Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSPEKTIF KONSTITUSI TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENJAMINAN ATAS HAK-HAK PEREMPUAN Sumanto, Dedi; Latif, Abdul; Mardiana, Andi
Al-Ulum Vol 13, No 2 (2013): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.345 KB)

Abstract

Hak Asasi Manusia (HAM), adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan setiap manusia yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, Hukum, Pemerintahan, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Hak konstitusional warga negara yang meliputi hak asasi manusia dan hak warga negara yang dijamin dalam UUD 1945 berlaku bagi setiap warga negara Indonesia. Hak-hak tersebut diakui dan dijamin untuk setiap warga negara bagi laki-laki maupun perempuan. Pemberdayaan dan penjaminannya harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk menetukan pilihan dengan menolak asusmsi mengenai infeoritas perempuan dan mengahapus perbedaan berdasarkan gender yang diakui dalam hukum, maka perempuan sendiri menyadari pentingnya mengangkat isu hak perempuan sebagai salah satu jenis hak asasi manusia yang harus dapat diakui dan dijamin perlindungannya.------------------------Human Rights, is aset of rights inherent in the nature and existence of every human beings which must be respected, and protected by the state, law, government, and every person, for the respect and protection of human dignity. Constitutional rights of citizens which include human rights and citizens rights are guaranteed by the1945 Constitution which bound to every citizen of Indonesia. These rights are recognized and guaranteed to every citizen for men and women. The empowerment and quarantee should have the same opportunity to determine the option by rejecting any inferior asumsption and  erasing differences based on gender is legalized by law. Therefore, women themselves recognize the importance of raising the issue of women rights as one of the types of human rights that must be recognized and guaranteed.
THE GORONTALO RELIGIOUS COURT JUDGES RESPONSE TOWARD THEIR ABSOLUTE COMPETENCE IN RESOLVING SHARIAH ECONOMY DISPUTES Mardiana, Andi; Darwis, Rizal
Al-Ulum Vol 15, No 1 (2015): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Post the first amendment of Religious Courts Bill that provides wider authority toward Religious Courts in investigate and decide Islamic economics disputes has responses, whether support or pessimistic, especially among Religious Court judges themselves. This paper examines the Gorontalo Religious Courts judges response about their authority in resolve Shariah economy disputes. This paper is a qualitative descriptive research and the data was collected using observation, interviews and document reviews. The finding of this study revealed that the Gorontalo Religious Courts judges response well to trust laws in handling disputes Shariah economy. In other words, in principle, they are ready to handle disputes Islamic economics. Readiness, such as: the handling disputes Shariah economy is Religious Courts judges authorities and it is a professional responsibility as a judge; Religious Courts formed a special judge to handle falling out or cases of Shariah economy, and Religious Courts judges provides knowledge of Shariah economy without trainings or workshops. -----Pasca amandemen pertama undang-undang Peradilan Agama yang memberikan perluasan kewenangan penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah telah memberikan berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, khususnya hakim-hakim Pengadilan Agama. Tulisan ini mengkaji respon para hakim di Pengadilan Agama Gorontalo terhadap kewenangan tersebut. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim Pengadilan Agama Gorontalo merespon baik terhadap amanah undang-undang dalam menangani sengketa perekonomian syari’ah. Dengan kata lain pada prinsipnya mereka telah siap menangani sengketa ekonomi syariah. Kesiapan itu antara lain: penanganan sengketa ekonomi syariah adalah sebuah tanggung jawab profesi sebagai hakim; Pengadilan Agama membentuk majelis hakim khusus menangani sengketa atau perkara ekonomi syari’ah, dan hakim-hakim Pengadilan Agama dibekali dengan pengetahuan tentang perekonomian syari’ah melalui pelatihan-pelatihan.
POTENSI ZAKAT DI PROVINSI GORONTALO Mardiana, Andi
Al-Mizan Vol 10, No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan tentang konsep zakat yang ditawarkan Islam menjanjikan dimensi kemaslahatan dan pengelolaan potensi sumber daya ekonomi dalam kehidupan masyarakat.Pendekatan transformatif dalam pengembangan ekonomi Islam melalui gerakan zakat sebagai gerakan ekonomi yang berlandaskan syariah Islam, merupakan aktualisasi operasional ekonomi Islam dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Zakat merupakan wujud pilar perekonomian Islam dalam menjalankan fungsinya untuk mengelola dan menyalurkan dana umat kepada orang-orang yang berhak.Banyak sekali fenomena terhadap apa yang menjadi motivasi orang berzakat, khususnya di Provinsi Gorontalo. Contohnya sering muncul ditengah masyarakat adalah kepada siapa zakat harus diberikan.Lebih utama disalurkan langsung oleh muzakki kepada mustahiq, atau sebaliknya melalui amil zakat.Jika disalurkan kepada mustahiq, memang ada perasaan tenang karena menyaksikan secara langsung zakatnya tersebut telah disalurkan kepada mereka yang dianggap berhak menerimanya.Tapi terkadang penyaluran langsung yang dilakukan oleh muzakki tidak mengenai sasaran yang tepat. Terkadang orang sudah merasa menyalurkan zakat kepada mustahiq, padahal ternyata yang menerima bukan mustahiq yang sesungguhnya, hanya karena kedekatan emosi maka ia memberikan zakat kepadanya. Misalnya disalurkan kepada kerabatnya sendiri, yang menurut anggapannya sudah temasuk kategori mustahiq, padahal jika dibandingkan dengan orang yang berada dilingkungan sekitarnya, masih banyak orang-orang yang lebih berhak untuk menerimanya sebab lebih fakir, lebih miskin, dan lebih menderita dibanding dengan kerabatnya tersebut.Jikalau berbicara tentang motivasi masyarakat di Provinsi Gorontalo maka secara tidak langsung kita akan berbicara tentang lapisan masyarakat serta bagaimana pengetahuan mereka tentang zakat itu sendiri. 
Kepemimpinan Perempuan dalam Entrepreneur Mardiana, Andi
Al-Ulum Vol. 20 No. 1 (2020): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1396.381 KB) | DOI: 10.30603/au.v20i1.1288

Abstract

Abstract This study analyzes women's leadership in order to find out how women's leadership in the world of entrepreneurship. The results showed that women always prioritized interpersonal relations, communication, workers' motivation, task-oriented, and more oriented to comparison with men who were more concerned with aspects of strategic design and analysis. A leader today is not only from men, but women are also able to become leaders. In contrast to ancient times, now women are not just homemakers and no longer dominate under men. The concept of gender equality can be accepted by society: women and men as equals.
Pemberian Reward Terhadap Peningkatan Motivasi Kerja Karyawan Dalam Perspektif Islam Saleh, Asrin; Mardiana, Andi
MUTAWAZIN (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol. 2 No. 1 (2021): Mutawazin (Jurnal Ekonomi Syariah) | April
Publisher : Prodi Ekonomi Syariah Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54045/mutawazin.v2i1.233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberian reward kepada karyawan dapat memberikan peningkatan motivasi kerjanya dalam perspektif Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan yang dilakukan berdasarkan kajian teoritis dari penulusuran jurnal-jurnal penelitian, buku, dan makalah lainnya. Harapan atas profesionalisme dan kinerja yang baik dari seorang karyawan tak lepas dari bagaimana suatu intansi mampu mengelola serta memberikan penghargaan (reward) terhadap karyawan mereka. Karena kualitas sumber daya manusia merupakan gambaran terhadap perlakuan yang diberikan suatu instansi kepada karyawannya baik langsung maupun tidak langsung memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi kearah yang lebih baik.