercury continuously and become resistant. Bacteria detoxify mercury through mer gene (mercuric ion reductase) reduces the toxic mercury ion (Hg2+) into mercury element (Hg0). This study was aimed to know the present of mercury-resistant bacteria and its types in the urine of patients with amalgam fillings at Puskesmas Bahu Manado. Samples were 2 urine samples from patients with amalgam fillings of ≥ 6 months at the Dental Clinic of Puskesmas Bahu Manado. This was a descriptive exploratory study. The result showed that bacteria colonies grew in the medium with 3 different concentrations of mercury as follows: 10 ppm, 20 ppm and 40 ppm of HgCl2. There were 4 genus of bacteria identified through morphology, physiology and biochemistry tests: Bacillus, Escherichia, Streptococcus and Staphylococcus. Conclusion: There were mercury-resistant bacteria of genus Bacillus, Escherechia, Streptococcus, and Staphylococcus in the urine of patients with amalgam fillings at Puskesmas Bahu Manado.Keywords: Mercury-resistant bacteria, amalgam, urine. Abstrak: Kerusakan gigi merupakan masalah kesehatan utama pada sebagian besar Negara. Amalgam merupakan bahan restoratif gigi yang unggul dan telah digunakan dalam kedokteran gigi selama 150 tahun. Amalgam terdiri dari cairan merkuri dan logam lain. Merkuri yang toksik melalui uap merkuri bisa terlepas dari amalgam gigi kemudian diabsorbsi dan diakumulasi dalam jaringan dan organ. Bakteri pada tubuh pasien tumpatan amalgam yang mengalami paparan merkuri bisa menjadi resisten terhadap merkuri. Bakteri mendetoksifikasi merkuri melalui gen mer (mercuric ion reductase) dengan mereduksi ion merkuri beracun (Hg2+) menjadi unsur merkuri (Hgo). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri resisten merkuri pada urin pasien dengan tumpatan amalgam dan jenisnya di Puskesmas Bahu Manado. Sampel ialah 2 sampel urin dari pasien tumpatan amalgam di Poli Gigi Puskesmas Bahu Manado yang telah menggunakan tumpatan amalgam selama 6 bulan atau lebih. Jenis penelitian ialah deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan koloni bakteri pada media dengan konsentrasi HgCl2 10 ppm, 20 ppm dan 40 ppm. Terdapat 4 genus bakteri yang diidentifikasi melalui uji morfologi, fisiologi, dan biokimia yaitu: Bacillus, Escherichia, Streptococcus, dan Staphylococcus. Simpulan: Terdapat bakteri resisten merkuri dari genus Bacillus, Staphylococcus, Escherichia, dan Streptococcus dalam urin pasien dengan tumpatan amalgam di Puskesmas Bahu Manado. Kata Kunci: Bakteri resisten merkuri, amalgam, urin
PROFIL KADAR ASAM URAT PADA REMAJA OBES DI KOTA BITUNG Ngantung, Eggy P. J.; Manampiring, Aaltje E.; Bodhi, Widdhi
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.11055

Abstract

Abstract: Uric acid is an end product of purine metabolism in humans. Serum uric acid levels increased significantly to those who are obese. In people who have a form of body fat tend to be more easily and have a high risk of gout due to decomposition of food with high level of purine and fats that mixed in blood is difficult to excreted through urine, resulting in the accumulation and clogging fats in the blood. This study aims to describe uric acid in obese adolescents. This research is a descriptive cross sectional approach. The sampling technique used is the technique of random sampling. Samples were taken from the high school students in the city of Bitung that obesity is determined by measuring waist circumference. Then students who are willing to be sampled were asked to sign an informed consent and fasting of at least 10-12 hours, then take the blood for examination of blood uric acid levels. The prevalence of adolescents obesity that have uric acid increased in Bitung is 56%. In research conducted on 50 students of obesity, found 28 (56%) of people have increased uric acid, which consists of 8 (16%) persons of male students and 20 (40%) persons of female students.Keyword : uric acid, obecityAbstrak: Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin pada manusia. Kadar asam urat serum meningkat secara signifikan terhadap mereka yang mengalami obesitas. Pada orang yang memiliki bentuk tubuh gemuk cenderung lebih mudah dan memiliki resiko tinggi terkena penyakit asam urat karena proses penguraian makanan purin yang bercampur lemak dalam darah sulit dikeluarkan melalui urine, sehingga terjadi penumpukan dan penyumbatan lemak dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asam urat pada remaja obesitas. Penelitian ini berupa cross sectional dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik random sampling. Sampel penelitian diambil dari siswa-siswi SMA dikota Bitung yang obesitas yang ditentukan dengan mengukur lingkar pinggang. Kemudian siswa yang bersedia dijadikan sampel diminta untuk menandatangani informed consent dan melakukan puasa minimal 10-12 jam, kemudian diambil darah untuk dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dalam darah. Prevalensi remaja obesitas yang mengalami peningkatan asam urat di Kota Bitung adalah 56%. Dalam penelitian yang dilakukan pada 50 siswa obesitas, didapatkan 28 (56%) orang mengalami peningkatan asam urat, yang terdiri dari 8 (16%) siswa laki-laki dan 20 (40%) siswa perempuan.Kata kunci : asam urat, obesitas
FAKTOR-FAKTOR RISIKO TERHADAP OBESITAS PADA REMAJA DI KOTA BITUNG Hendra, Christine; Manampiring, Aaltje E.; Budiarso, Fona
eBiomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.1.2016.11040

Abstract

Abstract: Obesity is defined as a condition of abnormal or excessive fat accumulation in adipose tissue which can be harmful for health. The risk factors that can affect obesity in adolescent are dietary habit, lifestyle, physical activity, environmental factor, genetics, health factor, psychological and hormonal drugs. The purpose of this study was to determine the prevalence and risk factors for obesity in adolescent. This study used cross sectional method with descriptive approach, the sampling technique used in this study is simple random sampling. Samples are 966 students which met the inclusion criteria were 15 to 18 years old, was willing to be sampled. Data retrieval is done by measuring waist circumference. Conclusion: Based on the waist circumference measurement of 966 populations, 220 peoples are found obese with presentation of 22,8% consisting of 59 boys with presentation 6,1% and 161 girls with presentation of 16,7%. Based on the research result, dietry habit is the most affecting factor in obesity, followed by genetic factor, lifestyle, physical activity and environmental factor and the last are health factor and psychological.Keywords: obesity, adolescents, risk factor.Abstrak: Obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sampai kadar tertentu sehingga dapat merusak kesehatan. Faktor-faktor risiko yang dapat menpengaruhi terjadinya obesitas pada remaja adalah pola makan, pola hidup, aktivitas fisik, faktor lingkungan, genetik, faktor kesehatan, psikis dan obat-obatan hormonal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor risiko terhadap obesitas pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode cross sectionaldengan pendekatan dekskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan cara simple random sampling. Sampel penelitian sebanyak 966 siswa yang memenuhi kriteria inklusi yang berusia 15-18 tahun, bersedia menjadi sampel. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran lingkar pinggang. Simpulan: Berdasarkan hasil pengukuran lingkar pinggang pada 966 populasi didapatkan 220 orang mengalami obesitas dengan presentasi 22,8% yang terdiri dari 59 orang laki-laki dengan presentase 6,1% dan 161 orag perempuan dengan presentase 16,7%. Berdasarkan hasil penelitian juga didapatkan bahwa pola makan merupakan faktor risiko paling berpengaruh pada obesitas kemudian diikuti dengan faktor genetik, pola hidup, aktivitas fisik dan faktor lingkungan dan yang terakhir adalah faktor kesehatan dan psikis.Kata kunci: obesitas, remaja, faktor risiko.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN OBESITAS PADA REMAJA DI KOTA BITUNG Mokolensang, Olivia G.; Manampiring, Aaltje E.; ., Fatimawali
eBiomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.1.2016.10848

Abstract

Abstract: In adolescents, the incidences of overweight and obesity are serious problems because they will continue to develop until the children become mature. Obesity is caused mostly by environmental factors like diet and feeding behavior. The general objective of this research was to determine the correlations between obesity and diet in adolescents from Bitung city. Methods used is descriptive observational analysis with cross sectional design. The results showed that the majority of subjects in this study were women (47%), and 77.1% had nutritional status of central obesity, based by waist circumference measurement. From the results of comparative analysis using Fisher exact test, they showed very significant correlation between diet and obesity, for this case is the correlations between intake of energy, carbohydrate, protein and fat with obesity status (P <0.01). This is confirmed by the results of logistic regression analysis that showed from the intake of various nutrients, fat intake is the most influential variable in the status of obesity from subjects in this study (Exp (B) = 6, p <0.01). Conclusion: there is a correlation between diet and obesity where the adolescents in this research had excessive diet (all macro-nutrients, like protein, fat and carbohydrate), when seen from the results of nutirent intake analysis compared to the recommended dietary allowance for children teens 13-17 years.Keywords: adolescent, obesity, dietAbstrak: Pada remaja kejadian kegemukan dan obesitas merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa.Obesitas terutama disebabkan oleh pengaruh faktor lingkungan terutama terjadi melalui ketidakseimbangan antara pola makan dan perilaku makan. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan obesitas pada remaja di kota bitung. Metode yang digunakan deskriptif observasional analitik menggunakan rancangan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar subjek penelitian ini adalah perempuan (47%), dan 77,1% mempunyai status gizi obesitas sentral berdasarkan hasil pengukuran lingkar pinggang. Dari Hasil analisis komparatif menggunakan fisher exact test menunjukkan secara keseluruhan terdapat hubungan yang sangat bermakna antara pola makan dalam hal ini adalah asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak dengan status obesitas (P<0,01). Hal ini dipertegas pada hasil analisis regresi logistik yang menunjukkan bahwa dari berbagai asupan zat gizi, asupan lemak merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap status obesitas pada subjek dalam penelitian ini (Exp(B) = 6, p<0,01). Simpulan: Adanya hubungan antara pola makan dan obesitas dimana Pola makan anak remaja dalam penelitian ini cenderung lebih (semua zat gizi makro yaitu protein, lemak dan karbohidrat) jika dilihat dari hasil analisis asupan zat gizi dibandingkan dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan pada anak remaja 13-17 tahun.Kata kunci: remaja, obesitas, pola makan
GAMBARAN KADAR GULA DARAH DAN ASAM URAT PADA SISWA OBES DI SMP NEGERI 1 MANADO Badi, Frisky S.; Manampiring, Aaltje E.; ., Fatimawali
eBiomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.2.2015.8550

Abstract

Abstract: Obesity is defined as abnormal or excessive fat accumulation which is risky to health. Complications of obesity are diverse, including increased blood sugar and uric acid levels. Obesity has a high prevalence and tends to increase. This study aimed to obtain the profile of blood sugar and uric acid levels among obese students. This was a descriptive study with a cross sectional design. Population of this study was obese students of Junior High School (SMP 1) Manado. Total samples were 13 obese students consisted of 52.8% females and 47.2% males. There were 15.4% subjects with high blood sugar levels and 53.8% subjects with high blood uric acid levels. Conclusion: In this study, the minority of obese students had high blood sugar levelslevel of blood sugar but the majority had high blood uric acid levels. Keywords: blood sugar, uric acid, student, obesityAbstrak: Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang berisiko bagi kesehatan. Komplikasi dari obesitas beragam, termasuk peningkatan kadar gula darah dan asam urat. Prevalensinya cukup tinggi dan diperkirakan akan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gula darah dan asam urat pada siswa obes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Populasi penelitian ialah siswa obes di SMP Negeri 1 Manado. Sampel sejumlah 13 siswa obes terdiri dari 52,8% perempuan dan 47,2% laki-laki. Hasil penelitian memperlihatkan 15,4% sampel memiliki kadar gula darah puasa di atas normal dan 53,8% memiliki kadar asam urat diatas normal. Simpulan: Pada penelitian ini, sebagian kecil siswa obes memiliki kadar gula darah puasa di atas normal tetapi sebagian besar memiliki kadar asam urat di atas normal. Kata kunci: gula darah, asam urat, siswa, obesitas
PREVALENSI OBESITAS PADA REMAJA SMA YPKM DI KOTA MANADO Chandra, Donald Andreas; Manampiring, Aaltje E.; ., Fatimawali
e-Biomedik Vol 2, No 2 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i2.5431

Abstract

Abstract: Obesity is defined as a condition in which an abnormal accumulation of fat in adipose tissue or redundant to some extent which can be harmful to health. One of the risk factors of obesity are environmental factors, a category including behavioral or lifestyle patterns (e.g. what to eat and how many times a person eats and how their activities) are experienced by many young people in the city of Manado. The purpose of this study was to determine the prevalence of obesity in adolescents. This study used cross sectional method with descriptive approach, the sampling technique which used is simple random sampling. The research sample is 100 students who met the inclusion criteria were age 13-18 years, willing to be sampled. Data retrieval is done by measuring waist circumference, weight, and height. Based on the measurement of waist circumference in 100 populations found 10 people students were obesity with a percentage of 10% which consist of 6 boys with the percentage of 6% and 4 girls with a percentage of 4%. Meanwhile, if measured by BMI CDC 2000 found 9 students who are obesity by 9% which consists of 6 boys with a percentage of 6% and 3 girls with a percentage of 3%. Keyword: Obesity, adolescents.   Abstrak: Obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sampai kadar tertentu sehingga dapat merusak kesehatan. Salah satu faktor resiko obesitas adalah faktor lingkungan, dimana termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali sesesorang makan serta bagaimana aktifitasnya) yang banyak dialami oleh para remaja di Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pendekatan dekskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan cara simple random sampling. sampel penelitian sebanyak 100siswa-siswi yang memenuhi kriteria inklusi yang berusia 13-18 tahun, bersedia menjadi sampel. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan tinggi badan. Berdasarakan hasil pengukuran lingkar pinggang pada 100 populasi didapatkan 10 orang siswa-siswi mengalami obesitas dengan presentase sebesar 10% yang terdiri dari 6 orang siswa dengan presentase 6% dan 4 orang siswi dengan presentase sebesar 4%. Sedangkan jika diukur berdasarkan IMT CDC 2000 didapati 9 siswa-siswi yang mengalami obesitas dengan presentase sebesar 9% yang terdiri dari 6 orang siswa dengan presentase 6% dan 3 orang siswi dengan presentase sebesar 3%. Kata kunci: Obesitas, Remaja
GAMBARAN KADAR LDL PADA REMAJA OBES DI MINAHASA Rawung, Inda V. M.; ., Fatimawali; Manampiring, Aaltje E.
e-Biomedik Vol 3, No 3 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i3.11288

Abstract

Abstract: Obesity is commonly found in Indonesian including elderly, teenagers, and children. Besides genetic factor, there are some other factors that cause obesity inter alia lifestyle with unhealthy food consumption. Foods such as fatty meat contains low density lipoprotein (LDL) cholesterol which might adversely affect our condition since the early age. This was a descriptive study with a cross sectional design conducted at SMK Negeri 2 and 3 in Tondano Minahasa. Sampels were 54 obese teenagers. The results showed that half of the obese students had above normal LDL cholesterol level.Keywords: teenagers, obese, LDLAbstrak: Obesitas merupakan hal yang sering dijumpai di Indonesia dan mengenai berbagai lapisan usia baik tua, muda, remaja, bahkan usia lanjut. Obesitas terjadi bukan saja terjadi karena faktor genetik, tetapi dapat juga disebabkan antara lain oleh pola hidup daan kebiasaan makan yang tidak sehat. Daging yang berlemak mengandung kolesterol low density lipoprotein (LDL) yang berpengaruh buruk bagi kesehatan bila tidak ditanggulangi sejak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong lintang dan dilakukan terhadap remaja obes di SMK Negeri 2 dan 3 di Kabupaten Minahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% remaja obes di Kabupaten Minahasa memiliki nilai kadar LDL yang lebih tinggi dari batas normal.Kata kunci: remaja, obes, LDL