Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KAIDAH BAHASA BERDASARKAN HASIL UKBI PADA MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2011/2012 ., Jaja Wilastra; ., Mira Nuryanti; ., Riskha Arfiyanti; ., Bela Nurzaman
Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2014): Deiksis Volume 1, Number 2, Juli 2014
Publisher : Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang wajib dikuasai oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Diksatrasia). Oleh karena itu, tes membaca dan menulis bagi mahasiswa Diksatrasia merupakan pemetaan awal sebagai bentuk refleksi dan perencanaan bagi lembaga, dosen, dan mahasiswa yang bersangkutan untuk meningkatkan kualitas kompetensi sehingga terbentuk motivasi dan budaya membaca serta menulis (literasi). Program Studi Diksatrasia merancang Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia yang dilaksanakan sebagai tes penempatan dan pemetaan bagi mahasiswa baru (semester I) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Materi yang diujikan berupa tes Kemampuan Membaca dan Penggunaan Kaidah bahasa. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman dan penguasaan kaidah bahasa mahasiswa semester 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), kemampuan membaca pemahaman mahasiswa lebih baik dibandingkan dengan kemampuan penguasaan kaidah bahasa dan dapat dikatakan cukup. Sebagian besar mahasiswa semester I Prodi Diksatrasia tahun akademik 2011/2012 lulus dalam tes kemampuan membaca pemahaman, sedangkan kemampuan penguasaan kaidah masih kurang dan hampir setengah dari jumlah mahasiswa semester I Prodi Diksatrasia tahun akademik 2011/2012 tidak lulus dalam tes penguasaan kaidah bahasa. Kata Kunci: UKBI, kemampuan membaca pemahaman, kemampuan penguasaan kaidah bahasa
VARIASI BAHASA BERDASARKAN STATUS SOSIALNYA PADA MASYARAKAT KECAMATAN PALABUAN RATU KABUPATEN SUKABUMI ., Bela Nurzaman
Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2014): Deiksis Volume 1, Number 2, Juli 2014
Publisher : Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam berhubungan dengan anggota masyarakat, manusia menggunakan berbagai macam variasi bahasa supaya menarik dan maksud yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Variasi bahasa ini dapat terjadi karena faktor lokasi (tempat berinteraksinya suatu masyarakat) dan faktor sosial (kedudukan sosial seseorang dalam masyarakat). Variasi bahasa juga dapat dipengaruhi oleh etnik (kebudayaan) dan religi (kepercayaan) suatu masyarakat. Dalam hal ini ada dua sumber utama yang menyebabkan kompleksnya penyebaran dialek. Sumber pertama adalah mobilitas geografis, individu-individu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan membawa dialek mereka, sekalipun mereka mengubahnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka yang baru. Sumber kompleksitas kedua adalah fakta bahwa geografi hanya merupakan salah satu faktor relevan, dan faktor-faktor lain adalah kelas sosial, jenis kelamin, dan usia. Oleh karena itu, para dialektolog berbicara tentang dialek sosial atau sosiolek untuk mengacu pada perbedaan-perbedaan non-regional. Karena faktor-faktor ini, maka seorang penutur bahasa mungkin memperlihatkan lebih banyak kesamaan dalam bahasanya kepada mereka yang berasal dari kelompok sosial yang sama di daerah yang berbeda kepada mereka yang berasal dari kelompok sosial yang berbeda di daerah yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang variasi bahasa berdasarkan status sosialnya yang terjadi di masyarakat Kecamatan Palabuahan Ratu Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini untuk melihat pemakaian variasi bahasa, fungsi dan penggunaannya di masyarakat Kecamatan Palabuahan Ratu Kabupaten Sukabumi. Kata Kunci: variasi bahasa, dialek, sosiolek, status sosial.
Improve Writing Skill Description Text (Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Deskripsi) Hesti Muliawati; Bela Nurzaman; Nina Oktaviani
Indonesian Language Education and Literature Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.996 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v3i2.1844

Abstract

This research is motivated by the low interest of students writing the text of description on the students of Middle VII Middle-Class Farmers. To that end, the writer wanted to know the student activity in learning to write the description text by applying the problem-based learning method of the students of class VII of SMP Negeri 1 Tengah Tani, and to know the profile of writing the description text in the learning by using problem based on student VII SMP Negeri 1 Tengah Tani. Based on the result of a written test in this research, concluded that t count 2,23 and t table price 2.04 for 5% significance level, this means the application of a method of PBM in learning to write text description of the student of class VII of SMP Negeri 1 Tengah Tani effective. Meanwhile, the results of data observation in the form of student activity found that in the learning, established a good communicative relationship, in this case, the existence of an interaction between students with teachers, as well as students with other students. Profile writing text description of the students in grade VII SMP Negeri 1 Tengah Tani in learning by applying the PBM method has been very good, in this case, there is already an increase in test results between the initial test score with the final test score. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat siswa menulis teks deskripsi pada siswa SMP Negeri Tengah Tani Kelas VII. Untuk itu, penulis ingin mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis teks deskripsi dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tengah Tani, dan untuk mengetahui profil menulis teks deskripsi dalam pembelajaran dengan menggunakan berbasis masalah pada siswa VII SMP Negeri 1 Tengah Tani. Berdasarkan hasil tes tertulis dalam penelitian ini, menyimpulkan bahwa thitung 2,23 dan harga ttabel 2,04 untuk taraf signifikansi 5%, hal ini berarti penerapan metode PBM dalam pembelajaran menulis teks deskripsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tengah Tani berlangsung efektif. Sementara itu, hasil dari observasi data berupa aktivitas siswa, didapat bahwa dalam pembelajaran tersebut, terjalin hubungan komunikatif yang baik, dalam hal ini sudah adanya interaksi antara siswa dengan guru, serta siswa dengan siswa lainnya. Profil menulis teks deskripsi siswa pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Tengah Tani dalam pembelajaran dengan menerapkan metode PBM sudah sangat baik, dalam hal ini sudah ada peningkatan hasil tes antara nilai tes awal dengan nilai tes akhir.
Bahan Ajar Cerita Rakyat sebagai Perancah Pendidikan Karakter (Folklore Teaching Materials as a Character Education Scaffold) Suherli Kusmana; Bela Nurzaman
Indonesian Language Education and Literature Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ileal.v6i2.8778

Abstract

This study aims to obtain folklore teaching materials as a character education scaffold. The folklore studied was taken from the environment of Cirebon community students. The research method used is research and development. The stages carried out are (1) initial collection and analysis of folklore, textbooks used, and the need for teaching materials; (2) development of teaching materials design and validation; (3) reconstruction of teaching materials based on input from expert validation results; (4) evaluation through the feasibility test for use in learning in schools; and (5) implementation of teaching materials in learning. The results showed that the development of affective competence through folklore is a scaffold for students' character education. The development of character education is used to develop ideas or ideas in compiling short stories. Character education is carried out through teaching materials containing the values of local wisdom of folklore into short stories.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan ajar cerita rakyat sebagai perancah pendidikan karakter. Cerita rakyat yang diteliti diambil dari lingkungan peserta didik masyarakat Cirebon. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah: (1) pengumpulan dan analisis awal cerita rakyat, buku teks yang digunakan, dan kebutuhan bahan ajar; (2) pengembangan desain bahan ajar dan validasi; (3) rekonstruksi ulang bahan ajar berdasarkan masukan hasil validasi ahli; (4) evaluasi melalui uji kelayakan penggunaan dalam pembelajaran di sekolah; dan (5) implementasi bahan ajar dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi afektif melalui cerita rakyat merupakan perancah (scaffolding) bagi pendidikan karakter siswa. Pengembangan pendidikan karakter dimanfaatkan untuk mengembangkan ide atau gagasan dalam menyusun cerita pendek. Pendidikan karakter dilakukan melalui bahan ajar bermuatan nilai-nilai kearifan lokal cerita rakyat ke dalam cerita pendek.
DISIPLIN BERBAHASA: SEBUAH ALTERNATIF PEMBINAAN TERHADAP PEMAKAI BAHASA INDONESIA Bela Nurzaman
Jurnal Tuturan Vol 6, No 1 (2017): TUTURAN Jurnal Pendidikan, Bahasa, dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.288 KB) | DOI: 10.33603/jt.v6i1.1587

Abstract

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tampaknya mulai meredup dewasa ini. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di antaranya berfungsi sebagai lambang identitas nasional, alat pemersatu masyarakat yang berbeda latar belakag sosial budaya dan bahasanya, serta sebagai alat perhubungan antarbudaya antardaerah mulai ditinggalkan oleh penutur aslinya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar kini mulai mengalami pergeseran di kalangan pemakainya. Hal demikian bukan tidak mungkin akan menjadi masalah bagi eksistensi bahasa Indonesia. Pemakai bahasa Indonesia perlu dibina. Bukan berarti anti terhadap bahasa asing, namun seorang pemakai bahasa juga harus punya sikap bahasa yang positif dan kebanggaan terhadap bahasa bangsanya. Salah satu sikap bahasa yang dapat dijadikan alternatif untuk pembinaan bahasa ialah dengan disiplin berbahasa. Disiplin berbahasa nasional merupakan pematuhan aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan situasi dan kondisi pemakaiannya. Setiap warga negara Indonesia, pada dasarnya adalah pemakai sekaligus pembina bahasa Indonesia. Tujuan utama pembinaan bahasa Indonesia ialah menumbuhkan dan membina sikap positif terhadap bahasa Indonesia.