Amsal . Amri
Dosen FKIP UNSYIAH

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAIN MENGGUNAKAN MEDIA BARANG BEKAS DI PAUD BUNGONG TANJUNG KABUPATEN ACEH BESAR Fitri . Yosiana; Bahrun . .; Amsal . Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 4 (2018): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motorik halus adalah keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergerakan tangan yang tepat. Kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata-tangan yang dipengaruhi oleh kesempatan belajar dan berlatih yang ditandai dengan kemampuan mengkoordinasikan gerakan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit, melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media, mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media, mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus, menempel gambar dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik halus anak usia dini melalui media pengolahan barang bekas dari kardus di PAUD Bungong Tanjung Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini memfokuskan pada perkembangan motorik halus anak melalui media barang bekas yaitu anak mampu menciptakan sebuah bingkai foto dari kardus bekas, anak mampumen ciptakan bingkai foto dari stikeskrim, anak mampu menciptakan sebuah kotak pensil menggunakan botol bekas. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Pada setiap siklus dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak TK A di PAUDBungongTanjungKabupaten Aceh Besarberjumlah 10 orang anakpada tahun ajaran 2018. Data dikumpulkan melalui observasi, unjuk kerja dan data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui media barang bekas dapat mengembangkan motorik halus anak usia dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Siklus I yang Belum Berkembang (BB) berjumlah 5 anak, Mulai Berkembang (MB) berjumlah 4 anak, Berkembang Sesuai Harapan (BSH) berjumlah 1 anak dan Berkembang Sangat Baik (BSB) tidakada. Siklus II Berkembang Sesuai Harapan (BSH) berjumlah 2 anak dan Berkembang Sangat Baik (BSB) berjumlah 8 anak.Kata Kunci    : Motorik Halus, Media BarangBekas.
UPAYA ORANG TUA DALAM MENERAPKAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA DINI DI DESA ALUE NAGA BANDA ACEH Merrita . Indriani; Amsal . Amri; Bahrun . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 3 (2017): Agustus
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.488 KB)

Abstract

Upaya orang tua merupakan cara atau strategi orang tua dalam mendidik, membina, membimbing dan merawat anak dengan memenuhi segala kebutuhannya baik fisik maupun psikologis dalam pembentukan prilaku kedisiplinan. hubungan kedisiplinan anak dengan orang lain tergantung dari upaya orang tua dalam menerapkan cara atau strategi kepada anak di dalam keluarga. Bagaimana upaya orang tua dalam menerapkan kedisiplinan pada anak dan akibat dari ketidakdisiplinan akan dideskripsikan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya orang tua dalam menerapkan kedisiplinan pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah lima keluarga yang memiliki anak usia 5-6 tahun di Desa Alue Naga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan  observasi dan wawancara yang mendalam ditunjukan kepada anggota keluarga (ayah, ibu dan anak), kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dengan cara 1) Reduksi data 2) Display data 3) Verifikasi atau kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya orang tua dalam menerapkan kedisiplinan pada anak usia 5-6 tahun ada yakni permisif, otoriter, atau keras, seperti menghukum secara fisik, memerintah, mengancam, membentak dan memanjakan anak. sementara itu lingkungan disekitarnya pun berperilaku sedemikian rupa. Sehingga menyebabkan anak tidak disiplin dan menimbulkan akibat dari ketidak disiplinan. (2) Akibat dari ketidak disiplinan pada anak, seperti; anak telat sekolah hal ini membuat anak tidak tepat waktu dan melanggar aturan sekolah; jarang menyikat gigi, terjadilah gigi sakit dan berlubang; tidak ingat kapan waktu berhenti bermain terjadilah tidak disiplin waktu; bermain tidak memakai sandal, sehingga kaki terkena duri dan terluka; tidak meletakkan perlengkapan sekolah pada tempatnya, hal ini membuat anak akan bergantung pada orang tua, tidak rapi dan mandiri. Temuan penelitian ini dapat memberikan kesadaran kepada keluarga dan lingkungan dalam tata cara menerapkan kedisiplinan pada anak, supaya tidak timbulnya akibat dari ketidak disiplinan pada anak, sehingga anak tumbuh menjadi individu yang memiliki budi pekerti baik dan taat terhadap aturan-aturan yang diterapkan lingkungan maupun negaranya. Kata Kunci: Upaya Orang Tua, Kedisiplinan
PENINGKATAN DAYA IMAJINASI ANAK USIA DINI MELALUI AKTIVITAS MENGGAMBAR DI TK FKIP UNSYIAH DARUSSALAM BANDA ACEH Aswita . Junianda; Amsal . Amri; Fakhriah . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 4 (2017): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas menggambar dapat meningkatkan daya imajinasi anak. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana peningkatan daya imajinasi anak usia dini melalui aktivitas menggambar di TK FKIP Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan daya imajinasi anak usia dini melalui aktivitas menggambar di TK FKIP Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus digunakan 4 tahapan dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun pada kelompok B3 TK FKIP Unsyiah Darussalam Banda Aceh, berjumlah 10 orang anak terdiri atas 3 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Data dikumpulkan melalui observasi, unjuk kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada prasiklus sebanyak 7 orang anak belum berkembang (BB), 3 orang anak mulai berkembang (MB), belum ada anak yang berkembang sangat baik (BSB). Pada tindakan siklus I anak yang mulai berkembang (MB) sebanyak 3 orang anak, 4 orang anak berkembang sesuai harapan (BSH), dan 3 orang anak berkembang sangat baik (BSB). Pada tindakan siklus II mengalami perkembangan yang sangat baik dari tindakan sebelumnya. 1 orang anak mulai berkembang (MB), 1 orang anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 8 orang anak berkembang sangat baik (BSB). Hasil akhir dari hasil karya anak dalam aktivitas menggambar terjadi perkembangan daya imajinasi anak usia dini mencapai 80%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui aktivitas menggambar dapat meningkatkan daya imajinasi anak usia dini.Kata Kunci: Daya Imajinasi, Aktivitas MenggambarAktivitas menggambar dapat meningkatkan daya imajinasi anak. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana peningkatan daya imajinasi anak usia dini melalui aktivitas menggambar di TK FKIP Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan daya imajinasi anak usia dini melalui aktivitas menggambar di TK FKIP Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus digunakan 4 tahapan dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun pada kelompok B3 TK FKIP Unsyiah Darussalam Banda Aceh, berjumlah 10 orang anak terdiri atas 3 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Data dikumpulkan melalui observasi, unjuk kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada prasiklus sebanyak 7 orang anak belum berkembang (BB), 3 orang anak mulai berkembang (MB), belum ada anak yang berkembang sangat baik (BSB). Pada tindakan siklus I anak yang mulai berkembang (MB) sebanyak 3 orang anak, 4 orang anak berkembang sesuai harapan (BSH), dan 3 orang anak berkembang sangat baik (BSB). Pada tindakan siklus II mengalami perkembangan yang sangat baik dari tindakan sebelumnya. 1 orang anak mulai berkembang (MB), 1 orang anak berkembang sesuai harapan (BSH) dan 8 orang anak berkembang sangat baik (BSB). Hasil akhir dari hasil karya anak dalam aktivitas menggambar terjadi perkembangan daya imajinasi anak usia dini mencapai 80%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui aktivitas menggambar dapat meningkatkan daya imajinasi anak usia dini. Kata Kunci: Daya Imajinasi, Aktivitas Menggambar
PENGARUH KOMPETENSI GURU PAUD TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA Putri . Afdhaliah; Amsal . Amri; bahrun . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 4 (2018): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idealnya seorang guru PAUD memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, akan tetapi realita yang terjadi di lapangan bahwasanya masih banyak terdapat guru yang belum memenuhi empat kompetensi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru PAUD terhadap kualitas pembelajaran di Kecamatan Nisam. Jenis penelitian ini menggunakan study kasus dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru PAUD yang berjumlah 4 orang guru. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi yang belum dimiliki oleh setiap guru PAUD di kecamatan nisam adalah kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik, guru yang belum memenuhi kompetensi profesional tersebut dalam proses pembelajaran  belum bisa memahami bahwa setiap anak mempunyai tingkat kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda, tidak memiliki keterampilan dalam memberikan rangsangan pada setiap aspek perkembangan dan tidak meningkatkan keterlibatan orangtua anak dalam program di lembaga. Guru yang belum memenuhi kompetensi pedagogik dalam proses pembelajaran tidak merencanakan dan menyusun kegiatan harian, mingguan dan bulanan serta tidak menggunakan metode pembelajaran melalui bermain sesuai dengan karakteristik anak, dan tidak menggunakan media yang sesuai dengan kegiatan/tema dan kondisi anak. Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah modal kesiapan guru, pengalaman mengajar seorang guru serta kedisiplinan waktu dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kata Kunci: Kompetensi Guru, Kualitas Pembelajaran.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TK IT HAFIZUL’ILMI ACEH BESAR. Ria . Estikawati; Amsal . Amri; Israwati . .
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 4 (2018): November
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan metode bermain peran di TK IT Hafizul’Ilmi Aceh Besar. Kemampuan bahasa yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kemampuan anak memahami bahasa: mengerti beberapa perintah secara bersamaan, mengulang kalimat yang lebih kompleks, memahami aturan dalam sebuah permainan, serta senang dan menghargai bacaan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian sebanyak  9 orang anak usia 5-6 tahun pada kelompok B di TK IT Hafizul’Ilmi Aceh Besar. Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Mengembangkan kemampuan bahasa anak mengalami perkembangan yang dilakukan melalui metode bermain peran di TK IT Hafizul’Ilmi Aceh Besar. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan metode bermain peran, kemampuan bahasa anak berkembang yaitu anak dapat mengulang kalimat yang lebih kompleks serta senang dan menghargai bacaan. Hal ini ditunjukkan pada setiap siklusnya, pada siklus I pertemuan pertama: 1) BSB; belum terlihat, 2) BSH; 1 anak, 3) MB; 5 anak, 4) BB; 3 anak. Pertemuan kedua: 1) BSB; belum terlihat, 2) BSH; 2 anak, 3) MB; 6 anak, 4) BB; 1 anak. Pada siklus II pertemuan pertama: 1) BSB; 2 anak, 2) BSH; 5 anak, 3) MB; 2 anak, 4) BB; sudah tidak terlihat. Pertemuan kedua: 1) BSB; 5 anak, 2) BSH; 3 anak, 3) MB; 1 anak, 4) BB; sudah tidak terlihat.