Muhammad Dhafir
Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis beban kerja operator pada pengoperasian trailer pivot II menggunakan traktor roda dua dengan roda besi termodifikasi di lahan miring Safrizal Safrizal; Zulkhairi Zulkhairi; Syafriandi Syafriandi; Muhammad Dhafir; AJ Sudarma; Muhammad Idkham
Sultra Journal of Mechanical Engineering (SJME) Vol 1 No 1 (2022): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.854 KB) | DOI: 10.54297/sjme.v1i1.304

Abstract

Desain penggandengan trailer pivot pada traktor sudah dilakukan penambahan roda bantu dibawah tempat duduk operator dan penambahan pin pivot, dimana hal ini agar memudahkan operator memanuver trailer yang digandengkan pada traktor saat melintasi lahan yang bergelombang dan belokan. Namun penggandengan ini masih memiiki kelemahan, diantaranya tempat duduk, penempatan kaki operator yang belum bisa menyesuaikan dengan setiap operator dan tidak ada sistem pengereman yang akan mengakibatkan trailer tidak dapat berbelok dengan sempurna di lahan miring, begitu pula dengan penggunaan roda traktor yang dapat menyesuaikan dengan berbagai lahan miring dan tidak menyebabkan kesulitan pada saat penggangkutan hasil panen, oleh karena itu perlu dilakukan modifikasi lebih lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis beban kerja operator pada pengoperasian trailer pivot II menggunakan traktor roda dua dengan roda besi termodifikasi di lahan miring sawit. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Tahapan pengujian dilakukan pada lahan datar dan lahan miring (10°, 30°) dengan pengambilan data awal yaitu data antropometri, data denyut jantung baik pada saat steptest dan saat pengoperasian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengoperasian traktor dengan trailer pivot II menggunakan roda besi termodifikasi pada lahan miring (0°, 10°, dan 30°) masing-masing menunjukkan nilai IRHR sebesar 1,04-1,07, 1,07-1,19 dan 1,10-1,24 dengan tingkat beban kerja rata-rata “Ringan”. Sedangkan energi rata-rata yang dikeluarkan operator per berat badan dalam mengendarai trailer pivot II pada di lahan datar diperoleh nilai rata-rata yaitu 1,18–1,45 kkal/kg.jam. Pada lahan miring 10° mempunyai nilai 1,40–2,10 kkal/kg.jam. Sedangkan pada lahan 30° adalah 1,62–2,34 kkal/kg.jam.
Studi Postur pada Pengoperasian Trailer Pivot II Modifikasi pada Traktor Roda Dua dengan Roda Ban di Lahan Sawit Muhammad Rayhansyah; Muhammad Dhafir; Muhammad Idkham; Safrizal Safrizal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.71 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i4.22356

Abstract

Abstrak. Penggunaan traktor tangan di Indonesia cukup efektif karena petakan lahan yang terdapat di Indonesia relatif kecil. Namun pada pelaksanaannya terdapat kendala seperti stang kemudi yang sulit dikendalikan pada lahan sawit. ada gerakan yang memiliki risiko cukup tinggi ketika pengoperasian traktor tersebut. Seperti halnya berbelok, gerakan ini memiliki risiko yang cukup tinggi karena operator hanya menggunakan satu tangan dan postur tubuh yang terlihat sangat membungkuk. Penelitian ini bertujuan menganalisis postur operator pada saat pengoperasian trailer pivot II menggunakan traktor roda dua di lahan sawit. Lingkup yang dikaji pada kajian ini adalah berfokus pada menganalisis postur dengan pendekatan RULA (rapid upper limb assessment).  Hasil analisis terhadap skor akhir RULA yang didapat terhadap operator A,B dan C masih dalam angka skor aman, dimana rerata skor yang didapat menunjukkan Skor 3 dan 4.Skor akhir tersebut dapat disimpulkan dapat bahwa postur operator  tergolong aman pada pengoperasian trailer pivot II dilahan sawitOperator’s Posture Study On Pivot II Type Trailer Operation Using Two Wheel Tractor On Pneumatic Wheel In Palm LandAbstract. The application of hand tractors in Indonesia is quite effective because the land plots in Indonesia are relatively small. However, in practice there are obstacles such as the steering handlebar which is difficult to control on oil palm land. there is a movement that has a fairly high risk when operating the tractor. Like turning, this movement has a high enough risk because the operator only uses one hand and the posture looks very bent. This study aims to analyze the operator's posture during the operation of the trailer pivot II using a two-wheel tractor in oil palm plantations. The scope of this study focuses on analyzing posture with the RULA (rapid upper limb assessment) approach. The results of the analysis of the final RULA score obtained for operators A, B and C are still in safe scores, where the average score obtained shows a score of 3 and 4. The final score can be concluded that the operator's posture is classified as safe in the operation of trailer pivot II in oil palm land.
Desain Mesin Penyangrai Kopi Menggunakan Elemen Pemanas Listrik (Heater) dan Tenaga Penggerak Motor Listrik Farman Nazura; Muhammad Dhafir; Syafriandi Syafriandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.116 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.19024

Abstract

Abstrak. Penyangraian merupakan proses menggoreng kopi tanpa minyak menggunakan suhu tinggi yang bertujuan untuk mempercepat proses penggorengan biji kopi. Di sisi lain, penyangraian dengan alat sangrai bahan bakar gas juga banyak dilakukan dan berkembang di masyarakat. Alat sangrai ini memiliki kendala dalam pengoperasian jika terjadinya kekurangan pasokan gas di masyarakat. Selain itu juga akan mempengaruhi aroma kopi jika terjadi pembakaran gas yang tidak sempurna, oleh karena itu perlunya energi panas lain dalam proses penyangraian kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain mesin penyangrai kopi menggunakan elemen pemanas listrik dan motor listrik. Hasil analisis perancangan mesin penyangrai biji kopi yang didapatkan adalah volume tabung penyangrai 39.311 cm3, torsi 357 Nm, kebutuhan daya 0,78 HP. Hasil pengujian pada penyangraian dark roast dengan suhu 205⁰C diperoleh kebutuhan energi listrik dengan rata-rata yaitu 4,46 KWh, dengan kadar air 3,27%.Design Coffee Roasting Machine Using an Electric Healing Source and An Electric MotorAbtract. Roasting is a process of frying coffee without oil using high temperatures which aims to speed up the process of frying coffee beans. On the other hand, roasting with a gas fuel roaster is also widely practiced and developed in the community. This roaster has problems in operation if there is a shortage of gas supply in the community. In addition, it will also affect the aroma of coffee in the event of incomplete gas combustion, therefore the need for other heat energy in the coffee roasting process.  The purpose of this research is to design a coffee roaster using an electric heating element and an electric motor. The results of the analysis of the design of the coffee bean roaster obtained are the volume of the roasting tube 39,311 cm3, torque of 357 Nm, power requirement of 0.78 HP. The test results on dark roast roasting with a temperature of 205⁰C obtained an average electrical energy requirement of 4.46 KWh, with a water content of 3.27%.
Uji Kinerja Trailer Tipe Pivot Pada Traktor Roda Dua Jenis Pneumatic Di Lahan Miring Untuk Pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Muti Keumala Desi; Muhammad Idkham; Muhammad Dhafir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.917 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.19067

Abstract

Kebanyakan petani memilki traktor roda dua tetapi belum bisa difungsikan sebagai alat angkut TBS sawit karena trailer tipe konvensional yang tersedia memiliki keterbatasan-keterbatasan. Maka dari itu trailer tipe pivot menjadi salah satu solusi, namun untuk trailer tipe pivot ini sendiri belum dilakukan pengujian kinerja pada lahan miring. Tujuan  dari penelitian ini adalah Mengetahui kinerja trailer tipe pivot di lahan miring menggunakan penggerak roda peneumatic pada traktor roda dua dan Mendapatkan perbandingan kinerja antara trailer tipe pivot dengan trailer tipe konvensional.Pengujian dilakukan dengan menggunakan TBS kelapa sawit pada kebun kelapa sawit dengan berat 206,5 kg. Kondisi kontur kebun kelapa sawit di tempat dilakukan pengujian adalah beragam maka dipilih lahan datar (0o), kemiringan 10o hingga 30o untuk pengujian. Hasil pengujian kinerja menunjukkan stabilitas traktor dan trailer yang baik di mana roda-rodatraktordantrailerdapatmenapaksempurnapadalintasanlahandatarmaupun lahan miring, hanya pernah terjadi terjungkit ban trailer di lahan kemiringan 30o pada trailer tipe pivot. Radius putar traktor roda dua yang digandengkandengantrailertipepivotadalahlebihbaikdaripadadigandengkandengan trailer konvensional. Kapasitas kerja yang dikendalikan ketiga operator menggunakan roda ban pada kecepatan tinggi maupun kecepatan rendah untuk trailer tipe pivot lebih baik daripada trailer konvensional. Nilai Slip tertinggi dihasilkan pada kemiringan lahan 30o dan terendah pada kemiringan lahan 10o menggunakan trailer tipe pivot. Secara keseluruhan trailer tipe pivot memiliki kinerja yang lebih baik dari pada trailer konvensional saat dioperasikan dilahan miring.Performance Test Of Pivot Type Trailer On Two Wheeled Pneumatic Tractor On Sloping Land For Transportation Of Oil Palm Fresh Fruit Bunches (FFB)Most farmers have hand tractors but cannot function as a means of transporting palm Fresh Fruit Bunches (FFB) because the conventional type trailers available have limitations. Therefore, the pivot type trailer is one solution, but for this pivot type trailer itself, performance testing has not been carried out on sloping land. The purpose of this study was to determine the performance of a pivot type trailer on sloping land using a peneumatic wheel drive on a hand tractor and get a comparison performance between pivot type trailer and conventional type trailer. The test was carried out using oil palm Fresh Fruit Bunches (FFB) in oil palm plantations weighing 206.5 kg. The condition of the contour of the oil palm plantation where the test was carried out was varied, so flat land (0degre) was chosen, with a slope of 10degre to 30degre for testing. The performance test results show good tractor and trailer stability where the tractor and trailer wheels can tread perfectly on flat and sloping land tracks, only trailer tires tipping over on 30 degre slope land on pivot type trailers have occurred. The turning radius of the hand tractor coupled with the pivot type trailer is better than that of the conventional trailer. The operating capacity controlled by the three operators using the tire wheels at both high and low speeds for pivot type trailers is better than conventional trailers. The highest slip value is produced on a land slope of 30 degre and the lowest on a land slope of 10 degre using a Pivot type trailer. Overall the pivot type trailer has a better performance when operated in slope land. (Performance Test of Pivot Type Trailer On Two Wheeled Pneumatic Tractor On Sloping Land For Transportation Of Oil Palm Fresh Fruit Bunches (FFB))
Kajian Pemilihan Alternatif Pembelahan Buah Pinang Fhauzie Andrea Sahfitri; Muhammad Dhafir; Ramayanty Bulan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.24259

Abstract

Abstrak. Proses pembelahan buah pinang yang di lakukan olah masyarakat kebanyakan masih menggunakan cara manual yang sangat lambat dan beresiko terjadi kecelakaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kajian pemilihan alternatif pembelahan buah pinang yang ditinjau berdasarkan aspek ergonomika, aspek ekonomi dan aspek teknis. Analisa data meliputi analisa dari aspek ergonomika, aspek ekonomi dan aspek teknis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek ergonomika analisa gerak dan waktu pembelahan pinang metode manual membutuhkan waktu 12 menit 31 detik dengan dua gerakan sedangkan dengan menggunakan mesin hanya membutuhkan waktu paling lama 1 menit 23 detik dengan tiga gerakan. Dari analisa beban kerja pada metode manual kalori terbesar yang dikeluarkan adalah 208,5 Kkal/jam kategori sedang dan dengan mesin pembelah buah pinang mencapai 248,65 Kkal/jam juga kategori sedang. Dari analisa denyut jantung berdasarkan IRHR work dengan metode manual IRHR work tertinggi adalah 1,6 tergolong pekerjaan sedang sedangkan dengan menggunakan mesin pembelah buah pinang IRHR work tertingginya hanya 1,47 termasuk pekerjaan ringan. Dari aspek ekonomi dengan metode manual biaya total untuk operasional adalah Rp. 794,90/kg. Pembelahan buah pinang dengan menggunakan mesin pembelah buah pinang biaya, biaya total untuk operasional adalah Rp. 201,119/kg. Dari aspek teknis, rata-rata persentase pembelahan sempurna mencapai  95,185%. Dan rata-rata persentase pembelahan sempurna dengan mesin hanya 87%. Kapasitas rata-rata mesin adalah 81,800 kg/jam. Kapasitas rata-rata metode manual hanya adalah 7,915 kg/jam. Dari penelitian analisis dari tiga aspek dapat disimpulkan bahwa alternatif terbaik pembelahan buah pinang adalah dengan menggunakan mesin pembelah buah pinang.Studi of alternative selection of Betel Nutt CleavageAbstract. The process of cleavage of areca nut which is carried out by most people still uses the manual method which is very slow and has a high risk of accidents. The purpose of this study was to look at the study of alternative choices of areca nut splitting which were reviewed based on ergonomic aspects, economic aspects and technical aspects. Data analysis included analysis of ergonomic aspects, economic aspects and technical aspects. The results showed that from the ergonomics aspect of motion analysis and the manual method of splitting areca nut it took 12 minutes 31 seconds with two movements while using a machine it only took 1 minute 23 seconds with three movements. From the analysis of the workload on the manual method, the largest calorie spent was 208.5 Kcal/hour in the moderate category and with the areca nut splitting machine it reached 248.65 Kcal/hour, also in the moderate category. From the heart rate analysis based on IRHR work with the manual method, the highest IRHR work is 1.6 which is classified as moderate work, while using a areca splitter machine the highest IRHR work is only 1.47 including light work. From the economic aspect, the manual method, the total cost for operations is Rp. 794,90/kg. The cost of splitting areca nuts using a betel splitting machine, the total cost for operations is Rp. 201.119/kg. From a technical aspect, the average percentage of perfect cleavage reaches 95.185%. And the average percentage of perfect cleavage with machines is only 87%. The average machine capacity is 81,800 kg/hour. The average capacity of the manual method is only 7.915 kg/hour. From the research analysis of the three aspects, it can be concluded that the best alternative for slicing areca nuts is to use a slicing machine for areca nuts.