Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Penambahan Bungkil Kedelai pada Pakan terhadap Pertambahan Berat Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Agus Dharmawan; Abdul Gofur; Dania Merit Novitasari
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience -Tropic) Vol 6 No 2 (2021): Memperjelas Fenomena
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.555 KB)

Abstract

Animal feed can be obtained through the use of waste as a component of feed ingredients to meet nutritional needs, which is by using soybean meal in feed ingredients. The study aims to determine the effect of adding soybean meal to feed on rabbit weight gain as well as the composition of feed which is effective and efficient. The experimental research was arranged in a Completely Randomized Design with four treatments namely, control (P0) in the form of Pap Milk (SP), 8% soybean meal (P1), 10% soybean meal (P2), and 12% soybean meal (P3) with four replications. Data analysis using One Way Anova with Post Hoc Duncan Test. The results showed the differences in weight gain of rabbits in the four treatments of adding soybean meal to the feed. The result of statistical analysis of rabbit weight gain at the control treatment (P0), soybean meal 8% (P1), and soybean meal 10% (P2) were not significantly different. The treatment of 12% soybean meal (P3) showed the lowest weight gain. The treatment of 10% soybean meal (P2) showed the highest weight gain of rabbits with the lowest feed conversion value. So that the treatment of 10% soybean meal (P2) is an effective and efficient feed formula to increase the weight of rabbits. Keywords: Soybean Meal, rabbit, rabbit weight gain ABSTRAK Pakan ternak didapatkan melalui pemanfaatan limbah sebagai komponen bahan pakan untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan, salah satunya dengan memanfaatan bungkil kedelai sebagai bahan pakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek penambahan bungkil kedelai pada pakan terhadap pertambahan berat kelinci serta formula pakan yang efektif dan efisien. Penelitian eksperimental disusun secara Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan yaitu, kontrol (P0) berupa Susu Pap (SP), bungkil kedelai 8% (P1), bungkil kedelai 10% (P2) dan bungkil kedelai 12% (P3) dengan empat ulangan. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dengan Uji Lanjut Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pertambahan berat kelinci pada empat perlakuan penambahan bungkil kedelai pada pakan. Hasil analisis statistik pertambahan berat kelinci pada perlakuan kontrol (P0), bungkil kedelai 8% (P1), dan bungkil kedelai 10% (P2) tidak berbeda nyata. Perlakuan P3 menunjukkan pertambahan berat kelinci terendah. Perlakuan bungkil kedelai 10% (P2) menunjukkan pertambahan berat kelinci tertinggi dengan nilai konversi pakan terendah. Sehingga perlakuan bungkil kedelai 10% (P2) merupakan formula pakan yang efektif dan efisien untuk menaikkan berat kelinci. Kata kunci: Bungkil kedelai, kelinci, pertambahan berat kelinci
Efek Penambahan Bungkil Kedelai pada Pakan terhadap Pertambahan Berat Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Dania Merit Novitasari; Agus Dharmawan; Abdul Gofur
Jurnal Ilmu Hayat Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um061v7i12023p18-26

Abstract

Budidaya kelinci merupakan usaha yang berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai usaha pokok maupun sampingan. Hal ini karena kelinci dapat menjadi ternak alternatif penghasil daging dengan protein yang tinggi. Namun peternak kelinci seringkali mengalami kerugian produksi akibat mahalnya harga pakan sehingga diperlukan manajemen pakan melalui pemanfaatan limbah sebagai komponen pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan bungkil kedelai pada pakan terhadap pertambahan berat kelinci serta komposisi pakan yang ideal. Penelitian eksperimental disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu kontrol (P0) berupa Susu Pap (SP), bungkil kedelai 8% (P1), bungkil kedelai 10% (P2), dan bungkil kedelai 12% (P3) dengan empat ulangan. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dengan Uji Lanjut Post Hoc Duncan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pertambahan berat kelinci pada empat perlakuan penambahan bungkil kedelai pada pakan. Hasil analisis statistik pertambahan berat kelinci pada P0, P1, dan P2 tidak berbeda nyata sedangkan P3 menunjukkan pertambahan berat terendah. Perlakuan P2 memiliki nilai konversi pakan terendah. Dengan demikian perlakuan P2 merupakan komposisi pakan yang ideal untuk menaikkan berat kelinci