Dyah Rahmani
Universitas Syiah Kuala

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA SPELLING PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANDA ACEH Raudhatul Jannah; Abdul Wahab Abdi; Dyah Rahmani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran Make a Match adalah suatu teknik pembelajaran mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik sehingga semua siswa aktif dalam pembelajaran. Spelling Puzzle merupakan media berupa puzzle yang terdiri atas gambar-gambar dan huruf-huruf acak untuk dipasangkan menjadi gambar dan kosakata yang benar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; serta (4) Respon siswa terhadap model pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap model pembelajaran Make a Match berbantuan media Spelling Puzzle. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah seluruh siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 3 Banda. Adapun data yang dikumpulkan adalah dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) Angket respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptf persentase. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1) Prsentase ketuntasan secara individual meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II, dan 93% pada siklus III. Prsentase ketuntasan klasikal meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) Jumlah aktivitas guru dan siswa meningkat dari 5 aktivitas sesuai pada siklus I menjadi 8 aktivitas sesuai pada siklus II, dan 10 aktivitas sesuai pada siklus III; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran meningkat dari skor 2,5 dengan kategori sedang pada siklus I menjadi 3,14 dengan kategori baik pada siklus II, dan 3,45 dengan kategori baik pada siklus III; (4) Pada umumnya atau sebanyak 96% siswa menyatakan setuju bahwa pembelajaran Make a Match berbantuan media Spelling Puzzle sangat menarik dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Kata Kunci: penerapan, make a match, spelling puzzle, hasil belajar, IPS terpadu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD BERBANTUAN MEDIA KOTAK KARTU MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII-B MTsS OEMAR DIYAN INDRAPURI Rizki Fajrina; Abdul Wahab Abdi; Dyah Rahmani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

STAD merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada proses kerjasama dalam kelompok dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan model ini tidak hanya keberhasilan siswa secara individu dalam menguasai materi belajar, namun harus adanya unsur kerjasama untuk menguasai materi belajar. Media kotak kartu misteri adalah salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2)  Aktifitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; (4)  Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran STAD berbantuan media kotak kartu misteri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-B MTsS Oemar Diyan Indrapuri yang berjumlah 34 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan (1) Soal pre-test dan post-test; (2)  Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4)  Lembar respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 24 siswa tuntas pada siklus I, 27 siswa tuntas pada siklus II dan 30 siswa tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal juga meningkat dari 60% pada siklus I, 70% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2)  Aktivitas guru dan siswa meningkat dari perolehan skor 2,58 pada  siklus I dengan kategori sedang, 2,91 siklus II dengan kategori baik, dan 3,11 pada siklus II  dengan kategori baik; (4)  Respon siswa terhadap model pembelajaran STAD berbantuan media kotak kartu misteri dapat dikatakan baik. 88,82% atau pada umumnya menyatakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media kotak kartu misteri sangat menyenangkan dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran STAD berbantuan media kotak kartu misteri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII-B  MTsS Oemar Diyan Indrapuri. Kata Kunci: STAD, Kotak Kartu Misteri, Hasil Belajar, IPS Terpadu
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH Ita Srimulyani; Abdul Wahab Abdi; Dyah Rahmani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tercapai atau tidak hasil belajar sangat tergantung pada sosok pendidik, Guru memberikan pengaruh besar dalam keberhasilan proses pembelajaran baik dalam merencanakan maupun dalam pelaksanaannya. Guru dikatakan berhasil apabila proses dan hasil pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Salah satu faktor pendukung proses pembelajaran yang berhasil adalah model pembelajaran yang sesuai dengan materi. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran ialah model pembelajaranLearning Start With A Question dan question student have. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar Geografi yang disajikan dengan menggunakan model pembelajaran Learning Start With A Question lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran Question Student Have pada mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 5 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Dengan populasi seluruh siswa kelas XI IS di SMA Negeri 5 Banda Aceh yang berjumlah  78  siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive, diambil hanya dua kelas yaitu kelas XI-IS 1 sebanyak 26 siswa dan kelas XI-IS 2 sebanyak 25 siswa.Teknik pengumpulan data berupa pemberian test kepada siswa, yakni pre-test dan post-test. Teknik pengolahan datamenggunakan rumus uji t, diperoleh nilai thitung = 1,17 ttabel = 1,68 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk = 49berarti thitung ttabel,  sehingga Ha ditolak. Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Learning Start With A Question sama dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Question Student Have pada mata pelajaran geografi di SMA Negeri 5 Banda Aceh
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SMP NEGERI 2 BANDA ACEH Nur Qamarina; Thamrin Kamaruddin; Dyah Rahmani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model pembelajaran Think Pair Share adalah suatu cara atau pengaplikasian yang dapat menciptakan waktu berfikir kepada peserta didik sehingga dapat membantu dalam menciptakan variasi suasana pola diskusi. Media gambar merupakan suatu alat peraga yang menggabungkan antara fakta dan gagasan dengan cara mengkombinasikan gambar dan kata-kata. Adapun tujuan penelitian ini yaitu, (1) Meningkatkan hasil belajar siswa; (2) Mengetahui aktivitas guru dan siswa; (3) Melihat keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran Think Pair Share berbantuan media gambar. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 25 orang yaitu seluruh siswa-siswi kelas VII-6 SMP Negeri 2 Banda Aceh. Data dikumpulkan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post -test; (2) Lembar aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar keterampilan guru; dan (4) Angket siswa. Menganalisis data dengan menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan yaitu, (1) Persentase hasil belajar yang diukur dengan ketuntasan individual dan klasikal mengalami peningkatan yaitu pada ketuntasan individual siklus I 76% meningkat menjadi 88% pada siklus II, sedangkan pada ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 60% mengalami peningkatan pada siklus II yaitu 80%. (2) Kesesuaian aktivitas guru dan siswa meningkat pada siklus II menjadi seluruhnya sesuai dengan standar waktu yang telah direncanakan dari 5 aktivitas yang belum sesuai pada siklus I. (3) Kriteria guru dalam mengelola pembelajaran mengalami meningkat dari skor 2,6 pada siklus I menjadi skor 3,4 dengan kategori baik. (4) Sebanyak 89,2% siswa menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan model TPS berbantuan media gambar ini dapat mempermudah siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Kata kunci: Penerapan, Think Pair Share, Gambar, Hasil belajar, IPS