Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pergeseran Ideologi al-Ikhwân al-Muslimûn dari Islam Fundamentalis menjadi Islam Moderat Nurul Huda
Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Vol. 4 No. 1 (2014): June
Publisher : Department of Aqidah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin and Philosophy, Sunan Ampel State Islamic University Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.424 KB) | DOI: 10.15642/teosofi.2014.4.1.251-284

Abstract

The reform in Egypt was originally considered as the end of the Islamic political system and replaced by the democratic system. However, after H{izb al-H{urrîyah wa al-‘Adâlah (Freedom and Justice Party) in Egypt was able to win the election and wiped out two of the most strategic positions, i.e. the speakerman of parliament and the president, it should be admitted that the Islamic political system has never ceased. There is a new fact that the Arab nations, especially Egypt, began to accept the democratic system without having to necessarily remove the role of Islam from it. Collaboration and integration between Islam and democracy is what has been introduced in Egypt today. Islamic system of democracy which is introduced in Egypt becomes the new hallmark of the Islamic movement or more precisely what so-called moderate Islam. Al-Ikhwân al-Muslimûn (IM) is a religious organization that is worthy of being a representation of the moderate Islamic forces today. It has managed to get out of the mode of fanaticism and conservatism (fundamentalist) toward adaptive patterns of thought and compromise. This study focuses on the factors and measures of IM changes from fundamentalist Islam to moderate Islam. This study concludes that IM’s ideological changes were driven by several factors, such as the role of the figure, government’s treatment, social condition, and human resources organization.
IMPLEMENTASI KONSEP HOMO ISLAMICUS MONZER KAHF DALAM ENTERPRENEURSHIP KIAI MAHMUD ALI ZAIN Nurul Huda
Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jm.v6i2.7931

Abstract

Islam sebagai agama yang menghendaki keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat, tentu kesejahteraan sebagai tujuan kegiatan ekonomi juga meliputi dua kehidupan tersebut. Dalam homo islamicus Monzer Kahf, kegiatan ekonomi Islam tidak mengutamakan kepuasan, melainkan mendahulukan kepentingan dalam kenyamanan orang lain dan tidak saling merugikan agar menciptakan masyarakat seimbang yang di dalamnya hanya berharap mendapatkan ridla Allah SWT. Dengan menggunakan literatur karya-karya Kahf, artikel ini berusaha mengurai implemetasi nilai-nilai homo islamicus seperti rasionalitas, seimbang, konsepk kepemilikan barang, dan etika ekonomi dalam kehidupan nyata. Hasil penelitian ini menemukan kesesuaian enterprenuership Kiai Mahmud Ali dalam mendirikan badan usaha – badan usaha yang berbasis syariah dengan konsep homo islamicus Kahf, salah satunya berupa Bait al-Mal Wa al-Tamwil (BMT). Praktik Enterpreneurship Kiai Mahmud menggambarkan keteguhan memegang keyakinan homo islamicus bahwa Tuhan merupakan pemilik alam semesta dan pembuat hukum tertinggi, sementara manusia hanya berikhtiar dengan legitimasi kerja keras sebagai sebuah kebajikan. Kata Kunci: Homo Islamicus, Enterpreunership, dan Ekonomi Syari’ah.
META-ETIKA POLITIK DI ERA POST TRUTH (Studi Prilaku Elit politik Perspektif Etika Emotivis Bertrand Russell) Nurul Huda; Septiana Dwiputri Maharani
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 20 No. 2 (2021)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/al-banjari.v20i2.3474

Abstract

AbstrakOrkestrasi politik di era post truth selain menyajikan kontestasi antar kelompok yang berkepentingan dengan menampilkan visi pembangunan ke depan, juga diramaikan penggunaan bahasa omong kosong (bullshit) dan berita palsu (fake news) oleh elit politik lewat berbagai media sosial. Tindakan etis para elit politik dengan menggunakan bullshit dan fake news di era post truth ini secara aksiologis tetap bisa dianalisis dalam perdebatan arus utama filsafat nilai yaitu obyektivisme dan subyektivisme yang berbeda dengan epistemologis yang umumnya dimaknai hanya sebagai akibat menurunnya relevansi teori-teori kebenaran. Melalui meta-etika Bertrand Russell, artikel ini berusaha membahas asal-usul etika, makna kebaikan, dan penilaian terhadap tindakan etis para elit politik. Pada akhirnya teori subyektif-emotivis  Russell memberikan legitimasi dalam menilai baik buruknya tindakan etis elit politik sebebas dan sebatas pada keinginan masing-masing.
MEMASARKAN SHALAWAT: Dari Pasar Dakwah hingga Ekonomi Global Nurul Huda
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 1, No 1 (2020): Majelis Shalawat dan Komodifikasi Agama
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.602 KB) | DOI: 10.33650/trilogi.v1i1.1596

Abstract

This article attempts to figure out the ways the commodification strategy which is carried out by Majelis Shalawat is not only to increase the number of majelis followers, but also to take advantage of their loves in order to increase and maintain the existence of the majelis in the midst of the religious industry in Indonesia. Using the critical discourse analysis method to the religious symbols of Syubbanul Muslimin in Probolinggo, this study finds that in shalawat stage with various religious symbols, there is an unavoidable economic mechanism, a pivot point between religion and market which certainly becomes a new hope on the one side as well as a challenge on the other side in the context of a global economy. This mechanism works through the formation of space (spatialization) in the virtual realm and the real network of the da'wah market.
Manajemen Risiko dalam Meminimalisir Wanprestasi pada Koperasi Syariah (Studi Kasus di KSPPS Nurul Hidayah Desa Klaseman) Fitria Nur Aini; Nurul Huda
Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Vol. 5 No. 1 (2022): Syarikat : Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/syarikat.2022.vol5(1).9302

Abstract

Bidang usaha koperasi syariah saat ini banyak dikembangkan di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan bersama dalam bidang ekonomi dengan prinsip syariah. Jenis koperasi yang marak ditemui ialah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dengan sistem permodalan yang dihasilkan dari simpanan anggota yang dapat dipinjamkan kembali kepada para anggotanya, dengan syarat mudah dan bunga atau jasa pinjaman minim demi kesejahteraan anggota. Namun koperasi simpan pinjam tidak luput dari terjadinya risiko pembiayaan. Sepertinya halnya terjadi di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Nurul Hidayah Desa Klaseman Kec. Gending Kab. Probolinggo-Jawa Timur, wanprestasi atau penunggakan angsuran nasabah ditemukan dalam kurun waktu tahun 2019-2020 sebanyak 12 anggota. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana penerapan manajemen risiko dalam meminimalisir wanprestasi ini agar tidak terjadi lagi dikemudian hari. Metode yang digunakan yaitu kulitatif deskriptif dengan melakukan wawancara langsung kepada narasumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara efektif untuk meminimalisir wanprestasi pada KSPPS Nurul Hidayah Desa Klaseman yaitu dengan strategi 4C (Character, Capacity, Capital dan Condition) sebelum pemberian pinjaman dan stretegi setelah pemberian pinjaman dengan menggunakan sistem kekeluargaan dan Rescheduling.
Perancangan Solar Charge Controler Menggunakan Control Proportional Integral Derivative (PID) Pada Prototype Traffic Light Ahmad Nurul Huda; Ilmi Rizki Imaduddin; Hilman Saravian Iskawanto; Rakhmad Gusta Putra
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 5 No. 2 (2020): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v5i2.317

Abstract

Photovoltaic adalah teknologi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik. Sistem kontrol Proportional Integral Derivative (PID) merupakan sistem kontrol yang di gunakan secara luas. Solar charge controller mengatur kelebihan pengisian dari panel surya ke baterai sebab baterai sudah terisi penuh (over charging) dan juga mengatur kelebihan tegangan (voltase). kelebihan tegangan dan pengisian pada baterai akan mengurangi umur baterai. Buck converter merupakan salah satu converter DC-DC yang berfungsi menurunkan tegangan DC (arus searah). Buck converter mempunyai tegangan output yang lebih rendah dari pada tegangan input.Dari hasil perancangan, pengujian, dan analisa, telah berhasil dibuat topologi buck converter menggunakan control Proportional Integral Derivative (PID) pada solar charger control prototype traffic light yang dapat mempertahankan nilai tegangan charger battery yang juga tegangan perangkat system traffic light. Berdasarkan karakteristik solar cell yang digunakan, dan pemilihan battery di 12V, buck converter ini cocok di gunakan pada jam 09.00-16.00.
MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM Nurul Huda
JURNAL AL-TANZIM Vol 1, No 2 (2017): MANAJEMEN MUTU DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.675 KB) | DOI: 10.33650/al-tanzim.v1i2.113

Abstract

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, salah satu komponen penting di dalamnya adalah kurikulum. Kurikulum adalah suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan dan menunjang satu sama lain. Komponen-komponen kurikulum tersebut terdiri dari tujuan, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi. Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama di antara seluruh sub sistemnya. Jika salah satu dari variabel kurikulum tidak berfungsi dengan baik, maka sistem kurikulum akan berjalan kurang optimal. Selain itu dalam pelaksanaan kurikulum diperlukan suatu perencanaan dan pengorganisasian pada seluruh komponennya. Pada tulisan ini akan memaparkan manajemen pengembangan kurikulum yang dipandang dalam perspektif pendidikan Islam.
Ontologi Kekerasan dan Relasinya dengan Agama dalam Perspektif Hasrat Mimesis Rene Girard Nurul Huda; Siti Murtiningsih
JURNAL AT-TURAS Vol 7, No 1 (2020): Sosiologi Agama dan Tafsir Keindonesiaan
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.827 KB) | DOI: 10.33650/at-turas.v7i1.939

Abstract

Religion as the largest ritual and social institution with the highest quantity of adherents among other institutions is often used as a justification for various violent behaviors. However religious leaders and adherents reject the relationship between religion and violence, the fact is that many subjects of violence act on certain religions. This article seeks to explore the relationship between them through Rene Girard's mimetic theory. In mimetic theory, violence is described as a consequence of the triangle of desire; subjects, mediators, and objects. The relationship in the triangle of desire shows disharmony, which is a rivalry that results in violence between the two desires of the subject and the mediator in getting the same exclusive object. Girard found how violence formed to its resolution by presenting sacrifice or third-party intervention called scapegoats, through stories contained in scriptures such as Cain and Abel. The concept of sacrifice is the foundation of the creation of sacred in religion and values about good and evil or obligations and prohibitions. The intimacy of religion and violence shows the importance of religion returning to the public sphere as a controller of violence whose role is privatized as a result of modernization but is often blamed in a variety of violence in favor of particular religions.Keywords: Mimetic Desire, Violence, Religion
NILAI-NILAI KESETARAAN RAS DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN ATAS TAFSIR AL-MISBAH) Nurul Huda; Wildatul Islamiyah
JURNAL ISLAM NUSANTARA Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Ta'lif wa An-Nasyr (LTN) PBNU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.489 KB) | DOI: 10.33852/jurnalnu.v5i2.344

Abstract

The purpose of this study is to describe verses related to the values of racial equality, which should be used as "objects" to find out and analyze racial equality in Indonesia. However, many people reject it. The emergence of this rejection has sparked the birth of this article so that the values of racial equality in QS are later known. Al-Hujurat: 13 perspectives on Al-Misbah's interpretation. This study uses a qualitative method with the type of verse analysis research from thematic interpretation by interpreting verses related to the values of racial equality. The results of the study show that, First, a difference in race, language, skin color, nation, and other differences is proof of Allah SWT's power in creation. Second, the Qur'an surah Al-Hujurat verse 13 rejects an attitude of racism as a prohibition on boasting of one's people or group, thus demeaning others. Third, the implication of the interpretation of the Qur'an surah Al-Hujurat verse 13 is that humans must respect the differences that Allah SWT has outlined.
Permintaan Donasi Bisnis Waralaba Dalam Etika Islam Husnul Khotimah; Nurul Huda
Al-Kharaj : Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah Vol 5 No 6 (2023): Al-Kharaj: Jurnal Ekonomi, Keuangan & Bisnis Syariah
Publisher : Research and Strategic Studies Center (Pusat Riset dan Kajian Strategis) Fakultas Syariah IAI Nasional Laa Roiba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.209 KB) | DOI: 10.47467/alkharaj.v5i6.3724

Abstract

This paper examines the phenomena that occur in society, related to requests for donations to franchise businesses. What should have been change in the form of change was given to consumers, but in reality the cashier asked for the change to be donated, therefore this article was born so that people know and understand how to donate correctly according to Islamic law. This study uses a qualitative method of phenomenology. The research results show that; first, carrying out business activities must be in accordance with Islamic law guided by the Al-Qur'an and hadith. Second, in carrying out the activities of requesting donations, the franchise business lacks the application of Islamic ethical principles, the transaction actors also underestimate it because of the small nominal. Keywords: Islamic Business Ethics, Requests for Donations, Franchise Business